0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengamalan dan pelanggaran hak kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Beberapa poin kuncinya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta menerima hasil keputusan musyawarah. Kasus pelanggaran hak yang diuraikan adalah sidang DPR yang dianggap "seen
Dokumen tersebut membahas tentang pengamalan dan pelanggaran hak kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Beberapa poin kuncinya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta menerima hasil keputusan musyawarah. Kasus pelanggaran hak yang diuraikan adalah sidang DPR yang dianggap "seen
Dokumen tersebut membahas tentang pengamalan dan pelanggaran hak kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Beberapa poin kuncinya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, serta menerima hasil keputusan musyawarah. Kasus pelanggaran hak yang diuraikan adalah sidang DPR yang dianggap "seen
Pelanggaran Hak Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Pengamalan Hak
• Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
Pengamalan Hak
• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Pengamalan Hak
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama Pengamalan Hak
• Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah
Pengamalan Hak
• Mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada
Tuhan Yang Maha Esa Pada sidang paripurna DPR pada 2 Oktober 2014, dianggap oleh Puan Maharani berjalan “seenaknya” karena tidak menampung hak politik PDIP.
Kasus Pelanggaran Hak
Tindakan kepala daerah masih menjabat yang “mengharuskan” para pegawai negeri di wilayahnya untuk menyoblosnya kembali. Menyebabkan dilakukannya mutasi PNS secara tiba - tiba