Anda di halaman 1dari 56

PRAKTEK SIDANG PERADILAN PTUN/A2

Dosen Pengampu : M. Saleh, SH. MH

Kelompok IV

1. Arif Arianto (D1A118314)


2. Fitriani Aprilliya (D1A020560)
3. Istikelal (D1A117129)
4. Lalu Artapati (D1A117142)
5. Leoni Eurica Taku (D1A117158)
6. Muhammad Yusril Redla (D1A117209)
7. Sachrasdhani Ananta Mujaddin (D1A117331)
8. Sayid Haidar Agil Jamalulail (D1A118241)
9. Tara Devilia Hidayati (D1A118255)
10. Teguh Azain Assagaf (D1A117299)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latara Belakang

Kegiatan praktek PTUN peradilan semu ini merupakan syarat wajib kelulusan mata
kuliah Praktek Peradilan Tata Usaha Negara yang melibatkan mahasiswa atau mahasiswi
untuk ajang pelaksanaannya. Penggabungan antara penerapan ilmu yang sudah di peroleh
dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kondisi nyata di lapangan.

Kegiatan praktek PTUN ini dilaksanakan pada semester genap, yaitu berupa salah
satu orientasi lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa atau mahasiswi
Fakultas Hukum Universitas Mataram yang nantinya dapat mengerti pada proses
persidangan khususnya di PTUN, oleh karena itu kegiatan praktek peradilan semu ini
nantinya diharapkan agar mahasiswa atau mahasiswi dapat mengetahui aplikasi praktis
dari teori perkuliahan yang diterima di bangku perkuliahan, selain itu juga untuk
mempelajari beberapa materi seputar tugas dan wewenang PTUN.
Dengan demikian Praktek Peradilan PTUN dapat menjadi sarana latihan kerja dan
observasi bagi mahasiswa setelah mendapatkan bekal teori dari perkuliahan.

A. Waktu Dan Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktek PTUN di ruang peradilan semu Fakultas Hukum Universitas
Mataram berlangsung pada hari kamis, tanggal 8 Juni 2023 sebagaimana ditetapkan dan
dihadirkan oleh dosen pengampu mata kuliah Praktek PTUN/A2.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktek PTUN


1. Kegiatan praktek ini merupakan kegiatan yang diterapkan oleh mata kuliah Praktek
Peradilan Tata Usaha Negara Fakultas Hukum Universitas Mataram yang sangat
membantu mahasiswa atau mahasiswi dalam mengenal dunia kerja yaitu dunia
praktek karena pada akhirnya mahasiswa atau mahasiswi yang bersangkutan akan
terjun langsung ke masyarakat sehingga dapat langsung menerapkan pengetahuan
yang diperolehnya dari kegiatan praktek ini. Pada kenyataannya, praktek yang terjadi
di pengadilan tidak selamanya berjalan seperti dalam teori, kadang lebih mudah atau
sebaliknya, lebih rumit sehingga perlu pengalaman yang cukup dan wawasan yang
luas.
2. Dengan adanya praktek PTUN ini mahasiswa atau mahasiswi mengetahui dan
mengerti akan prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam persidangan,
karena ada banyak hal prosedur yang mesti dilakukan, dan itu hanya bisa diperoleh
ketika melaksanakan kegiatan praktek ini.

C. PERAN ANGGOTA KELOMPOK IV


Kelompok IV ini terdiri dari 11 Anggota akan tetapi 1 anggota tidak pernah hadir dan
tidak pernah ikut berpartisipasi dalam kelompok ini, maka 10 anggota yang selalu hadir
latihan dan berpartisipasi penuh memiliki peran dengan masing-masing bagian sebagai
berikut yaitu :

N Nama NIM Peran


O
1 Sayid Haidar Agil Jamalulail D1A118241 Hakim Ketua
2 Tara Devilia Hidayati D1A118255 Hakim Anggota 1
3 Leonie Eurica Taku D1A117158 Hakim Anggota 2
4 Istikelal D1A117129 Panitera
5 Muhammad Yusril Redla D1A117209 KH Penggugat
6 Arif Arianto D1A118314 KH Tergugat
7 Lalu Artapati D1A117142 Penggugat
8 Fitriani Aprilliya D1A020560 -Tergugat
-Tergugat Intervensi
9 Teguh Hazain Assagaf D1A117299 Saksi Tergugat
10 Sachrasdhani Ananta Mujaddin D1A117331 -Saksi Tergugat
-Saksi Tergugat
Intervensi
BAB II

PEMBAHASAN

A. ILUSTRASI PERKARA/KAPOS
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
Sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dalam persidangan dengan acara
biasa, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam sengketa antara:
1. USMARYADIN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
Tinggal di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima;
2. RUSDIN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat Tinggal di
Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima;
3. JULKARNAIN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
Tinggal di Desa Renda, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima;
Selanjutnya disebut sebagai: PARA PENGGUGAT;

M E L A W A N:

BUPATI BIMA, Berkedudukan di Jalan Soekarno Hatta Nomor 1

Kompleks Kantor Bupati Bima, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima; Dalam hal ini
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 183.2/019/03.3/2019, tanggal 27 Februari
2019, memberikan Kuasa kepada

1. AMAR MARUF, S.H. Kepala Bagian Hukum pada Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Bima, beralamat di Jalan Soekarno Hatta Kompleks Kantor Bupati
Bima, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima;
2. M. SYIRAJUDDIN, S.H. M.H; Kasubbag Konsultan dan Bantuan Hukum pada
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bima, beralamat di Jalan Soekarno
Hatta No.1 Kompleks Kantor Bupati Bima, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima;
3. Drs. SUKIRMAN AZIS, S.H. M.H.; Advokat pada Lembaga Bantuan Hukum
Amanah Bima, beralamat di Jalan Belimbing Nomor 27A, Kelurahan Rabadompu
Barat, Kecamatan Raba, Kabupaten Bima;
4. RADIATURRAHMAN, S.H.; Advokat pada Lembaga Bantuan Hukum Amanah
Bima, beralamat di Jalan Belimbing Nomor 27A, Kelurahan Raba dompu Barat,
Kecamatan Raba, Kabupaten Bima;

Selanjutnya disebut sebagai: TERGUGAT;

Dan:
LUKMAN,S.E,Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Petani/Pekebun, Bertempat
Tinggal di, RT/RW 015/007, Dusun Wuwu Pajo Desa Renda, Kecamatan Belo,
Kabupaten Bima;

DIALOG SIDANG PRAKTEK PTUN KELOMPOK 1V

Sidang 1

Panitera : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI Dkk, selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, akan segera di mulai. Majelis hakim akan memasuki
ruang sidang. Hadirin dipersilahkan berdiri. (Majelis Hakim memasuki
ruang persidangan)

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, dengan nomor perkara
Sengketa 10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI selaku
pihak PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
3x)
Hakim Ketua : Saudara Penggugat, dalam persidangan ini apakah saudara bertindak
sendiri atau diwakili oleh kuasa hukum saudara ?
Penggugat : Dalam perkara ini, saya Lalu Artapati akan di damping oleh kuasa
hukum saya yg akan beracara di persidangan hingga perkara ini selesai,
yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, dalam persidangan ini apakah saudara bertindak
sendiri atau diwakili oleh Kuasa Hukum?
Tergugat : Dalam perkara ini Kuasa Hukum saya yg akan mewakili saya untuk
beracara di Persidangan hingga perkara ini selesai, Majelis.

Hakm Ketua : Apakah anda Kuasa Hukum Penggugat?


Kuasa penggugat : Iyaa, Mulia.
Hakim Ketua : Saudara penggugat bisa menunjukkan kartu identitas saudara, dan untuk
Kuasa hukum Tergugat , tunjukkan surat kuasa dan ijin praktik beracara
saudara.
Hakim Ketua : Kuasa hukum tergugat silahkan maju tunjukan surat kuasa khusus
saudara, saudara penggugat silahkan maju tunjukan identitas saudara?
( KH tergugat balik ke tempat, saudara tergugat tanya jawab
identitas dengan hakim)
Penggugat : Saya Lalu Artapati Usia 32 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan Wiraswasta, saya beragama islam Bertempat Tinggal di Desa
Sesela. kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat silahkan jelaskan identitas saudara.

KH Penggugat : Saya Muhammad Yusril Redla.,S.H.,M.H. usia 37 tahun. Berkantor


pada Law Office Bimaputra and Partners, jalan Veteran No.34 Mtaram.
Saya beragama Islam. Kewarganegaraan Indonesia.

Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat silahkan jelaskan identitas saudara.
(tunjukan surat kuasa khusus saudara)

KH Tergugat : Saya Arif Arianto S.H.,M.H. usia 32 tahun. Berkantor pada Law
Office Bimaputra and Partners, jalan Veteran No.34 Mataram. Saya
beragama islam, Kewarganegaraan Indonesia.

Hakim Ketua : Sesuai dengan penetapan hakim ketua majelis, setelah di lakukan
pemeriksaan maka persidangan pada hari ini di lanjutkan persidangan
untuk umum, sesuai dengan pasal 74 maka agenda pada hari ini
penyampaian surat gugatan dari pihak penggugat. Saudara penggugat
apakah saudara sudah siap dengan surat gugatan saudara?

Penggugat : Sudah yang mulia

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara telah menerima salinan surat
gugatan?

Tergugat : Sudah Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Penggugat , atas gugatan saudara ini, apakah akan di bacakan
atau dianggap sudah di bacakan?

KH Penggugat : Kami akan bacakan pokok-pokoknya saja yang mulia

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara keberatan jika di bacakan pokok
pokoknya saja?

Tergugat : Tidak majelis

Hakim Ketua : Silahan bacakan surat gugatan saudaara

KH Penggugat : ( membaca surat gugatan)…..

Hakim ketua : Saudara penggugat, atas gugatan ini masih ada perbaikan?

Penggugat : Tidak ada majelis

Hakim ketua : Baiklah sudah kita dengarkan pengugat telah membacakan surat
gugatanya. Maka agenda sidang selanjutnya jawaban dari pihak
tergugat. Kuasa hukum tergugat Apakah saudara sudah siap dengan
jawaban saudara?

KH Tergugat : Sudah majelis,


Hakim Ketua : Di perintahkan untuk maju menyerahkannya ke majelis hakim ( semua
membaca dengan seksama jawaban atas gugatan) Saudara tergugat , atas
Jawaban gugatan saudara ini, apakah akan di bacakan atau dianggap
sudah di bacakan?

Kuasa Hukum : Kami akan membacakan pokok pokoknya saja majelis

Hakim Ketua : Saudara Penggugat , apakah saudara keberatan jika di bacakan pokok
pokoknya saja?

Penggugat : Tidak majelis.

Hakim ketua : Silahan bacakan jawaban surat gugatan saudaara

KH tergugat : Terimakasih yang mulia, hakim yang mulia, penggugat yang kami
hormati, serta para hadirin yang berbahagia, izinkan kami kuasa hukum
tergugat mebacakan jawaban atas gugatan.

(membaca jawaban atas gugatan) terimakasih yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah, Karena sudah di bacakan Jawaban atas gugatan dari pihak
tergugat. Maka agenda sidang selanjutnya adalah replik dari pihak
penggugat Saudara penggugat, apakah saudara sudah siap dengan replik
saudara

Penggugat : Belum majelis.

Hakim Ketua : Berapa lama waktu yang di butuhkan saudara untuk menyusun replik?

KH penggugat : Kami membutuhkan waktu 7 (Tujuh) hari majelis.

