Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan:

Bagaimana lingkungan kepemimpinan strategis di Indonesia dalam situasi di mana


Saudara memimpin organisasi saat ini?

Jawab:

Lingkungan kepemimpinan strategis di Indonesia dalam situasi dimana saat memimpin


ornganisasi dalam situasi labil lalu memproyeksikan apa yang terjadi dimasa lalu justru
bisa menyesatkan jika dijadikan acuan pengambilan keputusan. Para pemimpin perlu
merespon dengan pola pikir yang tidak seperti biasanya. Skill dan pengetahuan yang
tadinya menjadi andalan sangat mungkin justru tidak relevan lagi. Sebagian besar dari
angkatan kerja dengan pengetahuan masa lalu justru kini bisa berubah menjadi beban
perusahaan. Jika pengetahuan serta pengalaman mereka tidak dilengkapi reskilling dan
perubahan mindset akan sulit untuk mampu berenang didalam derasnya lingkungan
VUCA. Definisi VUCA, Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan
terjadi dalam skala besar, Uncertain: sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan
terjadi, Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait,
Ambiguous: ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya. Team baru
memerlukan leader yang bisa melakukan terobosan. Mereka yang menjadi bagian team
sukses masa lalu bisa jadi tidak termasuk dalam gerbong leader masa depan.

Hal-hal yang perlu dipahami oleh seorang pemimpin strategis saat memimpin suatu
organisasi sehingga dapat terhindar dari lingkungan VUCA adalah memahami prinsip
dasar tingkatan kepemimpinan strategis, memahami organisasi, tingkatan kepemimpinan
serta peran dari pemimpin strategis.

 Prinsip Dasar
 Kepemimpinan dapat dibedakan dalam tiga tingkatan besar yaitu
kelompok, operasional, stratejik.
 Mewakili hierarki dari semua macam organisasi, meskipun tingkatan
overlap dan dapat dibagi dalam bermacam cara.
 Peran hakiki dari seorang pemimpin berlaku dalam semua tingkatan.
 Yang berubah adalah faktor kompleksitas—kompleksitas dalam semua tiga
lingkaran, disebabkan perubahan secara terus-menerus dari lingkungan.
 Suatu organisasi sangat berbeda dengan suatu kelompok kerja yang kecil.
 Pemimpin harus dapat memahami organisasi
 Mengorganisir berarti mengatur sedemikian rupa sehingga keseluruhan
bekerja sebagai satu kesatuan team sehingga setiap bagian melakukan
fungsinya dgn baik.
 Suatu organisasi merupakan hasil dari pengorganisasian, yang berarti
pengaturan sistematis utk maksud yg telah ditetapkan.
 Organisasi seperti badan manusia adalah bentuk utuh yang terbuat dari
bagian-bagian yang saling bergantung.
 Setiap kelompok unik—muncul group personality. Setiap organisasi juga
unik sehingga membentuk organizational personality atau budaya
organisasi. Seorang pemimpin strategis harus memperhatikan keunikan
ini.
 Dari 3 lingkaran kebutuhan, suatu organisasi akan bertindak dengan cara
yang akan saling mempengaruhi untuk kebaikan maupun keburukan.
Tugas seorang pemimpin strategis melakukan untuk keseluruhan,
sedangkan pemimpin lain menyelesaikan bagian-bagiannya sesuai
tingkatan kepemimpinan.
 Tingkatan Kepemimpinan

 Diperlukan semua sempurna pd semua tingkatan. Rahasia keberhasilan


organisasi terletak pd kerja sama antara dan dalam setiap tingkatan dari
ketiga tingkatan tsb.
 Dalam organisasi hierarchy (Yunani: hierus: suci; archos: seseorang yang
punya kekuasaan atas orang lain).
 Dalam formasi pasukan Yunani & Roma terdapat beberapa archoi dari
bermacam nama, pangkat, dan tingkatan. Ketika pertempuran dimulai,
formasi terurai menjadi “pemimpin dari 10” bergerak dan memimpin
kelompoknya.
 Pemimpin kelompok sangat penting, pepatah Yunani: “Sepuluh prajurit
yang terpimpin akan mengalahkan seratus orang tanpa pemimpin.”
 Decanus (Latin) pemimpin dari 10 orang.

Corporal (=captain/caput) artinya head (kepala). Chief (dari chef, bahasa


Perancis) artinya head (kepala).

 Dalam struktur tubuh manusia, kepala selalu yang paling atas sehingga
sangat penting karena kepala selalu berjalan di depan sehingga pemimpin
selalu di depan.
 Peran dari Pemimpin Strategis
 Memberikan arahan untuk organisasi secara keseluruhan.
 Pemikiran strategis dan perencanaan strategis.
 Membuat semua itu terjadi nyata serta terwujud
 Menghubungkan bagian-bagian menjadi utuh.
 Membangun persahabatan penting dan hubungan sosial lainnya.
 Menyalurkan semangat organisasi.
 Memilih dan mengembangkan pemimpin-pemimipin untuk sekarang dan
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai