Anda di halaman 1dari 4

Hukum Dasar Kimia

“Hukum Gay Lussac atau Hukum


Perbandingan Volume”

Kelas X. Mia 2
Kelompok 5
Afriani Jumadi
Farhani Amaliah
Fathria Azzahra
Nur Azizah Dariming
Nur Melani Aisyah

SMA Negeri 5 Parepare


Tahun Ajaran 2017/2018
Hukum Gay Lussac atau Hukum
Perbandingan Volume
 Sejarah Hukum Gay Lussac

Di awal tahun 1781, Joseph Priestly menemukan hidrogen dapat


bereaksi dengan oksigen membentuk air, kemudian Henry Cavendish
menemukan volume hidrogen dan oksigen yang bereaksi membentuk uap
air mempunyai perbandingan 2 : 1. Kemudian dilanjutkan William
Nicholson dan Anthony Carlise berhasil menguraikan air menjadi gas
hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis. Ternyata perbandingan
volume hidrogen dan oksigen yang terbentuk dalah 2 : 1.

Lalu pada tahun 1808, seorang ahli kimia Prancis bernama Joseph
Louis-Gay Lussac mengamati volume gas-gas yang terlibat dalam suatu
reaksi seperti gas hidrogen (H2), oksigen (O2), klorin (Cl2) dan Nitrogen
(N2). Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran
temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel Hasil Percobaan I Volume H2 Tetap

V H2 V O2 V H2O
20 mL 5 mL 10 mL
20 mL 10 mL 20 mL
20 mL 15 mL 20 mL
20 mL 20 mL 20 mL

Tabel Hasil Percobaan II Volume O2 Tetap


V H2 V O2 V H2O
10 mL 10 mL 10 mL
15 mL 10 mL 15 mL
20 mL 10 mL 20 mL
25 mL 20 mL 20 mL

Dalam eksperimen I, pada saat volume O2 10 mL dan seterusnya,


volume H2O tidak berubah yaitu 20 mL. Demikian pula pada eksperimen
II, volume H2O tidak berubah lagi (20 mL) setelah volume H2 mencapai
20 mL (volume O2 = 10 mL). Dengan demikian, Gay Lussac menemukan
bahwa perbandingan volume hidrogen : oksigen : uap air adalah 2 : 1 : 2
dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
20 mL gas H2 + 10 mL gas O2 → 20 mL H2O

 Bunyi Hukum Gay Lussac

“Pada suhu dan tekanan yang sama (tetap), perbandingan volume


gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana.”
Pada suhu dan tekanan yang sama, artinya pada wujud gas, volume
gas-gas tersebut berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Bulat
mengandung arti bilangan bulat. Sederhana menunjukkan bilangan
tersebut di bawah angka 10. Oleh karena perbandingan volume gas-gas
tersebut sesuai dengan perbandingan koefisien gas-gas, maka dapat
dikatakan.

Perbandingan koefisien reaksi = perbandingan volume gas

Karena perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien


reaksi masing-masing gas, maka untuk dua buah gas, misalnya gas A dan
gas B yang terlibat dalam suatu persamaan reaksi, berlaku hubungan
sebagai berikut.
Volume Koefisien
A A
=
Volume Koefisien
B B
Koefisien
Volume A Volume
= ×
A Koefisien B
B

 Contoh Perbandingan Volume dalam Reaksi

Persamaan Reaksi Perbandingan Volume


H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) 10 mL : 10 mL : 20 mL
3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) 15 mL : 5 mL : 10 mL
N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) 10 mL : 20 mL : 20 mL
 Contoh Soal Hukum Gay Lussac

Contoh soal 1:
Reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Jika volume nitrogen yang bereaksi 2
liter, berapakah volume hidrogen yang dibutuhkan dan volume amonia yang
terbentuk pada kondisi suhu dan tekanan yang sama?

Jawaban:
Perbandingan volume N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2. Jika volume N2 = 2 liter
maka

Jadi, volume hidrogen yang dibutuhkan adalah 6 L dan volume amonia yang
terbentuk adalah 4 L.

Contoh soal 2:
Sebanyak 4 L CH4 dibakar habis dengan gas oksigen sesuai persamaan
reaksi:
CH4(g) + 2 O2(g)→ CO2(g) + 2 H2O(l)
Pada suhu dan tekanan yang sama. Volume gas CO2 yang dihasilkan
adalah ....

Jawaban:
Perbandingan volume CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 : 2. Jika volume
CH4 sebanyak
4 L, maka volume gas CO2 yang dihasilkan yaitu:

Jadi, volume gas CO2 yang dihasilkan adalah 4 L.

Anda mungkin juga menyukai