Hakim ketua : Baik, (diskusi) Kepada pihak tergugat apakah keberatan bila sidang di
tunda sampai 7 (Tujuh) hari kedepan?

KH tergugat : Tidak Majelis.

Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 (Tujuh) hari kedepan hari dan tanggal berapakah ,
dan apakah bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?

Panitera : Hari selasa tanggal 5 Januari 2023 , dan tidak ada jadual persidangan
yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah untuk meberikan kesempatan kepada pihak penggugat utuk
menyiapkan repliknya, maka sidang akan di tunda selam 7 hari dan akan
dilanjutkan pada hari selasa 5 januari 2023. Sebelum sidang di tutup
pihak penggugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Pihak tergugat
apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah karena para pihak telah
hadir pada persidangan kali ini, maka tidak perlu di panggil lagi, karena
pemberitahuan ini resmi menjai pemanggilan dari pengadilan Maka dari
itu sidang di nyatakan di tunda dan di tutup.
Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera dimulai, majelis hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di
persilahkan duduk kembali
Sidang 2

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa

10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI Dkk, selaku pihak


PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)
Hakim Ketua : Sesuai sama dengan penetapan, sesuai dengan berita acara pada
pesrsidangan sebelumnya, maka agenda sidang pada hari ini replik dari
pihak penggugat. Apakah pihak penggugat sudah siap untuk persidangan
hari ini? Apakah pihak tergugat sudah siap untuk persidanga hari ini?
Saudara penggugat apakah saudara sudah siap dengan replik saudara?

Hakim Ketua : Saudara penggugat silahkan maju untuk menyerahkannya kepada


majelis hakim. Saudara Penggugat, atas replik saudara ini, apakah akan
di bacakan atau dianggap sudah di bacakan?

Penggugat : Dianggap sudah dibacakan yang mulia .

Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara keberatan jika di anggap telah di
bacakan?

Tergugat : Tidak yang muilia.

Hakim ketua : Baiklah karena pihak penggugat sudah menyerahkan replik nya. Maka
agenda sidang selanjutnya duplik dari pihak tergugat. Saudara tergugat,
apakah saudara sudah siap dengan duplik saudara?

KH Tergugat : Belum Majelis.

Hakim Ketua : Berapa lama waktu yang di butuhkan saudara untuk menyusun replik?

KH Tergugat : (diskusi) kami membutuhkan waktu 7 (Tujuh) hari majelis.

Hakim ketua : Baik, (diskusi) Kepada pihak Penggugat apakah keberatan bila sidang
di tunda sampai 7 (Tujuh) hari kedepan?

KH Penggugat : Tidak majelis.


Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 (Tujuh) hari kedepan hari dan tanggal berapakah ,
dan apakah bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?

Panitera : Hari selasa 12 januari 2023, dan tidak ada jadual persidangan ynag
mulia.

Hakim ketua : Baiklah untuk meberikan kesempatan untu pihak tergugat utuk
menyiapkan dupliknya, mka sidang akan di tunda selam 7 hari dan akan
dilanjutkan pada hari selasa 12 januari 2023. Sebelum sidang di tutup
pihak penggugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Pihak tergugat
apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah karena para pihak telah hadir
pada persidangan kali ini, maka tidak perlu di panggil lagi, karena
pemberitahuan ini resmi menjai pemanggilan dari pengadilann Maka dari
itu sidang di nyatakan di tunda dan di tutup.

Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di
persilahkan duduk kembali
Sidang 3

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)

Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya,maka
agenda sidang pada hari ini Duplik dari pihak Tergugat. Apakah pihak
penggugat sudah siap untuk persidangan hari ini? Apakah pihak tergugat
sudah siap untuk Persidanga hari ini? Saudara Tergugat apakah saudara
sudah siap dengan Duplik saudara?

KH Tergugat : Sudah yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara Tergugat silahkan maju untuk menyerahkannya kepada


majelis hakim,? Saudara Tergugat , atas Duplik saudara ini, apakah akan
di bacakan atau dianggap sudah di bacakan?

KH Tergugat : Di anggap telah di bacakan yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara Penggugat , apakah saudara keberatan jika di anggap telah di
bacakan?

Penggugat : Tidak yang muilia.

Hakim ketua : Baiklah karena pihak tergugat sudah menyerahkan duplik nya. Maka
agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian surat dari para pihak.
Saya meberikan saran untuk melakuakan pembuktian surat terlebih
dahulu setelah itu pembuktian saksi, bagaimana pihak penggugat bisa di
terima? Pihak tergugat apakah bisa di terima? Saudara penggugat brapa
lama waktu yang di butuhkan untuk mnyiapkan alat bukti surat?

Penggugat : 7 (Tujuh) hari yang mulia

Hakim Ketua : Pihak tergugat?

KH Tergugat : 7 (Tujuh) hari yang yang mulia.


Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 hari kedepan hari dan tanggal berapakah kita bisa
melanjutkan sidang pada hari itu?

Panitera : Hari selasa 19 januari 2023, dan tidak ada jadual persidangan yang

Hakim ketua : Baiklah untuk meberikan kesempatan untu pihak penggugat dan
tergugat untuk menyiapkan alat bukti suratnya, mka sidang akan di
tunda selam 7 hari dan akan dilanjutkan pada hari selasa 19 januari
2023. Sebelum sidang di tutup pihak penggugat apakah ada yang ingin
di tanyakan? Pihak tergugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah
karena para pihak telah hadir pada persidangan kali ini, maka tidak
perlu di panggil lagi, karena pemberitahuan ini resmi menjadi
pemanggilan dari pengadilan. Maka dari itu sidang di nyatakan di tunda
dan di tutup.

Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim akan
memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di persilahkan
duduk kembali.
Sidang 4

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN, MTR. Antara LALU ARTAPATI selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT Selaku
TERGUGAT dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)

Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya,
maka agenda sidang pada hari ini penyerahan alat bukti surat dari pihak
penggugat Dan Tergugat. Apakah pihak penggugat sudah siap untuk
persidangan hari ini?Apakah pihak tergugat sudah siap untuk Persidanga
hari ini? Saudara penggugat apakah saudara sudah siap dengan bukti
surat saudara?

Penggugat : Sudah yang mulia

Hakim ketua : Baiklah karena pihak penggugat dan tergugat sudah menyerahkan
surat. Maka agenda sidang selanjutnya adalah para pihak mengadirkan
saksi. Saudara penggugat , apakah saudara akan menghadirkan saksi?

Penggugat : Tidak Yang mulia, kami tidak menghadirkan saksi.

Hakim Ketua : Pihak Tergugat, apakah saudara akan menghadirkan saksi.

Tergugat : Iya yang mulia Kami akan menghadirkan 2 (Dua) orang saksi

Panitera : Saudara saksi, silahkan memasuki Ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju ke meja majelis untuk menyerhkan
identitas saudara (saksi maju). Silahkan kembali. Saudara saksi sebelum
dimintai keterangan saya akan menayakan identitas saudara terlebih
dahulu.

Saksi 1 Tergugat : Saya teguh, umur 42 tahun, pekerjaan saya staf BPD Lombok Barat,
berkantor di Gunung Sari. Saya beralamat di Sesela Kecamatan Batu
Layar, Lombok Barat, Saya beragama islam, kewarganegaraan
Indonesia (tanya jawab)

Saksi 2 Tergugat : Saya dani umur 35 tahun pekerjaan staf KPU kabupaten Lombok barat
berkantor di dasan gres kec gerung Lombok barat saya beragama islam
kewarganegaraan Indonesia (tanya jawab)

Hakim Ketua : Apakah para saudara sebagai saudara saksi, bersedia di mintai
keterangan?

Para Saksi : Bersedia yang Mulia.

Hakim ketua : Apakah para saudara saksi siap di mintai sumpah?

Para Saksi : Siap Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan saudara saksi maju ke meja majelis 1 untuk di ambil sumpah
(saksi maju)

Hakim Anggt 1 : Demi Allah yang maha esa, saya bersumpah akan memberika kesaksian
yang sebenar benarnya, tidak lain dan tidak bukan dari apa yang saya
ketahui. Silahkan kembali ke tempat duduk saudara

Hakim ketua : Silahkan kepada saksi pertama untuk diam dan saksi kedua untuk
menunggu diluar ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara sudah siap di mintai keterangan?

Saksi 1 tergugat : Siap yang mulia.

Hakim ketua : Baiklah Apakah saudara saksi memiliki hubungan saudara dengan
Tergugat?

Saksi 1 Tergugat : Tidak yang mulia.

Hakim Ketua : Dengan Penggugat?

Saksi 1 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan pekerjaan dengan Tergugat?

Saksi 1 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Dengan Penggugat?

Saksi 1 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat?

Saksi 1 Tergugat : Sehat, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apa yang saudara ketahui?

Saksi 1 Tergugat : Saya diminta untuk menjadi saksi oleh pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Apa yang saudara ketahuai tentang Pemilihan Kepala Desa Sesela ini ?
Saksi 1 Tergugat : Saya bertugas sebagai Anggota di BPD dan tugas BPD hanya menunggu
hasi laporan dari Panitia tetapi Panitia tidak berhasil menyelesaikan
tugasnya karena sampai dengan satu minggu laporannya baru bisa
diserahkan ke BPD, tetapi laporannya tidak lengkap dan panitia tidak tepat
waktu melaporkan hasil kerjanya ke BPD dan BPD menolak laporan dari
Panitia tersebut dan memerintahkan kepada Panitia untuk melengkapi
laporannya terlebih dahulu.

Hakim Ketua : A p a k a h saudara saksi mengetahui jalannya pemilihan kepala desa di


desa sesela ini?

Saksi 1 Tergugat : Saya mengetahuinya yang mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara mengetahuinya?

Saksi 1 Tergugat : Sewaktu pemilihan Kepala Desa Sesela semua prosesnya berjalan lancar
dan tidak ada yang keberatan.

Hakim Ketua : Apakah saudara mengetahui kapan laporan dari panitia pemilihan di
serahkan ke BPD?

Saksi 1 Tergugat : Saya mengetahuinya, yang mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara mengetahuinya?

Saksi 1 Tergugat : Laporan dari Panitia ke BPD itu tanggal 27 Desember 2023 atau tanggal
20 Januari 2023.

Hakim Ketua : Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan untuk saksi? (tanya ke Hakim
Anggota I).

Hakim Anggt 1 : Ada Hakim Ketua. (Hakim Anggota I tanya kepada saksi I)

Hakim Anggt 1 : Apakah saudara mengetahui tentang Laporan penolakan hasil Pilkades
yang diserahkan ke BPD dari Ketua BPD Sesela kepada Panitia Pilkades
Desa sesela, tertanggal 23 Januari 20223?

Saksi 1 Tergugat : Tidak Yang Mulia, Saya tidak mengetahui tentang surat tersebut.

Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota satu, adakah pertanyaan lagi kepada saudara
saksi atau sudah cukup?

Hakim Anggt 1 : Cukup, Hakim Ketua terima kasih.

Hakim Ketua : Bagaimana untuk hakim anggota II apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggt 2 : Tidak ada Hakim Ketua.

Hakim Ketua : Bagaimana kepada para Penggugat apakah ada pertanyaan untuk saksi?

Penggugat : Tidak majelis.

Hakim Ketua : Bagaimana kepada Saudara Tergugat apakah ada pertanyaan untuk saksi?

Tergugat : Tidak Majelis.


Hakim Ketua : Saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara kami anggap cukup,
apabila pengadilan masih memerlukan keterangan saudara, apakah saudara
bersedia untuk diperiksa lagi?

Saksi 1 Tergugat : Bersedia, yang mulia.

Hakim Ketua : Terima kasih, silahkan Saudara saksi duduk ditempat saudara kembali.
(Hakim Ketua menoleh kepada PP untuk meminta PP memanggil saksi 2
Penggugat).

Panitera : Saudara Dani Ananta, silahkan memasuki Ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Dani Ananta apakah saudara sudah siap di mintai
keterangan?

Saksi 2 tergugat : Siap yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan saudara dengan Tergugat?

Saksi 2 Tergugat : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Dengan Penggugat

Saksi 2 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan pekerjaan dengan Tergugat.

Saksi 2 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Dengan Penggugat?

Saksi 2 Tergugat : Tidak, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat?

Saksi 2 Tergugat : Sehat, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apa yang saudara ketahui?

Saksi 2 Tergugat : Saya diminta untuk menjadi saksi oleh pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi tahuTentang pemilihan kepala desa di desa
sesela?

Saksi 2 Tergugat : Saya tahu, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apa saja yang saudara ketahui?

Saksi 2 Tergugat : Yang saya ketahui Yang Mulia ada sebanyak 53 Desa yang
melaksanakan pemilihan Kepala Desa termasuk Desa sesela dan ada
masalah untuk Pilkades Desa sesela, yaitu adanya ketidaksesuaian
hasil perolehan perhitungan suara yang belum dilaporkan oleh
Panitia untuk Kades terpilih, karena panitia pemilihan Pilkades
belum menyampaikan laporannya ke BPD, tetapi saya tidak tahu apa
alasan dari Panitia tidak menyelesaikan laporan tersebut dan ada
laporan bahwa BPD belum menerima hasil Pilkades dari panitia.
Hakim Ketua : Apakah saudara mengetahui apa yang di lakukan panitia terhadap
permasalahan tersebut?

Saksi 2 Tergugat : Iya saya mengetahuinya yang mulia.

Hakim Ketua : Apa yang anda ketahui?

Saksi 2 Tergugat : Bahwa panitia langsung melaporkan pengaduan keberatan hasil


Pemilihan Kepala Desa sesela, Kecamatan Batu layar.

Hakim Ketua : Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan untuk saksi? (tanya ke
H.Anggota I)

Hakim Anggt 1 : Ada Hakim Ketua. (Hakim Anggota I tanya kepada saksi I)

Hakim Anggt 1 : Apakah saudara mengetahui bahwa BPD telah menyerahkan


Masalah Ini Ke Bupati?

Saksi 2 Tergugat : Iya Yang Mulia , Saya mngtahuinya.

Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota satu,adakah pertanyaan lagi kepada


saudara saksi atau sudah cukup?

Hakim Anggt 1 : Cukup, Hakim Ketua terima kasih.

Hakim Ketua : Bagaimana untuk hakim anggota II apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggt : Ada Hakim Ketua.

Hakim Anggt 2 : Apakah saudara ikut menghitung ulang surat suara??

Saksi 2 Tergugat : Tidak Yang Mulia, saya hanya menyaksikan karena ada unsur
Muspikat, Para saksi Calon Kades dan calon Kades.

Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota Dua ,adakah pertanyaan lagi kepada
saudara saksi atau sudah cukup?

Hakim Anggt 2 : Ada Hakim Ketua

Hakim Anggt 2 : Apakah saudara hadir saat pemilihan kepala desa?

Saksi 2 Tergugat : Tidak Yang Mulia , saya tidak ikut tetapi pada saat diskusi saya
hadir.

Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota Dua ,adakah pertanyaan lagi kepada
saudara saksi atau sudah cukup ?

Hakim Anggota II : Cukup Hakim Ketua

Hakim Ketua : Bagaimana kepada para Penggugat apakah ada pertanyaan untuk
saksi

Penggugat : Tidak majelis

Hakim Ketua : Bagaimana kepada Saudara Tergugat apakah ada pertanyaan untuk
saksi?
Tergugat : Tidak Majelis

Hakim Ketua : Saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara kami angga
cukup, apabila pengadilan masih memerlukan keterangan saudara,
apakah saudara bersedia untuk diperiksa lagi?

Saksi II Tergugat : Bersedia, Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Terima kasih, silahkan Saudara saksi duduk ditempat saudara
kembali. (hakim Berunding)

Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 hari kedepan hari dan tanggal berapakah , dan
apakah bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?

Panitera : Hari selasa 26 januari 2023, dan tidak ada jadwal persidangan yang
mulia

Hakim ketu : Maka untuk memberikan kesempatan majelis untuk bermusyawarah


dan menyiapkan putusan, mka sidang akan di tunda selam 7 hari dan
akan dilanjutkan pada hari selasa 26 januari 2023. Sebelum sidang di
tutup pihak penggugat, apakah ada yang ingin di tanyakan? Pihak
tergugat apakah ada yang ingin di tanyakan?

Baiklah karena para pihak telah hadir pada persidangan kali ini, maka
tidak perlu dipanggil lagi, karena pemberitahuan ini resmi menjadi
pemanggilan dari pengadilan, maka dari itu sidang di nyatakan di tunda
dan di tutup.

Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim
akan memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di
persilahkan duduk kembali.
SIDANG 5

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI DKK selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.(Ketok palu 1x)
Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya, maka
agenda sidang pada hari ini Pembacaan Putusan Sela. Apakah pihak
penggugat sudah siap untuk persidangan hari ini? Apakah pihak tergugat
sudah siap untuk Persidanga hari ini? Untuk selanjutnya sidang hari ini
pembacaan putusan sela majelis hakim. Untuk itu saya minta kepada pihak
Penggugat dan pihak tergugat untuk mendengarkan dengan seksama.
PUTUSAN SELA dibacakan....
(Jika putusan sela tidak selesai di baca, maka isi putusan sela
selanjutnya bisa di askses pada web ptun.mtr)
Hakim Ketua : Baiklah untuk meberikan kesempatan kepada majelis untuk pemanggilan
pihak tergugat 2 intervensi maka meminta waktu 7 hari. Kepada para pihak
apakah ada yang keberatan?
Para Pihak : Tidak yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 hari kedepan hari dan tanggal berapakah , dan apakah
bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?
Panitera : Selasa 2 februari 2023, dan tidak ada jadwal persidangan ynag mulia
Hakim Ketua : Maka untuk memberikan kesempatan majelis untuk melakukan
pemanggilan kepada tergugat II intervensi, mka sidang akan di tunda
selam 7 hari dan akandilanjutkan pada hari selasa 2 februari 2023.
Sebelum sidang di tutup, pihak penggugat apakah ada yang ingin di
tanyakan? Pihak tergugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah
karena para pihak telah hadir pada persidangan kali ini, maka tidak perlu di
panggil lagi, karena pemberitahuan ini resmi menjai pemanggilan dari
pengadilan. Maka dari itu sidang di nyatakan di tunda dan di tutup.
Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim akan
memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di persilahkan
duduk kembali

Sidang 6

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI DKK selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)
Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya,maka
agenda sidang pada hari ini pemanggilan Tergugat 2 Intervensi. Apakah
pihak penggugat sudah siap untuk persidangan hari ini? Apakah pihak
tergugat sudah siap untuk Persidanga hari ini? Panitera silahkan
memanggil tergugat II intervensi
Panitera : Saudara Tergugat II Intervensi Silahkan Masuk!
Hakim Ketua :Saudara Tergugat silahkan maju untuk menyerahkan identita saudra
Silahkan duduk kembali. Saudara tergugat silahkan jelaskan identitas
saudara
Trggat Intrvnsi :Saya fitriani aprilliya , umur 37 tahun, pekerjaan Wirausaha,
Kewarganegaraan Indonesia, Bertempat Tinggal di Desa Sesela.
kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, dalam persidangan ini apakah saudara bertindak
sendiri atau diwakili oleh Kuasa Hukum?
Tergugat Intervensi : Dalam perkara ini saya sendiri yg akan beracara di Persidangan hingga
perkara ini selesai, Majelis.
Hakim Ketua : Saudara Tergugat, apakah saudara telah menerima salinan surat gugatan?
Tergugat Intervensi : Belum majelis Hakim.
Hakim Ketua : Di perintahkan untuk maju untuk menyerahkannya ke majelis hakim
(semua membaca dengan seksama jawaban atas gugatan) Saudara
Penggugat , atas Jawaban gugatan saudara ini, apakah akan di bacakan
atau dianggap sudah di bacakan?
Tergugat Intervensi : Dianggap sudah dibacakan yang mulia
Hakim Ketua : Saudara Penggugat , apakah saudara keberatan jika di anggap sudah
dibacakan?
Tenggugat : Tidak majelis
Hakim ketua : Baiklah, Karena sudah di bacakan Jawaban atas gugatan dari pihak
tergugat. Maka agenda sidang selanjutnya adalah Pengajuan Alat bukti dan
saksi dari pihak tergugat II intervensi Saudara Tergugat II, apakah saudara
sudah siap dengan alat bukti dan saksi saudara?
Tergugat Intervensi : Saya akan mengajukan 1 orang saksi yang mulia karena bukti surat-surat
saya belum lengkap yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara Tergugat sudah siap menghadirkan saksi?
Tergugat Intervensi : Saya sudah siap, Yang Mulia !
Panitera : Saudara saksi dani, silahkan memasuki Ruang siding saudar.
Hakim Ketua : Saudara saksi silahkan maju ke meja majelis untuk menyerhkan identitas
saudara (saksi maju). Silahkan kembali Saudara saksi jelaskan identitas
saudara!
Saksi 2 Tergugat 2 : Saya Dani Anantha, umur 42 tahun, pekerjaan saya adalah staf di kantor
desa sesela, berkantor di sesela , alamat saya di Desa sesela kecamatan
batu layar Lombok barat,Saya beragama islam, kewarganegaraan
Indonesia.
Hakim Ketua : Apakah saudara saksi bersedia di mintai keterangan?
Saksi 2 Tergugat 2 : Bersedia yang Mulia
Hakim ketua : Apakah saudara saksi siap di mintai sumpah?
Saksi 2 Tergugat 2 : Siap Yang Mulia
Hakim Ketua : Silahkan saudara saksi maju ke meja majelis 1 untuk di ambil sumpah
(saksi maju)
Hakim Anggota 1 : Demi Allah yang maha esa, saya bersumpah akan memberika keaksian
yang sebenar benarnya tidak lain dan tidak bukan dari apa yang saya
ketahui. Silahkan kembali ke tempat duduk saudara
Hakim Ketua : Saudara dani apakah saudara sudah siap di mintai keterangan?
Saksi 2 Tergugat 2 : Siap yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan saudara dengan Tergugat?
Saksi 2 Tergugat 2 : Tidak Yang Mulia
Hakim Ketua : Dengan Penggugat?
Saksi 2 Tergugat 2 : Tidak, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara memiliki hubungan pekerjaan dengan Tergugat?
Saksi 2 Tergugat 2 : Tidak, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Dengan Penggugat?
Saksi 2 Tergugat 2 : Tidak, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat?
Saksi 2 Tergugat 2 : Sehat, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apa yang saudara ketahui?
Saksi 2 Tergugat 2 : Saya diminta untuk menjadi saksi oleh pihak Tergugat.
Hakim Ketua : Apakah saudara saksi tahu tentang pemilihan kepala desa di desa sesela?
Saksi 2 Tergugat 2 : Saya tahu, Yang Mulia.
Hakim Ketua : Apa saja yang saudara ketahui?
Saksi 2 Tergugat 2 : Yang saya ketahui Yang Mulia proses pemilihan Kepala Desa sesela yang
dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2021, termasuk saya sendiri
adalah salah satu calonnya; Bahwa Saat pencoblosan dilaksanakan saya
berada di TPS dari pagi hingga malam dan tidak ada masalah hanya ada
masyarakat yang mencoblos duluan ,hasil pilkades tidak diumumkan
langsung pada hari pelaksanaan tetapi keesokan harinya baru diumumkan,
Pilkades dilaksanakan sejak Jam 07.00 pagi dan selesai sampai isya
bertempat di lapangan di TPS Desa sesela, hasil Pilkades dihitung
berdasarkan masing-masing Dusun, setelah selesai saya pulang dan setiba
di rumah saya baru dengar terjadi keributan di lapangan, Ada isu kelebihan
suara tetapi saya tidak tahu kelebihan suara untuk siapa;
Hakim Ketua : Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan untuk saksi? (tanya ke H.Angt
I)
Hakim Anggota I : Tidak Ada Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana untuk hakim anggota II apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada Hakim Ketua
Hakim Anggota II : Apakah saudara ikut mengetahui tentang surat suara yang di bakar??
Saksi 2 Tergugat 2 : Iya Yang Mulia , saya mengetahuinya
Hakim Anggota II : Apa yang saudara ketahui
Sksi 2 Trgugat 2 : Sisa surat suara yang tidak terpakai dihitung kembali dan untuk
mengamankan sisa surat suara itu dibakar di hadapan pihak keamanan dan
saya tidak mengetahui berapa jumlah sisa surat suara yang tidak terpakai
karena posisi saya saat itu sedang menghitung sisa surat
Hakim Ketua : Bagaimana hakim anggota Dua ,adakah pertanyaan lagi kepada saudara
saksi atau sudah cukup?
Hakim Anggota II : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana kepada para Penggugat apakah ada pertanyaan untuk saksi?
Penggugat : Tidak majelis .
Hakim Ketua : Bagaimana kepada Saudara Tergugat apakah ada pertanyaan untuk saksi?
Tergugat : Tidak Majelis .
Hakim Ketua : Saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara kami anggap cukup,
apabila pengadilan masih memerlukan keterangan saudara, apakah saudara
bersedia untuk diperiksa lagi?
Saksi 2 Tergugat 2 : Bersedia, Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara saksi tergugat untuk sementara keterangan saudara kami anggap
cukup.Terima kasih, silahkan Saudara mengambil kartu identitas saudara,
dan duduk ditempat anda kembali. Karena tergugat 2 intervensisudah
menghadirkan saksi Maka agenda sidang selanjutnya adalah penyerahan
kesimpulan dari para pihak. Saudara penggugat berapa lama waktu yang di
butuhkan untuk mnyiapkan kesimpulan?
Penggugat : 7 (Tujuh) hari yang mulia
Hakim Ketua : Pihak tergugat?
KH Tergugat : 7 hari yang yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 7 hari kedepan hari dan tanggal berapakah , dan apakah
bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?
Panitera : Hari selasa 9 februari 2023, dan tidak ada jadwal persidangan yang mulia
Hakim ketua : Baiklah untuk memberikan kesempatan untu pihak penggugat dan
tergugat utuk menyiapkan alat bukti suratnya, mka sidang akan di tunda
selam 7 hari dan akan dilanjutkan padahari selasa 9 februari 2023.
Sebelum sidang di tutup, pihak penggugat apakah ada yang ingin di
tanyakan? Pihak tergugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah
karena para pihak telah hadir pada persidangan kali ini, maka tidak perlu di
panggil lagi, karena pemberitahuan ini resmi menjai pemanggilan dari
pengadilan. Maka dari itu sidang di nyatakan di tunda dan di tutup.
Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim akan
memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri. Hadirin di persilahkan
duduk kembali!
Sidang 7

