Anda di halaman 1dari 2

Panduan Praktik Klinis

SMF: ANAK

Demam Tifoid

Pengertian (Definisi) penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram negatif
Salmonella typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut
bermultiplikasi dalam sel fagositik mononuklear dan secara
berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah.

1. Panas lebih dari 7 hari, biasanya mulai dengan sumer yang


Anamnesis makin hari makin meninggi, sehingga pada minggu ke 2
panas tinggi terus menerus terutama pada malam hari.
2. Gejala gstrointestinal dapat berupa obstipasi, diare, mual,
muntah, dan kembung, hepatomegali, splenomegali dan
lidah kotor tepi hiperemi.
3. Gejala saraf sentral berupa delirium, apatis, somnolen,
sopor, bahkan sampai koma

Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat


Pemeriksaan Fisik dengan komplikasi. Kesadaran menurun, delirium,
sebagian besar anak mempunyai lidah tifoid yaitu di
bagian tengah kotor dan di bagian pinggir hiperemis,
meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai
daripada splenomegali. Kdang-kadang terdengar ronki
pada pemeriksaan paru.

Diagnosis demam typhoid


. Influenza 6. Malaria
Diagnosis Banding 2. Bronchitis 7. Sepsis
3. Broncho Pneumonia 8. I.S.K
4. Gastroenteritis 9. Keganasan : -
Leukemia
5. Tuberculosa -
Lymphoma

a. Leukopenia, anesonofilia
PemeriksaanPenunjang b. Reaksi widal (+) : titer > 1/200. Biasanya baru positif
pada minggu II, pada stadium rekonvalescen titer makin
meninggi

 Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kg


Terapi BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali pemberian, oral atau
intravena, selama 14 hari. Bilamana terdapat indikasi
kontra pemberian kloramfenikol , diberi
ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4
kali. Pemberian, intravena saat belum dapat minum obat,
selama 21 hari, atau

 amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi


dalam 3-4 kali. Pemberian, oral/intravena selama 21
hari
 kotrimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kbBB/hari
terbagi dalam 2-3 kali pemberian, oral, selama 14 hari.
Pada kasus berat, dapat diberi seftriakson dengan dosis 50
mg/kg BB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kg
BB/hari, sekali sehari, intravena, selama 5-7 hari. Pada kasus
yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah
meropenem, azithromisin dan fluoroquinolon.

peningkatan higiene dan sanitasi karena perbaikan higiene


Edukasi dan sanitasi saja dapat menurunkan insidensi demam tifoid.
(Penyediaan air bersih, pembuangan dan pengelolaan sampah).

Kepustakaan Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS,


Gandaputra EP, Harmoniati ED, dkk. Pedoman
pelayananan medis ikatan dokter anak indonesia. Edisi
ke-2. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2011.

Anda mungkin juga menyukai