Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KMB

Pasien Tn.D dengan HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

Wahyu Rahmadani (P05120317 042)

Hasyyati Awanis (P05120317 017)

Maria Maghalena (P05120317 022)

Riris Mardyaningsih (P05120317 031)

Anggra Safitro (P05120317 006)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV JURUSAN KEPERAWATAN
T.A. 2018/2019
PEMBAHASAN KASUS HIV

Tn. D usia 35 tahun, pendidikan menengah pariwisata, bekerja sebagai penata rias alamat
Bekasi Jawa Barat. Pasien tinggal sendiri di kost Jakarta Selatan. Sebelum sakit pasien memiliki
kegiatan yang cukup padat, dari pagi sampai siang bekerja di salon kecantikan. Pasien tidak
menggunkaan alcohol dan narkotik suntik. Pasien pernah mengkonusmsi ekstasi lebih dari 1
tahun dan sudah berhenti setahun yang lalu sejak merasakan sakit. Pasien mengatakan bahwa ia
sering melakukan hubungan seks bebas sejenis.

Selama sakit dirumah, pasien tidak bekerja, pasien hanya tiduran saja. Kebiasaan
merokok berhenti. Dirumah sakit pasien duduk dan berjalan seperlunya karena cepat lelah.
Pasien masuk rumah sakit dalam rumahs akit (MRS) dengan keluhan utama muntah darah 2 hari
selama masuk rumah sakit bercampur makanan, darah merah segar ±1/2 gelas. Batuk – batuk
dengan sputum kuning kental. Terkadang sesak.

Pada pemeriksaan fisik diperoleh data tanda-tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36,3 C, status general kepala dalam batas
normal (dbn), konjungtiva pucat, leher jvp 5-2 cmH2O, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening, telinga dbn, hidug dbn, tenggorokan dbn, terdapat kandidiasis oral, jantung dbn, paru
vesikuler, ronchi +/+, wheezing -/-, abdomen lemas, tahanan, ekstremitas tidak terdapat edema.

Aktivitas duduk, jalan perlahan ROM bebas, konsep diri arah positif. Secara psikologis
pasien dalam batas normal. Pasien tampak berbicara dengan pasien lain dan dengan perawat.

Pasien menggunakan O2 2 liter/menit. Pasien Nampak bernafas dalam dan panjang bila
beraktivitas.

Untuk minum pasien menggunakan air kemasan gelas dan botol, persedian cukup.
Asupan minum 1000 - 2000 ml perhari. Pasien mampu mengamil minum sendiri. Keadaan
rongga mulut kurang baik, tampak plak putih ( kandidiasis ) didinding rongga kanan dan kiri.
Pasien sering berkeringat. Pasien mendapatkan terapi, NaCl 0,9 % /jam Makan disediakan rumah
sakit dalam bentuk paket 1 porsi nasi lunak, buah, snack, telur, dan susu atau kacang hijau. Diit
1900 kkl. Pasien merasa mual pada bau makanan yang tajam, tidak nafsu makan. Berat badan
menurun 15 kg dalam 2 bulan.

Pasien diare ±5 x/hari, coklat, tidak terlalu banyak, berbau khas. Pasien tidak mengalami
masalah dalam berkemih. Pasien defekasi dan berkemih dikamar mandi.

Pasien mendapatkan obat anti jamur yang diberikan 2-3 tetes 3x/hari. New diatab 3x2
tablet. RHZE pada pemeriksaan thorax AP/PA di dapatkan kesan : Infiltrat kedua lapang paru.
Hasil laboratorium didapatkan jumlah T Helper (CD4+) 32.

Berdasarkan kasus di atas :


1. Identifikasi Faktor resiko tertularnya HIV/AIDS pada Tn. D .
 Faktor resiko tertularnya Tn. D terhadap HIV/AIDS adalah pasien sering melakukan
seks bebas dengan sesama jenis. Diantara faktor resiko infeksi HIV/AIDS adalah
melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vaginal, dan cairan dubur atau
anus seperti yang dialami Tn.D. Hal ini disebabkan oleh lapisan rectum mudah robek
ketika melakukan anal seks. Robeknya lapisan rectum (anus) menimbulkan luka dan
memudahkan virus HIV masuk serta menginfeksi tubuh.
2. Identifikasi klasifikasi HIV/AIDS yang dialami Tn. D berdasarkan klasifikasi kombinasi
CD4+ dengan kondisi klinis
 Kondisi klinis pada Tn. D berada pada fase klinik 3, yaitu ditandai dengan salah
satunya kandidiasis oral menetap atau adanya plak putih pada rongga mulut

3. Identifikasi infeksi oportunistik yang terjadi pada kasus HIV/AIDS diatas dan klasifikasikan
berdasarkan system organ yang terganggu.
 : infeksi oportunitunistik pada kasus HIV/AIDS pada Tn.D yaitu :
1) infeksi pada saluran pencernaan atas tepatnya di rongga mulut (kandidiasis
oral( Candidiasis juga dikenal sebagai thrush, disebabkan oleh sejenis jamur umum (dan
biasanya tidak berbahaya( yang disebut Candida. Infeksi oportunistik ini termasuk
cukup umum, biasanya ditemukan pada pasien HIV dengan jumlah CD4 antara 200 dan
500 sel/mm3. Candida dapat mempengaruhi kulit, kuku, dan selaput lendir disekujur
tubuh, terutama di mulut dan vagina. Namun, candidiasis hanya dianggap sebagai Ol
ketika menginfeksi esofagus (saluran menelan( atau saluran pernapasan bawah, seperti
trakea dan bronkus (saluran bernapas(, atau jaringan paru – paru yang lebih dalam.
Gejala yang paling jelas adalah bintik atau bercak putih dilidah atau tenggorokan.
Thrush dapat diobati dengan obat antijamur yang diresepkan. Kebersihan oral yang baik
dan penggunaan obat kumur klorheksidin dapat membantu mencegah infeksi ini.
2) Infeksi pada saluran pernafasan ( trakea, esofagus, atau paru – paru (.
pada Tn.D ditandai dengan batuk – batuk dengan sputum kuning kental dan keluhan
muntah darah segar + ½ gelas.
4. Buat patofisiologi kasusu HIV/AIDS diatas secara lengkap.
Seks bebas dengan sesama
jenis melalui anal

lapisan anal terluka atau lecet

Virus HIV yang berkontak


langsung dengan cairan rektal
pada anus

Menyerang CD4+ sehingga


cairan anal yang kaya imun
menjadi tempat yang baik
untuk virus bereplikasi.

Sistem imun menurun

Mudah lelah Muntah darah dan diare + Batuk – batuk dengan


5x/hari sputum kuning kental

Bernafas panjang dalam dan Merasa mual, tidak nafsu MK : Bersihanjalan nafas
panjang bila beraktivitas makan, BB menurun 15 kg tidak efektif
dalam 2 bulan

MK : Intoleransi aktivitas Mk : Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
5. Identifikasi pengkajian keperawatan diatas ( gunakan pola gordon ), lakukan analisa data
( P-E-S ). Terhadap data senjang yang ditemukan.

 Format Pengkajian Pada Gordon :

I. Data Demografi Latar belakang pendidikan: pendidikan


menengah pariwisata
Tanggal wawancara :-
Alamat : Bekasi, Jawa Barat
Nama klien : Tn. D
Suku/bangsa :-
Umur : 35 tahun
Status perkawinan : belum menikah
Jenis kelamin : laki - laki
Kontak :-
Agama :-
Alamat kontak :-
Pekerjaan : penata rias
Keterangan riwayat :-

II. Data Umum

 Tanggal/jam: -
keluarga yang dihubungi : -
telp : -
 Masuk : dari rumah sendiri
 Alat yang digunakan : … kursi roda … ambulan … brankar
 Alasan masuk RS : muntah darah 2 hari SMPS bercampur makanan, darah merah segar +
½ gelas, batuk – batuk dengan sputum kuning kental, terkadang sesak.
 Masuk RS terakhir … alasan …
 Riwayat penyakit sekarang : HIV/AIDS
 Riwayat pengobatan sebelumnya …

III. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda – tanda Vital Kualitatif …

a. Tingkat Kesadaran Kuantitatif …


 Respon buka mata : baik  Usia : 35 tahun
 Respon motorik : baik  TB : -
 Respon verbal : baik  BB : -
 Temperature (suhu) : 36,2°C
Jumlah …  Nadi : 80x/m
(kuat, lemah, teratur / tidak)
Kesimpulan …  Tidur : iya
 Duduk : iya
b. Data Klinik  Berdiri : iya

c. Pemeriksaan Pernapasan dan Sirkulasi

- Frekuensi nafas  suara tidak normal.


 Inspeksi … - Lobus kiri atas
 Perkusi …  normal…
 Palpasi …  menurun…
 Auskultasi : ronchi +/+, whezing -/-  tidak bisa…
 Kualitas…  suara tidak normal.
 normal… - Lobus kiri bawah
 dangkal…  normal…
 cepat…  menurun…
 tidak bisa…  tidak bisa…
 lainnya…  suara tidak normal.
- Auskultasi : - Lobus kiri bawah :…
 Lobus kanan atas  normal…
 normal…  menurun…
 menurun…  tidak bisa…
 tidak ada…  suara tidak normal
d. Pemeriksaan Integumen
 Turgor :-
 Lecet :-
 Bengkak :-
 Bercak :-
 Oedema : tdk

e. Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : lemas
 Perkusi :
 Palpas :
 Auskultasi :
suara peristaltik usus : …ada …tdk ada.

f. Musculoskletal
 ROM : bebas
 Keseimbangan : stabil
 Menggenggam (kanan/kiri) : -
 Kemampuan otot kaki : lemah ( cepat lelah )

IV. Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi terhadap kesehatan – manajemen kesehatan

Menggunakan :

 Tembakau (merokok) : berhenti


 Alkohol : tidak menggunakan
 Alergi (obat, makanan, lainnya) : -

2. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan prawatan diri


 Skor : 0 (mandiri), 1 (dibantu sebagian), 2 (perlu bantuan orang
lain), 3 (perlu bantuan orang lain dan alat), 4 (tergantung / tidak
mampu).

3. Pola istirahat dan tidur


 Waktu tidur :-
 jumlah :-
 frekuensi :-
 kalitas (sering terbangun) : -
 insomnia :-
 somnabulisme :-

4. Pola nutrisi
 Diet khusus : 1900kkl
 Anjuran diet sebelumnya : tidak
 Nafsu makan : menurun
 Mual : mual
 BB turun 2 bulan terakhir : menurun 15 kg
 Kesulitan menelan : ya
 Riwayat masalah kulit / kesulitan penyembuhan : ya

5. Pola eliminasi
 Kebiasaan BAB : + 5x/hari
 Kebiasaan BAK : normal
 Lakontinent :-
 Penggunaan banatuan : tidak

6. Pola kognitif – perceptual


 Status mental : sadar
 Bicara : normal
 Bahasa yang digunakan : indonesia
 Kemampuan membaca : bisa
 Mengartikan : bisa
 Kemampuan interaksi : sesuai
 Pendengaran : normal
 Penglihatan : normal
 Buta (kanan/kiri) …lainnya (sebutkan) : tidak ada
 Vertigo : tidak
 Manajemen nyeri : tidak

7. Pola konsep diri


 Body image : tdk terganggu.
 Ideal diri : tdk terganggu
 Harga diri : tdk terganggu
 Peran : tdk terganggu
 Identitas diri : tdk terganggu

8. Pola koping
 Masalah utama selama masuk RS (keuangan, perawatan diri, lainnya) :
tidak ada
 Kehilangan / perubahan yang terjadi sebelumnya : tidak
 Takut terhadap kekerasan : tidak
 Pandangan terhadap masa depan : optimis

9. Pola seksualitas – reproduksi


 Menstruasi terakhir :-
 Masalah menstruasi :-
 Perawatan payudara setiap bulan :-
 Pola seks selama masuk RS :-

10. Pola peran – hubungan


 Status perkawinan : belum menikah
 Pekerjaan : penata rias
Tidak bekerja
 System dukungan : tidak
 Dukungan keluarga selama masuk RS : -
11. Pola nilai dan kepercayaan
 Agama : -
 Larangan agama : tidak
 Permintaan rohaniawan selama masuk RS : tidak

V. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan laboratorium : jumlah T helper (CD4+) 32
- Pemeriksaan lain :
Thoraks : AP/PA didapatkan kesan : infiltrate dikedua lapang paru
 Rontgen : -
 EKG : -
 Pengobatan : obat anti jamur 2 -3 tetes 3x/hari. New diatab 3 x 2 tablet

A. Diagnosa Keperawatan
Pengelompokan Data
 DS :
 Klien mengatakan sesak nafas,
 Pasien merasa mual pada bau yang tajam dan tidak
nafsu makan
 Klien mengatakan di rumah sakit hanya duduk dan
berjalan seperlunya karena cepat lelah.

 DO :
 Klien nampak bernafas dalam dan panjang bila
beraktivitas.
 Pasien nampak menggunakan O2 2 liter/menit
 BB klien menurun 15kg dalam 2 bulan

B. Rencana Pulang
 Tunggal : tidak di ketahui
 Keinginan tinggal setelah pulang : dirumah
 Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya : -
 Kendaraan yang digunakan saat pulang : tidak tahu
 Antisipasi terhadap keuangan setelah pulang ? ya
 Antisipasi masalah perawatan diri ? ya
 Bantuan yang diperlukan setelah pulang ? tidak ada

C. Tanda Tangan dan Tanggal


 Tanda tangan :-
 Tanggal : -

Analisa Data P-E-S/P-E


No Data Penjunjang Problem (P/masalah) Etiologi (E/penyebab)
.
1. Ds : Pola Napas Tidak Efektif Merokok, dan letih
Klien mengatakan sesak beraktivitas
nafas
Napas panjang dan
Do : dalam
Klien nampak bernafas
dalam dan panjang bila Sesak napas
beraktivitas.
Pola nafas tidak efektif
Pasien nampak
menggunakan 02
2 liter/menit

2 Ds : Nutrisi kurang dari Muntah dan mual ketika


Pasien merasa mual pada kebutuhan mencium bau tajam
bau yang tajam dan tidak
nafsu makan HCl pada lambung
meningkat
Do :
BB klien menurun 15kg Muntah
dalam 2 bulan
Nutrisi kurang dari
kebutuhan

3 Ds : Intoleransi aktivitas b.d Pasien mudah lelah saat


Klien mengatakan di mudah lelah saat beraktivitas, bernafas
rumah sakit hanya duduk beraktifitas panjang
dan berjalan seperlunya
karena cepat lelah. Pasien sulit untuk
beraktivitas
Klien mengatakan sering
berkeringat Intoleransi aktivitas

Do :
Klien nampak bernafas
dalam dan panjang bila
beraktivitas.

6. Susun diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas.


1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah dan diare
3. Intoleransi aktivitas b.d mudah lelah saat beraktifitas

7. Susun intervensi keperawatan untuk 2 diagnosa utama pada kasus diatas


No Diagnosa Keperawatan Intervensi
.
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan NOC : Manajemen Jalan Nafas
upaya nafas. 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Monitor TTV
3. Monitor pola nafas,kecepatan,irama dan
kedalaman.
4. Ajarkan teknik relaksasi
5. Berikan terapi O2 jika diperlukan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d NOC : Manajemen Nutrisi
mual muntah dan diare 1. Tentukan status gizi dan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
2. Identifikasi adanya alergi makanan pada pasien
3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan
4. Berikan pilihan makanan sambil memberikan
bimbingan

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI). Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI

M.Bulechek,Gloria. K.Butcher,Howard. M.Dochterman,Joanne. M.Wagner,


Cherly. 2013. Nursing Inteventions Classification (NIC). United States :
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai