Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
Hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya (pasal 28A).
Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya (pasal 28C ayat 1).
Hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya (pasal 28C ayat 1).
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif (pasal 28C
ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D ayat 3).
Hak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya (pasal 28E ayat 1).
Hak memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali
(pasal 28E ayat 1).
Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan
hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat
3).
Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya (pasal 28F).
Hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal 28F).
Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang di bawah kekuasaannya (pasal 28G ayat 1).
Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).
Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2).
Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat (pasal 28H ayat 1).
Hak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).
Hak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat 2).
Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4).
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).
Hak untuk bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu (pasal 28I
ayat 2).
Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat 2).
Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1).
Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan asas persamaan kedudukan dengan
tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3).
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
(pasal 28J ayat2).
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
Wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (pasal 31 ayat 2).
Contoh Kewajiban Negara yang belum Dilaksanakan dengan Maksimal oleh Warga Negara
Indonesia
Seperti yang kita ketahui pula, kita sebagai warga Negara Indonesia tentunya memiliki
banyak kewajiban yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Contohnya yang diatur
dalam UUD 1945 pasal 17 ayat 1 yang berbunyi "segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya".
Selain itu juga, kewajiban lain yang diatur dalam UUD 1945 adalah yang tertulis dalam
UUD 1945 pasal 17 ayat 3 yang demikian bunyinya "setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan Negara". Dengan melihat kedua contoh serta contoh-contoh yang
lain yang masih banyak lagi dari kewajiban warga Negara tersebut yang tertulis dalam UUD 1945
membuktikan bahwa memang sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepada kita haruslah
kita menjalankan serta melaksankannya didalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan seharusnya kita sudah sepantasnya melaksankan kewajiban tersebut secara benar
dan bertanggung jawab sejak kita menjadi warga Negara Indonesia, bila kita tidak melaksanakan
kewajiban tersebut dengan baik maka kita pun akan menghancurkan bangsa kita sendiri. Bangsa
kita tidak akan berkembang dan maju apabila warga negaranya tidak menjalankan kewajibannya
dengan baik dan benar.
Mereka hanya menginkan hak yang mereka peroleh sementara kewajiban yang
dibebankan kepada mereka tidak dilaksanakan dan dijalankan secara bertanggung jawab. Jika
kita menginginkan bangsa dan Negara Indonesia ini menjadi Negara yang memiliki warga Negara
bernasionalisme tinggi maka kewajiban yang dibebankannya pun harus dilaksanakan dengan
bertanggung jawab secara utuh.
Dengan demikian, rasa nasionalisme dalam setiap warga Negara akan tumbuh secara
sendirinya. Selain itu, bangsa Indonesia juga kan menjadi bangsa yang memiliki kepribadian yang
kuat dan tangguh karena warganya yang selalu menjalankan kewajibannya dengan sangat baik.
Setelah kita mengetahui bagaimana pentingnya kita sebagai warga Negara harus
menjalankan dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan baik, kita juga harus mengerti apa-
apa saja kewajiban yang harus kita jalankan pula didalam kita hidup di masyarakat dan berbangsa
bernegara. Berikut ini adalah macam-macam kewajiban yang perlu kita jalankan :
1. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Dalam hal
ini masih banyak warga Negara yang merasa bahwa pembelaan Negara hanya perlu di lakukan
oleh aparat keamanan Negara seperti militer dan sebagainya. Padahal membela Negara bisa di
lakukan oleh semua warga yang ada di Indonesia meski dengan tindakan – tindakan kecil yang
berdampak baik untuk Negara itu sendiri.
2. Setiap warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali. Dalam hal hukum Indonesia masih
termasuk Negara dengan cerminan bahwa hukum lebih tajam ke bawah dan tumpul keatas
sehingga para aparat hukum tidak sesuai menjalankan tugas dengan sepenuhnya dan
mengesampingkan kewajiban mereka terhadap penegakan hukum di Indonesia.
3. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalan usaha pertahanan dan keamanan
negara. Sama halnya dengan membela Negara bahwa di Indonesia pertahanan dan keamanan
Negara hanya di titikberatkan terhadap aparat yang bertanggung jawab dalam menjaga
keamanan di Indonesia. Sedangkan di Negara luar semua warga Negara harus memilikiperan
dalam mempertahan kan keamanan Negara itu sendiri.
4. Setiap warga negara berkewajiban untuk menghormati hak asasi warga negara yang lain.
Dalam hal ini masih terdapat banyak pelanggaran terhadap HAM seperti pencemaran nama baik
yang sedang marak – maraknya di Indonesia, hal tersebut terjadi karena kurangnya penanaman
moral sejak dini sehingga saling membuli di Sosial Media dan sebagainya menjadi krisis moral
untuk bangsa ini senidi. Sehingga hal itu mengakibatkan banyaknya pelanggaran HAM yang ada
di Indonesia.
5. Setiap warga negara berkewajiban untuk menjalankan sistem pendidikan nasional. Belum
semua rakyat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak salah satu faktornya karena masalah
biaya dan minimnya penanaman pendidikan karakter untuk wilayah yang terpencil, tertinggal
dan terbelakang. Sehingga mereka tidak bisa memenuhi kewajiban dalam hal pendidikan.
6. Setiap warga negara berkewajiban untuk mentaati hukum dan pemerintahan. Meski di
Indonesia Hukum sangat di utamakan namun masih banyak pelanggaran hukum yang terjadi dan
hampir setiap hari. Hal itu karena minimnya pengetahuan warga untuk menaati hukum yang ada.
Bahwasanya ada kata kata “ Hukum dibuat untuk dilanggar” . Padahal sebenarnya hukum dibuat
karena telah terjadinya pelanggaran pelanggaran yang dilakukan di Indonesia. Kurangnya sifat
jera untuk pelaku kriminal semakin menambah kasus pelanggaran hukum yang merajalela
kehidupan masyarakat Indonesia.
7. Setiap warga negara berkewajiban untuk memberi dan menghargai kebebasan beribadah.
Sebenarnya hal ini juga sudah di bahas didalam Pancasila tentang sikap saling menghargai
sesame. Tetapi karena adanya oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadinya
ketimpangan antar agama. Karena adanya provokator sehingga antar agama menjadi renggang.
Seperti sebelumnya terjadinya pembakaran masjid, gereja dan sebagainya. Jika kita tidak bisa
menanggapi hal itu dengan baik maka akan berdampak negatif untuk kedepannya. Itulah
mengapa sikap tenggang rasa harus selalu kita miliki dalam situasi apapun.
Harapannya dengan kita sudah melaksakan macam-macam kewajiban tersebut dengan
baik, akan menjadi dampak yang baik serta berpengaruh bagi lingkungan masyarakat di sekitar
kita dan juga tentunya bagi bangsa Indonesia tercinta ini.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dari sekian banyak warga Negara yang ada di
Indonesia ini masih belum memperhatikan pentingnya melakukan kewajiban terhadap Negara.
Masih banyak warga Negara yang dengan sendirinya menyepelekan hal tentang kewajiban dan
hanya menuntut hak yang harus mereka terima dari Negara tanpa tahu apa yang sudah kita
berikan untuk Negara kita sendiri.
Jadi, kita harus melaksanakan segala kewajiban yang sudah dibebankan kepada kita
secara bertanggung jawab serta baik dan benar. Dengan kita menjalankannya dengan begitu,
maka akan timbul dampak yang baik yang akan akan berpengaruh bagi lingkungan yang ada di
sekitar kita tanpa ada yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, marilah kita menjalankan
kewajiban itu dengan sebaik-baiknya.
Pelanggaran HAM
Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya pengabaian
terhadap kawajiban asasi. Sebab antara hak dan kawajiban merupakan dua hal yang tak
terpisahkan. Bila ada hak pasti ada kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain. Bila seseorang
atau aparat negara melakukan pelanggaran HAM, sebenarnya dia telah melalaikan kewajibanya
yang asasi.
Sebaliknya bila seseorang/kelompok orang atau aparat negara melaksanakan
kewajibanya maka berarti dia telah memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebagai
contoh di negara kita sudah punya UU No.9 tahun 1998 berkenaan dengan hak untuk
menyampaikan aspirasi secara lisan dan tertulis seperti dalam kasus pelanggaran hak warga
negara .
Disatu sisi undang-undang tersebut merupakan hak dari seseorang warga negara, namun
dalam penggunaan hak tersebut terselip kewajiban yang perlu diperhatikan. Artinya seseorang
atau kelompok yang ingin berunjuk rasa dalam undang-undang tersebut harus memberi tahu
kepada pihak keamanan (Polisi) paling kurang 3 hari sebelum hak itu digunakan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghormati hak orang lain seperti tidak mengganggu kepentingan orang
banyak, mentaati etika dan moral sesuai dengan budaya bangsa kita.
Korupsi
Korupsi merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini,
dapat merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari
banyak kewajibannya sebagai warga negara senagimana jenis tindak pidana korupsi . Kewajiban
tersebut antara lain kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa
orang yang melakukan korupsi.
Sumber Referensi :
https://www.zonareferensi.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara/
https://www.kompasiana.com/deamahendra/5a70e985f13344760830e962/kewajiban-warga-
negara
https://hukamnas.com/contoh-kasus-pengingkaran-warga-negara-dan-solusinya