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI DKK selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)
Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya,maka
agenda sidang pada hari ini penyerahan kesimpulan dari pihak penggugat
dan Tergugat. Apakah pihak penggugat sudah siap untuk persidangan hari
ini? Apakah pihak tergugat sudah siap untuk Persidanga hari ini? Saudara
penggugat apakah saudara sudah siap dengan kesimpulan saudara?
Penggugat 1 : Sudah yang mulia
Hakim Ketua : Saudara penggugat silahkan maju untuk menyerahkannya kepada majelis
hakim. Saudara Penggugat , (membaca ala bukti surat) Saudara tergugat,
apakah saudara sudah siap dengan kesimpulan saudara?
KH Penggugat : Sudah yang mulia
Hakim Ketua : Saudara penggugat dan tergugat silahkan maju untuk menyerahkannya
kesimpulan saudara, Saudara Penggugat bisa maju , (menyerahkan
kesimpulan) Saudara penggugat dan tergugat bisa kembali!
Hakim ketua : Baiklah karena pihak penggugat dan tergugat sudah menyerahkan
kesimpulannya. Maka untuk memberikan kesempatan majelis untuk
bermusyawarah dan menyiapkan putusan, maka persidangan akan di tunda
selama 1 minggu. Kepada para pihak apakah ada yang keberatan?
Para Pihak : Tidak yang mulia
Hakim Ketua :Baiklah Panitera, 7 hari kedepan hari dan tanggal berapakah ,dan apakah
bisakah kita melanjutkan sidang pada hari itu?
Panitera : Hari selasa tanggal 16 februari 2023, dan tidak ada jadwal persidangan
yang mulia
Hakim ketua : Maka untuk memberikan kesempatan majelis untuk bermusyawarah dan
menyiapkan putusan, maka sidang akan di tunda selama 7 hari dan akan
dilanjutkan pada hari selasa 16 februari 2023. Sebelum sidang di tutup
pihak penggugat apakah ada yang ingin di tanyakan? Pihak tergugat
apakah ada yang ingin di tanyakan? Baiklah karena para pihak telah hadir
pada persidangan kali ini, maka tidak perlu di panggil lagi, karena
pemberitahuan ini resmi menjai pemanggilan dari pengadilan. Maka dari
itu sidang di nyatakan di tunda dan di tutup.
Panitera : Sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang,
hadirin di mohon berdiri. Sidang akan segera di mulai, majelis hakim akan
memasuki ruang sidang, hadirin mohon berdiri.
Hadirin di persilahkan duduk kembali

Sidang 8

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara, dengan nomor register Sengketa
10/G/2023/PTUN,MTR. Antara LALU ARTAPATI DKK selaku pihak
PENGGUGAT, melawan BUPATI LOMBOK BARAT selaku
TERGUGAT, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketok palu
1x)
Hakim Ketua : Sesuai dengan dengan berita acara pada pesrsidangan sebelumnya,maka
agenda sidang pada hari ini Pembacaan Putusan Apakah pihak penggugat
sudah siap untuk persidangan hari ini? Apakah pihak tergugat sudah siap
untuk Persidanga hari ini Untuk selanjutnya sidang hari ini pembacaan
putusan majelis hakim.Untuk itu saya minta kepada pihak Penggugat dan
pihak tergugat untuk mendengarkan dengan seksama.
(PUTUSAN dibacakan).

Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa dan


mengadili perkara- perkara Tata Usaha Negara sengketa Tata usaha
negara, dalam perkara Nomor 10/G/2023/PTUN-Mtr, antara LALU
ARTAPATI DKK selaku pihak PENGGUGAT, melawan Bupati
Kabupaten Lombok Tengah selaku TERGUGAT, pada hari ini
Kamis, 23 februari 2023 dengan ini dinyatakan ditutup. (Ketok palu
3x).
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang persidangan Hadirin dipersilahkan
untuk berdiri. (majelis hakim keluar).
Demikianlah proses persidangan perkara Tata Usaha Negara sengketa Tata
usaha negara, dalam perkara Nomor 10/G/2023/PTUN-Mtr, antara LALU
ARTAPATI DKK selaku pihak PENGGUGAT, melawan Bupati Kabupaten
Lombok Tengah selaku TERGUGAT, pada hari ini Kamis, 23 februari
2023 ,dengan ini dinyatakan selesai.

B. LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT

SURAT GUGATAN

Mataram, 1 Januari 2023

Kepada;
Yth.
Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Mataram.
di-.
Jl. Dr. Soejono Lingkar Selatan Mataram.

Dengan hormat:
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lalu Artapati


Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Desa Jurit, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok
Timur
Pekerjaan : Wiraswasta

Selanjutnya disebut PARA PENGGUGAT.


Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Bupati Lombok Barat,
berkedudukan di Jln. Soekarno Hatta, Giri Menang, Kabupaten Lombok Barat, untuk selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Bupati Lombok Barat, Nomor.188.45/150/06.16/2023, Tanggal 10
Januari 2023 Tentang Penetapan Kepala Desa terpilih hasil pemilihan Kepala Desa
Sesela Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. (pasal 1 angka 9 UU
Peradilan TUN).

II. Tenggang Waktu Gugatan :


- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 10 Januari 2023
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada tanggal 5
Februari 2023
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 11 Febeuari 2023
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu
sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN
(pasal 55 UU Peradilan TUN).

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


1. Penerbitan Surat Keputusan Penetapan pada tanggal 10 Januari 2023 dan
diikutsertakan pada pelantikan serentak secara sepihak oleh Bupati Lombok Barat
pada tanggal sepuluh Bulan Januari 2023 terhadap salah satu calon Kepala Desa
atas nama Fitriani Aprilliya, tidak mencerminkan memperhatikan dan
mempertimbangkan demokrasi yang luber, Jujur dan berkeadilan.
2. Permasalahan terjadinya Pengelembungan Suara Pemilih 178 terbukti telah
terjadi, karena tidak dilakukan penyelesaian perselisihan sengketa hasil pemilihan,
baik secara bertahap maupun berjenjang sebagaimana yang disyaratkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
3. Pembatalaan hasil pemilihan Kepala Desa Sesela, diadakan pemilihan ulang pada
periode Tahun 2023 dan pencabutan surat keputusan penetapan hasil pemilihan
oleh Bupati Lombok Barat.

IV. Posita/Alasan Gugatan :


1. Bahwa, Para Penggugat ikut sebagai calon Kepala Desa Sesela Kecamatan Batu
Layar Kabupaten Lombok Barat. sesuai terdaftar tertanggal 28 Agustus 2022 dan
ketetapan panitia sebagai calon tetap pada tanggal 21 september 2022, yang
pemungutan dan perhitungan suaranya telah diselenggarakan pada tanggal 20-21
Desember 2022( bukti terlampir).
2. Bahwa pada tanggal 24 dan 26 Desember 2022 para Penggugat telah mengajukan
keberatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Sesela Kecamatan Batu Layar
Kabupaten Lombok Barat, tentang penolakan hasil perhitungan Pilkades, Yang
tembusan Camat Batu Layar, Polsek Batu Layar, DPMDes Kabupaten Lombok
Barat, Kapolres Lombok Barat dan Bupati Lombok Barat karena Para Penggugat
menemukan hasil perhitungan akhir tidak sesuai dengan jumlah pemberi hak pilih
dalam pelaksanaan Pilkades (Bukti Tanda terima surat).
3. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2023 Kami melaporkan secara tertulis tentang
keberatan hasil perhitungan suara pilkades kepada panitia, pihak kepolisian Sektor
Batu Layar, Polres Lombok Barat, Kapolda NTB dan Kapolri RI ( Bukti Tanda
Terima Surat dan Resi Pos).
4. Bahwa keberatan Kami tidak hanya melalui surat tertulis, tetapi Kamipun
melakukan beberapa aksi protes pada Panitia, Kantor Camat Batu Layar, Kantor
Dpmdes dan Kantor Pemda Kabupaten Lombok Barat, bahkan masyarakat
memblokade jalan raya, tetapi kami tidak pernah direspon oleh Pemerintah
Daerah, setiap aksi kami selalu bersurat melalui pemberitahuan aksi pada Polres
Lombok Barat.
5. Bahwa pada tanggal 14 Januari 2023 sesuai No. 05/Koms. 1/DPRD/2023, DPRD
Komisi 1, Mengeluarkan Rekomendasi Pembatalan terhadap hasil pemilihan
kepala desa sesela karena terdapat 178 Suara yang tidak bisa dipertangung
jawabkan, menunda proses pelantikan kepala desa sesela karena terdapat
pelanggaran yang dilakukan oleh panitia pemilihan kepala desa Sesela,
membentuk tim evaluasi dan Klarifikasi terhadap perselisihan hasil pemilihan
kepala desa renda (Bukti Terlampir).
6. Bahwa pada tanggal 20 Januari 2021 panitia pilkades menyampaikan laporan
berita acara hasil pemungutan dan perhitungan suara kepada BPD dan tidak
mencatumkan nama kades yang mendapatkan suara terbanyak dan tidak ada
penetapan kades terpilih (Bukti Terlampir).
7. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No.35/BPD R/2023 BPD melaporkan
kepada Bupati Lombok Barat melalui Camat Batu Layar tentang pilkades sesela
yang tidak mencatumkan nama calon yang mendapatkan suara terbanyak, tidak
ada tanda tangan, tidak dibumbuhi stempel dan tidak ada penetapan kades terpilih
(Bukti Terlampir ).
8. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No. 414.1/001/06.16/2023 Bupati
Lombok Barat Meminta kepada BPD sesuai kewenangannya untuk melengkapi
laporan pelaksanaan pilkades desa sesela dan disampaikan kepada Bupati paling
lambat tanggal 23 Januari 2023 (Bukti Terlampir ).
9. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No.34/BPD R,1/2023 BPD
Menyampaikan kembali Laporan penolakan hasil pemilihan pilkades ditujukan
kepada Panitia (Bukti terlampir).
10. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No. 36/BPD.R.1/2023 BPD
Menyampaikan laporan Pembatalan proses pemilihan pilkades Desa Sesela,
ditunjukan Kepada Bupati melalui Camat Batu Layar (Bukti terlampir).
11. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2023 No.37/BPD R/01/2023 BPD Membuat Surat
Pernyataan di Mapolres Lombok Barat Adalah Panitia pilkades desa sesela tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik dan alasan yang tidak jelas, panitia tidak
mampu menyelesaikan tahap akhir sampai batas waktu yang telah ditentukan dan
juga BPD menyerahkan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya Kepada
Pemerintah Daerah (Bukti Terlampir).
12. Bahwa, pada hari senin tanggal Sepuluh 2023 Bupati Lombok Bqrat telah
melantik dan mengambil sumpah jabatan secara serentak sebanyak 53 Desa yang
termasuk didalamnya saudara Fitriani Aprilliya untuk memangku jabatan sebagai
Kepala Desa Sesela, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat tahun
2023-2027.
13. Bahwa Ketua BPD Desa Sesela merasa keberatan atas nama pemalsuan tanda
tangan yang ikut memberikan persetujuan pada berita acara pengambilan sumpah
jabatan dan pelantikan Fitriana Aprillya tersebut.
14. Dengan demikian maka, perbuatan tergugat mengeluarkan sengketa telah
melanggar ketentuan pasal-pasal yaitu pasal 41 Ayat 1,4,5 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 38,38,40 dan pasal 41 Peraturan Pemerintah
Derah Kabupaten Lombok Barat Nomor 2 Tahun 2015.

V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari
2023 sehingga terdapat keadaan mendesak .
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat akan
sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit untuk dikembalikan/dipulihkan
seperti keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU Peradilan
TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan Penetapan yang
berisi perintah kepada Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek Sengketa,
sampai perkara a quo berkekuatan hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).

VI. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan.
1. Mengabulkan permohonan gugatan para penggugat Seluruhnya
2. Menyatakan batal atau tidak sah yang dikeluarkan oleh tergugat Surat Keputusan
Bupati Lombok Barat Nomor 188 45/150/06.16 /2023. tertanggal 25 Januari 2023
Tentang Pengangkatan dan Penetapan Saudara Fitriani Aprilliya Sebagai Kepala
Desa Sesela Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Untuk Masa Bakti
2023- 2027, yang kesemuanya itu batal demi hukum
3. Kepada tergugat untuk segera mencabut Seluruh Keputusan yang telah
dikeluarkan
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara Jika pengadilan atau majelis
hakim berpendapat lain, Kami mohon keputusan yang seadil-adilnya berdasarkan
hukum dan di publikasikan.
B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor
188.45/150/06.16/2023 , Tanggal 10 Januari 2023 Tentang Penetapan Kepala
Desa terpilih hasil pemilihan Kepala Desa Sesela Kecamatan Batu Layar,
Kabupaten Lombok Barat.
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Surat Keputusan Bupati Lombok
Barat Nomor 188.45/150/06.16/2023, Tanggal 10 Januari 2023 Tentang
Penetapan Kepala Desa terpilih hasil pemilihan Kepala Desa Sesela Kecamatan
Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat.
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;

Mataram, 1 Januari 2023


HormatPenggugat,
Kuasanya

MUHAMMAD YUSRIL REDLA, S.H,.M.H


JAWABAN ATAS GUGATAN

Mataram , 1 Januari 2023

Nomor: 10/G/2023/PTUN.Mtr

Perihal: Jawaban atas gugatan penggugat

1 Januari 2023

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Tata Uasaha Negara Mataram
di-
Mataram

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
ARIF ARIANTO S.H.,M.H. Berkantor pada Law Office Bimaputra and Partners, jalan Vetera
n No.34 Mataram. Saya beragama islam, kewarganegaraan Indonesia.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 1 Januari 2023 (terlampir), bertindak untuk
dan atas nama :
Nama : BUPATI LOMBOK BARAT
Tempat Tinggal : Jln. Soekarno Hatta, Giri menang, Kabupaten Lombok Barat.

Dengan ini, tergugat hendak mengajukan dalil-dalil seperti apa yang akan terurai di bawah
ini sebagai jawaban.
Bahwa tergugat menyangkal dalil-dalil yang dikemukakan penggugat yang telah menjatuhkan
tergugat.

I. DALAM EKSEPSI :

1. Tentang subyek (Eror in Subyecto)


Bahwa gugatan PENGGUGAT tidak benar adanya, karena pelaksanaan pemilihan kepala
desa tersebut dilakukan secara terbuka dihadapan dan disaksikan oleh para
PENGGUGAT sendiri dan masyarakat pemilih yang hadir sehingga tidak memungkinkan
terjadinya kecurangan sebagaimana yang didalilkan oleh para PENGGUGAT tersebut.
2. Bahwa dari uraian eksepsi Tergugat diatas, maka sangat beralasan hukum gugatan Pengg
ugat dinyatakan tidak dapat diterima ;

II. DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat , kecuali yang secara
tegas diakui oleh Tergugat;
2. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan oleh penggugat adalah tidak benar dan tidak
berdasarkan hukum sebagaimana alasan hukum sebagai berikut :
Bahwa terhadap masalah yang timbul pada pemilihan kepala desa Sesela tersebut di atas,
TERGUGAT melalui Penitia Pemilihan kepala desa serentak kabupaten Lombok Barat
tahun 2022, BPMDes kabupaten Lombok Barat dan organ-organ pemerintahan kabupaten
Lombok Barat terkait lainnya telah beberapa kali berusaha menfasilitasi penyelesaian
masalah tersebut dengan melakukan pertemuan dan klarifikasi dengan Panitia Pemilihan
kepala desa Sesela dan katua/anggota BPD Desa Sesela dan memberikan arahan serta
petunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, karena
berdasarkan ketentuan pasal 38 Peraturan Daerah kabupaten Lombok Barat Nomor 2
tahun 2015 tentang Tata cara Pencalonan, pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan
pemberhentian kepala desa, “Penyelesaian masalah yang timbul dalam proses pemilihan
kapala desa dilakukan secara berjenjang pada tiap tingkatan oleh panitia pemilihan kepala
desa berkoordinasi dengan BPD”.

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon


kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram agar berkenan
memutuskan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Tergugat ;
2. Menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM KONVENSASI
1. Menerima jawaban Tergugat seluruhnya ;
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;
DALAM EKSEPSI DAN KONVENSI
1. Membebankan Penggugat segala biaya yang timbul akibat adanya perkara ini;
2. Dan/atau mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

ARIF ARIANTO S.H.,M.H

REPLIK PARA PENGGUGAT

PERKARA NO 10/G/2023/PTUN.Mtr

Mataram , 01 Januari 2023

Kepada
Yth.
Pengadilan Tata Usaha Negara
Mataram
di-
Mataram

Nomor: 10/G/2023/PTUN.Mtr

Perihal: Replik atas Jawaban Tergugat

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
LALU ARTAPATI. Usia 32 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,
Bertempat Tinggal di Desa Sesela. kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat
Ernida Sari. Usia 35 tahun , Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
Tinggal di Desa Sesela. kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 01 Januari 2023 (terlampir), bertindak
untuk dan atas nama :

Nama : BUPATI LOMBOK BARAT


Tempat Tinggal : Jln. Soekarno Hatta,Gili menang, Kabupaten Lombok Barat.

Dengan ini, tergugat hendak mengajukan dalil-dalil seperti apa yang akan terurai di bawah
ini sebagai jawaban. Bahwa tergugat menyangkal dalil-dalil yang dikemukakan penggugat yang
telah menjatuhkan tergugat. Dengan ini Penggugat mengajukan Replik atas Jawaban dari
Tergugat dalam perkara No.10/G/2023/PTUN.Mt dengan alasan-alasan sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa, Para Penggugat ikut sebagai calon Kepala Desa sesela Kecamatan Batu Layar
Kabupaten Lombok Barat. sesuai terdaftar tertanggal 28 Agustus 2022 dan ketetapan
panitia sebagai calon tetap pada tanggal 21 september 2020, yang pemungutan dan
perhitungan suaranya telah diselenggarakan pada tanggal 20 - 21 Desember 2022 ( bukti
terlampir).
2. Bahwa pada tanggal 24 dan 26 Desember 2022 para Penggugat telah mengajukan
keberatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Sesela Kecamatan Batu Layar
Kabupaten Lombok Barat, tentang penolakan hasil perhitungan Pilkades, Yang tembusan
Camat Batu Layar ,Polsek Batu Layar, DPMDes Kabupaten Lombok Barat, Kapolres
Lombok barat dan Bupati Lombok Barat karena Para Penggugat menemukan hasil
perhitungan akhir tidak sesuai dengan jumlah pemberi hak pilih dalam pelaksanaan
Pilkades ( Bukti Tanda terima surat )
3. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2023 Kami melaporkan secara tertulis tentang keberatan
hasil perhitungan suara pilkades kepada panitia, pihak kepolisian Sektor Batu Layar,
Polres Lombok Barat, Kapolda NTB dan Kapolri RI ( BuktiTanda Terima Surat dan Resi
Pos )
4. Bahwa keberatan Kami tidak hanya melalui surat tertulis, tetapi Kami pun melakukan
beberapa aksi protes pada Panitia, Kantor Camat Batu Layar, Kantor Dpmdes dan Kantor
Pemda Kabupaten Lombok barat, bahkan masyarakat memblokade jalan raya, tetapi kami
tidak pernah direspon oleh Pemerintah Daerah, setiap aksi Kami selalu bersurat melalui
pemberitahuan aksi pada pihak Polres Batu Layar.
5. Bahwa pada tanggal 14 Januari 2022 sesuai No. 05/Koms. 1/DPRD/2022, DPRD Komisi
1, Mengeluarkan Rekomendasi Pembatalan terhadap hasil pemilihan kepala desa Sesela
karena terdapat 178 Suara yang tidak bisa dipertangung jawabkan, menunda proses
pelantikan kepala Desa Sesela karena terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh panitia
pemilihan kepala Desa Sesela, membentuk tim evaluasi dan klarifikasi terhadap
perselisihan hasil pemilihan kepala desa Sesela
(Bukti Terlampir).
6. Bahwa pada tanggal 20 Januari 2023 panitia pilkades menyampaikan laporan berita acara
hasil pemungutan dan perhitungan suara kepada BPD dan tidak mencatumkan nama
kades yang mendapatkan suara terbanyak dan tidak ada penetapan kades terpilih (Bukti
Terlampir )
7. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No.35/BPD R/2021 BPD melaporkan kepada
Bupati Lombok Barat melalui Camat Batu Layar tentang pilkades Sesela yang tidak
mencatumkan nama calon yang mendapatkan suara terbanyak, tidak ada tanda tangan,
tidak dibumbuhi stempel dan tidak ada penetapan kades terpilih ( Bukti Terlampir ).
8. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No. 414.1/001/06.16/2021 Bupati Bima
Meminta kepada BPD sesuai kewenangannya untuk melengkapi laporan pelaksanaan
pilkades desa Sesela dan disampaikan kepada Bupati paling lambat tanggal 23 Januari
2023 ( Bukti Terlampir ).
9. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No.34/BPD R,1/2021 BPD Menyampaikan
kembali Laporan penolakan hasil pemilihan pilkades ditujukan kepada Panitia ( Bukti
terlampir ).
10. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No. 36/BPD.R.I/2021 BPD Menyampaikan
laporan Pembatalan proses pemilihan pilkades Desa Renda, ditunjukan Kepada Bupati
melalui Camat Batu Layar ( Bukti terlampir ).
11. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2023 No.37/BPD R/01/2021 BPD Membuat Surat
Pernyataan di Mapolres Lombok barat Adalah Panitia pilkades desa Sesela tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik dan alasan yang tidak jelas, panitia tidak mampu
menyelesaikan tahap akhir sampai batas waktu yang telah ditentukan dan juga BPD
menyerahkan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya Kepada Pemerintah Daerah ( Bukti
Terlampir ).
12. Bahwa, pada hari senin tanggal dua puluh delapan Januari 2023 Bupati Lombok Barat
telah melantik dan mengambil sumpah jabatan secara serentak sebanyak 53 Desa yang
termasuk didalamnya saudara M Agus Ikhsan, untuk memangku jabatan Sebagai Kepala
Desa Sesele, Kecamatan batu layar Kabupaten Lombok Barat tahun 2023-2028.
13. Bahwa Ketua BPD Desa Sesela merasa keberatan atas nama pemalsuan tanda tangan
yang ikut memberikan persetujuan pada berita acara pengambilan sumpah jabatan dan
pelantikan M Agus IKhsan ,SE tersebut.
14. Dengan demikian maka perbuatan tergugat mengeluarkan sengketa , telah melanggar
ketentuan pasal-pasal yaitu pasal 41 Ayat 1,4,5 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
dan Pasal 38,38,40 dan pasal 41 Peraturan Pemerintah Derah Kabupaten Lombok Barat
Nomor 2 Tahun 2015.

Berdasarkan alasaan-alasan hukum di atas, maka kami mohon Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Lombok Barat. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini sekaligus mohon putusan sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
1. Menerima alasan-alasan Penggugat seluruhnya.
2. Menolak jawaban Tergugat seluruhnya.

II. DALAM KONVENSI


Mengabulkan gugatan penggugat sebagai mana yang termuat, dalam gugatan tertanggal 01
Januari 2023 seluruhnya. Dan atau mohon keadilan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex aquo
et bono).
Mataram, 1 Januari 2023
Hormat Penggugat,
Kuasanya

MUHAMMAD YUSRIL REDLA S.H.,M.H.

DUPLIK PARA TERGUGAT

PERKARA NO 10/G/2023/PTUN.Mtr

Mataram , 01 Januari 2023

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Mataram
di-
Mataram

Nomor: 10/G/2023/PTUN.Mtr

Perihal: Replik atas Jawaban Tergugat

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
FITRIANI APRILLYA. Usia 32 Tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,
Bertempat Tinggal di Desa Sesela. kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat
Ernida Sari. Usia 35 tahun , Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat
Tinggal di Desa Sesela. kecamatan batu layar, Kabupaten Lombok Barat
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 01 Januari 2023 (terlampir), bertindak
untuk dan atas nama :

Nama : BUPATI LOMBOK BARAT


Tempat Tinggal : Jln. Soekarno Hatta,Gili menang, Kabupaten Lombok Barat.

Dengan ini, tergugat hendak mengajukan dalil-dalil seperti apa yang akan terurai di
bawah ini sebagai jawaban. Bahwa tergugat menyangkal dalil-dalil yang dikemukakan
penggugat yang telah menjatuhkan tergugat. Dengan ini Penggugat mengajukan Replik atas
Jawaban dari Tergugat dalam perkara No.10/G/2023/PTUN.Mt dengan alasan-alasan sebagai
berikut :
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa, Para Penggugat ikut sebagai calon Kepala Desa sesela Kecamatan Batu Layar
Kabupaten Lombok Barat. sesuai terdaftar tertanggal 28 Agustus 2022 dan ketetapan
panitia sebagai calon tetap pada tanggal 21 september 2020, yang pemungutan dan
perhitungan suaranya telah diselenggarakan pada tanggal 20 - 21 Desember 2022 ( bukti
terlampir).
2. Bahwa pada tanggal 24 dan 26 Desember 2022 para Penggugat telah mengajukan
keberatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Sesela Kecamatan Batu Layar
Kabupaten Lombok Barat, tentang penolakan hasil perhitungan Pilkades, Yang tembusan
Camat Batu Layar ,Polsek Batu Layar, DPMDes Kabupaten Lombok Barat, Kapolres
Lombok barat dan Bupati Lombok Barat karena Para Penggugat menemukan hasil
perhitungan akhir tidak sesuai dengan jumlah pemberi hak pilih dalam pelaksanaan
Pilkades ( Bukti Tanda terima surat )
3. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2023 Kami melaporkan secara tertulis tentang keberatan
hasil perhitungan suara pilkades kepada panitia, pihak kepolisian Sektor Batu Layar,
Polres Lombok Barat, Kapolda NTB dan Kapolri RI ( BuktiTanda Terima Surat dan Resi
Pos )
4. Bahwa keberatan Kami tidak hanya melalui surat tertulis, tetapi Kami pun melakukan
beberapa aksi protes pada Panitia, Kantor Camat Batu Layar, Kantor Dpmdes dan Kantor
Pemda Kabupaten Lombok barat, bahkan masyarakat memblokade jalan raya, tetapi kami
tidak pernah direspon oleh Pemerintah Daerah, setiap aksi Kami selalu bersurat melalui
pemberitahuan aksi pada pihak Polres Batu Layar.
5. Bahwa pada tanggal 14 Januari 2022 sesuai No. 05/Koms. 1/DPRD/2022, DPRD Komisi
1, Mengeluarkan Rekomendasi Pembatalan terhadap hasil pemilihan kepala desa Sesela
karena terdapat 178 Suara yang tidak bisa dipertangung jawabkan, menunda proses
pelantikan kepala Desa Sesela karena terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh panitia
pemilihan kepala Desa Sesela, membentuk tim evaluasi dan klarifikasi terhadap
perselisihan hasil pemilihan kepala desa Sesela
(Bukti Terlampir).
6. Bahwa pada tanggal 20 Januari 2023 panitia pilkades menyampaikan laporan berita acara
hasil pemungutan dan perhitungan suara kepada BPD dan tidak mencatumkan nama
kades yang mendapatkan suara terbanyak dan tidak ada penetapan kades terpilih (Bukti
Terlampir )
7. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No.35/BPD R/2021 BPD melaporkan kepada
Bupati Lombok Barat melalui Camat Batu Layar tentang pilkades Sesela yang tidak
mencatumkan nama calon yang mendapatkan suara terbanyak, tidak ada tanda tangan,
tidak dibumbuhi stempel dan tidak ada penetapan kades terpilih ( Bukti Terlampir ).
8. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2023 sesuai No. 414.1/001/06.16/2021 Bupati Bima
Meminta kepada BPD sesuai kewenangannya untuk melengkapi laporan pelaksanaan
pilkades desa Sesela dan disampaikan kepada Bupati paling lambat tanggal 23 Januari
2023 ( Bukti Terlampir ).
9. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No.34/BPD R,1/2021 BPD Menyampaikan
kembali Laporan penolakan hasil pemilihan pilkades ditujukan kepada Panitia ( Bukti
terlampir ).
10. Bahwa pada tanggal 23 Januari 2023 sesuai No. 36/BPD.R.I/2021 BPD Menyampaikan
laporan Pembatalan proses pemilihan pilkades Desa Renda, ditunjukan Kepada Bupati
melalui Camat Batu Layar ( Bukti terlampir ).
11. Bahwa pada tanggal 26 Januari 2023 No.37/BPD R/01/2021 BPD Membuat Surat
Pernyataan di Mapolres Lombok barat Adalah Panitia pilkades desa Sesela tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik dan alasan yang tidak jelas, panitia tidak mampu
menyelesaikan tahap akhir sampai batas waktu yang telah ditentukan dan juga BPD
menyerahkan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya Kepada Pemerintah Daerah ( Bukti
Terlampir ).
12. Bahwa, pada hari senin tanggal dua puluh delapan Januari 2023 Bupati Lombok Barat
telah melantik dan mengambil sumpah jabatan secara serentak sebanyak 53 Desa yang
termasuk didalamnya saudara M Agus Ikhsan, untuk memangku jabatan Sebagai Kepala
Desa Sesele, Kecamatan batu layar Kabupaten Lombok Barat tahun 2023-2028.
13. Bahwa Ketua BPD Desa Sesela merasa keberatan atas nama pemalsuan tanda tangan
yang ikut memberikan persetujuan pada berita acara pengambilan sumpah jabatan dan
pelantikan M Agus IKhsan ,SE tersebut.
14. Dengan demikian maka perbuatan tergugat mengeluarkan sengketa , telah melanggar
ketentuan pasal-pasal yaitu pasal 41 Ayat 1,4,5 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
dan Pasal 38,38,40 dan pasal 41 Peraturan Pemerintah Derah Kabupaten Lombok Barat
Nomor 2 Tahun 2015.

Berdasarkan alasaan-alasan hukum di atas, maka kami mohon Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Lombok Barat. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini sekaligus mohon putusan sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI
1. Menerima alasan-alasan Penggugat seluruhnya.
2. Menolak jawaban Tergugat seluruhnya.

