Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menua atau menjadi tua merupakan tahap akhir dari kehidupan dan pasti
akan terjadi pada semua mahkluk hidup. Menua bukanlah suatu penyakit
melainkan proses berangsur angsur dan berakibat pada perubahan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual (Nugroho, 2015). Lansia merupakan kelompok
yang rentan terhadap masalah. Masalah yang berhubungan dengan lanjut usia
yaitu masalah kesehatan fisik , mental, sosial, ekonomi psikologi. Pada masalah
kesehatan fisik, terjadi penurunan struktur dan fungsi organ tubuh sehingga lansia
lebih rentan terhadap berbagai penyakit degeneratif maupun infeksi ( Darmojo &
Martono,2010). Salah satu penyakit yang sering di alami oleh lansia adalah
stroke. Stroke memiliki tingkat mortalitas yang tinggi sebagai penyakit terbanyak
ketiga yang menyebabkan kematian di dunia setelah Jantung dan Kanker.

Prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan. Riskesdes 2018


menunjukan prevalensi stroke mengalami kenaikan dibanding Riskesdes 2013
yaitu dari 7% menjadi 10,9%. prevalensi stroke juga meningkat seiring
bertambahnya usia. Kasus stroke tertinggi adalah usia 75 tahun ke atas (50,2 %)
dan lebih banyak pria (11 %), dibandingkan dengan wanita (10,9%) (Riskesdes
2018). Di Jawa Timur prevalensi stroke masih cukup tinggi yaitu..... dan khusus
wilayah surabaya prevalensi stroke adalah
.....................................................................
Dampak yang ditimbulkan akibat stroke sangat kompleks. Adanya
gangguan fungsi vital otak seperti ganggan koordinasi, gangguan keseimbangan,
gangguan postur tubuh, gangguan kontrol postur, gangguan sensasi, dan gangguan
reflek gerak yang akan menurunkan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari.
lansia yang mengalami stroke akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan
ADL (Activity Daily Living’s) (Irfan,2010) . Hal ini mengakibatkan mereka
menjadi bergantung kepada orang orang disekitarnya sehingga lansia dengan
stroke memerlukan rehabilitasi untuk meningkatkan kemandirian lansia.
Rehabilitasi dimulai dari penilaian, diagnosis, perlakuan dan aktivitas
pencegahan untuk menghindari cacat fifik permanen.Penderita stroke harus
membiasakan mengerakan tubuhnya agar tidak kaku. tim rehabilitasi medik yang
terdiri dari dokter spesialis rehabilitasi medik, perawat, terapis okupasi, dokter
spsesialis gizi, dan psikiater akan menetukan perencanaan terapi yang sesuai
dengan kondisi pasien. Pada makalah ini akan di bahas tentang asuhan
keperawatan pada lansia dengan stoke.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke.
2. Tujuan Khusus
a. menjelaskan konsep proses penuaan
b. menjelaskan konsep penyakit stroke
c. menjelaskan asuhan keperawatan menurut teori Carrol Miller

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
hasil seminar ini dapat dijadikan bahan pengembangan ilmu keperawatan
khususnya keperawatan gerontik terkait dengan stroke
2. Manfaat Praktis
a. bagi profesi keperawatan
menambah awasan dalam memebrikan asuhan keperawatan pada
lansia dengan stroke.
b. bagi poli geriatrik
Hasil seminar ini diharapkan menjadi informasi bagi poli terkait
dengan asuhan keperawatan pada lansia dengan stroke

Anda mungkin juga menyukai