Anda di halaman 1dari 3

1

Ringkasan Materi PPKn Kelas XII BAB 2


PERLINDUNGAN DAN PENEGAKKAN HUKUM

A. Pengertian perlindungan hukum


Menurut Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa Perlindungan Hukum adalah perlindungan
akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh
subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan.
Menurut CST Kansil Perlindungan Hukum adalah berbagai upaya hukum yang harus
diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun
fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun.

B. Sarana perlindungan hukum


1. Sarana Perlindungan Hukum Preventif
Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan
keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif.
Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa
2. Sarana Perlindungan Hukum Represif
Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Penanganan
perlindungan hukum oleh Pengadilan Umum dan Peradilan Administrasi di Indonesia termasuk
kategori perlindungan hukum ini

C. Lembaga peradilan
Lembaga peradilan adalah alat perlengkapan negara yang diberi tugas mempertahankan tetap
tegaknya hukum nasional.
Adapun lembaga peradilan yaitu :
• Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yangdalam
melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang
lain.Susunan MA terdirin dari Pimpinan, Hakim Anggota, dan Sekretaris MA. Pimpinan MA terdiri
dari seorang Ketua, dua Wakil Ketua, dan beberapa orang Ketua Muda, yang kesemuanya dalah
Hakim Agung dan jumlahnya paling banyak 60 orang. Sedangkan beberapa direktur jendral dan
kepala badan
• Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.Susunan
MK terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota, serta
7 orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Hakim konstitusi
harus memiliki syarat: memiliki intergritas dan kepribadian yand tidak tercela; adil; dan negarawan
yang menguasai konstitusi ketatanegaraan.
• Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum
Peradilan umum adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada
umumnya. Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan oleh Pengadilan
Negeri dan Pengadilan Tinggi
1. Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri merupakan organ kekuasaan kehakiman dalam lingkungan Peradilan Umum yang
berkedudukan di Ibukota Kabupaten/ Kota, dan memiliki daerah hukum mencakup wilayah
Kabupaten/ Kota tersebut.
2. Pengadilan Tinggi
Pengadilan tinggi merupakan organ kekuasaan kehakiman dalam lingkungan Peradilan Umum yang
berkedudukan di ibukota Propinsi, dan memiliki daerah hukum mencakup wilayah Propinsi.
• Pengadilan di Lingkungan Peradilan Agama
1. Pengadilan Agama
2
Pengadilan Agama adalah organ kekuasaan kehakiman dalam lingkungan peradilan Agama yang
berkedudukan di kotamadya atau ibukota kebupaten meliputi wilayah kotamadya atau kabupaten.
2. Pengadilan Tinggi Agama
Pengadilan Tinggi Agama merupakan pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Agama
berkedudukan di ibukota prpinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah propinsi.
• Pengadilan di Lingkungan Peradilan Militer
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer adalah badan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman di lingkungan Angkatan Bersenjata, yang meliputi Pengadilan Meiliter, Pengadilan
Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan Meiliter Pertempuran.
1. Pengadilan Militer
Susunan persidangan Pengadilan Militer untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana pada
tingkat pertama adalah 1 orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yang dihadiri 1 orang
Oditur Militer/ Oditur Militer Tinggi dan dibantu 1 orang Panitera.
2. Pengadilan Militer Tinggi
Susunan persidangan Pengadilan Militer Tinggi untuk memeriksa dan memutus perkara pidana pada
tingkat pertama adalah 1 orang Hakim Ketua dan 2 orang Hakim Anggota yang dihadiri 1 orang
Oditur Militer/ Oditur Militer Tinggi dan dibantu 1 orang Panitera.
1. Pengadilan Militer Utama
Susunan persidangan Pengadilan Militer Utama untuk memeriksa dan memutus perkara sengketa
Tata Usaha Angkatan Bersenjata pada tingkat banding adalah 1 orang Hakim Ketua dan 2 orang
Hakim Anggota dan dibantu 1 orang Panitera.
1. Pengadilan Militer Pertempuran
Susunan persidangan Pengadilan Militer Pertempuran untuk memeriksa dan memutus suatu perkara
pidana adalah 1 orang Hakim Ketua dengan beberapa Hakim Anggota yang keseluruhannya selalu
berjumlah ganjil, yang dihadiri 1 orang Oditur Militer/ Oditur Militer Tinggi dan dibantu 1 orang
Panitera.
• Pengadilan di Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)
1. Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan pengadilan tingkat pertama. Susunan pengadilan terdiri
atas Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris; dan pemimpin pengadilan terdiri atas
seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN)
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang:
1. memeriksa dan memutuskan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding;
2. memeriksa dan memutuskan mengadili antara pengadilan Tata Usaha Negara di dalamdaerah
hukumnya;
3. memeriksa, memutus, dan menyelesaikan di tingkat pertama sengketa Tata Usaha Negara.

D. Contoh praktik perlindungan dan penegakan hukum


Perilaku-Perilaku Yang Sesuai Dengan Hukum
a. Dalam lingkungan keluarga
1. patuh terhadap orang tua
2. Menghormati anggota keluarga yang lain
3. Mentaati aturan yang disepakati bersama keluarga
4. Melaksanakan ibadah tepat waktu
b. Dalam lingkungan sekolah
1. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya
2. Memakai pakaian seragam
3. Datang dan pulang tepat waktu
4. Belajar dikelas dengan tertib
5. Memperhatikan ketika guru mengajar
3
6. Mengerjakan tugas-tugas
7. Mematuhi tata tertib yang berlaku
c. Dalam masyarakat
1. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat baik kerja bakti maupun siskamling
2. Menghormati tetangga sekitanya
3. Membayar iuran warga
4. Tidak melakukan perbuatan yang meresahkan warga seperti mabuk-mabukan
d. Dalam kehidupan berbangsa
1. memiliki KTP jika telah dewasa
2. Memiliki sim jika mengendarai ketika mengendarai kedaraan bermotor
3. Ikut serta dalam pemilu
4. Membayar pajak
5. Menjaga kelestarian alam
6. Menjaga kebersihan loingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya

perilaku-perilaku yang bertentangan dengan hukum


a. Dalam lingkungan keluarga
1. mengabaikan perintah orang tua
2. nonton TV sampai larut malam
3. bangun kesiangan
4. tidak mau bgelajar
5. tidak mau membantu orang tua
6. tidak mkau beribadah
b. Dalam lingkungan sekolah
1. nyontek ketika ulangan
2. tidak mengikuti upacara bendera
3. bolos sekolah
4. tidak tertib dikelas
5. berpakaian tidak rapi
6. tidak mengurus rambut ( Gondrong)
c. Dalam masyarakat
1. menggangu ketertiban masyarakat
2. membuang sampah tidak pada tempatnya
3. berjudi dan mabuk-mabukan
4. Tidak mau kerja bakti dan siskamling
d. Dalam lingkungan bangsa dan negara
1. tidak memiliki KTP
2. tidak memilikiu SIM
3. Tidak mematuhi rambu lalulintas
4. terlibat aksi terorisme
5. merusak pasilitas umum dan negara
6. melakukan trindak pidana

Anda mungkin juga menyukai