Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Perawat keluarga melakukan kunjungan keluarga pada keluarga pasangan baru
menikah pada tanggal 20 februari 2019. Tn. K (26th ) di Desa Bontoharu, Kec Rilau Ale
Masagena. Keluarga inti yang terdiri dari Tn. K sebagai ayah dan Ny. D (25th ) sebagai istri.
Keluarga ini menganut agama islam sedari kecil dan bersuku bugis. Pendidikan terakhir Tn.
K adalah SMA dan sekarang bekerja di pertambangan sedangkan istri tamatan S1 dan
sekarang berprofesi sebagai seorang guru honorer. Penghasilan keluarga ± Rp. 5.000.000,-
per bulan yang di peroleh dari hasil kerja Tn. K di pertambangan, dan penghasilan dari Ny. D
sebagai guru honorer di tambah dengan penghasilan dari les private sebesar ±Rp. 2.000.000,-
per bulan. Menurut pengakuan dari Ny. D penghasilan yang ada sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu kebutuhan makan maupun untuk membayar
kontrakan. Tempat tinggal Ny. D dan Tn.K masih merupakan rumah kontrakan. Tempat
tinggalnya permanen dengan status kepemilikan orang lain. Luas rumah 3 x 8 m. Lantai
tempat tinggalnya menggunakan tehel, rumah memiliki ventilasi yang cukup dan ruangannya
cukup terang dengan jendela 3 buah, namun menurut Ny D, karena mereka sering tidak
berada dirumah, karena Ny. D pergi mengajar sementara suami jarang dirumah dikarenakan
sibuk bekerja dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka.
Penerangan dimalam hari menggunakan listrik, dan kadang pada siang hari juga
masih digunakan karena rumah tampak gelap. penataan perabot tidak terlalu teratur karena
tidak ada ruang untuk dapur. Rumah juga memiliki pekarangan yang sempit tidak ada
pepohonan karena diapit oleh beberapa rumah. Kebersihan pekarangan baik secara umum.
Keluarga memanfaatkan sumur bor yang sudah disediakan oleh kontrakan tersebut untuk
kebutuhan pembersihan diri dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan jamban yang
cukup. Dalam pengelolahan sampah rumah tangga keluarga memiliki tempat sampah untuk
penampung sampah dan jika sudah penuh kadang di bakar dan yang basah dibuang pada
TPA. Dan secara umum kebersihan rumah cukup. Menurut Ny. D selama ini mereka sering
berpindah tempat karena tuntutan pekerjaan dari suaminya, tetapi mereka telah memutuskan
untuk membangun rumah di kampung halamannya. Saat ini Ny. D tidak menggunakan alat
kontrasepsi, dan berencana ingin segera memiliki anak tapi hal ini belum sempat mereka
diskusikan bersama karena suami jarang berada di rumah.
Menurut Ny. D dan Tn.K dalam keluarganya biasanya berkomunikasi dengan bahasa
bugis dan Indonesia dan saat ini waktu bertemu keduanya hanya sesekali karena kesibukan
dari keduanya. Dalam keluarga Ny.D, Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan Ny. D menjalankan perannya sebagai istri yang harus menyiapkan
keperluan suaminya dirumah dan juga sebagai pencari nafkah tambahan. Dan menurutnya dia
sering masak jarang makan diluar. Menurut pengakuan dari Ny. D mereka berdua berusaha
dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan jalan bekerja Tn. K bekerja
di pertambangan dan Ny. D bekerja sebagai guru. Sebagai bagian dari masyarakat bugis dan
beragama islam memiliki nilai-nilai dan dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap
orang tua dan suaminya.
Namun selama ini meraka jarang makan bersama karena suaminya jarang di rumah.
Saat ini mereka jarang untuk berkumpul bersama karena suami yang jarang ada di rumah dan
saat ini mereka juga ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata hanya saja karena kesibukan
keduanya sehingga mereka menunda rencana mereka tersebut. Untuk memperoleh status
social di masyarakat Ny. D berusaha dengan mengikuti berbagai organisasi dalam
masyarakat. Namun, karena mereka masih merupakan pengantin baru jadi mereka belum
mengikuti organisasi apapun. Diwilayah Tn.K dan Ny. D jarak antara satu rumah dengan
yang lainnya cukup dekat. Dan untuk kegiatan seperti arisan atau kegiatan lainnya Ny. D
mengatakan belum ada karena masih pasangan yang baru menikah.Tapi mereka sudah
berusaha dengan menjalin komunikasi yang baik dengan para tetangga baru mereka. Setelah
menikah mereka mengatakan rajin beribadah ke masjid bersama suaminya, dan apabila
mereka tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka berusaha untuk menjalankan sholat
berjamaah di rumah mereka. Menurut Ny.D dirinya tidak tahu dari pihak suaminya sedang
mengalami pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang menjadi stresor adalah adaptasi dengan
rumah tangganya yang masih baru dimana dia sudah sering ditinggal sendiri dirumah awal
pernikahannya. Karena pekerjaan suaminya. Untuk menghadapi stressor Ny.D banyak belajar
dari orang tuanya dan teman-temannya yang sudah menikah tentang cara mengurusi rumah
tangga. Ny.D sekarang lagi berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan
belajar memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya
mencari nafkah.
Selama ini dalam menjalankan aktifitas masing-masing mereka selalu berusaha untuk
saling mendukung satu sama lainnya dan berusaha untuk saling menghargai satu sama lain .
Menurut Ny. D dalam keluarga mereka tidak terdapat penyakit menular atau keturunan. Dan
Ny. D juga tidak pernah mengalami penyakit yang cukup serius hanya factor kelelahan saja
begitupun dengan Tn. K. Dari riwayat keluarga Tn. K tidak ada yang memiliki penyakit
kronis ataupun keturunan. Menurut keluarganya, masalah kesehatan yang dihadapi Saat ini
adalah Ny. D dan Tn. K belum mengetahui bagaimana cara untuk menyiapkan kehamilan
yang baik dan benar, serta klien juga belum mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang
baik dengan suaminya. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami sejauh ini dirinya hanya bertanya kepada orang tua, kakak-kakak, dan teman-
teman yang telah menikah.
Dan apabila orang-orang yang mereka tanya tidak tau barulah ia mulai bertanya ke
patugas kesehatan. Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah dengan cara
memberi makan, minum obat, dan selalu menjaga kenyaman dan isterahat anggota keluarga
yang sakit. Dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan, Ny. D belum bisa mengatur
perabot-perabot rumah tangganya dengan baik karena tidak memiliki dapur yang memadai
sehingga ruang keluarga yang seharusnya digunakan saat santai malahan jadi ruang dapur.
Ny. D mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar rumahnya tetapi
mereka jarang ke fasilitas pelayanan tersebut hanya waktu tertentu. Saat ini keluarga Ny.D
dan Tn. K sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan sudah rencana untuk segera
memiliki anak dan jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya
karena suaminya sering tidak ada ditempat atau dirumah. Menurut Ny. D saat ini dia dengan
suaminya berusaha secepatnya mempunyai anak, serta membina hubungan baik dengan
keluarga lain, teman dan masyarakat disekitarnya. Menurut Ny. D pula dia ingin
merencanakan untuk mengumpulkan uang membangun rumah, karena saat ini mereka masih
tinggal dirumah kontrakan. Keluarga berharap dengan adanya petugas kesehatan yang datang
kerumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan
pengetahuan yang dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan
dalam rumah tangga yang baru dibangun
I. Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. K
2. Usia : 26 tahun
3. Alamat : MASAGENA
4. Pekerjaan kepala keluarga : Pertambangan
5. Pendidikan kepala keluarga : SMA
6. Agama : ISLAM
7. Kewarganegaraan/Suku bangsa : INDONESIA/BUGIS
8. Komposisi keluarga
No. Nama JK Hub dgn Usia Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1. Tn. K L Suami 26th SMA Islam Pertambangan
2. Ny. D P Istri 25th S1 Islam Guru honorer

