Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di

segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan

berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu

pengetahuan dan tekhnologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup

warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya

peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang

kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya

bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini

telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya

preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat

berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus

yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya

peningkatan status kesehatannya.

Tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan

optimal dalam Indonesia sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah

kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari

polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan

1
2

dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan

kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong

menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Selain lingkungan

perilaku masyarakat Indonesia sehat 2010 yang diharapkan adalah yang

bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

resiko terjadinya penyakit, melindungi dari ancaman penyakit serta

berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Yuddi,2008).

Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu;

keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan

menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah

satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi

keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai,

maka mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Cahaya Bangsa Kelompok 6 melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan

Komunitas di Desa Tambak Sirang Darat Kelurahan Gambut Kecamatan

Gambut Kabupaten Banjar dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu

pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa

mampunyai lima keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga

yang tersebar di Desa Tambak Sirang Darat. Dengan pendekatan dari masing-

masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata

kepada masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan

melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes dan seluruh
3

komponen desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan

peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh masyarakat

diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya,

membuat keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga/masyarakatnya,

mampu memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa

mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia

untuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan proses keperawatan

komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat

akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatan yang optilmal serta mampu mengenal dirinya sendiri

tentang masalah kesehatan di Desa Tambak Sirang Darat

2. Tujuan Khusus

Tujuan yang ingin dicapai pada praktek stase profesi Ners di Desa

Tambak Sirang Darat, Kec. Gambut, Kab. Banjar antara lain:

a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan

dengan kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan

format survey kesehatan masyarakat.


4

b. Menganalisa data kesehatan masyarakat yang didapatkan di

masyarakat.

c. Merumuskan diagnosa/ masalah kesehatan dengan

menyelenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

d. Menggerakan masyarakat melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

e. Melakukan implementasi sesuai rencana yang telah disepakati.

C. Manfaat

1. Untuk Mahasiswa

a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata

kepada masyarakat.

b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan

keperawatan komunitas.

c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana

dalam menghadapi dinamika masyarakat.

d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan

interpersonal.

2. Untuk Masyarakat

a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam

upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari

masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian

masalah kesehatan yang di alami masyarakat.


5

c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan

mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

3. Untuk Pendidikan

a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Profesi Ners Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa di bidang keperawatan

komunitas.

b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model

praktek keperawatan komunitas selanjutnya.

4. Untuk Profesi

a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi

secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.

b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas

sehingga profesi mampu mengembangkannya.

c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai