Disusun Oleh :
1. Ahmad Rozikin
2. Astri Ramadhaniyati
3. Fitria Margahayu
4. Ma’idatun Nuriyah
5. Mustafa Kamal B.
6. Ninda Widyakartika
7. Zuli Misnawati
8. Ria Bagus S.H.
I. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. J
Umur : 65 tahun
JK : Perempuan
Pendidikan : Tidak Sekolah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Citra manggisan, Payaman, Secang
Tgl masuk RS : 10 September 2006
Jam masuk RS : 04.25 WIB
Diagnosa medis : Dekompensasi kordis
Ruang : Mawar / H2
b. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Bp. AJ
Umur : 33 tahun
JK : laki-laki
Pekerjaan : Buruh meubel ukir jati indah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Semarang
Hubungan : Anak kandung ke 2
II. Keluhan Utama
Pasien mengaku sesak nafas
III. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pada tanggal 5 September 2006 malam hari pasien mengeluh sesak
nafas. Lalu pasien menyuruh anaknya untuk mengantarkannya ke
puskesmas terdekat. Setelah semalam menginap di puskesmas
tersebut, pasien memgeluh sesak nafas tak kunjung membaik. Lalu
puskesmas setempat merujuknya ke RS. Sejak tanggal 7 september
pasien dirawat inap di RSUD Ketileng Semarang.
b. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien mengaku dulu pernah merasa sesak nafas, kemudian di
opname di RS. Tetapi pasien lupa kapan hal tersebut terjadi.
c. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit sesak
nafas maupun penyakit keturunan.
IV. Pola Fungsional menurut Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang penting.
Menurut keterangan pasien, bila pasien merasa sakit, pasien
langsung minta diperiksakan ke dokter atas inisiaif sendiri dan kalu
tidak minta mondok di RS.
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit, pola makan pasien teratur yaitu 3 x sehari. Menu
makanan yang disukai oleh pasien adalah makanan yang berwarna
hijau (bayung, bayam, kacang), dengan lauk tehu / tempe yang di
bacem lalu digoreng. Selama sakit diit pasien rendah garam rendah
lemak sesuai advise dokter. Dari porsi yang disediakan, seluruh
makanan habis hanya tersisa sedikit. Pola minum pasien sebelum dan
selama di rumah sakit masih sama yaitu ±1,5 liter, pasien tidak suka
minum kopi.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, pasien mengaku BAB teratur 2x sehari setiap pagi
dan sore hari. Konsistensi lunak (semisolid) warna kekuningan.
Tetapi sejak pertama kali masuk rumah sakit, pasien mengaku belum
bisa BAB . Pasien terpasang dower kateter dengan ukuran 18, sudah
seminggu belum diganti.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit, pasien mengaku bisa melakukan aktivitas seperti
mandi, makan tidur secara mandiri. Selama sakit dan dirawat di
rumah sakit, pasien mengaku mandi disibin, makan disuapi, dan saat
miring ke kanan dan ke kiri dibantu oleh orang lain.
e. Pola Persepsi dan Kognitif
Pasien mengetahui dan menyadari bahwa dirinya sedang dirawat di
rumah sakit. Orientasi pasien waktu cukup baik, terbukti dengan
pasien dapat menyebutkan waktu saat pengkajian. Selama di rawat,
pasien mengaku pandangan mata kabur, pendengaran kurang, bila
bicara sering diulang-ulang, pengecapan dirasa agak pahit.
f. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit, tidak ada masalah dalam hal tidur dan istirahat.
Pasien mengaku dapat tidur ±7-8 jam perhari. Tapi, selama sakit,
pasien mengaku kurang tidur, sering bangun dan kurang istirahat.
Pasien mengaku hal ini terjadi karena banyak tamu yang berkunjung.
g. Pola Konsep dan Persepsi Diri
Dengan kondisi yang seperti ini pasien mengaku pasrah. Namun
pasien sering menanyakan apakah penyakitnya bisa disembuhkan
dan pasien mengaku ingin lekas sembuh.
h. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit, pasien merasa biasa saja tidak ada keinginan untuk
ditunggui anaknya setiap saat. Namun setelah sakit, pasien merasa
ingin selalu ditunggui anaknya di rumah sakit dan tidak ingin
ditinggalkan. Pasien merasa senang saat ada perawat yang
mengunjungi dan merasa tidak ingin ditinggalkan.
i. Pola Reproduksi dan Seksual
Pasien adalah seorang janda beranak tiga. Dia mengaku sudah lama
suaminya meninggal karena kecelakaan kurang lebih 5 tahunan. Oleh
karena itu aktivitas seksual pasien terhenti semenjak suaminya tidak
ada.
j. Pola Koping Terhadap Stress
Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda depresi. Jika ada yang pasien
rasakan, pasien biasanya hanya mengeluh pada orang-oranmg yang
ada di dekatnya yaitu keluarga dan perawat.
k. Pola Keyakinan dan Nilai
Pasien beragama Islam dan bila pasien merasakan sakit, pasien selalu
menyebut nama Allah. Pasien melakukan sholat di atas tempat tidur
dengan tayamum. Pasien mengeluh tidak bisa melakukan sholat
seperti sebelum sakit.
V. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada ketombe dan tidak ada lesi
pada kulit kepala. Rmbut berwarna hitam putih, tidak
rontok dan tidak mudah dicabut.
Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, pupil
berdiameter 2 mm, simetris
Hidung : tidak ada polip, terpasang oksigen binasal kanul 2 L/mnt
Mulut : mukosa bibir lembab, bibir tidak anemis, gigi berwarna aga
kekuningan, ada beberapa yang tanggal, lidah tidak
berwarna putih.
Muka : tidak bengkak, keriput
Telinga : tidak keluar cairan, pendengaran berkurang, ada sedikit
selumen
Leher : Ada bendungan vena jungularis 5 cm H2O (JVP 4+1)
Dada :
Inspeksi : dada kanan kiri simetris
Ada tarikan dinding dada
Penggunaan otot bantu nafas rekto abdominalis,
sternokleidomastoid, pektorakis mayor
Auskultasi : tidak ada suara bising
Terdengar suara S3 dan S4 gallop
Palpasi : ictus cordis melebar
Perkusi : redup jantung
Abdomen :
Inspeksi : tidak ada asites
Auskultasi: terdengar suara peristaltic usus 14x per menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani area gaster
Genitalia : bersih, tidak ada kotoran baik di anus maupun vagina
Ekstremitas:
Atas : Kurang kuat untuk memegang, tidak ada lesi, tidak ada
edema
Kurang kuat untuk menapak, tidak ada lesi maupun edema
Kulit : sawo matang, kering, bersisik
VI. Data Psikologis
a. Status Emosi
Status emosi pasien stabil, pasien sabar, tabah menerima kondisinya
sekarang.
b. Gaya Bicara
Pasien dapat berbicara lancar tapi pelan. Pasien dapat berbahasa
Jawa dan Indonesia.
c. Interaksi Sosial
Interaksi pasien dengan dokter, perawat, dam keluarga cukup baik.
Pasien kooperatif saat dilakukan tindakan.
d. Orientasi
Orientasi terhadap waktu dan tempat cukup baik, pasien mampu
menyebutkan tempat dan tanggal dengan benar.
VII. Data Spiritual
Pasien beragama Islam. Sebelum sakit pasien rutin sholat 5 waktu. Tapi
setelah sakit, pasien mengaku tidak bisa menjalankan ibadah seperti
biasa. Pasien sholat di atas tempat tidur dan bertayamum.
VIII. Data Penunjang
Laboratorium tanggal 10 september 2006 :
Hemoglobin : 12,98 gr %
Al : 7800
Gol :B
BBS : 45 /75
Kimia Darah
GDS : 148 mg
SGOT : 25 ml
SGPT : 38 ml
Ureum : 99 mg
Kreatinin : 2,22 mg
Kolesterol : 240 mg
Trigliserid : 86 mg
EKG : infark miokard
IX. Terapi
Forsix 10 mg intravena tiap 2 jam
Captopil 25 mg 1x 1 tablet
Proxilene 200 mg 3 x 1 tablet
ISDN 3 x 1 tablet
Diazepam 2 mg 3 x 1 tablet
Antasida sirup 1 sdm 3 x sehari
Dulcolax supp 20 mg sekali pakai
Amoxicilin 500mg 3x1 tablet
Fetik 100 mg 3 x 1 tablet
DAFTAR MASALAH