II. DALAM KONVENSI


Mengabulkan gugatan penggugat sebagai mana yang termuat, dalam gugatan tertanggal 01
Januari 2023 sseluruhnya. Dan atau mohon keadilan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex
aquo et bono).
Mataram, 1 Januari 2023

Hormat Penggugat,

Kuasanya

ARIF ARIANTO S.H,. M.H

SURAT KUASA KHUSUS


Nomor: 143/SK.TUN/IX/2023

Yang bertanda tangan di bawah ini :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA SESELA KECAMATAN


BATU LAYAR
Yang dalam perkara ini diwakili oleh WISMOYO, S.Pd.
Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, yang beralamat di Jl.
Raya Presak, Desa Presak, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat,
NTB. Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA:

Dan dengan ini memilih domisili hukum di kantor Law Firm Sunandar &
Partners: Advocates and Legal Consultants, serta memberikan kuasa kepada:
1. Fitriani Aprilliya
2. Arif Arianto, S.H., M.H.

Berkewarganegaraan Indonesia, yang beralamat atau berkantor di Jl. Cindera


Mata No. 09, Dasan Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, NTB. (83126)
Nomor HP 081654533233 yang selanjutnya disebut sebagai PENERIMA
KUASA-----------------------------------------
------------------------------------------KHUSUS------------------------------------

Yang bertindak secara bersama-sama atau sendiri untuk dan atas nama
pemberi kuasa selaku tergugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Mataram dalam perkara ”Tentang Berita Acara Penetapan Calon Kepala
Desa dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Desa
Presak, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat” dengan Nomor Perkara:
02/G/2021/PTUN. Mtr. atas nama Wismoyo.
Untuk itu, Penerima Kuasa dikuasakan untuk menghadap dan
menghadiri semua persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram,
menerima, mengajukan dan menandatangani surat-surat, permohonan,
Jawaban, Duplik, kesimpulan, mengajukan eksepsi, mengajukan dan
menolak saksi-saksi maupun keterangan Ahli, menerima atau menolak bukti-
bukti surat, keterangan saksi-saksi, menghadap dan berbicara kepada pejabat-
pejabat atau instansi-instansi terkait, maupun meminta atau memberikan
segala keterangan yang diperlukan, memohon penetapan maupun putusan,
juga mengajukan permohonan memori banding dan/atau kontra memori
banding dan memori kasasi dan/atau kontra memori kasasi. Untuk
selanjutnya tindakan-tindakan yang perlu dan berguna bagi kepentingan
pemberi kuasa, menerima salinan putusan dan tindakan-tindakan lain selama
tidak merugikan pemberi kuasa.
Kuasa ini diberikan dengan hak untuk melimpahkan (subtitusi) baik
sebagian maupun seluruhnya yang dikuasakan ini kepada orang lain.
(Recht Van Subtitutie)

Mataram, 5 Mei 2023

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

( Fitriani Aprilliya) (Arif Arianto., S.H., M.H.)


SURAT KUASA KHUSUS

Nomor: 143/SK.TUN/IX/2023

Yang bertanda tangan di bawah ini :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA SESELA KECAMATAN


BATU LAYAR
Yang dalam perkara ini diwakili oleh Arif Arianto., S.H.,M.H.
Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, yang beralamat di Jln.
Veteran No.34 Mataram. Yang selanjutnya disebut sebagai
PEMBERI KUASA:

Dan dengan ini memilih domisili hukum di Law Office Bima


Putera And Partners.

1. Arif Arianto., S.H., M.H.

Berkewarganegaraan Indonesia, yang beralamat atau berkantor di Jl. Cindera


Mata No. 09, Dasan Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, NTB. (83126)
Nomor HP 081654533233 yang selanjutnya disebut sebagai PENERIMA
KUASA-----------------------------------------
---------------------------------------------------
KHUSUS--------------------------------------------------

Yang bertindak secara bersama-sama atau sendiri untuk dan atas nama
pemberi kuasa selaku tergugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Mataram dalam perkara ”Tentang Berita Acara Penetapan Calon Kepala
Desa dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Kepala Desa
Sesela, Kec. Batu Layar, Kab. Lombok Barat” dengan Nomor Perkara:
10/G/2023/PTUN. Mtr. atas nama FITRIANI APRILLYA.

Untuk itu, Penerima Kuasa dikuasakan untuk menghadap dan


menghadiri semua persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram,
menerima, mengajukan dan menandatangani surat-surat, permohonan,
Jawaban, Duplik, kesimpulan, mengajukan eksepsi, mengajukan dan menolak
saksi-saksi maupun keterangan Ahli, menerima atau menolak bukti- bukti
surat, keterangan saksi-saksi, menghadap dan berbicara kepada pejabat-
pejabat atau instansi-instansi terkait, maupun meminta atau memberikan
segala keterangan yang diperlukan, memohon penetapan maupun putusan,
juga mengajukan permohonan memori banding dan/atau kontra memori
banding dan memori kasasi dan/atau kontra memori kasasi. Untuk
selanjutnya tindakan-tindakan yang perlu dan berguna bagi kepentingan
pemberi kuasa, menerima salinan putusan dan tindakan-tindakan lain selama
tidak merugikan pemberi kuasa Kuasa ini diberikan dengan hak untuk
melimpahkan (subtitusi) baik sebagian maupun seluruhnya yang dikuasakan
ini kepada orang lain.
(Recht Van Subtitutie)

Mataram, 5 Mei 2023

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

(Muhammad Yusril Redla., S.H., M.H.)


(Lalu Artapati)
lOMoARcPSD|19139616

PUTUSAN SELA

Nomor 10/G/2023/PTUN.Mtr

Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
Sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa, telah menjatuhkan
Putusan Sela atas permohonan pihak ketiga terhadap gugatan yang diajukan oleh : -------------
LALU ARTAPATI DKK, Kewarganegaraan : Indonesia, tempat tinggal : Dusun Jurit Utara,
Desa Jurit, Kec. Pringgasela, Kab. Lombok Barat, Provinsi NTB, Pekerjaan Wiraswasta, Umur
37 Tahun, Agama Islam.

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Muhammad Yusril., SH dkk, Kesemuanya
berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat, berkantor di Law Oficce Bima Putra and
Partner, Jl. Peteran, No.34 Mataram, yang beralamat Jalan Raya Senggigi, Dusun Karang
Telage, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, 831224, Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 5 Mei 2023 ;---------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya disebut sebagai :-------------------------------------------------PARA PENGGUGAT;

MELAWAN

BUPATI LOMBOK BARAT ;-------Tempat Kedudukan di Jalan Soekarno Hatta, Giri


Menang, Kecamatan Gerung, Nusa Tenggara Barat;----------------

Menimbang, bahwa mengenai kewenangan Pengadilan berdasarkan ketentuan Pasal 48


Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, mengatur bahwa:
(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa
Tata Usaha Negara tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan
melaluii upaya administratif yang tersedia;

(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang
bersangkutan telah digunakan;
lOMoARcPSD|19139616

Menimbang, bahwa mengenai Upaya Administratif telah diatur dalam Pasal 75 sampai
dengan Pasal 78 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
yang berbunyi sebagai berikut, Pasal 75 :

(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau Tindakan dapat
mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang
menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan;

(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. keheratan dan
b. banding.

(3) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menunda pelaksanaan
Keputusan dan/atau Tindakan, kecuali:
a. ditentukan lain dalam undang-undana: dan
b. menimbulkan kerugian yang lebih besar.

(4)Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib segera menyelesaikan Upaya Administratif yang
berpotensi membebani keuangan negara;

(5)Pengajuan Upaya Administratif tidak dibebani biaya.

Pasal 76:

(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang menyelesaikan keberatan atas Keputusan
dan/atau Tindakan vana dietankan dan/atau dilakukan yang diajukan oleh Warga Masyarakat.

(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian keberatan oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Warga Masyarakat dapat
mengajukan banding kepada Atasan Pejabat.

(3) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian banding oleh Atasan
Pejabat, Warga Masyarakat dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.

(4) Penyelesaian Upaya Administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) berkaitan
dengan batal atau tidak sahnya Keputusan dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan
tuntutan administratif.

Pasal 77:
lOMoARcPSD|19139616

(1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari
kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.

(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang menetapkan Keputusan.

(3) Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan sesuai permohonan keberatan.

(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja.

(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan keberatan dalam
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan.
(6) Keberatan yang dianggap dikabulkan, ditindaklanjuti dengan penetapan Keputusan sesuai
dengan permononan keberatan olen Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.
(7) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan sesuai dengan
permohonan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4).

Pasal 78:

(1) Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak
keputusan upaya keberatan diterima.

(2) Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis Repaca Alasan re abat
yang menctapkan Reputusan.

(3) Dalam hal banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikabulkan, Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan sesual dencan permononan bandino

(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan banding paling lama 10 (sepuluh) hari
kerja.

(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menyelesaikan banding dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan.

(6) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan Keputusan sesuai dengan
permohonan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4).
lOMoARcPSD|19139616

Menimbang, bahwa terkait dengan Upaya Administratif tersebut, Mahkamah Agung


telah menerbitkan Peraturan Mahkamah Agung R.I. (PERMA) Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya
Administratif tertanggal 4 Desember 2018. Terbitnya PERMA tersebut, menjadi acuan beracara
bagi Majelis Hakim untuk melaksanakan upaya administrasi sebagaimana ketentuan Pasal 75-
78 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Dengan
demikian maka Majelis Hakim juga mempertimbangkan tanggal terbitnya PERMA tersebut
untuk menjadi acuan tanggal pengujian Sural Keputusan Objek Sengketa yang digugat;

Menimbang, bahwa terkait dengan lahirnya PERMA tersebut di dalam pembentukan


peraturan perundang-undangan di Indonesia dikenal adanya asas fiksi hukum vang beranggapan
bahwa ketika suatu peraturan perundang-undangan telah diundangkan maka pada saat itu setiap
orang dianggap tahu (presumption iures de iure) dan ketentuan tersebut berlaku mengikat
sehingga ketidaktahuan seseorang akan hukum tidak dapat membebaskan/ memaafkannva dari
tuntutan hukum (ianorantia jurist non excusat). Demikian juga untuk penerapan asas fiksi
hukum di dalam PERMA Nomor 6 Tahun 2018, sejak saat diundangkannya maka PERMA
tersebut berlaku mengikat dan wajib dilaksanakan oleh para Hakim, para pihak berperkara
maupun pihak terkait lainnya tapa perlu menunggu pemberitahuan secara khusus atau tanpa
perlu menunggu sosialisasi;

Menimbang, bahwa norma PERMA Nomor 6 Tahun 2018 mengatur mengenai


kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara terkait dengan sengketa a quo sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Pengadilan herwenano menerima, memeriksa. memutus dan menyelesaikan sengketa


administrasi pemerintahan setelah menempuh upaya administratif.
Pasal 3

(2) Pengadilan dalam memeriksa, _memutus dan menyelesaikan gugatan sengketa administrasi
pemerintahan menggunakan peraturan dasar yang mengatur upaya administratif tersebut.

(3) Dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan/atau tindakan tidak mengatur upaya
administratif, Pengadilan menggunakan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2014 Tentang Adminstrasi Pemeriniahan.

