Anda di halaman 1dari 22

HEPATITIS

A.KONSEP MEDIK

1. Defenisi

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh

infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.

(Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,

biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

a) Hepatitis Akut

Penyakit infeksi akut dengan jejak utama berhubungan erat dengan adanya

nekrosisnpada hati. Biasanya disebabkan oleh virus yaitu virus hepatitis A, virus

hepatitis B, virus hepatitis C, dll.( Arief Mansjoer, 2001 : 513 )

b) Hepatitis fulminari

Hepatitis fulmonari ddikdtakan perjalanan penyakitnya brkembang dengan cepat,

terjadi ikterus yang semakin berat, kuning seluruh tubuh, dan timbul gejala

neorologi atau esefalopatihepatik, kemudian masuk dalam keadaan komadan

gagal hati akut.

c) Hepatitis kronik

Penyakit hepatitis kronik bila penyakit, menetap tidak menyembuh secara klinis

atau labora torium atau pada gambaran patologi anatomi selama 6 bulan

2. ANATOMI DAN FISIOLOGI


a. Anatomi Hepar

Hati merupakan organ terbesar d alam tubuh manusia, mempunyai berat sekitar 1.5 kg .

Walaupun berat hati hanya 2-3% dari berat tubuh , namun hati terlibat dalam 25-30%

pemakaian oksigen. Sekitar 300 milyar sel-sel hati terutama hepatosit yang jumlahnya

kurang lebih 80%, merupakan tempat utama metabolisme intermedier (Koolman, J &

Rohm K.H, 2001)

Hati manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, dibawah diafragma, dikedua

sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1200-1600

gram. Permukaan atas terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah

terletak bersentuhan di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat oleh

tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh peritonium kecuali di daerah posterior-

posterior yang berdekatan dengan vena cava inferior dan mengadakan kontak langsung

dengan diafragma.

Hepar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan elastis yg

disebut Kapsul Glisson. Simpai ini akan masuk ke dalam parenchym hepar mengikuti
pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. Massa dari hepar seperti spons yg

terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempengan-lempengan/ plate dimana akan masuk

ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut

berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel

yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih

permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler

yang lain .Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat

dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-

lobuli Di tengah-tengah lobuli tdp 1 vena sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena

hepatika (vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar).Di bagian tepi di antara lobuli-

lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus

portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris.Cabang

dari vena porta dan A.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid

setelah banyak percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg

terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel. Canaliculi akan

mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis, dibawa ke dalam empedu yg lebih besar ,

air keluar dari saluran empedu menuju kandung empedu.


Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh

sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi hati

yaitu :

1.Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat

Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama

lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen,

mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati

akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa

disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa

dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt

dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan:

Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/

biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam

siklus krebs).

2.Fungsi hati sebagai metabolisme lemak


Hati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis

asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :

1.Senyawa 4 karbon – KETON BODIES

2.Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)

3.Pembentukan cholesterol

4.Pembentukan dan pemecahan fosfolipid

Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol.

Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid

3.Fungsi hati sebagai metabolisme protein

Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi, hati

juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati

memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya

organ yg membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi

urea.Urea merupakan end product metabolisme protein.∂ - globulin selain dibentuk di

dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk di

dalam hati.albumin mengandung ± 584 asam amino dengan BM 66.000

4.Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah

Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan

koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X.

Benda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila

ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus

isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K

dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.


5.Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin

Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K

6.Fungsi hati sebagai detoksikasi

Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,

reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat

racun, obat over dosis.

7.Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas

Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui

proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun

livers mechanism.

8. Fungsi hemodinamik

Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit

atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di

dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi

oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada

waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk

mempertahankan aliran darah.

3. ETIOLOGI

Type A Type B Type C Type D Type E

Metode Fekal-oral Parenteral Parenteral Parenteral Fekal-

transmisi melalui seksual, jarang perinatal, Oral

orang lain perinatal seksual, memerlukan


orang ke koinfeksi

orang, dengan type

perinatal B

Keparahan Tak ikterik Parah Menyebar Peningkatan Sama

dan asimto- luas, dapat insiden dengan D

matik berkem- kronis dan

bang gagal hepar

sampai akut

kronis

Sumbervirus Darah,feces, Darah,saliva, Terutama Melalui Darah,feces,

saliva semen,sekresi Melalui darah saliva

vagina darah

Ada 6 jenis virus penyebab hepatitis (masing-masing menyebabkan tipe hepatitis yang

berbeda), yaitu :

1. Virus hepatitis A (HAV).

2. Virus hepatitis B (HBV).

3. Virus hepatitis C (HCV).

4. Virus hepatitis D (HDV).

5. Virus hepatitis E (HEV).

6. Virus hepatitis G (HGV).

4. PATOFISIOLOGI

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh usus disertai nkrosis dan inflamasi pada
sel – sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang

khas. Disini hepatitis dibagi menjadi dua yaitu hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis A

dinamakan hepatitis hepatitis infekglusa, dosebabkan oleh virus RNA dari vamili

anterovirus. Cara penularanya melalui fekal oral terutama lewat konsumsi makanan dan

minuman yang tercemar virus tersebut. Masa inkubasi diperkirakan 1 – 7 minggu dengan

rata – rata 30 hari. Ketika gejala muncul, bentuknya berupa infeks saluran nafas atas yang

ringan seperti flu dengan panas yang tidak terlalu tinggi. Anoreksia merupakan gejala

dini dan diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak tersebut untuk

melakukan detoksifikasi produk yang abnormal. Sedangkan Hepatitis B berbeda dengan

hepatitis A, ditularkan melalui darah (jalur perkutan dan permukosa). Virus tersebut

pernah ditemukan oleh darah, saliva, semen serta secret vagina dan dapat ditularkan lewat

membran mukosa serta pada luka kulit. Memiliki masa inkubasi panjang. Gejala dan

tanda samar dan bervariasi. Panas dan gejala pernapasan jarang ditemukan.

5. MANISFESTASI KINIKS

- Stadium Praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah,

anoreksia, mual, muntah, nyeri pada otot, dan nyeri di perut kanan atas, urin menjadi

lebih coklat

- Stadium Ikterik, berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada

sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang, tetapi pasien

masih lemah anoreksia, dan muntah. Hati membesar dan nyeri tekan. Tinja mungkin

berwarna kelabu atau kuning muda. Serangan Ikterus biasanya pada orang dewasa

dimulai dengan suatu masa prodromal, kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat

mana pasien umumnya merasa tidak enak makan, menderita gejala digestive terutama
anoreksia dan nausea dan kemudian ada panas badan ringan, ada nyeri di abdomen

kanan atas yang bertambah pada tiap guncangan badan. Masa prodormal diikuti warna

urin bertambah gelap dan warna tinja menjadi gelap, keadaan demikian menandakan

timbulnya ikterus dan berkurangnya gejala : panas badan menghilang, mungkin timbul

bradikardi. Setelah kurang lebih 1-2 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan

sembuh. Tinja menjadi normal kembali dan nafsu makan pulih. Setelah kelihatannya

sembuh rasa lemah badan masih dapat berlangsung selama beberapa minggu

- Stadium pasca ikterik. Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal

lagi.Penyembuhan pada ank-anak lebih cepat lebih cepat dari orang dewasa, yaitu pada

akhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.

6. KOMPLIKASI

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi

amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan

jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih

banyak ditemukan pada alkoholik

7.TES DIAGNOSTIK

1.Laboratorium

a.Pemeriksaan pigmen

- urobilirubin direk

- bilirubun serum total

- bilirubin urine

- urobilinogen urine
- urobilinogen feses

b.Pemeriksaan protein

- protein totel serum

- albumin serum

- globulin serum

- HbsAG

c. Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin K

d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

- AST atau SGOT

- ALT atau SGPT

- LDH

- Amonia serum

2. Radiologi

- foto rontgen abdomen

- pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal

yang berlabel radioaktif

- kolestogram dan kalangiogram

- arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

- laparoskopi

- biopsi hati
8. PENATALAKSANAAN

a. Perawatan

• Istirahat sesuai kebutuhan.

• Penkes mengenai menghindari pemakaian alcohol /obat-obatan.

• Penkes mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga.

• Keluraga dari pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gema globulin murni yang

spesifik terhadap hepatitis virus A /hepatitis virus B, yang dapat memberikan imunitas

pasif terhadap infeksi, namun bersifat sementara.

• Vaksin hepatitis B virus melalui IM sebanyak 3 kali pada interval yang ditentukan,

dosis I & II diberikan terpisah satu bulan, dosis IV diberikan 6 bulan setelah dosis ke V.

b. Pengobatan

• Calcium I + Cordyceps, cara pemakaian :

o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps

o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam

setelah minum Calcium I)

o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps

• Calcium I + Cordyceps + Zinc (Jika komposisi Calcium I + Cordyceps saja belum

cukup), Cara pemakaian :

o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc

o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam

setelah minum Calcium I) + 2 kapsul Zinc


o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc

• Cordyceps (paket hemat), Cara pemakaian 2 - 3 kapsul Cordyceps setiap habis makan

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati

1.Aktivitas / Istirahat

- Kelemahan

- Kelelahan

- Malaise

2. Sirkulasi

- Bradikardi ( hiperbilirubin berat )

- Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

3. Eliminasi

- Urine gelap

- Diare feses warna tanah liat

4. Makanan dan Cairan

- Anoreksia

- Berat badan menurun

- Mual dan muntah

- Peningkatan oedema

- Asites/Acites

5. Neurosensori

- Peka terhadap rangsang


- Cenderung tidur

- Letargi

- Asteriksis

6. Nyeri / Kenyamanan

- Kram abdomen

- Nyeri tekan pada kuadran kanan

- Mialgia

- Atralgia

- Sakit kepala

- Gatal ( pruritus )

7. Keamanan

- Demam

- Urtikaria

- Lesi makulopopuler

- Eritema

- Splenomegali

- Pembesaran nodus servikal posterior

8. Seksualitas

- Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

2. KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif :

- Nyeri abdomen/kram

- Gangguan sensasi pengecap


- Takut penolakan/reaksi orang lain

- Perasaan negative terhadap tubuh

- Perasaan tak berdaya

- Ketidaknyaman kerja

- Meminta informasi

Data Objektif :

- Penurunan berat badan

- Tonus otot buruk

- Depresi

- Kurang kemajuan

- Menolak untuk bergerak

- Penurunan kelemahan otot

- Pernyataan yang salah konsepsi

- Tidak akurat mengikuti instruksi

3. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


Ds : Kegagalan masukan kebutuhan nutrisi

 Nyeri abdomen untuk memenuhi kurang dari

 Gangguan sensasi kebutuhan kebutuhan tubuh

pengecap metabolik

Do :

 Penurunan berat badan

 Tonus otot buruk

Ds : Periode Rendah situasional

 Takut penolakan/reaksi penyembuhan harga diri

terhadap orang lain

 Perasaan negative

terhadap tubuh

 Perasaan tak berdaya

Do :

 Depresi

 Kurang kemajuan

 Perilaku merusak diri

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

2. Gangguan rasa nyaman (nyerib.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati
3. Hypertermi b.d proses inflamasi

4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis

5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d pruritus sekunder terhadap

akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu

6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi b.d sifat menular dari agent virus

7. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen,

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

Tujuan:

Setelah dialkukan tindakan kepeawaan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi

Kriteria hasil:

Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium

normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi

INTERVENSI

a. Observasi pemasukan diet dan jumlah kalori

R/ Untuk mengetahui terpenuhinya kebutuhan nutrisi klien

b. Berikan makanan sedikit tapi sering

R/ Menambah asupan nutrisi klien

c. Berikan HE tentang nutrisi pada klien

R/ Agar klien dapat mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh dan kesembuhan

d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian diet

R/ Untuk mengetahui diet yang cocok untuk pasien hepatitis

2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi

hati
Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak merasakan nyeri

Kriteria hasil:

Klien tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis

kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)

INTERVENSI

a. Observasi skala nyeri

R/ Untuk mengetahui seberapa besar nyeri yang dirasakan klien

b. Berikan kompres hangat pada bagian yang nyeri

R/ Kompres dapat mengurangi nyeri dan mempercepat proses

penyembuhan

c.Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri

R/ Agar klien mengetahui tentang penyebab nyeri yang dirasakan oleh klien

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic

R/ Analgesik dapat menurunkan rasa nyeri

3. Hypertermi b.d proses penyakit

Tujuan :

Hypertermi berkurang s.d tidak terjadi panas

Kriteria hasil:

Tidak terjadi peningkatan suhu

INTERVENSI

a. Monitor tanda vital : suhu badan


R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

b. Berikan kompres pada aksila dan kepala serta lipatan paha

R/ Menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan

merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan

c. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat

R/ dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi

d. Kolaborasi dengan dokter dala pemberian antipiretik

R/ Antipiretik dapat membantu menurunkan suhu tubuh

IMPLEMENTASI

Diagnosa 1:

1. Memantau makanan yang dimakan oleh klien beserta jumlah dan bagaimanan pola

makan klien

2. Memberikan snack atau makanan yang mengundang selera pasien

3. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi metabolisme tubuh

4. Memberikan pola diet rendah lemak

Diagnosa 2:

1. Mengukur skala nyeri untuk mengetahui perkembangan kondisi klien

2. Mengompres bagian yang nyeri agar nyeri berkurang

3. Memberikan penjelasan mengenai proses infeksi hingga menyebabkan nyeri


4. Memberikan obat analgesic sesuai anjuran dokter

Diagnosa 3

1. Mengukur suhu tubuh klien

2. Mengompres aksila, kepala, dan lipat paha klien untuk mengurangi panas

3. Memberikan minum pada klien sedikitnya 8 gelas perhari

4. Memberikan obat antipiretik sesuai dosis dan tepat waktu

EVALUASI

1. Klien mengalami peningkatan energi dan berpatisipasi dalam aktivitas

2. Klien mengalami perbaikan satus nutrisi

3. Klien dapat terpenuhi kebutuhan cairannya.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus menyebakan peradangan pada

hati. Hepatitis selain disebakan oleh virus disebabkan juga alcohol dan juga obat-obatan

dan bahan-bahan kimia. Hepatitis pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh bahan-

bahan kimia yang terkandung dalam snack. Selain itu juga anak-anak kurang

memperhatikan akan kebersihan sehingga memudahkan virus untuk masuk ke dalam

tubuh.
2. Saran

Orang tua harus memberikan perhatian khusus pada anak dalam pemilihan makanan serta

memberikan pendidikan akan pentingnya kebersihan agar tidak terkena virus yag dapat

menyebabkan penyakit hepatitis. Pada bayi sebaiknya ibu memberikan imunisasi secara

tepat waktu untuk mencegah terjadinya hepatitis.


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC,

Jakarta.

Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.

Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.

Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan Penyakit,

Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.

Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart. Alih

bahasa Agung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.

Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.

Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko Setiyono, Edisi I,

jakarta, Salemba Medika.

Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi ketiga, Balai

Penerbit FKUI, jakarta.


Keperawatan Medikal bedah 1
Oleh : Maseri s.kep
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN
HEPATITIS

Kelompok :

Tingkat II B

YEMI HATI SIHOMBIN

RISKA MATTA

SRI AGUSTIANINGSIH

MUH. YUNUS

AKADEMI KEPERAWATAN FATIMA PAREPARE


TAHUN AJARAN 2012-20013

Anda mungkin juga menyukai