Anda di halaman 1dari 5

KESEHATAN DAERAH MILITER VI/MULAWARMAN

RUMAH SAKIT TINGKAT II Dr. R. HARDJANTO

LAPORAN PROGRAM KERJA TB - DOTS


RUMAH SAKIT TK. II Dr. R. HARDJANTO

TIM TB – DOTS RS Dr. R. HARDJANTO


TAHUN 2019
LAPORAN KEGIATAN
TENTANG
PROGRAM KERJA TIM DOTS
(DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORT COURSE)
RS TK II Dr. R. HARDJANTO

I. Pendahuluan
Pada beberapa tahun terakhir ini pengendalian TB di Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini antara lain dibuktikan
dengan tercapainya banyak indikator penting dalam pengendalian TB.
Faktor keberhasilan tersebut antara lain : akses pelayanan
kesehatan semakin baik, pendanaan semakin memadai, dukungan
pemerintah pusat dan daerah, peran serta masyarakat dan swasta
semakin meningkat, membaiknya teknologi pengendalian TB.

II. Latar Belakang


Menurut Dinkes, TB merupakan salah satu masalah kesehatan
penting di Indonesia. Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-3
negara dengan jumlah penderita TB terbanyak di dunia setelah India dan
China. Jumlah penderita TB di Indonesia adalah sekitar 5,8 % dari total
jumlah penderita TB dunia. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun
terdapat 528.000 kasus TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang.
Angka prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2009 adalah 100 per
100.000 penduduk dan TB terjadi pada lebih dari 70% usia produktif.
Untuk menanggulangi kasus TB Paru di Indonesia, Menteri
Kesehatan Indonesia mencanangkan dimulainya Gerakan Terpadu
Nasional Penanggulangan TB (Gerdunas TB) sebagai wahana untuk
pemberantasan TB Paru. Penanggulangan TB Paru dilaksanakan
dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau
pengawasan langsung menelan obat, yang dilaksanakan di puskesmas
juga melibatkan rumah sakit. DOTS adalah strategi program
pemberantasan tuberkulosis paru yang direkomendasikan oleh WHO.
MenurutUU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan Permenkes
tentang strategi nasional pengendalian TB bahwa pada tahun 2015,
beban global penyakit TB (prevalensi dan mortalitas) akan relatif
berkurang sebesar 50% dibandingkan tahun 1990, dan 70% orang yang
terinfeksi TB dapat dideteksi dengan strategi DOTS dan 85%diantaranya
dinyatakan sembuh.
TB DOTS merupakan salah satu indicator mutu penerapan
pelayanan RS yang masuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan merupakan salah satu sasaran dalam Program Nasional (Prognas).
Dengan dasar ini semua yang melatarbelakangi dibentuknya Tim
DOTS di RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan.
III. Tujuan
Tujuan dari pembentukan Tim DOTS di RS Tk II Dr. R. Hardjanto
Balikpapan adalah untuk membuat, melaporkan dan mengevaluasi
rencana kerja Tim DOTS, mengkoordinasikan pelayanan DOTS di RS Tk
II Dr. R. Hardjanto Balikpapan, mengumpulkan segala bentuk informasi
pasien tersangka TB dan TB positif, memonitor dan member pelayanan
pengobatan serta konseling pasien TB positif.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Tim DOTS :
- Membuat rencana kerja, menyusun dan mengevaluasi SPO TB
DOTS di RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan
- Mengumpulkan dan mencatat data-data pasien tersangka TB dan TB
Positif
- Melaporkan data-data pasien tersangka TB dan TB Positif
- Mengevaluasi pencatatan dan pelaporan data-data pasien tersangka
TB dan TB Positif di RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan
- Pemberian edukasi dan konseling serta pengobatan pasien TB Positif
sesuai strategi DOTS

Rincian kegiatan Tim DOTS :


1. Sosialisasi pencatatan, pengobatan dan pelaporan pasien TB Positif
sesuai strategi DOTS kepada seluruh karyawan RS Tk II Dr. R.
Hardjanto Balikpapan
2. Rapat Tim DOTS setiap tiga bulan sekali.
3. Penyuluhan tentang TB setiap1 tahun sekali
4. Pengajuan revisi SKep Tim DOTS untuk keefektifan kinerja tim DOTS

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Sosialisasi → mengundang karyawan RS
2. Rapat evaluasi → Mengevaluasi kegiatan dalam 3 bulan (pencatatan,
pelaporan dan pengobatan TB sesuai strategiDOTS)
3. Penyuluhan TB DOTS kepada pasien dan keluarga pasien serta
masyarakat sekitar RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan.

VI. Sasaran
1. Pasien tersangka TB dan positif TB
2. Keluarga pasien tersangka TB dan positif TB
3. Masyarakat sekitar RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan
4. Seluruh karyawan RS Tk II Dr. R. Hardjanto Balikpapan
VII. Jadwal Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan (Januari 2018 – Desember 2018)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan Pencatatan DOTS dari
1 X X X X X X X X X X X X
Rawat Inap dan Rawat Jalan
Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan
2 X X X X
DOTS
3 Pelaporan ke Dinkes X X X X
4 Penyuluhan tentang TB X
Pengajuan Logistik (Obat) DOTS ke
5 X X X X X X X X X X X X
Dinkes

Pengajuan Logistik (Reagen, Objek


6 X X X X X X X X X X X X
Glass) DOTS ke Dinkes

Sosialisasi DOTS kepada karyawan RS


7 X
dan instansi terkait
8 Pengajuan Revisi SKep Tim DOTS X
VIII. Evaluasi Pelaksanaan

1. Pelaksanaan Pencatatan DOTS dari Rawat Inap dan Rawat Jalan telah
berlangsung 12x selama 2 semester yaitu periode Januari-Desember
2018.
2. Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan DOTS telah berlangsung 4 x
selama 2 semester yaitu periode Januari- Desember 2018.
3. Pelaporan ke Dinkes telah berlangsung 4x selama 2 semester yaitu
periode Januari-Desember 2018
4. Penyuluhan tentang TB telah berlangsung yaitu pada bulan November
2018
5. Pengajuan Logistik (Obat, Reagen, Objek Glass) DOTS ke Dinkes telah
berlangsung 12 x selama 2 semester yaitu periode Januari-Desember
2018.
6. Pengajuan Revisi SKep Tim DOTS telah diajukan pada bulan November
2018, mundur dari jadwal yang seharusnya yaitu bulan Agustus 2018
7. Sosialisasi DOTS kepada karyawan RS dan instansi terkait terlaksana
bulan Maret 2018.

Balikpapan, Januari 2019


Ketua Tim DOTS

Dr. Nor Hasanah


PNS III/d NIP.198210112009122002

Anda mungkin juga menyukai