Anda di halaman 1dari 12

TUGA MATA KULIAH TERMODINAMIKA

KETETAPAN GAS IDEAL

Disusun Oleh:

Kelompok 7
1. Ni Luh Putu Ayu.A (06101381621043)
2. Miranda Permata.S (061013816210)
3. Irhamny Maya sinta (061013816210)
4. Gabri Ela Monica (061013816210)
5. Dian Oktarina

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Efendi Nawawi, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “”Gas Ideal”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas ini, baik bantuan meterial, maupun bantuan berupa
dorongan semangat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga nantinya
dalam menyusun makalah selanjutnya jauh lebih baik. Dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Palembang, Februari 2017

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gas Ideal.................................................................................2

2.2 ketetapan gas ideal....................................................................................3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam


memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling sederhana
dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat dalam memprediksi
keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi. Tetapi persamaan ini menjadi
semakin tidak akurat pada tekanan yang makin tinggi dan temperatur yang makin
rendah, dan gagal dalam memprediksi kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun
demikian, sejumlah persamaan keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk
berbagai macam gas dan cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang
dapat dengan akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi.
Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan, terdapat juga beberapa persamaan
keadaan dalam memperkirakan volume padatan, termasuk transisi padatan dari satu
keadaan kristal ke keadaan kristal lainnya. Terdapat juga persamaan-persamaan yang
memodelkan bagian dalam bintang, termasuk bintang netron. Konsep yang juga
berhubungan adalah mengenai fluida sempurna di dalam persamaan keadaan yang
digunakan di dalam kosmologi. Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam
kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk
keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti
yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut,
disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya
mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang disajikan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan gas ideal?

2. Apa persamaan keadaan gas(nyata dan ideal)?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gas Ideal

Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat sebagai berikut:

1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul)


yang jumlahnya banyak sekali dan antar partikelnya tidak terjadi gaya tarik-
menarik.
2. Setiap partikel gas bergerak dengan arah sembarangan atau secara acak ke
segala arah.
3. Setiap tumbukan yang terjadi berlangsung lenting sempurna.
4. Partikel gas terdistribusi merata dalam seluruh ruangan.
5. Jarak antara partikel itu jauh lebih besar daripada ukuran partikel
6. Volume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari volume yang
ditempati oleh gas tersebut.
7. Berlaku hukum Newton tentang gerak

Sifat gas ada dua, yaitu:

Makroskopis, yaitu sifat sifat yang dapat diukur. Seperti volume, tekanan, suhu dan
massa.

Mikroskopis, yaitu sifat sifat yang didasarkan pada kelakuan molekul molekul gas.

Sifat sifat mikroskopik bisa dijelaskan dengan menggunakan sifat sifat mikroskopik.
Teori yang memandang gas dari sudut pandang mikroskopis dinamakan teori
kinetik gas. Dalam teori ini, besaran besaran mikroskopis ditulis dalam suatu besaran
mikroskopis (massa molekul, kecepatan molekul, dsb). Deskripsi makroskopis dari gas
ideal : gas ideal adalah gas yang kerapatannya cukup rendah, sifatnya sederhana. Yaitu
kebanyakan gas pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1atm.
Deskripsi mikroskopis dari gas ideal : gas ideal adalah gas yang terdiri dari
molekul molekul yang sangat banyak an jarak pisah antarmolekul jauh lebih besar
daripada ukurannya, bergerak acak, dan patuh pada hukum gerak newton. Tumbukan
yang dialami tumbukan elastik, gaya molekul nya dapat diabaikan. Dan molekul gas
sama tidak bisa dibedakan satu dengan yang lain.

2
2.1 ketetapan Gas Ideal

RUMUS GAS IDEAL

Rumus gas ideal di atas sangat mirip dengan rumus di fisika yaitu

ASAL MULA RUMUS “ PV= NKT “

1. HUKUM BOYLE

"jika suhu gas tetap, volume gas berbanding terbalik dengan tekanan yang
diberikan." Atau kita bisa sebut hukum boyle ini sebagai ISOTERMIK

Maksudnya misal kan kamu punya gas yang suhu nya kamu pertahankan tetap atau
konstan. Nah saat si gas itu tekanannya kita tambahkan maka volume dari gas itu pasti
berkurang . ilustrasinya seperti ini

Maka kita bisa nyatakan kesimpulan ini dengan

3
Kenapa konstan? karena tekanan P dan volume V saling berbanding terbalik. Maka jika
hasil kali nilai tersebuit konstan kita bisa nyatakan persamaan dalam bentuk awal dan
akhir.

2. HUKUM CHARLES

Hukum charles ini menganggap proses yang terjadi saat gas bertekanan tetap atau
tekanan dipertahankan tidak berubah. Menurut charles adalah"ketika tekanan gas
dipertahankan tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu gas." Proses ini biasa
disebut ISOBARIK.

ilustrasinya seperti ini

Pada gambar terlihat jelas jika beban diibaratkan seperti tekanan yang diberikan kepada
gas yang di bawahnya. dan jumlah tekanannya itu tetap. Maka untuk menghasilkan
suatu nilai yang tetap, besaran volume V dan suhu T harus kita bagi agar setara.

dengan kesimpulan hasil bagi kedua besaran tetap maka kita bisa nyatakan bentuk awal
sama dengan bentuk akhir.

4
3. HUKUM GAY-LUSSAC

Jika tadi kondisinya suhu dan tekanan tetap, sekarang suatu gas yang dipertahankan
tetap adalah volumenya. Nah hukum ini ditemukan oleh orang Prancis yang namanya
joseph louis gay-lussac, menurutnya "jika volume gas dipertahankan tetap maka
tekanan gas sebandung dengan suhunya." Proses ini disebut ISOKHORIK.

Seperti ini ilustrasinya

gambar di atas ada yang kurang, seharusnya diberi beban yang semakin bertambah.

Dari ketiga hukum di atas jika digabungkan menjadi Hukum Boyle


Gay_Lussac.

dimana nilai PV akan sebanding dengan T, maka

Persamaan gas ideal ini dipelajari hanya jika gas tersebut dalam kerapatan yang
rendah dan di dalam keadaan tertutup. Sehingga jika dalam keadaan tertutup jumlah
molekul N gas adalah tetap.

5
Akan tetapi dari sini muncul pertanyaan Apa jadinya jika jumlah molekul N gas
berubah. Mari kita analisis perlahan lahan.

 Bayangkan balon yang sedang ditiup.


 Jumlah molekul balon pasti akan bertambah dan volume gasnya pasti juga
bertambah. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa V ~ N.
 Jika balon tadi volume dan suhu dipertahankan tetap maka tekanan P akan
sebanding dengan jumlah molekul N (P ~ N)

Karena menurut Boyle Gay-Lussac PV sebanding dengan T maka

Pernyataan di atas baru merupakan sebuah kesebandingan belum merupakan


persamaan. Mengapa? karena dimensi dari besarannya belum sama antara ruas kanan
dan ruas kiri. sedangkan tidak ada lagi besaran yang mempengaruhi dalam gas ideal
selain P, V, N, T. Tapi massa jenis kan bisa saja mempengaruhi? “ iya tentu saja bisa,
tapi disini kita melibatkan besaran yang sangat berpengaruh dulu dan nantinya kalaupun
besaran massa jenis di masukkan akan mempersulit rumus, yang penting kita punya
persamaan pokok terlebih dahulu, baru nanti kita bisa turunkan persamaan lainnya.
Maka dari kesebandingan di atas harus kita kalikan dengan sebuah konstanta yang
besarannya dapat menyamakan dimensi dari besaran di atas.

jika PV harus sama dengan NkT, maka

Karena N merupakan jumlah molekul yang hanya berupa nilai dan tidak memiliki
satuan maka satuan molekul dapat kita anggap sebagai 1 partikel.

6
Inilah yang dinamakan dengan konstanta Boltzmannyang besarnya

k = 1,38 x 10^-23 J/K

Maka dari itu Rumus nya menjadi PV = NkT

lanjut dengan menggunakan rumus kimia.

Kita tahu bahwa n adalah besaran jumlah zat yang satuannya mol dan kita juga
tau bahwa bilangan avogadro merupakan bilangan yang menyatakan banyaknya
molekul dalam 1 mol yang dilambangkan Na. Besarnya yaitu 6,022 x 10^23
molekul/mol. Maka hubungan antara Na, N, dengan n adalah

maka persamaannya menjadi PV = nNa,kT

Untuk mengubah k ke dalam konstanta gas umum R,maka kita perlu


menghilangkan Na. Dengan begitu hubungan antara Na. k, dan R adalah

Maka besar R sama dengan 1,38 x 10^-23 (6,022 x 10^23) = 8,31 x J/mol.K

Sehingga dengan begitu persamaan akhir menjadi

PV = Nrt

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat sebagai berikut :

 Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul)


yang jumlahnya banyak sekali dan antar partikelnya tidak terjadi gaya tarik-
menarik.
 Setiap partikel gas bergerak dengan arah sembarangan atau secara acak ke
segala arah.
 Setiap tumbukan yang terjadi berlangsung lenting sempurna.
 Partikel gas terdistribusi merata dalam seluruh ruangan.
 Jarak antara partikel itu jauh lebih besar daripada ukuran partikel
 Volume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari volume yang
ditempati oleh gas tersebut.
 Berlaku hukum Newton tentang gerak
2. Rumus gas ideal di dapatkan dari gabungan tiga rumus ,yaitu hukum boyle,
hukum charles dan hukum gay-lussac
3. Tetapan gas ideal
PV = nRT atau PV = RT atau PV =NkT n = N/No

keterangan :
P = tekanan gas (N/m²)
V = volume gas (m³)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan umum gas (8,31 x 10³)
T = suhu mutlak (K)
m = massa total gas
M = massa relatif partikel (atom atau molekul gas)
k = ketetapan Boltzman (1,38 x 10²³J/K)
No = bilangan Avogadro (6,02 x 10²³partikel/mol)

8
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.scribd.com/doc/36787993/persamaan-keadaan
 http://www.gudangmateri.com/2010/01/tremodinamika.html
 http://id.wikipedia/hukum_charles
 www.chem-is-try.org/materi/gas-ideal-dan-gas-nyata
 Maron,samuel H dan Jerome B. Lando.Fundamentals of Phyisical Chemistry
 http://sciinformation.blogspot.co.id/2016/05/penurunan-rumus-persamaan-gas-
ideal.html

Anda mungkin juga menyukai