Anda di halaman 1dari 3

MENEBAR MAAF, MEMBANGUN KEBERSAMAAN DI SORONG SELATAN

Alhamdulillah dengan penuh hidayat Allah SWT, di pagi yang cerah ini dapat bersama sama melaksanakan
sholat Idul Fitri 1440 H dengan penuh kekhusyukan, kebahahagiaan, dan persaudaraan. Oleh Karena itu
marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kita ditakdirkan untuk
hadir bersama-sama di bandara sorong selatan, karena masih banyak saudara-saudara kita yang berhalangan ,
tengah berada di jalan atau terbaring sakit.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.


Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dzat yang maha
penyanyang yang tak pandang sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara
menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga Khatib mengajak,
marilah dipagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup, kita buka hati suci
kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa dendam benci dan permusuhan di antara
sesama saudara dan umat beragama. Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan
sebagai orng-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-nya yang berbunyi:

Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka
Allah pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya
sesungguhnya Aku telah telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad,
pulanglah ketempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun
berkata, ‘Wahai hamba-ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang
yang telah mendapat ampunan’.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.


Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu merupakan
simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari
dimana kita akan berjumpa dengan penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW :

Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa: (1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2) kebahagiaan ketika
bertemu langsung dengan Tuhannya.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.


Rasulullah SAW bersabda :

“Hiasilah hari rayamu dengan Takbir”


Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan dikumandangkan, saat
iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan, kita bunyikan takbir.
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagungan
Allah, karena selain Allah semua kecil. Sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan
segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Rasullulah SAW bersabda :

“barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena imam dan mengharapkan pahala dari Allah SWT maka
di ampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Imam Muslim)
Terampuni dosa dosa disini adalah (haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan Allah sedangkan apabila
terjadi kekakhilafan diantara sesama manusia, maka akan terampuni apabila meraka saling memamaafkan,
saling ridho-meridhoi. Oleh sebab itu mari kita buang sifat sombong kita, kita buang sifat egois kita, untuk
senantiasa membuka pintu pintu maaf dan memohon maaf jika khilaf. Dan segoyahnya kita melakukan hal itu
secara langsung ketika kita masih hidup di dunia.
Dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan
dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling
maaf-memaafkan seperti sekarang ini didunia kita lakukan. Lantas bagaimana cara agar dapat menembus dosa
terhadap si mayat. Yang bias kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di akhirat nanti merka
yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan di hadapan Allah SWT sehingga amal ibadah
kita akan diberikan kepada mereka.
Sebagiaman sabda Rasullah SAW didalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah mendengar Rasullah SAW
bersabda :

Dari Abu Hurairah ra berkata mendengar Rasullah SAW bersabda tahukah kalian siapakah orang yang muflis
(bangkrut) itu ? Para sahabat menjawab, Orang muflis (Bangkrut) diantara kami adalah orang tidak memiliki
dirham dan tidak memiliki harta rasullah SAW bersabda orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang
datang pada hari kiamat dengan (Pahala) melaksankan sholat, menjalankan puasa dan menuaikan zakat,
namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini, memakan harta ini dan
menumpahkan darah si ini. Serta memukul si ini maka akan diberinya orang orang tersebut dari kebaikan
kebaikannya. Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya di ambillah keburukan
dosa dosa mereka lalu di campakkan padanya dan ia dilemparkan kedalam neraka (HR. Muslim)

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.


Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti membayangkan saat saat begitu indahnya kebetsamaan,
berkumpul dengan sanak saudara, Kita cium tangan kedua orangtua kita dengan rasa haru, kita meminta maaf
atas salah dan khilaf kita begitulah tuntunan baginda rasullah SAW agar kita selalu berbakti kepada orangtua,
menghormati mereka dan mengingat jerih payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orangtua kita
sehingga berbuat baik terhadap orang tua adalah ibadah yang sangat dicintai Allah SWT. Suatu ketika sahabat
Abdullah ra bertanya kepada rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah maka rasulullah SAW
menjawab dengan sabdanya:

Dari Abdullah ra berkata saya bertanya kepada nabi SAW amalan apakah yang dicintai Allah rasulullah saw
menjawab sholat tepat waktu kemudian berbakti kepada orang tua kemudian berjihad dijalan Allah.
Kemudian dalam hadits yang kedua yang artinya diceritakan dari sahabat Abdullah bin amar ra ada seorang
lakilaki bertanya kepada nabi SAW ya Rasullah saya ingin berjihad rasul saw menjawab apakah ibu bapak mu
masih hidup maka seorang laki laki itu menjawab masih ya Rasulullah. Maka Rasulullah SAW bersabda
berjuanglah dengan menjaga kedua orang tuamu
Allahu Akbar 3x
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Makna idul fitri selanjutnya adalah kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan di kabupaten sorong selatan
yang tercinta, diawali dengan saling memaafkan bersedia berkunjung dan bersilaturahmi dan bersilaturahim
dan menyambung kembali tali bersaudaraan yang sudah lama terputus sebagaiman dalam hadis sahih Bukhari
dan Muslim rasulullah SAW bersabda :

Barang siapa yang ingin diluaskan rejekinya dan ditunda ajalnya dan dipanjangkan usinya maka hendaknya
menyambung hubungan familinya (HR. Bukhari dan Muslim).
Allahu Akbar 3x
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah.
Akhirnya semoga Allah menjadikan kita sebagi orang orang yang pemaaf dan orang orang senag bersilaturahim
membela agama Allah dan berbakti terhadapat orang tua kita, dan semoga kita dipertemukan oleh Allah SWT
di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarha kita memasuki surganya Allah SWT. Aamin
aamin ya rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai