Anda di halaman 1dari 7

MODUL 5 : Metode Elemen Hingga (Finite Equilibrium Method)

Dosen Pengampu : Ahmad Fauzan Haryono, ST, MT


Nama : Rizco (11160980000006)
Nama Asisten : Ahmad Fauzan Haryono, ST, MT
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 9 Mei 2019

A. Tujuan
Mampu melakukan pemodelan dan perhitungan dengan menggunakan
paket program yang berdasarkan metode elemen hingga, melalui proses :
1. Pembuatan model statika
2. Penentuan kondisis batas dan pembebenanan
3. Pemodelan material (zonasi dan pengisian parameter material)
4. Penentuan kondisi tegangan awal
5. Perhitungan dan running (material elastis dan plastis)
B. Abstrak
Finite Element Method (FEM) atau biasanya disebut Finite Element
Analysis (FEA), adalah prosedur numeris yang dapat dipakai untuk
menyelsaikan masalah-masalah dalam bidang rekayasa (engineering), seperti
analisa tegangan pada struktur, frekuensi pribadi dan mode shape-nya,
perpindahaan panas, elektromagnetis, dan aliran fluida (Moaveni).
Hasil dari praktikum Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)
adalah nilai critical SRF. Nilai tersebut didapatkan berdasarkan berbagai macam
simulasi kondisi lereng antara lain dalam kondisi kering total, kondisi jenuh
total, kondisi jenuh total ditambah beban alat dan faktor gempa, dan kondisi
jenuh total ditambah faktor gempa. Nilai Critical SRF yang didapatkan yaitu
1.437 (kondisi lereng kering), 0.975 (kondisi lereng jenuh total), 0.436 (kondisi
lereng jenuh total dan terdapat excavator di crest lereng), 0.41 (kondisi lereng
jenuh total dan terdapat excavator di 4.25 m dari crest), dan 0.405 (kondisi
lereng jenuh total dan terdapat faktor gempa).
Dari praktikum Modul 5 mengenai Metode Elemen Hingga (Finite
Element Method) didapatkan kesimpulan antara lain nilai Critical SRF dan
Strength factor dipengaruhi oleh nilai Modulus Young, Nisbah Poisson,
Kejenuhan Lereng, dan Pembebanan Alat.

C. Dasar Teori

Untuk menyatakan tingkat kestabilan suatu lereng, dikenal dengan istilah


Faktor Keamanan (Safety Factor). Faktor Keamanan diperlukan untuk
mengetahui kemantapan suatu lereng untuk mencegah bahaya longsoran di
waktu-waktu yang akan datang.

Finite Element Method (FEM) atau biasanya disebut Finite Element


Analysis (FEA), adalah prosedur numeris yang dapat dipakai untuk
menyelsaikan masalah-masalah dalam bidang rekayasa (engineering), seperti
analisa tegangan pada struktur, frekuensi pribadi dan mode shape-nya,
perpindahaan panas, elektromagnetis, dan aliran fluida (Moaveni).

Metode ini digunakan pada masalah-masalah rekayasa dimana exact


solution/analytical solution tidak dapat menyelsaikannya. Inti dari FEM adalah
membagi suatu benda yang akan dianalisa, menjadi beberapa bagian dengan
jumlah hingga (finite). Bagian-bagian ini disebut elemen yang tiap elemen satu
dengan elemen lainnya dihubungkan dengan nodal (node). Kemudian dibangun
persamaan matematika yang menjadi reprensentasi benda tersebut. Proses
pembagian benda menjadi beberapa bagian disebut meshing.
D. Diagram Alir Praktikum
Berikut diagram alir praktikum Metode Elemen Hingga (Finite Element
Method) :

Mempersiapkan Alat dan Bahan

Menjalankan Aplikasi Phase2

Membuat lereng berdasarkan ketinggian dan sudut pada Modul

Menambahkan spesifikasi batuan pada lereng

Menambahkan Lapisan lereng

Menambahkan Beban Alat

Menambahkan Faktor Gempa

Interpret, dan menganalisis Faktor keamanan pada setiap Metode dan


Spesifikasi Batuan

Gambar 1. Diagram alir praktikum

E. Alat dan Bahan


Alat :
- Laptop

Bahan :

- Software Phase2
Daftar Pustaka

 Arif, Irwandy.2016.Geoteknik Tambang.Jakarta:PT Gramdia Pustaka Utama


 Das, Braja, Khaled Sobhan.2014.Principles of Geotechnical Engineering Eight
Edition.Stamford:Cengage Learning
 Karyono.2004.Diktat Perencanaan Tambang Terbuka.Bandung
 Kevin Silvanus, dkk. 2017. Laporan Praktikum Geoteknik Tambang. Makalah

Nilai Akhir Modul Paraf Asisten


Lampiran

Gambar 2. Lereng yang digunakan

Gambar 3. Lereng Kondisi Kering Total

Gambar 4. Lereng Kondisi Jenuh Total


Gambar 5. Lereng Kondisi Jenuh Total dengan beban
Excavator pada crest lereng

Gambar 5. Lereng Kondisi Jenuh Total dengan beban


Excavator 4.25 m dari crest lereng dan faktor kegempaan

Gambar 5. Lereng Kondisi Jenuh Total dengan faktor kegempaan

Anda mungkin juga menyukai