Menimbang, bahwa Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat pada tanggal 28 Januari
2019 yang artinya diterbitkan setelah PERMA Nomor 6 Tahun 2018 tersebut berlaku. Atas
lOMoARcPSD|19139616

dasar tanggal penerbitan Objek Sengketa tersebut, Majelis Hakim akan mengujinya dengan
PERMA 6 Tahun 2018;

Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam dalil gugatannya mendalilkan bahwa objek
sengketa (yang diterbitkan oleh Tergugat tanggal 28 Januari 2019) a quo baru diketahui oleh
Para Penggugat pada tanggal 6 Februari 2019;

Menimbang, bahwa semenjak Para Penggugat mengetahui adanya objek sengketa


tersebut sampai dengan didaftarkannya gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram
pada tanggal 11 Februari 2019, Para Penggugat mengakui telah melakukan upaya administratif
pada tanggal 24 Desember 2018 berupa keberatan atas hasil akhir perhitungan suara pilkades
desa renda (vide bukti P-9) dan tanggal 26 Desember 2018 (vide bukti P-10) dan terhadap
upaya keberatan yang diajukan oleh Para Penggugat tersebut Bupati Bima mengadakan rapat
membahas pengaduan masyarakat atas hasil pilkades Desa Renda pada tanggal 25 Januari 2019
(vide bukti T.1-13) dan tanggal 26 Januari 2019 (Vide bukti T.1-15) yang hasilnya dituangkan
dalam Berita Acara (vide bukti T.1-14 dan T.1-16);

Menimbang, bahwa terhadap fakta-fakta hukum tersebut di atas yang dijadikan dasar
oleh Para Penggugat untuk menyatakan telah melakukan Upaya Administratif, dan untuk hal itu
Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian
Kepala Desa, Peraturan Bupati Bima Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pencalonan,
Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, Peraturan Bupati Bima
Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bima Nomor 12
Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian
Kepala Desa, yang menjadi dasar diterbitkannya objek sengketa a quo tidak diatur mengenai
upaya administratif, oleh karenanya berdasarkan Pasal 3 ayat (2) PERMA Nomor 6 Tahun 2018
tersebut, Majelis Hakim menggunakan ketentuan yang diatur dalam Pasal 75-78 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan;

Menimbang, bahwa setiap tindakan atau proses yang dianggap sebagai upaya
administratif oleh Para Penggugat dilakukan pada tanggal 24 Desember 2018 dan 26 desember
2018 yakni keberatan yang ditujukan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa, Desa Renda (vide
bukti P-9 dan P-10). terhadap upaya keberatan yang diajukan oleh Para Penggugat tersebut
lOMoARcPSD|19139616

Bupati Bima mengadakan rapat membahas pengaduan masyarakat atas hasil pilkades Desa
Renda pada tanggal 25 Januari 2019 (vide bukti T.1-13) dan tanggal 26 Januari 2019 (Vide
bukti T.1-15) yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara (vide bukti T.1-14 dan T.1-16);

Menimbang, bahwa mengenai keberatan yang ditujukan kepada Panitia Pemilihan


Kepala Desa, Desa Renda (vide bukti P-9 dan P-10), dilakukan oleh Para Penggugat sebelum
objek sengketa aquo diterbitkan, menurut Majelis Hakim hal tersebut tidak dapat
dipertimbangkan sebagai keberatan dan banding dalam Upaya Administratif karena tidak sesuai
dengan mekanisme yang diatur menurut ketentuan Pasal 75-78 Undang-undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan jo. PERMA Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya
Administratif;

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim, Upaya Administratif tersebut (yakni
keberatan kepada Tergugat) terkait dengan penerbitan Objek Sengketa dilakukan oleh Para
Penggugat dalam jangka waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari sejak diumumkannya
Objek Sengketa tersebut (vide Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014) dan
selanjutnya dilakukan upaya banding kepada atasan Tergugat terhadap objek sengketa a quo 10
(sepulun) nan seiak keputusan unava keberatan ditenma (vide Pasal 78 avat (1 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas dan sejalan dengan


ketentuan Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Pasal 2 ayat (1) PERMA
Nomor 6 Tahun 2018 maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara
tidak berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara a
quo, sehingga gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak diterima;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam


pemeriksaan persidangan, tapa tergantung pada fakta-fakta dan hal-hal yang diajukan oleh para
pihak, maka sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 107 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim telah mengambil beban pembuktian
beserta penilaian pembuktian. Atas dasar itu, terhadap alat-alat bukti yang diajukan para pihak
menjadi beban pertimbangan, namun untuk mengadili dan memutus senqketanya hanya dipakai
alat bukti yang relevan dan terhadap alat bukti selebihnya tetap dilampirkan dan menjadi satu
kesatuan dengan berkas perkara;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak diterima, maka
sesuai ketentuan Pasal 110 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
lOMoARcPSD|19139616

Negara, Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan ditentukan
dalam amar putusan ini;

Mengingat, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha


Negara, Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan Undang-undang Nomor 51 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan serta Peraturan dan ketentuan hukum lain vang berkaitan.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

TARA DEVILIA HIDAYATI., SH SAYID AGIL HAIDAR JAMALULAIL., SH

LEONI EURICO., SH

PANITERA PENGGANTI

ISTIKELAL., SH
lOMoARcPSD|19139616

KESIMPULAN

Dalam Perkara Tata Usaha Negara Register


Nomor 10/G/2023/PTUN.MTR
Di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Antara
Lalu Artapati DKK
Sebagai penggugat

Melawan
Bupati Lombok Barat Sebagai tergugat

Mataram, 16 Februari 2023

Perihal : Kesimpulan Penggugat Lalu Artapati dkk.dalam Perkara dengan


Nomor Registrasi 10/G/I2023/PTUN.MTR
Lampiran : Surat Kuasa Khusus

Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Mataram
Pemeriksa Perkara Nomor cc
Di Jl. DR Soejdonoe Lingkar selatan Mataram, Kota
Mataram.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lalu Artapati
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Tinggal : Desa Sesela, kecamatan batu layar, Kab. Lombok Barat

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada:


Muhammad Yusril, S.H.,M.H., advokat dari kantor hukum LAW OFFICE BIMA PUTERA
AND PARTNERS, yang berkedudukan di Jl. Veteran No. 3 4 M a t a r a m
lOMoARcPSD|19139616

Bertindak dan atas nama Pemberi Kuasa.


Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Mataram, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik surat maupun saksi-
saksi dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya persidangan maka dengan ini
penggugat melalui kuasa hukumnya akan mengajukan kesimpulan dalam perkara ini
sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya sebagaimana dalam surat gugatannya
tertanggal 1 Januari 2023 dan terdaftar di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Mataram de
ngan Nomor Registrasi: 10/G/2023/PTUNMTR.
2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya mendalilkan bahwa yang menjad
i objek gugatan dalam perkara ini adalah “Surat Keputusan Nomor
10/G/2023/PTUNMTR. Tanggal 1 Januari 2023 Tentang tidak kesesuaian hasil perole
han perhitungan surat suara yang belum di laporkan oleh panitia kepada kepala desa t
erpilih.

DSt

Apabila majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memiliki pendapat lain,
penggugat mohon putusan seadil-adilnya
Demikian kesimpulan ini kami sampaikan, semoga Tuhan yang Maha Esa selalu menyertai
Amiin…,

Mataram, 1 Januari 2023


Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

MUHAMMAD YUSRIL S.H.,M.H


lOMoARcPSD|19139616

KESIMPULAN

Dalam Perkara Tata Usaha Negara Register


Nomor 10/G/2023/PTUN.MTR
Di Pengadilan Tata Usaha Mataram

Antara
Lalu Artapati

Sebagai Penggugat

Melawan
Bupati Lombok Barat Sebagai Tergugat

Jakarta, 16 Februari 2023

Perihal : Kesimpulan Tergugat Bupati Lombok Barat dalam Perkara dengan


Nomor Registrasi 10/G/2023/PTUN.MTR
Lampiran : Surat Kuasa Khusus

Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram
Pemeriksa Perkara Nomor 10/G/2023/PTUN.MTR
Di Jl. DR Soejdonoe Lingkar selatan Mataram, Kota
Mataram.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arif Arianto ,S.H.,M.H.,
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat
Alamat : JL. Cinderamata No.9 Dasan Baru Kec. Selaparang
Jabatan : Pengacara

Untuk dan atas nama Tergugat Bupati Lombok Barat, dan Arif Arianto ,S.H.,M.H., bertindak
selaku kuasa hukum tergugat berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.10/G/2023/PTUN.MTR 16
February 2023, dengan ini menyampaikan Kesimpulan atas temuan fakta dalam persidangan
dari Penggugat maupun Tergugat dalam Perkara No. No.10/G/2023/PTUN.MTR antara lain
sebagai berikut:

1. Menimbang, bahwa Tergugat dan Tergugat II Intervensi telah menyerahkan


Kesimpulannya pada persidangan tanggal 4 Juli 2019 sedangkan Para Penggugat
lOMoARcPSD|19139616

menyerahkan kesimpulannya melalui meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengadilan Tata
Usaha Negara Mataram pada hari itu juga;
2. Menimbang, bahwa Objek Sengketa dalam perkara ini adalah
Keputusan Bupati Bima Nomor: 188.45/150/06.16/2019 Tanggal 28 Januari 2019 tentang
Penetapan Kepala Desa Terpilih Hasil Pemilihan Kepala Desa Renda Kecamatan Belo
Kabupaten Bima, Pada Pemilihan Kepala Desa

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang Seadil-adilnya, ex aquo et
bono

Mataram, 1 Januari
Hormat Kami
Kuasa Hukum tergugat

ARIF ARIANTO .S.,H.M.H.,


lOMoARcPSD|19139616

PUTUSAN AKHIR

Mengadili;

1. Menyatakan Gugatan para penggugat tidak dieterima;


2. Menghukum para penggugat untuk membyar biaya perkara sejumlah Rp. 587.000,00
(Lima Ratus Delapan puluh tujus ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam Rapat permusyawarahan Majelis Hakim pengadilan


Tata Usaha negara Mataram, pada hari jumat, tanggal 1 Januari 2023, oleh Sayid Haidar
Agil Jamalulail, S.H. selaku hakim ketua Majelis, TARA DEVILIA HIDAYATI, S.H. dan
LEONIE EURICA TAKU, S.H. masing-masing selaku hakim anggota. Putusan tersebut
diucapkan dalam persidangan yang tebuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut pada
hari jumat 1 oktober 2022 dengan dibantu oleh ISTIKELAL, S.H. selaku panitera
pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, serta dihadiri oleh para penggugat, kuasa tergugat
dan tergugat.

Hakim Anggota I Hakim Ketua

Tara Devilia Hidayati, S.H S Haidar Agil Jamalullail, S.H.

Hakim Anggota II Panitra

LEONIE EURICA TAKU, S.H Istikelal., S.H


lOMoARcPSD|19139616

BAB IV

KESIMPULAN

Peradilan Tata Usaha Negara adalah Peradilan yang


menyelenggarakan dan menyelesaikan sengketa administrasi negara yang
menyangkut fungsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, baik di
pusat maupun di daerah. Dimana Sengketa Tata Usaha Negara adalah
sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik
di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku.

Subyek dalam Peradilan Tata Usaha Negara sering disebut dengan


para pihak, yaitu:
Penggugat
a) Orang yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara (KTUN);
b) Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh
suatu
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
Tergugat Sebagai jabatan TUN yang memiliki kewenangan pemerintahan,
sehingga dapat menjadi pihak Tergugat dalam Sengketa TUN dapat
dikelompokkan menjadi:
c) Instansi resmi pemerintah yang berada di bawah Presiden sebagai kepala
eksekutif.
d) Instansi-instansi dalam lingkungan kekuasaan negara diluar lingkungan
eksekutif yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, melaksanakan
suatu urusan pemerintahan.
e) Badan-badan hukum privat yang didirikan dengan maksud untuk
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
f) Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintahan dan
pihak swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan
g) Lembaga-lembaga hukum swasta yang melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan.
lOMoARcPSD|19139616

Anda mungkin juga menyukai