PRASARANA
WILAYAH DAN KOTA
KECAMATAN KISARAN BARAT, ASAHAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
RIZKA DWI
MUHAMMAD
ARUNI
HARI S
16-109-004 16-109-001
INDO S. HERIADI A.
SIREGAR AMPUN
16-109-006 16-109-011
M. IRFAN HARISKA
IWAN
ANSHORI
FITRAH
16-109-020
16-109-009
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan, kesabaran serta kemudahan kepada para anggota
kelompok, sehingga laporan Prasarana Wilayah dan Kota di Kecamatan
Kisaran Barat ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tanpa kemudahan dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa,
kami rasanya sulit untuk dapat menyelesaikan ini semua.
Tim Kelompok 1
LAMPIRAN
Tabel 3.7 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Menurut
Lapangan Usaha Kecamatan Kisaan Barat 2012-2016 ................... 34
Tabel 3.8 Jumlah Fasilitas Pendidikan Kecamatan Kisaran Barat 2016 ........... 36
Gambar 3.9 Peta Sebaran Fasilitas Olahraga Dan Rekreasi Lokasi Studi ............ 40
Gambar 3.13 Peta Squatter Area Dan Slum Area Lokasi Studi ............................ 44
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
A. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini, dilakukan beberapa kegiatan untuk
mendukung kelancaran pekerjaan, seperti:
a. Analisa penduduk
Bertujuan sebagai subjek pembangunan dalam mengukur hunian
yang layak huni, kebutuhan pelayanan fasilitas lingkungan dan klasifikasi
lingkungan. Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk : Model-model
yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam memperkirakan/
memproyeksikan keadaan penduduk pada masa mendatang adalah :
b. Bunga Berganda
Metode ini menganggap perkembangan jumlah penduduk akan
berganda dengan sendirinya. Disini dianggap tambahan jumlah penduduk
akan membawa konsekuensi bertambahnya tambahan jumlah
penduduk. Hal ini analog dengan bunga berbunga. oleh karena rumus
yang digunakanpun rumus bunga berbunga, yaitu :
Dengan menganggap perkembangan jumlah penduduk akan
berganda dengan sendirinya, metode ini tidak mempertimbangkan kenya-
taan empiris bahwa sesudah waktu tertentu (jangka panjang) derajat
pertambahan relatif menurun. Oleh karena itu haruslah diingat bahwa
perkembangan jumlah penduduk ternyata tidak terus menerus
melampaui suatu batas tertentu. Dengan kata lain, kurva perkembangan
jumlah penduduk mempunyai batas atas.
c. Analisa Fasilitas Umum
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kabupaten Asahan
Kisaran Timur
Kisaran Barat
Silo Laut
Air Joman
Rawang Panca Arga
Pulo Bandring
Meranti
Setia Janji
Tinggi Raja
Ke Buntu Pane
Sei Dadap
ca
Air Batu
ma
Teluk Dalam
tan
Simpang Empat
Tanjung Balai
Sei Kepayang Timur
Sei Kepayang Barat
Sei Kepayang
Aek Ledong
Aek Kuasan
Pulau Rakyat
Rahuning
Aek Songsongan
Bandar Pulau
B. P. Mandoge
Tabel 3.2
Kondisi Fisik Geografis Kecamatan Kisaran Barat Tahun 2016
a. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk dibagi
dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk paling tinggi berada di
Kelurahan Sendang Sari, sedangkan paling rendah berada di Kelurahan
Dadimulyo. Selengkapnya lihat gambar 3.4.
Dari hasil survey dapat diketahui bahwa Kelurahan Sendang
Sari merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi
sedangkan yang terendah berada pada Kelurahan Dadimulyo. Total dari
kepadatan penduduk Kecamatan Kisaran Barat adalah 706 jiwa/ha.
Gambar 3.4
Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Lokasi Studi
Gambar 3.5
Grafik Perkembangan Penduduk
57602
57602
Tabel 3.5
Banyaknya Industri di Kecamatan Kisaran Barat 2016
Industri Kecil dan Perusahaan Industri
Desa/Kelurahan
Kerjinan Rumah Tangga Besar/Sedang
Sei Renggas 21 4
Sendang Sari 15 -
Kisaran Barat 11 -
Tegal Sari 18 -
Tebing Kisaran 21 1
Kisaran Kota 24 1
Kisaran Baru 32 2
Mekar Baru 11 -
Sidodadi 211 -
Dadimulyo 185 -
Sidomukti 12 -
Bunut 18 1
Bunut Barat 202 1
Jumlah 781 10
Sumber : BPS, Kisaran Barat dalam Angka 2017
c. Sektor Perdagangan
Pada sektor perdagangan di Kecamatan Kisaran Barat banyak
yang membuka toko. Kelurahan Kisaran Kota di dominasi oleh jenis toko
yaitu sebanyak 753 unit, sedangkan Kelurahan Tebing Kisaran di dominasi
oleh jenis kios yaitu sebanyak 204 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
di tabel berikut.
Tabel 3.6
Banyaknya Perdagangan di Kecamatan Kisaran Barat 2016
Tempat Berjualan (unit)
Desa/ Pasar/
Pelatar
Kelurahan Pekan Toko Kios Los Jumlah
an
Sei Renggas - 27 - - - 27
Sendang Sari 1 41 61 100 - 203
Kisaran Barat - 29 - - - 29
Tegal Sari - 34 - - - 34
Tebing Kisaran - 80 204 - - 80
Kisaran Kota 1 753 - 671 - 1629
Kisaran Baru 1 154 - - - 155
Mekar Baru - 53 - - - 53
Sidodadi - - - - - -
Tabel 3.7
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Menurut
Lapangan Usaha Kecamatan Kisaran Barat 2012-2016
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
1 Pertanian,
8 368 9 216 9 744 9 889 10 979
Kehutanan dan 097,7 434,8 328,8 003,1 667,9
Perikanan
2 Pertambangan dan 61
39 756,3 45 126,9 48 975,6 55 256,6
Penggalian 508,2
3 Industri Pengolahan
4 430 4 830 5 427 6 119 6 754
984,7 346,6 125,5 339,2 749,6
4 Pengadaan Listrik 17.647,8 18.799,5 19.229,
15 904,8 16 548,1
dan Gas 0 0 80
5 Pengadaan Air,
Pengelolaan 14783,0 16625,9 18340,
12 315,6 13 361,3
Sampah, Limbah 0 0 90
dan Daur Ulang
1 251 1 409 1 667 1861137 2 053
6 Konstruksi 437,4 165,1 042,4 ,1 799,6
7 Perdagangan Besar 3 213 3 627 4170349 4846253 5 223
dan Eceran 021,6 724,0 ,5 ,1 758,8
Tabel 3.9
Jumlah Perbandingan Kebutuhan dan Ketersediaan Fasilitas
Pendidikan Berdasarkan SNI
Jumlah Penduduk
Sarana SNI Eksisting
Penduduk Pendukung
Pendidikan (unit) (unit)
2016 (jiwa) (jiwa)
TK 59071 1250 47 9
SD 59071 1600 37 35
SMP 59071 4800 12 15
SMA/SEDERAJAT 59071 4800 12 16
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1, 2017
b. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan sarana yang sangat dibutuhkan
untuk menunjang dan memberikan pelayanan berupa kesehatan kepada
masyarakat, oleh karenanya dibutuhkan sarana pendidikan yang cukup
memadai dan dapat menjangkau seluruh kawasan wilayah Kecamatan
Kisaran Barat agar seluruh masyarakat mendapat akses pelayanan
kesehatan.
Pada Kecamatan Kisaran Barat terdapat 7 rumah sakit, 1
puskesmas dan 5 pustu. Selengkapnya lihat tabel berikut.
Tabel 3.10
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Kisaran Barat Tahun
2016
Balai
Puskes Rumah Dokter PPK
Kelurahan RS Pengoba
mas Bersalin Praktek BD
tan
Sei Renggas 1 2 1 5 - 1
Sendang 3 - 1 - 2 1
Gambar 3.7
Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan Lokasi Studi
c. Fasilitas Peribadatan
Dengan latar belakang kondisi sebanyak 80% penduduk di
Kecamatan Kisaran Barat adalah pemeluk agama Islam maka secara
Gambar 3.9
Peta Sebaran Fasilitas Olahraga dan Rekreasi Lokasi Studi
Gambar 3.11
Peta Sebaran Kepadatan Hunian Lokasi Studi
b. Tipologi Hunian
Di Kecamatan Kisaran Barat, tipologi huniannya bervariasi mulai
dari jenis rumah tunggal, deret, kopel sampai rumah susun. Rumah
tunggal banyak terdapat di Kelurahan Dadimulyo dan Sei Renggas, jenis
deret banyak terdapat di kawasan perkotaan yang berada di Kelurahan
Kisaran Kota, Kisaran Barat, dan sekitarnya sedangkan tipologi hunian
jenis kopel terdapat di Kelurahan Bunut. Untuk tipologi hunian jenis rumah
susun di Kecamatan Kisaran Barat telah dibangun pada akhir tahun 2014
di Kelurahan Sei Renggas, namun baru akan dihuni pada tahun 2018.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut.
b. Sistem Transportasi
Moda transportasi adalah jenis atau bentuk (angkutan) yang
digunakan untuk memindahkan orang dan/barang dari satu tempat (asal)
ketempat lain (tujuan). Berdasarkan hasil survey, pada Kecamatan Kisaran
Barat sebagian besar penduduk menggunakan moda transportasi yaitu
kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil dibandingkan
menggunakan kendaraan umum, namun golongan anak sekolah banyak
yang menggunakan kendaraan umum.
Sistem transportasi di Kecamatan Kisaran Barat memiliki banyak
moda berupa bus, kereta api, angkutan antar kota, becak, ojek bahkan
ojek online sudah merambah ke Kota Kisaran.
Kecamatan Kisaran Barat tidak memiliki lalu lintas satu arah.
Untuk stasiun kereta api berada tepat di koridor utama lokasi studi.
Sepanjang jalan utama/lokal memiliki lampu jalan/traffifc light.
ANALISIS
Sei Renggas
Sendang Sari
Kisaran Barat
Tegal Sari
Tebing Kisaran
Kisaran Kota
Kisaran Baru
Mekar Baru
Tabel 4.2
Perkembangan penduduk
Pertambahan Penduduk (Jiwa/Tahun) Rata-rata
Pertambahan
Desa/Kelurahan
2012-2013 20013-2014 2014-2015 2015-2016 Penduduk
(Jiwa/Tahun)
Sei Renggas 3048 -118 53 51 606,8
Sendang Sari 2952 271 58 54 667
Kisaran Barat 0 -322 34 33 -51
Tegal Sari -34 -66 33 31 -7,2
Tebing Kisaran -49 -92 -120 195 -13,2
Kisaran Kota -3 -558 27 26 -101,6
Kisaran Baru -27 329 53 52 81,4
Mekar Baru -142 1082 41 40 204,2
Sidodadi 27 45 -59 140 30,6
Dadimulyo 24 -150 40 38 -9,6
Sidomukti 17 -427 50 48 -62,4
Bunut -134 182 30 29 21,4
Bunut Barat 39 216 51 49 71
Jumlah 5718 392 291 786 110,5692308
Sumber: hasil analisa
Tabel 4.3
250
Laju Pertumbuhan
200
penduduk (%)
150
100
50
0
Sidodadi
Bunut
Sei Renggas
Kisaran Barat
Kisaran Kota
Mekar Baru
Kisaran Baru
Sendang Sari
Bunut Barat
Jumlah
Dadimulyo
Sidomukti
Tegal Sari
Tebing Kisaran
-50
Tabel 4.4
Proyeksi Penduduk
No. Kelurahan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 Sei Renggas 6606 7545 8484 9423 10362 11301 12239 13178 14117 15056
2 Sendang Sari 7284 8314 9343 10373 11402 12432 13461 14491 15520 16549
3 Kisaran Barat 3626 3577 3528 3479 3430 3381 3332 3283 3234 3185
4 Tegal Sari 3510 3503 3496 3488 3481 3474 3467 3460 3453 3445
5 Tebing Kisaran 4144 4131 4118 4105 4092 4079 4065 4052 4039 4026
6 Kisaran Kota 2813 2721 2629 2536 2444 2352 2260 2168 2076 1984
7 Kisaran Baru 5881 5966 6051 6136 6221 6306 6391 6476 6561 6646
8 Mekar Baru 4685 4923 5161 5400 5638 5876 6114 6352 6590 6828
9 Sidodadi 4438 4470 4501 4532 4563 4595 4626 4657 4688 4720
10 Dadimulyo 4226 4217 4207 4198 4188 4179 4169 4160 4150 4141
11 Sidomukti 5300 5239 5179 5119 5058 4998 4938 4878 4817 4757
12 Bunut 3219 3241 3263 3284 3306 3328 3350 3372 3394 3415
13 Bunut Barat 5526 5600 5674 5748 5822 5895 5969 6043 6117 6191
Jumlah 59311 59552 59792 60032 60273 60513 60753 60993 61234 61474
Sumber: hasil analisa
Proyeksi Penduduk
No. Kelurahan
2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036
1 Sei Renggas 15995 16934 17873 18812 19751 20690 21629 22568 23507 24446
2 Sendang Sari 17579 18608 19638 20667 21697 22726 23755 24785 25814 26844
3 Kisaran Barat 3136 3087 3038 2989 2940 2891 2842 2793 2744 2695
4 Tegal Sari 3438 3431 3424 3417 3410 3403 3395 3388 3381 3374
5 Tebing Kisaran 4013 4000 3987 3974 3961 3948 3935 3922 3909 3895
6 Kisaran Kota 1891 1799 1707 1615 1523 1431 1339 1246 1154 1062
7 Kisaran Baru 6731 6816 6901 6986 7071 7156 7241 7326 7411 7496
8 Mekar Baru 7067 7305 7543 7781 8019 8257 8495 8734 8972 9210
9 Sidodadi 4751 4782 4813 4845 4876 4907 4938 4970 5001 5032
10 Dadimulyo 4131 4122 4112 4103 4093 4083 4074 4064 4055 4045
11 Sidomukti 4697 4636 4576 4516 4455 4395 4335 4274 4214 4154
12 Bunut 3437 3459 3481 3503 3525 3546 3568 3590 3612 3634
13 Bunut Barat 6265 6339 6413 6487 6561 6635 6709 6782 6856 6930
Jumlah 61714 61955 62195 62435 62676 62916 63156 63396 63637 63877
Sumber: Hasil analisis
Fasilitas pemerintah
Kesehatan sangat penting bagi manusia, hal ini perlu dijaga dengan
baik oleh karena itu, tersedianya fasilitas kesehatan akan membantu
masyarakat.
Fasilitas kesehatan
Tabel 4.10
Fasilitas Peribadatan
Tabel 4.16
Jumlah Produksi Sampah tahun 2026
Tabel 4.18
Jumlah Produksi Sampah 2036
Tabel 4.19
Jaringan Air Bersih
Tabel 4.21
Jaringan Air Bersih tahun 2026
Tabel 4.25
Jaringan Air Limbah 2022
Tabel 4.27
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapat adalah:
1. Sarana dan Prasarana adalah salah satu hal yang penting dalam
perencanaan, penataan dan pengembangan suatu kota karena
hal ini dapat memicu perkembangan kota tersebut.
2. Kondisi eksisting sarana dan prasarana di kecamatan Kisaran
Barat tergolong sudah cukup memadai dalam hal fasilitas
pelayanan publik.
3. Jaringan jalan pada Kecamatan Kisaran Barat sudah memadai
namun hanya pada jalan kota nya saja, kondisi jalan lingkungan
nya masih banyak yang belum beraspal.
5.2 Saran
1. Terkait Jaringan Persampahan di Kecamatan Kisaran Barat, kami
menyarankan agar TPA tidak hanya menjadi tempat
pembuangan akhir saja namun dapat menjadi tempat
pengolahan akhir karena berdasarkan hasil survey, kondisi
jaringan persampahan hanya sampai pada tahap pengumpulan.
2. Pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke desa, karena
berdasarkan kondisi eksisting yang kami lihat jaringan jalan di
pedesaan masih belum terbangun merata.
3. Dalam penetapan sarana dan prasarana harus memperhatikan
standar yang berlaku, sehingga sarana dan prasarana menjadi
tepat guna.