Jakarta:
3. Putz R, Pabst R. Sobotta: Atlas anatomi manusia. Edisi 22. Jilid 2. Jakarta:
EGC.2011.
4. Eroschenko VP. Atlas histology difiore dengan korelasi fungsional. Edisi 12. Jakarta:
EGC. 2011
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2011.
6. World ovarian Cancer Coalition. Global trends in incidence, mortality and survival.
7. Reid MB, Pemuth JB, Sellers TA. Epidemilogy of ovarian cancer: a review. Cancer Biol
9. Gea TI, Loho MF, Magey FW. Gambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof, Dr.
R.D. Kandou Manado periode januari 2013-desember 2015. Jurnal e-Clinic (eCl),
10. Dhitayoni ID, Budiana ING. Porfil pasien kanker ovarium di rumah sakit pusat sanglah
11. Mahdavi A, et al. (2006), Induction of Ovulation and Ovarian Cancer: A Critical
12. Fleming JS, et al. (2006), Incessant Ovulation, Inflammation and Epithelial Ovarian
14. Doubeni CA,et al. Diagnosis and management of ovarian cancer. American Family
15. Fachlevy AF, Abdullah Z, Russeng SS. Faktor risiko kanker ovarium di RSUP Wahidin sudirohusodo Makassar.
Makssar:2011.
16. Yanti DAM, Sultianingsih A. Faktor determinant terjadinya kanker ovarium di rumah
sakit umum daerah abdoel moelok provinsi lampung lampung 2015. E journal
17. Saleh F, et al. risk factor for ovarian cancer : an overview with emphasis on hormonal
18. Jelovac D and Armstrong D.K. (2011), Recent Progress in the Diagnosis and
19. Developed of National Collaborating Centre of Cancer. (2011), Ovarian Cancer : The
20. Ashraf A, et al. the relative frequency and histopathlogial pattern of ovarian masses.
22. Jha R, Karki S. Histological pattern of ovarian tumors and their age distribution.
23. Cunningham G. Kanker ganas alat genitalia : Obstetri Williams Edisi 23 Vol 1.
Surgical Oncology, Journal of the Egyptian Nat. Cancer Inst., Vol. 17, No. 3.
2. Furuya, Mitsuko. (2012), Ovarian Cancer Stroma: Pathophysiology and the Roles in
Cancer Development. Cancers, 4, 701-724
3. Cunningham G. 2013 Hipertensi dalam kehamilan dalam : Obstetri Williams Edisi 23
4. ;61:183–203.
5. Jha, R & Karki, (2008), Histological Pattern Of Ovarian Tumors And Their Age
7).
6. Khalil, ashraf El-sayed. Et al. (2005), Cytoreductive Surgery for Advanced Epithelial
Surgical Oncology, Journal of the Egyptian Nat. Cancer Inst., Vol. 17, No. 3.
7.
Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan ovarium, dengan tipe
histology yang sangat beragam sesuai dengan susunan embriologi dasar yang
membentuknya.
Pada kasus ini, pasien merupakan seorang perempuan usia 39 tahun datang dengan
keluhan perut membesar dan pasien mulai terasa sesak napas yang dirasakan sejak 5 hari
yang lalu. Awalnya 3 bulan yang lalu pasien melakukan pemeriksaan di dokter kandungan
dan ditemukan adanya kista 4 cm dan bulan berikutnya ketika melakukan pemeriksaan
kembali, kista tersebut ukurannya makin membesar menjadi 8 cm sampai 15 cm. hal tersebut
Berdasarkan teori bahwa, kanker ovarium kanker ovarium merupakan kanker yang
tersering pada wanita (829 kasus baru dan 7,77% dari semua kanker pada wanita dimana
kejadian kanker ovarium terbanyak pada usia 41-50 tahun sebanyak 25 orang (38,36%).
Secara patogenesis kanker ovarium belum diketahui secara jelas, tetapi sudah terdapat
beberapa teori yang menunjukkan proses terjadinya kanker ini. Diketahui bahwa Selama
proses ovulasi, sel dapat terperangkap pada jaringan ikat yang mengelilingi ovarium dan
kemudian membentuk kista. Jika hal ini terjadi maka sel epitel dapat membentuk lingkungan
mikro pro-inflamasi yang menyebabkan peningkatan kerusakan DNA dan risiko terjadinya
kanker.
Pada kasus ini, pasien juga mengeluhkan adanya nyeri perut yang terkadang hilang
timmbul dan terasa tertekan pada perut sehingga pasien terkadang sesak napas dan sering
mengalami buang air kecil. Berdasarkan teori bahwa, pada pasien dengan kanker ovarium,
gejala yang biasanya ditemukan yaitu didapatkan sekitar 17-64% mengalami nyeri abdomen,
5-68% mengalami perut kembung, 22-86% mengalami distensi perut, 16-33% teraba massa
Pada anamnesa yang dilakukan pada pasien ini, diketahui bahwa Menurut pasien, pasien
menarche pada usia 15 tahun dengan siklus menstruasinya teratur (28-30 hari) dengan lama
haid yaitu 3-4 hari dan biasaya ganti pembalut tiga kali sehari. Pasien kadang mengalami
dismenenorrhea, keputihan (+), warna kekuningan, tidak berbau namun terkadang gatal.
Keputihan dialami sejak tahun 2012. Pasien pernah hamil satu kali namun mengalami
abortus pada tahun 2008 dengan usia kehamilan 8 minggu riwayat KB (-).
Berdasarkan teori bahwa faktor risiko kanker ovarium selain adanya riwayat genetik,
usia, menarche dini, salah satu faktor risiko lainnya yaitu nullipara dan infertilitas dimana
kanker ovarium paling banyak pada wanita yang tidak pernah melahirkan dan nullipara. . Hal
ini dapat terjadi karena proses ovulasi yang berulang-ulang pada wanita yang tidak hamil
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien ini, didapatkan bahwa pada abdomen
saat palpasi teraba massa dengan karakteristik yang padat dan terfiksir namun ukurannya
tidak dapat ditentukan dan nyeri tekan abdomen (+) dan perkusi pekak. Selain itu, pada
ekstremitas teraba akral hangat dan pitting edema (+) pada tungkai kiri. Berdasarkan teori
bahwa Keganasan perlu dicurigai apabila terdapat massa tumor yang padat, ireguler,
massa disertai asites di bagian atas abdomen. Menurut Piver, kista ovarium
berdiameter >5 cm harus mendapat perhatian khusus karena pada 95% kasus
dalam hal ini limfadenopati inguninal kiri sehingga pitting edema pada saat
Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini, didapatkan hasil
bahwa untuk pemeriksaan darah rutin seperti hemoglobin, leukosit dan trombosit
juga darah kimia seperti fungsi hati, fungsi ginjal dan juga gula darah. berdasarkan
tidak berhubungan dengan histologi dari tumor. Penyakit ini timbul akibat adanya sekresi
hormon tumor, peptide atau sitokin atau reaktivitas imun antara sel-sel ganas tumor dengan
jaringan normal.
Selain pemeriksaan darah lengkap, pada kasus ini juga dilakukan pemeriksaan tumor
marker yaitu CAA125 yang mana hasilnya adalah 1.521,6 u/l yang mana hasil ini lebih tinggi
daripada nilai rujukan yaitu <35 u/l. meningkatnya CA125 ini berdasarkan teori bahwa CA-
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada
pasien ini, maka pasien ini dapat didiagnosis dengan karsinoma ovarium yang mana hal ini
jika disesuaikan dengan Risk Malignancy Index (RMI) dimana pasien pada usia
premenopause (1), pada hasil USG ditemukan ascites dan massa yang solid (3) dan kdan
CA125 yaitu 1.521,6 u/l maka hasilnya yaitu : 1x3x1.521,6= 4.564,8 u/l. hasil tersebut
melewati batas cut off dari RMI yaitu 200, sehingga dapat dipastikan diagnosis pasien ini