DISUSU OLEH :
LILI INTANA .S
NIM : 18172077P
PEMBIMBING :
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehairat ALLAH SWT, atas rahmat dan hidayah-NYA
semangat dan keinginan seorang hamba untuk melakukan suatu pekerjaan itu tidak akan
tercapai, namun tanpa pertolongan dan hidayah-NYA, mustahil keinginan dan cita-citanya
dapat terwujud. Karena pada hakekatnya segala daya dan upaya hanya milik-NYA.
Karya tulis ini saya buat sebagai salah satu syarat pengurusan kenaikan pangkat.
Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
arahan kepada kami beserta keluarga yang selalu memberi support dan motivasi kepada saya,
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Saya sangat sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................
1.4 Metode Penulisa ...........................................................................................
2.3 Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan .............
BAB IV PENUTUP
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia.Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.Asuhan
yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe
dan struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam
pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para
anggota keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau keluar
meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa dimana orang
tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah. Pada keluarga
ini juga terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri.Dan perawat sangat
berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan kepada
keluarga.
Dari data yang sudah kami sajikan tentang keluarga pada dewasa pertengahan, maka
disini kelompok tertarik untuk membahas lebih spesifik tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga pada dewasa pertengahan , agar dapat memenuhi kebutuhan akan
informasi yang mengenai kesejahteraan hidup dan khususnya kesehatan, yang nantinya akan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep tahap perkembangan keluarga dan tugas pada setiap tahap
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
pertengahan.
2. Tujuan khusus
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan dan internet,
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.
Keluarga usia pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi
orangtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki
kesimpulanbahwa keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60 tahun,
dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu
periodeperkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian menuju usia lanjut, cukup banyak
pasangan yang merasakan ganjalan atau konflik, baik pada usia dewasa maupun periode
menjelang usia lanjut. Bila konflik itu dibiarkan, katanya, kemungkinan besar pasangan itu
menderita.
Konflik tersebut juga dapat mengakibatkan stres hingga akhirnya meninggal tanpa
kebahagiaan. Pada usia pertengahan ini juga, sebagian pasangan akan terus berjuang untuk
mengatasi konflik mereka, tetapi sebagian nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa
seksologi. Kita harapkan suami istri akan mampu menjalani periode ini dengan sukses untuk
mendapatkankebahagiaan pada usia pertengahan, salah satunya adalah faktor fisik. Karena
itu, tiap pasangan disarankan untuk memeriksakan kesehatannya kepada dokter secara teratur
sehingga ada keyakinan bahwa mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung
Pola hidup yang baik, sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan, pentinguntuk
dilakukan. Selain itu psikoseksual juga salah satu faktor penting untuk diperhatikan karena
pada usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini merupakan hal
pentingyang harus diketahui penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau seksual, hingga
Ada beberapa kebutuhan untuk meningkatkan kualitas keluarga pada usia pertengahan
ini, yaitu:
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih menonjol
bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun. Meskipun dapat dianjurkan
sekarang, karena “lebih baik sekarang dari pada tidak pernah” adalah selalu benar, agaknya
telah terjadi, seperti tekanan darah tinggi akibat kurangnya olahraga, stress yang
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup merek adalah
karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan bila seorang teman atau
anggota keluarga mengalami masalah kesehatan yang serius. Selain takut, keyakinan bahwa
pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara-cara yang efektif
yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman , 1988, hal 131). Tugas perkembangan ini
memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti sebuah keluarga dan
mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-nenek tanpa tanggung
jawab sebagai orang tua selama 24 jam, karena umur harapan hidup meningkat, menjadi
seorang kakek-nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus kehidupan ini (Sprey dan
Matthews, 1982, dalam Friedman, 1988, hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar
kepada anak dan cucu mereka pada saat krisis dan membantu anak-anak mereka melalui
pemberian dorongan dan dukungan(Bengston dan Robertson, 1985, dalam Friendman, 1988,
hal 132).
Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan dengan dan membantu orang
tua lansia dan seringkali anggota keluarga besar lain yang lebih tua. 86% pasangan usia
pertengahan minimal memiliki satu orang tua masih hidup (Hagestad, 1988, dalam Friedman,
1988, hal 132). Jadi, tanggung jawab memberi perawatan bagi orang tua lansia yang lemah
dan sakit-sakitan merupakan pengalaman yang tidak asing.Banyak wanita yang merasa
orang tua mereka yang berusia lanju, anak-anak, dan cucu-cucu mereka.Berbagai peran antar
untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada sebagai orang tua.
Wright dan Leahey (1984, dalam Friedman, 1988, hal 132)menggambarkan tugas
pasangan perlu diuji kembali, seperti keinginan independen lebih besar dan juga perhatian
Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang menurun dalam tahun-
“kebohongan”.Menurut Kerckhoff (1976, dalam Friedman, 1988, hal 132), para konselor
perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul perselisihan dalam perkawinan
selama tahun-tahun pertengahan, seringkali berkaitan dengan jemunya ikatan, bukan karena
kualitas traumatiknya.Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan dengan kepuasan diri
Menurut fridman (1998) pada fase ini, masalah kesehatan yang dapat terjadi
1. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang dan
tiduryang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak teratur,
penguranganberat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang
berusian lanjut.
4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua yang
D. Konsep Keperawatan
1. Tahap Pengkajian
a. Wawancara keluarga
Data Umum
Pengkajian lingkungan
Struktur Keluarga
Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sakit.
Fungsi reproduksi
Fungsi Ekonomi
Pemeriksaan Fisik
Harapan Keluarga
2. Tahap Diagnosa
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguankesehatan.
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnyalingkungan
rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang
1978).
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
Skala :
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan Sejahtera 1
2. Kemungkinal Masalah
Skala :
- Mudah
- Sebagai 2 2
- Tidak Dapat 1
Skalah :
- Tinggi 3
- Cukup 2 1
- Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah
Skala :
Tentukan skor untuk setiap kriteria.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan
bobot.
1) Kriteria 1:
Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
2) Kriteria 2:
masalah.
3) Kriteria 3:
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
masalah.
Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambahpotensi
4) Kriteria 4:
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai Skor yang tertinggi yangterlebih dahulu
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
a. Memberikan informasi
d. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
e. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan
cara:
cara:
5. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai.Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga.Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan keluarga.
a) Sadalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
c)A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang
d) P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahapan evaluasi.
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatifadalah
evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. H
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan : S-1
Perkerjaan : Pensiun
2. Komposisi keluarga
a. Tn. H, Laki-laki 57 tahun merupakan suami dan telah pensiun. Pendidikan terakhir Tn.
H adalah sarjana.
b. Ny .T, perempuan 52 tahun merupakan Istri dan seorang ibu rumah tangga.Pendidikan
terakhir SMA.
3. Genogram
Ket :
Perempuan :
Laki – laki :
4. Tipe keluarga
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : keluarga mengatakan sering merasa sakit
Agama Tn. H adalah Islam, dan begitu pula dengan Ny.T. Tn. H dan Ny. T
Mengatakan selalu berusaha untuk memenuhi shalat lima waktu dan mereka selalu berjamaah
di rumah kecuali jika Tn. H tidak ada dirumah, dan begitu juga dengan Ny. T jika Ny. T pergi
Keluarga mengatakan hanya dirumah, karena biasanya kalau libur anak dan cucunya
berkunjung kerumahnya.Tetapi kadang – kadang juga pergi jalan kerumah anak dan keluarga.
dewasa pertengahan, dan anak – anak mereka sudahmeninggalkan mereka dari rumah.
Ny. T mengatakan pernah mengalami sakit usus buntu dan sekarang sudah
dioperasi.Tn. H mengatakan selama ini megalami sesak napas, dan kadang –kadang
sering kambuh.
Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memilki riwayat sakit yang sama dengan
mereka.
-Ny. T( 52 Tahun ) mengatakan bahwa dia pernah mengalami usus buntu dan sudah
Masalah kesehatan :
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. H dan Ny. T jika
klien mengatakan biasanya klien merasakan nyeri pada perut dan minum obat yang
dibelikan anaknya diapotek, klien mengatakan jika klien sakit biasa, dirinya hanya
berobat kepuskesmas.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
c. Kepemilikan : pribadi
e. Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc, kamar tidur.
f. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1 meter dari rumah
l. Keadaan diluar rumah : Halaman rumah Tn. H juga bersih dan rapi terbukti tidak ada
sampah yang berserakan, dipinggir rumah klien juga terdapat sumur yang kecil dan
b. Aturan/kesepakatan : apabila ada orang baru atau tamu yang menginap wajib lapor
RT / RW
3. Mobilitas geografis keluarga : klien mengatakan dia hanya dirumah saja tetapi biasanya
bulan klien ada melakukan kegiatan arisan keluarga dan pengajian dengan tetanga.
5. System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga ada maslah dalam kesehatan,
hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa
saling pengertian.
D. Struktur keluarga
1.. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. H dan Ny. T
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bicara dengan baik- baik.
2. Struktur peran ( peran masing – masing anggota keluarga ) : Dalam keluarga Tn. H sebagai
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif : klien mengatakan selama ini klien antara suami istri saling tolong
menolong dan saling pengertian dan selalu komunikasi kepada anak –anak mereka.
2. Fungsi sosialisasi : klien mengatakan sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan
keluarga besarnya mau pun kecil baik –baik saja. Hubungan keluarga dengan orang lain
2. Sressor jangka panjang : keluarga mengatakan cemas apa bila salah satu, suami atau istri
3. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan
4. Strategi koping : klien mengatakan itu memang waktu yang tepat, dimana anak sudah
H. Harapan keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan : klien mengatakan mungkin ini masalah yang didapatkan
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : klien mengatakan agar mahasiswa yang datang
I. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. H : Keadaan umum baik,
BB :85 kg
TB :165 cm
Kepala: Hitam tampak ubun disela – sela rambut dan agak keriting.Konjungtiva pink, sclera
pucat.penglihatan agak mulai menurun.
Leher : normal
Dada : normal
TD : 130/80 mmHg
N : 66 x/i
RR : 22x/i
Abdomen : normal
Genetalia : -
BB :52 kg
TB :150 cm
Kepala : normal
Leher : normal
Dada : normal
TD : 140/90 mmHg
N : 69 x/i
RR : 18x/i
Abdomen : normal
Genetalia : -
Masalah Kesehatan:
Ancaman :
Resiko kesepian
Defisit : -
j. Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa
Resiko Kesepian
1. Mengenal Masalah
4.Memodifikasi lingkungan
Keluarga kadang – kadang merasa kesiapan karena hanya diam berdua saja
dirumah.
Keluarga memasang foto anak- anak dan cucunya diruangan tamu dan kamarnya.
pertengahan
l. Rencana Keperawatan
Dx keperawatan :
Intervensi Keperawatan:
Tindakan keperawatan:
Rasional:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat.Selain itu keluarga juga mempunyai
tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa pertengahan. Kondisi
keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah
meninggalkan rumah atau sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah pelayanan
kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan untuk mewujudkan
keluarga sehat serta membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
keluarga. Selain itu peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
modifikasi lingkungan.
B. Saran
1. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus dilakukan
adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan sifat empati bukan
simpati, dan mengetahu tugas perkembangan keluarga khususnya keluarga dengan anak
2. Keluarga
Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 1. Jakarta : EGC
Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 2. Jakarta : EGC
Setiawati, santun. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans info media
8riedman. 1998.Buku Ajar Keperawatan Keluarga; Riset, Teori dan praktek" Edisi Kelima
Jakarta.FKUI