Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan yang kurang tepat bahwa semua nyeri sendi diakibatkan oleh
penyakit reumatik atau asam urat. Anggapan yang salah akan menyebabkan salah diagnosis dan salah pengobatan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila cukup banyak nyeri sendi yang tidak sembuh meskipun telah memperoleh
pengobatan dari dokter, karena didasarkan pada diagnosis dan pengobatan yang salah. Pendapat bahwa nyeri sendi
berarti penyakit reumatik dan asam urat mulai di tinggalkan. Ada banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan
nyeri, salah satunya adalah kista ganglion1.
Kista ganglion atau biasa disebut ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung
suatu tendon. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Ganglion merupakan
tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada
tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun ada juga yang tidak memiliki hubungan dengan
struktur apapun. Ganglion ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukurannya bervariasi, dapat bertambah besar atau
mengecil sesuai dengan perkembangannya. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi
dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi ganglion sehingga kadang didiagnosis
sebagai tonjolan tulang2.
Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan yang ekstrim. Sebagian pasien mengeluhkan benjolan di
bawah kulit yang sebagian besar terletak pada bagian belakang pergelangan tangan, atau pada sendi terdekat ke ujung
jari. Ganglion merupakan benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan
lengan yang berlebihan. Jika ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat
dua pilihan penatalaksanaan yaitu aspirasi (mengeluarkan isi cairan di dalam ganglion dengan menggunkan jarum)
dan pengangkatan ganglion secara bedah. Aspirasi melibatkan pemasukan jarum kedalam ganglion dan mengeluarkan
isinya setelah mematirasakan daerah sekitar ganglion dengan anestesi lokal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
menggunakan substansi lain seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka
kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan. Jika kista tersebut rusak, akan
menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan
ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Eksisi ganglion ini biasanya
merupakan prosedur minor, tetapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi ganglion dan yang kemudian dapat
menimbulkan nyeri. Data survei pasca operasi di Indonesia , menunjukan nyeri terus menerus dialami 16,6% pasien.
Derajat nyeri berat dirasakan 16,67% pasien, nyeri sedang 41,7% dan sisanya nyeri ringan1.
Nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang bersifat subjektif. Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah suatu
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun
potensial, atau yang di gambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut2.
Nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut, nyeri yang terjadi segera setelah cedera akut, penyakit, atau
intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan. Fungsi nyeri
ini adalah memberi peringatan akan adanya cedera atau penyakit yang akan datang. Nyeri akut secara serius
mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Nyeri kronik adalah nyeri
2

konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan
biasanya berlangsung lebih dari enam bulan 3.
Klien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi, yaitu gejala hilang sebagian atau
keseluruhan dan periode eksaserbasi, yaitu keparahan meningkat. Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon
terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan penyebab utama ketidakmampuan fisik
dan psikologis4.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau
sarung suatu tendon. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan
tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada
tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi, namun ada pula yang tidak memiliki hubungan dengan
struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil
seiring berjalannya waktu dan bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi.
Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga kadang di
diagnosis sebagai tonjolan tulang.
Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi,
namun ada juga yang tidak memiliki hubungan dengan struktur apapun. Ganglion ini juga dapat di temukan di kaki.
Ukurannya bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil sesuai dengan perkembangannya. Selain itu kadang dapat
mengalami inflamasi jika teriritasi2.

2. Epidemiologi
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak sering ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Kista
ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anak-anak kurang lebih 15% terjadi pada usia dibawah 21 tahun. 70%
terjadi pada dekade kedua dan keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita dibandingkan laki-
laki. Tidak ditemukan predileksi predileksi antara tangan kiri dan kanan, dan tampaknya pekerjaan tidak
meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion hanya ditemukan pada
pesenam terjadi tekanan yang besar pada pergelangan tangan5.

3. Anatomi
Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi sendi. Ganglion ditemukan
pada sendi di artrodial yang merupakan jenis sendi yang dapat di gerakkan dengan bebas dan di temukan paling sering
3

pada wrist joint. Hal ini mungkin di akibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga banyak
gesekan yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi inflamasi dan pada
akhirnya mengakibatkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint merupakan sendi yang kompleks karena terdiri dari
beberapa tulang sehingga kemungkinan timbulnya iritasi atau trauma jaringan lebih besar6.
Jenis sendi di artrodial mempunyai unsur-unsur seperti rongga sendi dan kapsul sendi. Kapsul sendi terdiri
dari selaput penutup fibrosa padat serta sinovium yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan
membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak terlalu meluas melampaui permukaan sendi tetapi
terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh. Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk
sinovium. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan sinovial
normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna. Jumlah yang di temukan pada tiap sendi relatif sedikit (1-3
ml). Asam hialuronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan di sintesis oleh
sel-sel pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan sinovial di perkirakan berasal dari transudat plasma. Cairan
sinovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi5.

Gambar 1.1. Kista Ganglion.

4. Etiologi
Kista ganglion merupakan tonjolan atau benjolan pada jari-jari, pergelangan tangan, tangan, kaki, pergelangan
kaki, lutut, bahu, tulang belakang, maupun pinggul sendi. Kista ganglion dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap
dari waktu ke waktu. Salah satu penyebabnya mungkin tendonitis, yakni peradangan pada selubung tendon.
Kemungkinan lain keseleo, karpal tunnel sindrom (disfungsi salah satu saraf di pergelangan tangan), arthritis (radang
sendi pergelangan tangan), kista ganglion (pembengkakan di atas punggung tangan atau pergelangan), atau patah1,2.
Dalam banyak kasus, kista ganglion akan menyebabkan sakit dan tidak memerlukan pengobatan. Sering kali,
kista ganglion dapat sembuh sendiri. Pengobatan untuk kista ganglion biasanya di lakukan karena sakit atau gangguan
dengan gerakan sendi atau karena masalah kosmetik. Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus.
Biasanya memiliki dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih dan terdiri
dari asam hialuronik, albumin, globulin dan glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan
banyak lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel
atau sinovia yang terjadi6.
Kista ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini :
4

a. Pergelangan tangan punggung tangan (dorsal wrist ganglion), pada telapak tangan (volar wrist ganglion)
atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang
diperberat oleh cedera pada pergelangan tagan.
b. Telapak tangan pada dasar jari-jari (flexor tendon sheath cyst). Kista ini berasal dari saluran yang mejag
tendon jari pada tempatnya, dan kadang terjadi akibat iritasi pada tedon-tendonitis.
c. Bagian belakang tepi sendi jari (mucous cyst) terletak di sebelah dasar kuku. Kista ini dapat menyebabkan
lekukan pada kuku dan dapat menjadi terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini
biasanya disebabkan oleh arthritis.
d. Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa keterbatasan gerak,
parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm.
e. Dapat melibatkan hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist,
volar retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada
tangan dan pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut Kista Baker.

5. Patofisiologi5
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki dinding yang mulus, jernih
dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih dan terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan
glukosamin. Dinding kista terbuat dari serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling berhubungan melalui
jaringan duktus. Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.
 Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di dalam sebuah kompartemen kecil.
Kadang, akibat arthritis, cidera atau tanpa sebab yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan
tersebut kental seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada pasta gigi.
Jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya kecil dan pasta di dalamnya kental, maka akan mengalir keluar dan
begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang
di luar area lubang. Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan menyebabkan
tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut. Ini dapat menyebabkan benjolan dengan
tekanan yang besar sehingga sekeras tulang.
 Caranya pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental dan pekat dan menyulitkan tubuh
untuk me-reabsorbsi jika terjadi kebocoran. Tubuh akan mencoba menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya
sanggup menyerap air yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada saat
benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.
Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari prostrusi dari membran sinovial sendi atau dari selubung
suatu tendo. Namun, kami tidak dapat memperlihatkan adanya hubungan antara rongga kista dengan selubung tendon
atau sendi yang berhubungan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa kista berasal dari bagian kecil membran sinovial
yang mengalami prostrusi dan kemudian terjadi strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya, bagian ini kemudian
berdegenerasi dan terisi oleh materi koloid yang berakumulasi dan membentuk kista.

6. Diagnosis
5

Diagnosis di tegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan kadang melalui pemeriksaan
radiologi. Dari anamnesis bisa di dapatkan benjolan yang tidak bergejala namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat
penggunaan lengan yang berlebihan. Pada pemeriksaan fisis di temukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan.
Melalui transiluminasi di ketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Pada
aspirasi di peroleh cairan dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga di temukan adanya gangguan
pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan6.

7. Gambaran Klinis
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa keterbatasan gerak,
parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, dan jarang berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan
hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular dan distal
interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion
terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut kista baker2.
Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion dorsal okulta (tersembunyi), yang dapat timbul
dengan tekanan lembut pada regio fossa scapholunate. Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan yang ekstrim.
Temuan radiografik biasanya normal, dan MRI berguna dalam mengkonfirmasi diagnosis. Eksisi bedah pada ganglion
okulta dapat menghilangkan nyeri dan gejala pada sebagian besar kasus. Sebagian pasien mengeluhkan benjolan di
bawah kulit yang sebagian besar terletak pada bagian belakang pergelangan tangan, sisi telapak pada pergelangan
tangan, di atas tendon pada dasar jari pada sisi telapak tangan, atau pada sendi jari terdekat ke ujung jari. Ganglion
umumnya tidak nyeri, namun dapat menyebabkan nyeri ketika digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis
(terbatasnya ruang gerak) tergantung dari lokasi ganglion tersebut. Kista ganglion memiliki kecenderungan untuk
membesar dan mengecil, kemungkinan karena cairan yang terdapat dalam kista terserap kembali ke dalam sendi atau
tendon untuk kemudian di produksi kembali. Masalah terbesar dengan ganglion adalah ketakutan pasien bahwa
benjolan tersebut merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan atas riwayat penyakit, pemeriksaan fisis, dan
kemungkinan foto sinar x polos atau USG. Kista dapat dibedakan dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas
sinar akan melewati cairan yang memenuhi ganglion, tapi tidak jika merupakan massa tumor yang padat). Pencitraan
USG juga telah digunakan untuk membedakan massa padat dan kistik di tangan4.

8. Diagnosis banding
Ganglion dapat di diagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin didapatkan di tangan seperti lipoma,
kista sebasea dan nodul rheumatoid arthritis.

9. Penatalaksanaan4
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan ganglion tersebut jika tidak
menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah
kanker atau hal lain yang memerlukan pengobatan segera, pasien di minta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika
ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan:
aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara bedah.
6

Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya setelah mematirasakan daerah
sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi
cairan di dalam kista, obat anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi
inflamasi serta mencegah kita tersebut terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
menggunakan substansi lain seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka
kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi motorik dan
sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal
ini melibatkan insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian selubung tendo atau
kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya
merupakan prosedur minor, tapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat
pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf dan tendon.

10. Komplikasi
Komposisi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion. Komplikasi utama adalah
keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah
menjadi ganas.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa rekurensi walaupun
kemungkinannya tidak besar. Lain itu juga terdapat resiko infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau
pembuluh darah5.

11. Prognosis
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal :
- Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan kortikosteroid dibandingkan dengan
yang berasal dari sendi.
- Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih mudah kembali setelah pembedahan
di bandingkan kista pada bagian dorsal.
Tingkat rekurensi setelah penanganan non-operatif mencapai 30-60% di bandingkan dengan yang dioperasi
(5-15%). Total ganglion nektomi menghasilkan angka kesembuhan 85-95% jika kista dan akar di angkat bersamaan
dengan pemotongan sedikit dari kapsul tendon7.

Anda mungkin juga menyukai