Genogram

9. Tipe keluarga : Keluarga inti


10. Status sosial ekonomi keluarga :
penghasilan keluarga ± Rp. 5.000.000,- per bulan yang di peroleh dari hasil kerja Tn. K di
pertambangan, dan penghasilan dari Ny. D sebagai guru honorer di tambah dengan
penghasilan dari les private sebesar ±Rp. 2.000.000,- per bulan. Menurut pengakuan dari Ny.
D penghasilan yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu
kebutuhan makan maupun untuk membayar kontrakan.
11. Aktifitas rekreasi keluarga :
Saat ini Ny. D mengatakan ingin sekali berlibur ke tempat wisata bersama suaminya tapi
karena kesibukan mereka berdua akhirnya mereka menunda liburan mereka dan mereka juga
jarang berkumpul bersama karena tuntutan pekerjaan dari sang suami yang menyebabkan
sang suami jarang berada di rumah.

b. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga dengan pasangan baru
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Saat ini keluarga Ny.D dan Tn. K sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan
sudah rencana untuk segera memiliki anak dan jumlah anak yang diinginkan belum pernah
dibicarakan dengan suaminya karena suaminya sering tidak ada ditempat atau dirumah.
Menurut Ny. D saat ini dia dengan suaminya berusaha secepatnya mempunyai anak, serta
membina hubungan baik dengan keluarga lain, teman dan masyarakat disekitarnya. Menurut
Ny. D pula dia ingin merencanakan untuk mengumpulkan uang membangun rumah, karena
saat ini mereka masih tinggal dirumah kontrakan.
3. Riwayat keluarga inti :
Menurut Ny. D dalam keluarga mereka tidak terdapat penyakit menular atau
keturunan. Dan Ny. D juga tidak pernah mengalami penyakit yang cukup serius hanya factor
kelelahan saja begitupun dengan Tn. K
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Dari riwayat keluarga Tn. K tidak ada yang memiliki penyakit kronis ataupun
keturunan.

c. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
Tempat tinggal Ny. D dan Tn.K masih merupakan rumah kontrakan. Tempat
tinggalnya permanen dengan status kepemilikan orang lain. Luas rumah 3 x 8 m. Lantai
tempat tinggalnya menggunakan tehel, rumah memiliki ventilasi yang cukup dan ruangannya
cukup terang dengan jendela 3 buah, namun menurut Ny D, karena mereka sering tidak
berada dirumah, karena Ny. D pergi mengajar sementara suami jarang dirumah dikarenakan
sibuk bekerja dipertambangan jadi jendela rumah jarang dibuka. Penerangan dimalam hari
menggunakan listrik, dan kadang pada siang hari juga masih digunakan karena rumah tampak
gelap. penataan perabot tidak terlalu teratur karena tidak ada ruang untuk dapur.
Rumah juga memiliki pekarangan yang sempit tidak ada pepohonan karena diapit
oleh beberapa rumah. Kebersihan pekarangan baik secara umum. Keluarga memanfaatkan
sumur bor yang sudah disediakan oleh kontrakan tersebut untuk kebutuhan pembersihan diri
dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan jamban yang cukup. Dalam pengelolahan
sampah rumah tangga keluarga memiliki tempat sampah untuk penampung sampah dan jika
sudah penuh kadang di bakar dan yang basah dibuang pada TPA. Dan secara umum
kebersihan rumah cukup.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Diwilayah Tn.K dan Ny. D jarak antara satu rumah dengan yang lainnya cukup dekat. Dan
untuk kegiatan seperti arisan atau kegiatan lainnya Ny. D mengatakan belum ada karena
masih pasangan yang baru menikah.
3. Mobilitas Geografis keluarga :
Menurut Ny. D selama ini mereka sering berpindah tempat karena tuntutan pekerjaan dari
suaminya, tetapi mereka telah memutuskan untuk membangun rumah di kampung
halamannya
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Menurut Ny.D dan Tn.K, kedua keluarga tidak terdapat perkumpulan ataupun perkumpulan
khusus, Cuma saat kemarin acara pernikahannya, semua keluarga berkumpul.
5. Sistem pendukung keluarga:
saat ini dalam keluarga tidak terdapat keluarga yang sakit, dan hubungan satu keluarga
dengan yang lainnya cukup baik.

d. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
Menurut Ny. D dan Tn.K dalam keluarganya biasanya berkomunikasi dengan bahasa bugis
dan Indonesia dan saat ini waktu bertemu keduanya hanya sesekali karena kesibukan dari
keduanya.
2. Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarga Ny.D, Tn.K sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan Ny. D menjalankan perannya sebagai istri yang harus menyiapkan keperluan
suaminya dirumah dan juga sebagai pencari nafkah tambahan. Dan menurutnya dia sering
masak jarang makan diluar.
3. Nilai dan norma keluarga :
Sebagai bagian dari masyarakat bugis dan beragama islam memiliki nilai-nilai dan dan norma
yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua dan suaminya. Namun selama ini meraka
jarang makan bersama karena suaminya jarang di rumah.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan dari Ny. D mereka berdua berusaha dalam pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan, dan papan dengan jalan bekerja Tn. K bekerja di pertambangan dan Ny. D
bekerja sebagai guru
2. Fungsi mendapatkan status social
Untuk memperoleh status social di masyarakat Ny. D berusaha dengan mengikuti
berbagai organisasi dalam masyarakat. Namun, karena mereka masih merupakan pengantin
baru jadi mereka belum mengikuti organisasi apapun. Tapi mereka sudah berusaha dengan
menjalin komunikasi yang baik dengan para tetangga baru mereka.
3. Fungsi sosialisasi
Sejauh ini hubungan antara Ny. D dan Tn. K terhadap keluarga mereka masing-
masing baik dan saat ini Ny. D berusaha untuk belajar dan banyak bertanya kepada orang-
orang yang lebih berpengalaman seperti orang tua, kakak, dan teman-teman serta tetangga
mengenai tugas, peran, dan fungsi keluarga yang baik.
4. Fungsi pemenuhan kesehatan
a. Menurut keluarganya, masalah kesehatan yang dihadapi Saat ini adalah Ny. D dan Tn.
K belum mengetahui bagaimana cara untuk menyiapkan kehamilan yang baik dan benar,
serta klien juga belum mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan
suaminya.
b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami
sejauh ini dirinya hanya bertanya kepada orang tua, kakak-kakak, dan teman-teman yang
telah menikah. Dan apabila orang-orang yang mereka Tanya tidak tau barulah ia mulai
bertanya ke patugas kesehatan.
c. Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah dengan cara memberi
makan, minum obat, dan selalu menjaga kenyaman dan isterahat anggota keluarga yang sakit
d. Dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan, Ny. D belum bisa mengatur
perabot-perabot rumah tangganya dengan baik karena tidak memiliki dapur yang memadai
sehingga ruang keluarga yang seharusnya digunakan saat santai malahan jadi ruang dapur
e. Ny. D mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar rumahnya
tetapi mereka jarang ke fasilitas pelayanan tersebut hanya waktu tertentu.
5. Fungsi religious
Setelah menikah mereka mengatakan rajin beribadah ke masjid bersama suaminya,
dan apabila mereka tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka berusaha untuk
menjalankan sholat berjamaah di rumah mereka.
6. Fungsi rekreasi
Saat ini mereka jarang untuk berkumpul bersama karena suami yang jarang ada di
rumah dan saat ini mereka juga ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata hanya saja karena
kesibukan keduanya sehingga mereka menunda rencana mereka tersebut

7. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. D tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan berencana ingin segera
memiliki anak tapi hal ini belum sempat mereka diskusikan bersama karena suami jarang
berada di rumah.
8. Fungsi afeksi
Selama ini dalam menjalankan aktifitas masing-masing mereka selalu berusaha untuk
saling mendukung satu sama lainnya dan berusaha untuk saling menghargai satu sama lain.

f. Stres Dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang:
Menurut Ny.D dirinya tidak tahu dari pihak suaminya sedang mengalami pikiran atau tidak,
tetapi dari dirinya yang menjadi stresor adalah adaptasi dengan rumah tangganya yang masih
baru dimana dia sudah sering ditinggal sendiri dirumah awal pernikahannya. Karena
pekerjaan suaminya.
2. Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/ stresor:
Baik. Dan Ny.D sekarang lagi berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan
belajar memasak, mengurusi suaminya dan lebih bersabar menahan rindu karena suaminya
mencari nafkah.
3. Strategi koping yang digunakan:
Untuk menghadapi stressor Ny.D banyak belajar dari orang tuanya dan teman-temannya yang
sudah menikah tentang cara mengurusi rumah tangga.
g. Harapan Keluarga
Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya mengharapkan
supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang dapat membantu dirinya
mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangun.

h. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ny. D Tn. K
Tinggi badan 155 cm 170 cm
Berat badan 45 kg 60 kg
Tekanan darah 100/50 mmhg 120/80 mmhg
Pernafasan 22 x/ menit 22 x/ menit
Suhu 36,5 ºc 36,6 ºc
Nadi 76 x/menit 90 x/menit

II. Analisa Data

Data penyebab Masalah/ diagnosa


Data subjektif : Keluarga tidak mampu Deficit pengetahuan tentang
Ny.D mengatakan ingin mengenal masalah tugas perkembangan tugas
sesegera mungkin mempunyai perkembangan keluarga keluarga b/d
anak dan belum ada rencana baru menikah yaitu ketidakmampuan keluarga
berapa jumlah anak yang akan memiliki anak mengenal masalah tugas
direncanakan karena suaminya perkembangan keluarga
jarang dirumah. baru menikah yaitu
Ny.D mengatakan sebenarnya memiliki anak
dalam keluarganya belum
mengetahui tentang bagaimana
mempersiapkan kehamilan yang
baik.
Data objektif :
Usia Pernikahan Belum Cukup
1 Bulan Karena Nikah 20 februari
2019 Kemarin
Usia Ny.D 25 tahun dan Tn.K
26 tahun
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Gangguan manajemen
menurut Ny D, karena mereka melakukan perawatan pemeliharaan rumah
sering keluar, Ny D pergi rumah yang sehat berhubungan dengan
mengajar sementara suami jarang ketidakmampuan keluarga
dirumah karena kerja melakukan perawaatan
dipertambangan jadi jendela rumah yang sehat.
rumah jarang dibuka.
Data objektif :
pengcahayaan pada malam hari
menggunakan listrik dan pada
siang hari juga kadang digunakan
karena suasana rumah yang gelap
penataan perabot nampak tidak
terlalu teratur karena tidak ada
ruang untuk dapur.
Rumah memiliki pekarangan
yang sempit tidak ada pepohonan
karena diapit oleh beberapa
rumah.

III. Diagnosa Keperawatan Keluarga


Hasil dari analisa data diatas dapat muncul diagnose sebagai berikut :
1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak.
2. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat

SKORING (Penentu Prioritas Masalah)


1. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak
Total masalah:
No Kriteria Scoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah : 2/3x1 = 2/3 bila keadaan ini tidak segera


ancaman diatasi maka akan menyebabkan
Ny. D tidak bisa segera memiliki
anak. Padahal ia ingin sesegara
mungkin memiliki anak
b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan diberikannya pengetahuan
masalah dapat tentang cara mempersiapkan
diubah : mudah kehamilan maka pengetahuan dari
Ny. D akan bertambah
c. Potensial 2/3x 1 = 2/3 Keduanya sibuk dengan
masalah untuk pekerjaannya masing-masing.
dicegah : cukup Namun, walaupun demikian Ny. D
sangat berharap bisa segera
memiliki anak.
d. Menonjolnya 2/2x 1= 1 Keinginan Ny. D yang secepatnya
masalah : harus ingin memiliki anak membuatnya
segera ditangani harus belajar dan mencari tau
tentang cara mempersiapkan
kehamilan yang benar.
ScScoring 4 1/3

2. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat.
Total masalah :
No Kriteria Scoring Pembenaran
3. a. sifat masalah : tidak/ kurang 3/3x1 = 1 Tidak adanya ruangan untuk
sehat dapur ditambah dengan
kurangnya pengcahayaan pada
siang hari menyebabkan rumah
Ny. D tampak kurang rapi dan
sehat.
b. Kemungkinan 2/2x 2= 2 Dengan adanya ruang dapur
masalah dapat diubah : maka Ny. D bisa mengatur
mudah perabot dan peralatan rumah
tangganya dengan baik.
c. Potensial masalah untuk 3/3x 1 = 1 Dengan pengaturan perabot yang
dicegah : tinggi benar dan pengcahayaan yang
cukup maka rumah Ny. D dan
Tn. K akan terlihat sehat dan
rapi.
d. Menonjolnya masalah : 2/2x 1= 1 Saat ini Ny. D dan Tn. K sudah
harus segera ditangani berusaha membangun rumah
yang lebih baik, di mana di
dalamnya terdapat dapur, dan
ventilasi yang cukup dan di
luarnya terdapat banyak
pepohonan
Scoring 5

Penetapan Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


Prioritas Diagnosa keperawatan Skor
1. 1. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan 5
dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan
rumah yang sehat
2. 2. Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d 4 1/3
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga baru menikah yaitu memiliki anak
IV. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tujuan umum : Verbal Keluarga dapat Kaji pengetahuan klien
Setelah dilakukan pengetahuan menjelaskan rumah sehat akan rumah yang sehat
kegiatan pendidikan Menjelaskan efek Jelaskan tentang rumah
kesehatan. Keluarga perawatan rumah yang sehat
dapat melakukan kurang baik terhadap Jelaskan tentang efek
Pemeliharaan rumah kesehatan keluarga rumah tidak sehat
yang menunjang Menjelaskan penyakit- terhadap kesehatan
kesehatan keluarga penyakit yang dapat keluarga.
Tujuan khusus : muncul akibat lingkungan Jelaskan penyakit-
Setelah dilakukan Sikap rumah yang tidak penyakit akibat
pendidikan kesehatan mendukung kesehatan. lingkungan rumah yang
selama beberapa hari Keluarga mampu kurang sehat.
keluarga dapat: mendiskusikan cara
1. mengenal masalah merawat rumah yang
perawatan rumah yang sehat Minta keluarga untuk
menunjang kesehatan Keluarga mampu mendiskusikan
2. memutuskan untuk memutuskan untuk bagaimana cara merawat
memelihara rumah menyediakan sarana dan rumah yang sehat.
dengan lebih baik. prasarana yang diperlukan Ajarkan klien untuk
untuk membuat mengambil keputusan
lingkungan rumah yang yang tepat
Psikomotor sehat. berdiskusi dengan
klien untuk memutuskan
penyediaan sarana dan
prasarana apa saja yang
diperlukan untuk
membuat rumah yang
sehat.
Keluarga mampu Motivasi keluarga
menyediakan sarana dan untuk membuat keputusan
prasarana yang diperlukan perawatan rumah yang
untuk membuat rumah lebih baik
yang sehat Bersama keluarga,
Keluarga dapat perawat menyediakan
memodifikasi/ sarana dan prasarana
memelihara rumah yang dalam membuat rumah
sehat yang sehat
Bersama keluarga,
perawat membantu untuk
memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat, aman,
dan nyaman.

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Tujuan Kriteria Standar hasil Intervensi keperawatan
Tujuan umum : Verbal 1) keluarga dapat Kaji tingkat
Keluarga memahami pengetahuan mengetahui tugas-tugas pengetahuan keluarga
tentang tugas perkembangan keluarga tentang tugas
perkembangan baru menikah perkembangan keluarga
keluarga baru nikah 2) keluarga dapat baru menikah
Tujuan khusus : mengetahui bagaimana Jelaskan tentang tugas
Setelah dilakukan cara mempersiapkan perkembangan keluarga
kegiatan pendidikan kehamilan yang benar baru menikah
kesehatan selama Sikap Jelaskan tentang
beberapa hari kesehatan reproduksi
keluarga dapat: 1) keluarga dapat Jelaskan tentang cara
1. mengenal masalah mengkomunikasikan mempersiapkan kehamilan
perkembangan berapa jumlah anak yang yang benar
keluarga baru diinginkan Minta keluarga untuk
menikah mendiskusikan kapan dan
2. mengetahui cara berapa jumlah anak yang
mempersiapkan Psikomotor mereka inginkan
kehamilan yang benar Mengajarkan keluarga
3. membuat keputusan untuk mengambil
dalam perencanaan keputusan yang benar
dengan keluarga 1) keluarga memutuskan Berikan pujian terhadap
kapan dan jumlah jumlah anak yang kemampuan keluarga
anak yang diinginkan diinginkan dan dalam berdiskusi
memutuskan untuk segera mengambil keputusan
memiliki keturunan Bersama keluarga
Bantu keluarga untuk
segera mewujudkan cita-
cita memiliki
anak/keturunan

V. Implementasi
1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat.
Implementasi
Menjelaskan tentang rumah sehat, dan efek rumah tidak
sehat terhadap kesehatan keluarga.
Menjelaskan penyakit- penyakit akibat lingkungan
rumah yang kurang sehat.
Memotivasi keluarga untuk membuat keputusan
perawatan rumah yang lebih baik
Meminta keluarga untuk mendiskusikan bagaimana
cara merawat rumah yang sehat.
Mengajarkan klien untuk mengambil keputusan yang
tepat
Membantu klien memutuskan penyediaan sarana dan
prasarana apa saja yang diperlukan untuk membuat rumah
yang sehat.
Membantu menyediakan sarana dan prasarana dalam
membuat rumah yang sehat
membantu untuk memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat, aman, dan nyaman.

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Implementasi
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga baru menikah
Menjelaskan tentang tugas perkembangan keluarga baru
menikah
Menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
Menjelaskan tentang cara mempersiapkan kehamilan
yang benar
Membantu keluarga untuk mendiskusikan kapan dan
berapa jumlah anak yang mereka inginkan
Mengajarkan keluarga untuk mengambil keputusan yang
benar
Memberikan pujian terhadap kemampuan keluarga
dalam berdiskusi mengambil keputusan
Membantu keluarga untuk segera mewujudkan cita-cita
memiliki anak/keturunan
VI. Evaluasi
1. Diagnosa keperawatan : Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
Evaluasi
S : Ny. D mengatakan mengerti tentang penjelasan yang di berikan dan mampu
untuk melakukan perawatan rumah yang sehat
O : Ny. D menerima konsep dengan baik dan menjawab pertayaan
A : setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka masalah bisa teratasi
P : lanjutkan dengan memotivasi keluarga lebih intensif

2. Diagnosa Keperawatan : Deficit pengetahuan tentang perkembangan tugas keluarga b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah yaitu
memiliki anak
Evaluasi
S : Ny. D mengatakan mengerti apa yang telah dijelaskan mengenai cara
mempersiapkan kehamilan yang benar dan mengatakan pengetahuannya
tentang kesehatan wanita bertambah
O : Ny. D aktif dalam diskusi dan ada respon terhadap pertanyaan evaluasi.
A : masalah teratasi sebagian
P : evaluasi pada pertemuan berikutnya.
3.2 Pembahasan
Pada kasus yang kelompok kami ambil yaitu Asuhan Keperawatan keluarga dengan tahap
keluarga pasangan baru pada Tn. K dan Ny. D merupakan pasangan yang baru menikah dan
belum mempunyai anak, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Duvall (1957) keluarga baru
menikah ataupun biasa disebut dengan keluarga pasangan baru merupakan pasangan tanpa
anak. Menurut Zaidin (2009) Keluarga berencana yang kurang diinformasikan dan kurang
efektif mempengaruhi kesehatan keluarga. Menurut keluarganya, masalah kesehatan yang
dihadapi Saat ini adalah Ny. D dan Tn. K belum mengetahui bagaimana cara untuk
menyiapkan kehamilan yang baik dan benar, serta klien juga belum mengetahui bagaimana
cara berkomunikasi yang baik dengan suaminya. Saat ini keluarga Ny.D dan Tn. K sebagai
keluarga baru belum memiliki anak dan sudah rencana untuk segera memiliki anak dan
jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya karena suaminya
sering tidak ada ditempat atau dirumah. Dan ini merupakan salah satu masalah pada
keluarga baru menikah, yang dialami keluarga Tn. K.
Menurut Harley (1994) cara sehat untuk mengatasi masalah berhubungan dengan
kemampuan pasangan untuk bersikap empati, saling mendukung , mampu berkomunikasi
secara terbuka dan jujur, serta melalukan pendekatan terhadap konflik dengan perasaan
saling menghargai, dalam data yang kami dapat bahwa pasangan Tn. K dan Ny. D memiliki
komunikasi yang kurang dikarenakan kesibukan mereka masing – masing yang membuat
mereka tidak memiliki waktu untuk membicarakan program kehamilan mereka. Komunikasi
adalah hal yang penting di dalam keluarga pasangan baru menikah terhadap keluarga,
suami-istri, dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai