Anda di halaman 1dari 57

EUKARYOTIC CELLS

DRH. ISNA LAILATUR ROHMAH, MSI


MIKROBIOLOGI
ASAL KATA : BAHASA YUNANI
- MIKROS : SANGAT KECIL
- BIOS : HIDUP/KEHIDUPAN
- LOGOS : ILMU
MIKROBIOLOGI : TELAAH MENGENAI ORGANISME
HIDUP YANG
BERUKURAN MIKROSKOPIS
MIKROBA/MIKROORGANISME :
- MAKHLUK HIDUP YANG BERUKURAN SANGAT
KECIL
- PENGAMATAN : MIKROSKOP
DUNIA KEDOKTERAN : MIKROORGANISME PATOGEN
(HEWAN)
What is Microbiology?

Microbes, or microorganisms are minute


living things that are usually unable to be
viewed with the naked eye.

What are some examples of microbes?


Bacteria, fungi, protozoa, algae, viruses
are examples!

Some are pathogenic


“Germ” refers to a rapidly growing cell.
MAKHLUK HIDUP

BERDASARKAN JUMLAH
SEL

BER SEL SATU/TUNGGAL


BANYAK SEL
(UNISELULER/MONOSELU
(MULTISELULER)
LER)

AMOEBA, TUMBUHAN, HEWAN,


BAKTERI MANUSIA,DLL
SEL BERDASARKAN
MEMBRAN INTI

SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK


(BELUM MEMILIKI (SUDAH MEMILIKI
MEMBRAN INTI) MEMBRAN INTI)

TUMBUHAN, HEWAN,
BAKTERI, MONERA CENDAWAN,
PROTISTA
PERBEDAAN ANTARA SEL PROKARIOT DAN EUKARIOT

KARAKTERISTIK PROKARIOT EUKARIOT


Ukuran sel (diameter) 0.20 – 2 µm 10 – 100 µm
Inti Tidak ada membran inti Inti sejati, memiliki
dan anak inti membran inti dan anak
inti

Organel Tidak ada Ada : lisosom, kompleks


golgi, retikulum
endoplasma, mitokondria
dan kloroplas

Flagella Mengandung dua Kompleks, terdiri banyak


macam protein microtubuli
penyusun
Glycocalyx Ada sebagai kapsul atau Ada pada beberapa sel
lapisan lendir yang tidak memiliki
dinding sel
Lanjutan perbedaan sel prokariot dan eukariot

KARAKTERISTIK PROKARIOT EUKARIOT


Dinding sel Biasanya ada, Bila ada, secara
secara kimia kimia sederhana
kompleks (bakteri :
peptidoglikan)
Membran plasma Tidak ada Sterol dan
karbohidrat, karbohidrat sebagai
umumnya tidak ada reseptor
sterol
Sitoplasma Bukan sitoskeleton Sitoskeleton
Ribosom Kecil (70 S) Besar (80 S), kecil
(70S)
DNA Tidak ada histon Histon
Pembelahan sel Binary fussion Mitosis
Reproduksi seksual Bukan meiosis, Meiosis
hanya transfer
fragmen DNA
BAGIAN-BAGIAN SEL

BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP


BAGIAN YANG BERSIFAT MATI
(PROTOPLASMA) TERDIRI ATAS
TERDIRI ATAS DINDING SEL DAN
INTI SEL, SITOPLASMA DAN
VAKUOLA
ORGANEL-ORGANEL

DINDING SEL
Berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk, hanya dimiliki :
SITOPLASMA Cairan yang
bakteri, cendawan, ganggang, dan
berada diluar inti sel terdiri atas
tumbuhan.
air dan zat-zat terlarut serta
berbagai macam organel sel
MEMBRAN PLASMA
hidup
Pembatas sel dari lingkungan luar
bersifat semi permeabel, dimiliki
semua sel

VAKUOLA rongga bulat berisi senyawa


kimia atau sisa metabolisme.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL
SEL

1. Dinding Sel
bersifat permeabel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
1. Membran Plasma
Penyusun = Lemak ( fosfolipid, glikolipid, sterol ) dan Protein ( glikoprotein ) =
Lipoprotein
Tebal = 5 – 10 nm
Lemak-Protein selalu bergerak (membrans mosaik cair)
Sifat = Semipermiabel.

• Melindungi isi sel


• Mengatur keluar masuknya zat
• Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau
luar sel (selektif permeable)
• Reseptor rangsang
• Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan lemak
Gambar Membran Plasma

Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)
Kepala (Fosfat)  Hidrofilik
Ekor (Lipid)  Hidrofobik

Protein integral
(protein yang terbenam)

Protein periferal
(protein menempel)
2. Sitoplasma
Sitoplasma ( plasma sel ) berupa padatan (organel) dan
cairan(air,protein,asam amino,vitamin,nukleotida,asam
lemak,gula dan ion).

Sitoplasma tampak transparan, berisi cairan seperti gel ( sitosol ), jaringan


berbentuk benang/serabut ( sitoskeleton ), dan Inklusio (paraplasma)
benda mati kemungkinan hasil aktivitas sel, butiran sekresi, dan pigmen.

Fungsi Sitoplasma =
1. Tempat penyimpanan bahan kimia ( enzim,ion,protein,gula,lemak).
2. Tempat metabolisme sel.
3. Pertukaran zat ( transport sel )
3. Organel sel
• Organel sel terdapat dalam sitoplasma
• Penyusun organel sel:
a. Nukleus
b. Retikulum endoplasma
c. Ribosom
d. Kompleks golgi
e. Lisosom
f. Badan mikro
g. Mitokondria
a. Nukleus (Inti sel)
dibatasi oleh membran inti,
mengandung benang-benang
kromatin dan nukleolus (anak
inti sel). Membran inti terdiri
atas dua lapis dan mempunyai
pori. Benang-benang kromatin
akan memendek pada waktu
proses pembelahan sel
membentuk kromosom.
Nukleus berfungsi mengatur
segala aktivitas yang terjadi
dalam sel
b. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum Endoplasma (RE)


berupa saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE

RE halus dan RE kasar.


Pada RE kasar terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.

RE halus tidak terdapat


ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
c. Ribosom
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan
ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
•Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas
65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom
(disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Fungsi Organel
inimenerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu
protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada
proses translasi.
d. Aparatus Golgi (Badan Golgi)
• berupa tumpukan kantung-
kantung pipih
• berfungsi sebagai:
a. tempat sintesis dari sekret
(seperti getah pencernaan,
banyak ditemukan pada sel
kelenjar)
b. membentuk protein dan
asam inti (DNA/RNA),
c. serta membentuk dinding
dan membran sel.

e. Lisosom
berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim
pencerna yang berfungsi dalam pencernaan
intrasel.
f. Badan Mikro
Peroksisom (Mengubah lemak menjadi karbohidrat)
dan glioksisom (metabolism asam lemak)

g. Mitokondria

memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di


antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran.
Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk
memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat
enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi
mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.
Organel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan:
1. Dinding Sel
2. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme
sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi
garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu
putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada
tomat, piperin pada lada.
3. Plastida: Kloroplas, Kromoplas, Leukoplas
Reproduksi Sel
mitosis
 Terjadi pada sel somatik
 Dilakukan oleh organisme eukariotik
 Berlangsung melalui tahapan-tahapan pembelahan sel
 Menghasilkan 2 sel anak yang jumlah kromosomnya
sama dengan induknya (2n)
Tujuan mitosis:

1. regenerasi
2. perkembangan dari satu sel menjadi banyak
3. membentuk individu baru
tahapan mitosis
Interfase
Profase
Metafase
Mitosis
Anafase
Telofase
Sitokinesis
interfase
Tahap interfase merupakan tahap
persiapan yang esensial untuk
pembelahan sel karena pada tahap
ini kromosom direplikasi.
Saat pembelahan sel, kromatin
dikemas sangat padat/kompak
sehingga tampak sebagai
kromosom. Selama interfase,
kromatin tidak terlalu terkondensasi
 untuk ekspresi informasi genetik
Profase - Prometafase
Membran dan anak inti mulai hilang
Kromosom terlihat tebal dan panjang
Sentriol membelah menjadi 2 dan bergerak di kutub berlawanan
Terbentuk mikrotubul
Tahap-tahap profase
Metafase
• Kromosom mengadakan spiralisasi
sehingga memendek
• Ada 3 tahapan:
• Kongregrasi
• Distribusi
• Orientasi (kromosom meletakaan
diripada benang spindle dan
sentromer
Anafase
• Anafase dimulai secara tiba-tiba ketika pasangan kinetokor pada masing-
masing kromatid terdorong secara perlahan- lahan menuju kutub spindel.
• Anafase ditandai dengan terjadinya pemisahan kromatid sister membentuk anak
kromosom yang bergerak menuju kutub spindel yang berlawanan.
• Tahap- tahap Anafase
Anafase terbagi menjadi dua proses, yaitu :
 Anaphase A (anafase awal) : Pasangan kromosom pada keping metafase
terpisah dan kromatid bergerak menuju spindle poles pada sisi sel yang
berlawanan karena terjadi pemendekan mikrotubul kinetochore (gambar (a)
dan (b).
 Anaphase B (anafase akhir) : Saat kromosom sudah bermigrasi ke spindle
pole, mikrotubul kinetochore mulai menghilang sementara mikrotubul polar
terus memanjang untuk pemisahan lebih lanjut spindel pole (gambar (c)
sampai (f).
telofase
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan,
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
◊ Benang-benang kromosom sudah berada
di daerah kutub masing-masing, yang
semakin lama semakin menipis, kemudian
berubah menjadi benang-benang kromatin
yang tipis.
◊ Membran nukleus mulai terbentuk.
◊ Nukleolus mulai muncul kembali.
◊ Pada bidang ekuatorterbentuk penebalan
plasma.
Sitokinesis
Proses sitokinesis sudah dimulai sejak tahap anafase akhir dengan
mulai terbentuknya cincin kontraktil di bawah membran plasma yang
paralel terhadap keping metafase. Selanjutnya cincin ini perlahan-
lahan akan mengecil dan menyebabkan pelipatan membran plasma ke
arah dalam hingga sel terbagi dua.
Sitokinesis merupakan pembelahan sitoplasma
Pada sel tumbuhan, terjadi sintesis plate cell diantara dua anak sel
untuk membentuk dinding sel.
SIKLUS MITOSIS
Fase G1  fase gap
pertama yang merupakan
fase pertumbuhan primer
Fase S  fase sintesis
DNA
Fase G2  fase persiapan
membelah sel
Fase M  Tahap
pembelahan sel
meiosis
Terjadi pada sel gonad/sel kelamin
Berlangsung melalui tahapan-tahapan pembelahan sel
Menghasilkan 4 sel anak yang jumlah kromosomnya
setengah dari kromosom induknya yaitu (n)
2 tahap: Meiosis I dan Meiosis II
Meiosis I: profase I (Leptoten, Zigoten, Pakiten,
Diploten, Diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I
Meiosis II: profase II, metafase II, anafase II, telofase
II
TAHAPAN MEIOSIS I
Profase I
Pada tahap ini terjadi lima proses.
1. Laptoten merupakan tahap pengumpulan kromosom.
Pada tahap ini terjadi proses-proses berikut :
a) Kromonemata merenggang dan kelihatan sebagai
benang-benang halus. Kromomernya menjadi kelihatan
dan serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak
kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti masih
ada.
b) Filamen protein mulai terbentuk secara lateral dan
kemudian melekat pada sentromer.
2. Zigoten merupakan tahap kromosom memendek dan
berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut :
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai
berpasangan (sinapsis). Suatu prosedur yang tetap dan
terjadi antara kromomer dan kromomer.
b) Peristiwa ini merupakan perbedaan yang jelas antara
meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom homolog itu
disebut bivalen.

c) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase.
Replikasi DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten
terbentuk serabut protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada
kromatid. Struktur ini disebut synaptinemal kompleks. Ternyata elemen lateral ini
saling menarik dan melekatkan kromosom menjadi satu.
d) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.
3. Pakhiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir dari
proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi
proses-proses berikut:

a) Kromosom makin pendek karena makin


berpilin.
b) Masing-masing bivalen menjadi dua dan
terlihat empat benang yang disebut tetrad.
c) Terjadi pindah silang dengan pertukaran
timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap
berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang.
4. Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses kromosom
yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap
ini terjadi proses-proses antara lain:
a) pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) mulai terjadi pemisahan pasangan
kromosom;
c) bukti terjadinya pindah silang ialah
pembentukan kiasma yang terlihat sebagai
bentuk silang dari lengan kromosom,
pemisahan gen terdapat pada kromosom
yang sama;
d) synaptinemal kompleks kemudian terlepas
dari kromatid.
5. Diakinesis
Pada tahap diakinesis terjadi proses-
proses berikut.
a) Pemendekan kromosom
mendekati maksimum.
b) Kiasmata mendekati ujung dan
jumlahnya makin berkurang.
c) Benang gelendong mulai
terbentuk dan selaput inti mulai
hilang.
Metafase I
1) Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa
benang melekat pada sentromer.
2) Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang
metafase yang merupakan pasangan kromosom,
bukan merupakan kromosom tunggal seperti pada
metafase dari mitosis.
3) Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam
hubungannya dengan kromosom yang berasal dari
pihak ayah dan pihak ibu. Pengaturan kromosom
pada metafase ini adalah akibat pengaruh genetik.
Anafase i
1) Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian kromosom bergerak ke arah
kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan bagian kromosom yang
tertukar bergerak bersama di mana bagian itu baru saja melekat. Masing-masing
kromosom sekarang mempunyai dua kromatid.
2) Pengaturan kromosom homolog dan perpindahannya ke arah kutub benang
gelendong ini secara kebetulan dan merupakan dasar hukum pemisahan bebas
dan segresi dari Mendel. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang
kromosom homolog diberi simbol A dan a, maka gen-gen ini akan memisah ke
kutub yang berlawanan. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang
kromosom homolog lain diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan
memisah secara bebas.
Telofase I
1) Telah terjadi reduksi jumlah kromosom
(haploid). Masing-masing kromosom ini
terdiri dari dua kromatid.
2) Tahap ini sangat berbeda-beda antara
spesies satu dengan yang lain. Pada
beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti
dan nukleolus muncul kembali, sedang pada
yang lain tidak terbentuk selaput inti.
Replikasi DNA tidak terjadi lagi, tetapi sintesis
protein dapat berlangsung terus.
Secara Keseluruhan Proses Meiosis I dapat dilihat pada animasi berikut
(click pada gambar untuk menjalankan animasi)
TAHAPAN MEIOSIS II
Profase II
Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin
Mengembun, dan setiap kromosom mengandung dua
kromatid yang melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid,
total 46 kromatid, kemudian pindah ke piring Ekuatorial.
Metafase II
Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid
berkumpul di tengah sel sebelum pemisahan. Proses
ini identik dengan metafase pada mitosis.
Anafase II
Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46
kromatid menjadi dikenal sebagai 46 kromosom. Kemudian 46
kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong
melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu
kutub dari sel dan anggota lain dari pasangan ke tiang lainnya.
Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing
tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi dalam mitosis
juga beroperasi di anafase 11.
Telofase II
1) selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan;
2) bentuk kromosom tidak jelas;
3) masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan
kromosom, keadaan haploid;
4) terjadi modifikasi sel lebih lanjut
untuk menghasilkan gamet.
Secara keseluruhan proses meiosis II dapat dilihat pada naimasi
berikut (click untuk menjalankan animasi)
Pindah Silang pada Diploten
 Terjadi saat profase I
 Pertukaran DNA antara dua
nonsister-kromatid pada
kromosom yang homolog
GAMETOGENESIS
Merupakan proses terbentuknya gamet (sel
kelamin), baik gamet jantan maupun gamet
betina.
Meliputi: Spermatogenesis & Oogenesis
Spermatogenesis Oogenesis
• Tempat terjadi pada tubulus • Tempat terjadi pada
seminiferus (testis) ovarium
• Menghasilkan 4 • Menghasilkan 1 ovum
spermatozoa yang yang fungsional dan 3
fungsional badan polar
• Hormon yang berperan • Hormon yang berperan
dalam proses pembentukan dalam proses
LH, FSH dan testosterone pembentukan LH, FSH,
estrogen dan progesteron
No MITOSIS MEIOSIS

1. Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yg Hanya terjadi pada sel gonad pada saat
sedang memperbanyak diri. pembentukan gamet.
2. Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam Terdapat dua tahap pembelahan, meiosis I dan
satu siklus pembelahan sel. meiosis II.
3. Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, Terdapat pasangan kromosom homolog pada
yg berpisah adalah kromatid2 yg bergerak meiosis I kemudian setiap anggota pasangan
menuju kutub yg berbeda. kromosom akan bermigrasi menuju kutub yg
berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan
kromatid seperti mitosis.
4. Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom. Terjadi pindah silang antara kromosom homolog
yg berpasangan.
5. Sel baru yg dihasilkan dari suatu mitosis akan Sel yg dihasilkan melalui proses meiosis akan
mempunyai struktur genetik yg sama gengan mempunyai jumlah kromosom dari sel semula.
sel awal.
6. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah 4 sel
dua sel baru yg sama. baru yg mempunyai jumlah kromosom
separuhdari se induk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai