Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR CEREBRI
DI RUANG CEMPAKA
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

DISUSUN OLEH :
NAMA : REYNA AGNES AWALIA
NIM : P1337420216004
TINGKAT : 3A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR CEREBRI
DI RUANG CEMPAKA
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : Reyna Agnes Awalia
NIM : P1337420216004
Tanggal pengkajian : 31 Juli 2018
Tempat : Ruang Mawar RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Jam : 14.30 WIB

1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir 13 Januari 1966
Status : menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Dusun Desa RT 07 RW 02, Baregbeg
Suku bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk : 25 Juli 2018
NO.RM : 02-05-40-10
Diagnosa medis : Tumor cerebri

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Desa RT 07 RW 02, Baregbeg
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Hubungan dengan Pasien: Suami

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga Pasien mengatakan pasien nyeri pada kepala
P : Akibat luka post operasi
Q : Seperti Tertusuk-tusuk
R : Di kepala sebelah kanan
S : Skala nyeri 7
T : Timbul hilang
b. Keluhan tambahan
Keluarga pasien mengatakan pasien penurunan kesadaran menurun
GCS : E2 M5 V1
E : 2 ( Membuka mata dengan perintah)
M : 5 ( Melokalisir nyeri )
V : 1 (Tidak bersuara)
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 25 Juli
2018 dengan keluhan pusing muntah dan kesadaran menurun
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga mengatakan dahulu pasien pernah mengalami pembedahan kepala.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan yang diderita pasien.
4. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
DS : Keluarga pasien Mngatakan kesehatan itu sangat penting, sehingga
ketika sakit pasien selalu memeriksa ksehatan nya ke Rumah sakit
terdekat.
DO: Pasien saat ini di Rawat Ruang Cempaka RSUD. PROF. Dr. Margono
Soekarjo
b. Pola Nutrisi
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk RS makan 3x sehari dan
setelah masuk RS makan 3x sehari makan tidak di habiskan sisa ½ porsi

Sebelum masuk RS minum 6-8 gelas pe hari, Setelah masuk RS 4-5 gelas
per hari.

DO: Porsi makan pasien terlihat tersisa sisa ½ porsi dan pasien terpasang
NGT
c. Pola Eliminasi
DS : Keluarga Pasien mengatakan sebelum masuk RS BAB lancar dan BAK
5-6 x per hari , Setelah masuk RS BAB baru sekali dan BAK lancar
DO : Pasien terpasang DC
d. Pola latihan dan aktifitas
DS : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan
dengan sendiri , setelah sakit pasien di bantu keluarganya

DO : Pasien berbaring di tempat tidur

Kemampuan Diri o 1 2 3 4
Makan/ Minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
ROM √

Ket :
1 : Di bantu alat

2 : Di bantu keluarga

3: Di bantu alat dan keluarga

4 : Dibantu total
e. Pola Istirahat dan tidur

DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit istirahat cukup dan tidur 5-7
jam setelah sakit istirahat terganggu dan tidur 4-5 jam

DO : Pasien terlihat lesu di tempat tidur

f. Pola Persepsi Kognitif

DS : Keluarga pasien mengatakan kurang memahami tentang penyakit yang di


derita pasien

DO: Keluarga pasien memahami ketika di berikan informasi tentang penyakit


tersebut.

g. Pola Peran dan Hubungan

DS : Keluarga pasien mengatakan pasien merupakan anak kedua dari 3


bersaudara, sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak 1 cucu.

DO : Terdapat keluarga pasien yang menenmani pasien di Rumah Sakit

h. Pola Konsep Diri

DS : Keluarga pasien mengatakan ingin cepat sembuh

DO : Keluarga pasien mengikuti anjuran dokter mauoun perawat dengan baik

i. Pola Reproduksi seksual

DS : Pasien berjenis kelamin perempuan dan genetalia terpasang DC

DO : pasien terpasang DC
j. Pola Koping dan Toleransi Stress
DS : keluarga mengatakan jika pasien mempunyai masalah selalu dibicarakan
dengan keluarganya.
DO: Pasien dibawa dan dirawat di Rumah Sakit atas persetujuan keluarga.
k. Pola Keyakinan dan nilai

DS : Keluarga pasien mengatakan beragama islam dan berdoa untuk


kesembuhannya

DO : Pasien dan keluarga tampak berdoa saat diberikan perawatan

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cukup
b. Kesadaran : GCS : E2 M4 V1
c. Tanda-tanda vital : TD : 110/70

N : 89x/ menit

R : 24x/menit

S : 37

d. Head to Toe :
1) Kepala

Inspeksi : Rambut putih, pendek, tidak berbau

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

2) Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan normal, tidak ada sekret, tidak ada katarak
Palpasi : tidak ada peningkatan bola mata
3) Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Hidung
Inspeksi : tidak ada sekret cairan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus
5) Mulut dan gigi
Inspeksi : mukosa lembab
6) Pemeriksaan Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran tiroid,
Palpasi : JVP teraba, tidak ada pembesaran kelenjaran tiroid
7) Pemeriksaan paru dada
Inspeksi : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada otot bantu nafas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : bunyi nafas veskuler, tidak ada bunyi tambahan
8) Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : simetris
Palpasi : ictus cordis tidak nampak
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara jantung reguler, bunyi jantung S1, S2, bunyi jantung
S3 tidak terdengar, tidak ada murmur, tidak ada gallop
9) Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : tidak nampak pembesaran pada perut
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Perkusi : timpani
10) Genitalia
Inspeksi : terpasang kateter, volume urin sedikit dan urin berwarna
kuning keruh
11) Punggung : tidak ada lordosis, kifosis, skoliosis
12) Kulit
Inspeksi : warna coklat tua, kulit kering
Palpasi : turgor kulit sedang
13) Ekstrimitas

a. Ekstermitas atas : Tidak ada edema di lengan manapun , terpasang


infus di lengan kiri

b. Ekstermitas bawah : Akral Hangat , tidak ada edema

6. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Ny. T
No RM : 02-05-40-10
Alamat : Dusun Desa RT 07 RW 02, Baregbeg
Tanggal : 25 Juli 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 10.6 g/µL 11.7 – 15.5
Leukosit 5610 U/L 3600-11000
Hematrokrit L 25 % 35-47
Eritrosit L 5.8 10ˆ6/Ul 3.8-5.2
Trombosit 292.000 /Ul 150.000-440.000
MCV 60.5 Fl 80 – 100
MCH 16.3 pg/cell 26 – 34
MCHC L 30.2 % 32 – 36
RDW 17.5 % 11.5 – 14.5
MPV L 10.1 Fl 9.4-2.4
Hitung Jenis
Basofil 0.2 % 0-1
Eosinofil H 4.6 % 2-4
Batang L 0.7 % 3-5
Segmen 62.2 % 50-70
Limfosit L 27.7 % 25-40
Monosit 4.6 % 2-8
PT 10.3 detik 9.2-11.4
APTT 29.7 detik 29.0-40.2
KIMIA KLINIK
SGOT H 38
SGPT H 67
Ureum darah 17.26 mg/dL 14.98 - 38.52
Kreatinin Darah 0.61 mg/dL 0.55 – 1.02
Glukosa sewaku 95 mg/dL <= 200
Natrium H 146 mg/dL 134 - 146

Hasil Pemeriksaan Sero Imunologi


Nama : Ny. T
No RM : 02-05-40-10
Alamat : Dusun Desa RT 07 RW 02, Baregbeg
Tanggal : 26 Juli 2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Kalium 2.7 mmol/L 2.4-4.5
Klorida 108 mmol/L 96-108

SERO IMUNOLOGI
HBSAG Non Reaktif Non Reaktif

7. Program Terapi
a. NaCL 0,9 % 20 tpm
b. Inj. Ranitidine 2 x 50 mg
c. Inj. Dexametasone 3 x 5 mg
d. Inj. Manitol 4x 100 cc
B. ANALISA DATA

No. Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Pasien mengungkapkan Agen cedera Fisik Nyeri Akut
nyeri pada luka operasi
DO : Pasien mengangguk saat
ditanya nyeri (secara non
verbal) , terlihat menahan
sakit , terdapat luka operasi
tertutup balutan
P : Akibat luka post operasi
Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : Dikepala sebelah kanan
S : Skala 7
T : Timbul Hilang
2. DS : keluarga mengatakan Pasien Prosedur invasif Resiko infeksi
mengungkapkan nyeri pada
kepala dan demam
DS : Pasien mengungkapkan
(secara non verbal ).
S : 38,7
3. DS : Keluarga pasien Tumor otak Resiko
mengatakan pasien tidak mau ketidakefektifan
bicara perfusi jaringan
DO : GCS : E2M5V1 otak
Pasien mengalami penurunan
kesadaran
Terdapat balutan luka di bagian
kepala sebelah kanan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri Akut b.d Agen cedera fisik

b. Resiko infeksi b.d Prosedur invasif

c. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d Tumor otak

D. INTERVENSI

No. Diagnosa NOC NIC


keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)
Agen cedera keperawatan selama 3x24 - Lakukan pengkajian nyeri
fisik jam diharapkan nyeri pada komprehensif yang meliputi
pasien berkurang/hilang lokasi, karakteristik,
dengan kriteria hasil : onset/durasi, frekuensi, kualitas,
Kontrol Nyeri (1605) intensitas atau beratnya nyeri dan
Indikator Awa Tuj faktor pencetus.
l uan - Gali bersama pasien faktor-
Mengenali 4 1 faktor yang dapat menurunkan
kapan nyeri atau memperberat nyeri.
terjadi - Ajarkan penggunaan teknik non
Menggunakan 4 1 farmakologi (seperti
tindakan biofeedback, TENS, hypnosis,
pengurangan relaksasi, bimbingan antisipatif,
(nyeri) tanpa terapi musik, terapi bermain,
analgesik terapi aktivitas, akupressur,
Menggunakan 4 1 aplikasi panas/dingin dan pijatan,
analgesik yang sebelum, dan sesudah jika
direkomendasi memungkinkan, ketika
kan melakukan aktivitas yang
Ket : menimbulkan nyeri, sebelum
1 : Tidak pernah nyeri terjadi atau meningkat; dan
menunjukkan bersamaan dengan tindakan
2 : Jarang menunjukkan penurunan rasa nyeri lainnya.
3: Kadang-kadang - Ajarkan metode farmakologi
menunjukkan untuk menurunkan nyeri.
4 : Sering menunjukkan - Pastikan perawatan analgesik
5 : Secara konsisten bagi pasien dilakukan dengan
menunjukkan pemantauan yang ketat.

2. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan  Kontrol Infeksi ( 6540 )


b.d Penyakit 3x24 jam di harapkan resiko - Ajarkan nafas dalam yang
kronis infeksi berkuramg dengan tepat
kriteria hasil : - Berikan antibiotk yang sesuai
Indikator Awal Tujuan - Dorong untuk istirahat
Cedera 2 4 - Anjurkan untuk meminum
kepala antibiotik yang sudah di
tertutup resepkan
Penuruna 2 4  Perlindungan Infeksi (6550)
n tingkat - Batasi jumlah pengunjung
kesadara - Anjurkan peningkatan
n mobilitas dan latihan dengan
Ket : tepat
1 : Sangat berat - Ajarkan pasien dan keluarga
2 : berat pasien mengenai tanda dan
3 : Sedang gejala infeksi
4 :Ringan
5: Tidak ada
3. Resiko Seelah dilakukan tindakan  Manajemen edema cerebral (2540)
ketidakefektifan 3x24 jam di harapan Resiko 1. Monitor tanda – tanda vital
perfusi jaringan ketidaefektifan dapat 2. Posisikan tinggi kepala 30
otak b.d Aliran berkurang dengan kriteria : derajatatau lebih
darah ke otak 3. Monitor intake dan output
4. Pertahankan suhu normal
Indikator Awal Tujuan  Monitor Tekanan Intra Kranial
Kesadaran 3 5 (2590)
membaik 5. Monitor status neurologis
Luka 3 5 6. Monitor intake dan ouput
membaik 7. Berikan Antibiotik
Ket : 8. Letakan kepala dan leher pasien
1 : Sangat berat dalam posisi netral
2 : berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5: Tidak ada

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tangg D Implementasi Catatan perkembangan Paraf
al X
Selasa/ 31 1 - Mengkaji S : Pasien mengungkapkan nyeri pada luka Reyna
Juli 2018 lokasi, operasi Agnes
14.30 karakteristik, P : Akibat luka post operasi Awali
onset/durasi, Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk a
frekuensi, R : Dikepala sebelah kanan
kualitas, S : Skala 7
intensitas atau T : Timbul Hilang
beratnya nyeri
dan faktor O : Pasien mengangguk saat ditanya nyeri
pencetus nyeri. (secara non verbal) , terlihat menahan
14.35 - Mengajarkan sakit , terdapat luka operasi tertutup
teknik balutan
relaksasi nafas TTV : TD : 110/80 mmHg
dalam N : 89x/menit
14.40 - Mamastikan S : 37°C
perawatan RR : 20 x/menit
analgesik bagi A : Masalah belum teratasi
pasien Indikator Awa Tujua Akhi
r
l n
Mengenali 4 1 3
kapan nyeri
terjadi
Menggunakan 4 1 3
tindakan
pengurangan
(nyeri) tanpa
analgesik
Menggunakan 4 1 3
analgesik yang
direkomendasik
an
Ket :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang menunjukkan
3: Kadang-kadang menunjukkan
4 : Sering menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan

P : Lanjutkan intervensi
Rabu/ 1 1 - Mengkaji S : Pasien mengungkapkan nyeri pada luka Reyna
Agustus lokasi, operasi Agnes
2018 karakteristik, P : Akibat luka post operasi Awali
14.40 onset/durasi, Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk a
frekuensi, R : Dikepala sebelah kanan
kualitas, S : Skala 6
intensitas atau T : Timbul Hilang
beratnya nyeri
dan faktor O : Pasien mengangguk saat ditanya nyeri
pencetus nyeri. (secara non verbal) , terlihat menahan
14.45 - Berdiskusi sakit , terdapat luka operasi tertutup
bersama balutan
pasien tentang TTV : TD : 120/80 mmHg
faktor-faktor N : 85x/menit
yang dapat S : 36.5°C
menurunkan RR : 20 x/menit
atau
memperberat A : Masalah belum teratasi
nyeri. Indikator Awa Tujua Akhi
r
14.55 - Mengajarkan l n
metode Mengenali 4 1 3
farmakologi kapan nyeri
untuk terjadi
menurunkan Menggunakan 4 1 3
nyeri. tindakan
15.00 - Mamastikan pengurangan
perawatan (nyeri) tanpa
analgesik bagi analgesik
pasien Menggunakan 4 1 2
15.15 - Mengajarkan analgesik yang
teknik direkomendasik
relaksasi nafas an
dalam
P : Lanjutkan intervensi
Kamis/ 2 - Mengkaji S : Pasien mengungkapkan nyeri pada luka
Agustus lokasi, operasi sedikit berkurang
2018 karakteristik, P : Akibat luka post operasi
09.30 onset/durasi, Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
frekuensi, R : Dikepala sebelah kanan
kualitas, S : Skala 5
intensitas atau T : Timbul Hilang
beratnya nyeri
dan faktor O : Pasien mengangguk saat ditanya nyeri
pencetus nyeri. (secara non verbal) , terlihat menahan
09.35 - Berdiskusi sakit , terdapat luka operasi tertutup
bersama balutan
pasien tentang TTV : TD : 120/80 mmHg
faktor-faktor N : 87x/menit
yang dapat S : 37°C
menurunkan RR : 20 x/menit
atau
memperberat A : Masalah belum teratasi
nyeri. Indikator Awa Tujua Akhi
r
09.40 - Mengajarkan l n
metode Mengenali 4 1 3
farmakologi kapan nyeri
untuk terjadi
menurunkan Menggunakan 4 1 3
nyeri. tindakan
09.45 - Mamastikan pengurangan
perawatan (nyeri) tanpa
analgesik bagi analgesik
pasien
10.00 - Mengajarkan
teknik
relaksasi nafas Menggunakan 4 1 2
dalam analgesik yang
direkomendasik
an

P : Lanjutkan intervensi

F. EVALUASI

Hari/Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf


Kamis/ 2 1 S : Pasien mengungkapkan nyeri pada luka operasi Reyna Agnes
Agustus 2018 sedikit berkurang Awalia
10.00 WIB P : Akibat luka post operasi
Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : Dikepala sebelah kanan
S : Skala 5
T : Timbul Hilang

O : Pasien mengangguk saat ditanya nyeri (secara non


verbal) , terlihat menahan sakit , terdapat luka operasi
tertutup balutan
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 87x/menit
S : 37°C
RR : 20 x/menit

A : Masalah belum teratasi


Indikator Awal Tujuan Akhir
Mengenali kapan 4 1 2
nyeri terjadi
Menggunakan 4 1 2
tindakan
pengurangan
(nyeri) tanpa
analgesik
Menggunakan 4 1 2
analgesik yang
direkomendasikan

P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai