FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
Daftar Isi
1. Neuron
Neuron merupakan unit dasar dari SSP dan sistem saraf tepi. Terdapat
berjuta-juta neuron dalam sistem saraf. Setiap neuron terdiri dari sel saraf dan
seratnya. Setiap sel memiliki nukleus dan sejumlah granula dan fibril dalam
sitoplasmanya. Dendrit adalah serat pendek seperti sikat yang melekat pada
bagian luar sel, melalui dendrit ini impuls memasuki sel dari sel-sel lain. Akson
adalah serat yang dilalui impuls meninggalkan sel untuk ditransmisikan ke sel
lain. Setiap sel saraf memiliki satu akson, yang dapat mempunyai panjang yang
bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter. Satu akson sering
bercabang banyak di dekat ujungnya, dan setiap ujung cabang membentuk
pembesaran seperti kancing, yang merupakan bagian pengantar informasi. Sebuah
neuron tidak pernah terbagi atau digantikan, banyak neuron yang mati dan
menghilang setiap tahun sejak lahir (Gibson, 2003).
E. Patofisiologi Polio
Penyebab penyakit polio adalah poliovirus (PV). Virus masuk tubuh klien
melalui mulut dan hidung, kemudian berkembang biak di saluran napas, dan
saluran cerna (Muttaqin, 2008). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan
mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang
kelumpuhan (paralisis). Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf
tertentu. Tidak semua neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan
bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam 3-4 minggu
sesudah timbul gejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis ialah medula
spinalis terutama kornu anterior, batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-
inti saraf kranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital,
serebelum terutama inti-inti vermis, otak tengah “midbrain” terutama gray matter
substansi nigra dan kadang-kadang nukleus rubra (Huldani, 2012).
Resiko terjadinya poliomyelitis:
1. Belum mendapat imunisasi polio
2. Bepergian ke daerah yang masih banyak terjangkit polio
3. Usia yang sangat lanjut atau sangat muda
4. Luka di mulut, hidung, atau tenggorokan
5. Stres dan kelelahan fisik yang luar biasa sehingga melemahkan sistem kekebalan
tubuh
Masa inkubasi virus polio biasanya bekisar 3-35 hari. Gejala umum serangannya
adalah pengidap mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah demam
selama 2-5 hari. Penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis yang masing-masing
memiliki gejala atau tanda-tanda sendiri.
Andareto, O. (2015). Penyakit Menular di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.
Gibson, J. (2003). Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC.
Snell. (2007). Neuroanatomi Klinik : Pendahuluan dan Susunan Saraf Pusat. Jakarta:
EGC.