Anda di halaman 1dari 15

Pengambilan Sampel Feses

Kelompok 2
Flebotomi dan Teknik Sampling
Anggota Kelompok

Aina Chumairoh
Denissa Nurhikmah
Elsha Sulfia Ramdany
Helmi Rahmawati
Feses???
Konsistensi feses
Tipe 1: Tampilan feses berbentuk
bulatan-bulatan terpisah dan
keras. Ini menjadi pertanda kamu
sedang mengalami sembelit

Tipe 2: Bentuk feses tampak


seperti sosis yang lebih padat dan
kental. Hal ini menandakan
masalah sembelit ringan
Tipe 3: bentuk feses masih tampak
seperti sosis, tapi ada retakan di
permukaan. Bentuk feses seperti
inilah yang dianggap normal dan
menunjukkan kondisi tubuh sedang
sehat.

Tipe 4: bentuk feses terlihat seperti


sosis tapi lebih lembut dan
mengular. Hal ini cenderung
normal
Tipe 5: Tampilan feses seperti
gumpalan lunak dengan tepi yang
jernih. Hal ini menandakan bahwa
kamu kurang mengonsumsi serat.

Tipe 6: Konsistensi feses cenderung


lembek tidak beraturan. Ini
menunjukan bahwa kamu
mengalami diare ringan

Tipe 7: konsistensi feses cenderung


cair tanpa potongan padat, artinya
kamu terkena diare berat
Indikasi Pemeriksaan
•Adanya diare dan konstipasi
•Adanya ikterus
•Adanya gangguan pencernaan
•Adanya lendir dalam tinja
•Kecurigaan penyakit gastrointestinal
•Adanya darah dalam tinja
Syarat Pengambilan Feses
•Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine,
diperiksa 30 – 40 menit sejak dikeluarkan. Bila
pemeriksaan ditunda simpan pada almari es.

•Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan


Minyak dalam 5 hari sebelum pemeriksaan.

•Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.

•Paling baik dari defekasi spontan atau Rectal Toucher


Pasien konstipasi
Alat-alat
•Sarung tangan
•Spatel steril
•Hand scoon bersih
•Masker
•Vasseline
•Lidi kapas steril
•Pot tinja
•Bengkok
•Perlak pengalas
•Tissue
•Tempat bahan pemeriksaan
•Sampiran
Prosedur pengambilan feses pada dewasa

1. Jelaskan prosedur pada pasien dan meminta persetujuan


tindakan
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Meminta pasien untuk defekasi di pispot, hindari kontak
dengan urine
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke
dalam wadah Specimen kemudian tutup dan bungkus
6. Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing
dan adanya parasit pada sampel
7. Buang alat dengan benar
8. Cuci tangan
9. Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke
labolatorium
10. Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
Prosedur pengambilan feses pada dewasa dalam keadaan
tidak mampu defekasi sendiri:
1. Mendekatkan alat
2. Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan
tindakan pengambilan sampel
3. Mencuci tangan terlebih dahulu
4. Memasang perlak pengalas dan sampiran
5. Melepas pakaian bawah pasien
6. Mengatur posisi dorsal recumbent
7. Memakai sarung tangan atau hand scoon
8. Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan
arah keatas kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai
teraba tinja
9. Setelah dapat , dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan
ke dalam tempatnya.
10. Kemudian Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan
keringkan dengan tissue.
11. Melepas hand scoon
12. Merapikan pasien
13. Setelah selesai barulah mencuci tangan
Prosedur pengambilan feses pada bayi

1. Jelaskan prosedur pada ibu bayi dan meminta


persetujuan tindakan yang akan dilakukan pada bayinya
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Memantau feses yang dikeluarkan oleh bayi di popoknya,
hindari kontak dengan urine
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke
dalam wadah specimen kemudian tutup dan bungkus
6. Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing
dan adanya parasit pada sampel
7. Buang alat dengan benar
8. Cuci tangan
9. Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke
labolatorium
10. Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
Thank You!!!

Anda mungkin juga menyukai