Anda di halaman 1dari 6

Nama : M Sutan Rajab Hasibuan

Nim : 20147011

Prodi : Hukum Pidana Islam

Mata kuliah : Hukum Acara Peradilan Agama di Indonesia

1. Asas-asas Hukum Acara Peradilan Agama


Adapun asas-asas Hukum Acara Peradilan Agama, yaitu sebagai berikut.
a. Asas personalitas keislaman
PA hanya dapat mengadili mereka yang beragama islam dan yang menundukkan diri pada
hukum islam dalam artian orang atau badan hukum. Adapun selain yang beragama islam atau
non muslim tidak tunduk dan tidak dapat dipaksa tunduk kepada lingkungan PA.
b. Asas kebebasan
 Bebas dari campur tangan kekuasaan negara lainnya
 Bebas dari paksaan, direktiva atau rekomendasi yang datang dari pihak ektra judicial
(pihak lain diluar kekuasaan kehakiman)
 Kebebasan melaksanakan wewenang yudisial (menerapkan, menafsirkan, menemukan
hukum)
c. Asas wajib mendamaikan
Perdamaian lebih utama dari putusan, sebagaimana sesuai dengan konsep ishlah dalam
hukum islam
d. Asas sederhana, cepat dan biaya ringan
 Sederhana maksudnya prosedur penerimaan sampai dengan penyelesaian suatu perkara
 Cepat maksudnya alokasi waktu yang tersedia dalam proses peradilan
 Biaya ringan maksudnya keterjangkauan biaya perkara oleh pencari keadilan
e. Asas persidangan terbuka untuk umum
 Bahwa setiap pemriksaan yang berlangsung dalam sidang pengadilan memperkenankan
siapa saja yang menghadiri, mendengarkan, dan menyaksikan jalannya persidangan
 Ada transparansi
 Tidak semua sidang pemeriksaan perkara terbuka untuk umum yaitu perkara perceraian
f. Asas legalitas dan persamaan
Asas legalitas maksudnya semua tindakan berdasarkan hukum (rule of law), dan asas
persamaan maksudnya setiap orang mempunyai hak dan kedudukan yang sama di muka
hukum
g. Asas aktif memberi bantuan
Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi
hambatan dan rintangan untuk tercapainya peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan
h. Asas hakim bersifat menunggu
Inisiatif berperkara datangnya dari pihak yang berkepentingan dan hakim hanya bersifat
menunggu datangnya atau masuknya perkara
i. Asas ius curia novit
Jika inisiatif telah datang dari pihak yang berkepentingan serta tuntutan hak telah diajukan
kepada hakim atau pengadilan, maka hakim tidak boleh menolak suatu perkara dengan alasan
tidak ada hukumnya atau hukumnya belum jelas, dalam hal ini hakim dianggap tahu
hukumnya
j. Asas hakim aktif dan pasif
 Asas hakim aktif maksudnya misalnya dalam hal hakim berusaha untuk mendamaikan
kedua belah pihak, menjaga agar persidangan berjalan dengan aman dan lancar,
menunda persidangan, memerintahkan pembuktian, menjelaskan mengenai upaya hukum
dan sebagainya
 Asas hakim pasif maksudnya ruang lingkup atau luas perkara yang diajukan ke
pengedilan untuk diperiksa oleh hakim adalah ditentukan oleh para pihak yang
berperkara bukan hakim
k. Asas ferhendalung maxime
Proses pembuktian dalam hukum acara perdata adalah merupakan kewajiban penggugat
dalam membuktikan dalil-dalilnya dan tergugat untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya
l. Asas audi et alteram
Para pihak harus diperlakukan sama di depan hukum (hakim harus obyektif) dan tidak boleh
memihak atau bersikap subyektif
m. Asas actor sequituur forum rei
Gugatan diajukan pada pengadilan di wilayah hukum dimana tergugat bertempat tinggal
n. Asas putusan pengadilan disertai alasan
Bertujuan agar hakim bersifat obyektif dengan memberikan alasan dan pertimbangan yang
cukup terhadap putusan yang dijatuhkan dan putusan itu juga mempunyai wibawa dan tidak
mudah untuk dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi
o. Asas biaya perkara dan prodeo
Bagi mereka yang tidak mampu dapat berperkara dengan cuma-cuma tanpa biaya (prodeo),
tentunya harus dilengkapi dengan surat keterangan tidak mampu dari aparat yang berwenang
untuk itu
p. Asas wakil dan kuasa
 Menurut sistem HIR/RBG setiap orang yang berperkara tidak ada keharusan menunjuk
kuasa atau wakil yang maju ke dalam persidangan, namun jika memang
menginginkannya juga dapat menunjuk wakil atau kuasa dalam persidangan pengadilan,
jika menunjuk kuasa maka si kuasa tidak dapat mengajukan gugatan tidak tertulis
 Menurut sistem BRV (sebagai sumber Hukum Acara Perdata) mengharuskan para pihak
yang mempunyai perkara wajib mewakilkan pada kuasa dengan akibat batlanya gugatan
jika gugatan tidak diwakilkan pada seorang kuasa dan ditentukan harus seorang sarjana
hukum
2. Sumber Hukum Peradilan Agama
Adapun menurut Mukti Arto yang menjadi sumber Hukum Acara Peradilan Agama adalah
a. HIR/RBG
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
e. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Peraturan Pemerintah Nomor
9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan
f. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Pengadilan Peradilan Ulangan
g. Kompilasi Hukum Islam (KHI)
h. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
i. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia
j. Peraturan Menteri Agama
k. Keputusan Menteri Agama
l. Kitab-Kitab Fiqih Islam dan sumber hukum tidak tertulis lainnya
m. Yurisprudensi Mahkamah Agung

3. Contoh surat permohonan cerai


Ternate, 28 Februari 2023
Perihal : Permohonan Cerai Talak.
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Agama Ternate
Di-
Ternate.

Assalamuallaikum Wr. Wb.


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : HAMKA HIDAYAT BIN HIDAYAT SUARA
NIK : 8272010107930049
TTL/ Umur : Tidore, 12 April 1995/ 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Kuli Bangunan
No Hp : 0822 3641 9644
Alamat : Lingkungan Kusubirahi Doyado, RT 0055, RW 002,
Kelurahan Doyado, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore
Kepulauan.
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon;
Dengan ini mengajukan Permohonan Cerai Talak terhadap istrinya yang bernama:
Nama : NIRMALA IRSAN BINTI IRSAN BACO
TTL/ Umur : Ternate, 06 Maret 2000/ 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
Alamat : Kelurahan Tubo, RT 001, RW 001, Kecamatan Kota
Ternate Utara, Kota Ternate, (kediaman Bpk Irsan).
Selanjutnya disebut sebagai Termohon
Adapun alasan/Dalil-dalil Pemohon mengajukan Permohonan ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang telah melangsungkan
pernikahan pada tanggal 24 Januari 2018 dan dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah
Kantor Urusan Agama Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi
Maluku Utara, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 0009/09/I/2018, tertanggal
24 Januari 2018;
2. Bahwa pernikahan antara Pemohon dan Termohon dilangsungkan berdasarkan
kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumah tangga yang sakinah,
mawaddah, warahmah yang diridhoi oleh Allah SWT;
3. Bahwa setelah melangsungkan pernikahan, Pemohon dan Termohon tinggal bersama
di rumah orang tua Pemohon yang beralamat di Lingk. Kusubirahi Doyado, RT 0055,
RW 002, Kelurahan Doyado, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan;
4. Bahwa semasa pernikahan Pemohon dan Termohon berkumpul layaknya suami istri
dan tidak dikaruniai anak hingga saat ini;
5. Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis,
akan tetapi di Tahun 2018, ketentraman rumah tangga Pemohon dan Termohon
mulai tidak ada lagi ketentraman yang disebabkan oleh Termohon sering pulang ke
rumah orang tua Termohon, dan tidak kembali kecuali Pemohon datang merayu
untuk pulang;
6. Bahwa setelah Pemohon menjemput Termohon ditahun 2018, seminggu kemudian
Termohon pergi lagi dari tempat tinggal bersama meninggalkan Pemohon hingga
saat ini, Pemohon mencoba untuk menjemput Termohon namun Termohon menolak
tanpa memberikan alasan apapun;
7. Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak lagi tinggal bersama dan berhubungan
layaknya suami istri sejak tahun 2018 hingga saat ini;
8. Bahwa sebagaimana apa yang telah diuraikan diatas Pemohon beranggapan bahwa
rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak layak lagi untuk di pertahankan,
dan Pemohon dan Termohon sudah bersepakat untuk bercerai;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan
Agama Ternate Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
selanjutnya menjatuhkan putusan dengan amarnya yang berbunyi sebagai berikut :

PRIMER :
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Memberikan izin kepada Pemohon (HAMKA HIDAYAT BIN HIDAYAT SUARA)
untuk menjatuhkan talak satu Raj’I terhadap Termohon (NIRMALA IRSAN
BINTI IRSAN BACO);
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum ;

SUBSIDER:
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ( Ex Aquo At
Bono). Wassalamu’allaikum warahmatullah wabarakatu.

Hormat saya
Pemohon

HAMKA HIDAYAT BIN HIDAYAT SUARA

Anda mungkin juga menyukai