Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Komponen yang menyusun air flow meter sensor ini yaitu measuring plate, pegas pengembali
dan potensiometer.
Cara kerja sensor air flow meter yaitu ketika udara masuk melalui air flow meter maka akan
membuka measuring plate yang ditahan pegas pengembali. Sehingga measuring plate dan juga
potensiometer bergerak dengan sumbu yang sama dan sudut bukaan dari measuring plate
diubah menjadi perbandingan tegangan oleh potensiometer. Perbandingan tegangan tersebut
diterima oleh ECU berbentuk signal tegangan.
Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP Sensor)
Manifold absolute pressure atau sensor tekanan dalam manifold bekerja berdasarkan tekanan
yang ada di dalam intake manifold. Tekanan yang terhitung sebanding dengan udara yang
dialirkan di dalam intake manifold pada satu siklus.
Volume udara yang masuk dapat dihitung dengan cara mengukur tekanan pada intake manifold.
Lalu tekanan intake manifold disensor oleh bagian silicon chip. Silicon chip ini berfungsi untuk
merubah tekanan udara menjadi nilai tahanan, lalu nilai tahanan tersebut dideteksi oleh IC yang
ada pada sensor untuk selanjutnya dikirim ke ECU.
Signal dari TPS ini ada dua yaitu signal IDL dan signal PSW. Signal IDL dipakai untuk
menghentikan aliran bahan bakar sedangkan signal PSW digunakan untuk menambah
penginjeksian bahan bakar.
Kemudian signal tadi akan dikirim ke ECU supaya ECU memerintahkan injektor untuk
menambah volume bahan bakar yang diinjeksikan Begitupun sebaliknya jika suhu air pendingin
tinggi maka signal tegangan THW akan menjadi turun atau rendah, signal tersebut akan dikirim
ke ECU agar ECU memerintahkan injector untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan.
Jumlah volume dan kepadatan udara dapat berubah sesuai dengan perubahan pada temperatur
udara. Sehingga walaupun volume udara yang dihitung oleh air flow meter jumlahnya
kemungkinan sama, namun jumlah injeksi bahan bakar dapat berubah sesuai dengan perubahan
temperatur. Pada suhu di bawah 20 derajat celcius jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan
ditambah, sedangkan jika suhu di atas 20 derajat maka jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
akan dikurangi. Dengan demikian maka jumlah perbandingan bahan bakar dan udara akan
terjamin ketepatannya walaupun suhunya berubah-ubah.
Oxygen Sensor (OS)
Oxygen sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi dan membandingkan apakah
campuran bahan bakar dan udara gemuk atau kurus terhadap campuran udara dan bahan bakar
secara teoritis.
Oksigen sensor ini diletakkan di exhaust manifold dan terdiri dari elemen yang berbahan dasar
zirconium dioxide (semacam keramik). Elemen ini dilapisi dengan lapisan tipis platina di bagian
dalamnya dan juga luarnya. Udara yang masuk ke dalam sensor dan luar sensor akan terkena
gas buang.
Demikian artikel tentang macam macam sensor pada mesin efi dan prinsip kerjanya,
semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang mesin EFI. Salam Otomotif!
Pada tahun 2005 diluncurkan Avanza (1.3 S VVT-i) dengan transmisi "otomatis" dan
sudah dilengkapi teknologi pengereman ABS Pada akhir tahun 2006, diluncurkan
New Avanza-Xenia dengan perubahan tampilan, aksesoris, peningkatan performa
serta mesin baru berteknologi VVT-i yang melengkapi semua versi (facelift). Pada
akhir tahun 2006 juga diluncurkan New Avanza S (1.5 S VVT-i) yang merupakan
versi terlengkap dengan mesin berkapasitas 1.500 cc VVT-i, sensor parkir belakang,
teknologi pengereman ABS serta pelek aluminium 15". Mesin 1.500 cc VVT-i yang
digunakan oleh Toyota Avanza memiliki spesifikasi yang sama persis dengan Toyota
Rush. New Avanza S tersedia dalam dua pilihan transmisi, yaitu transmisi manual
dan transmisi otomatis.
Pada Kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang sensor-sensor yang terdapat
pada Mesin Avanza, Xenia, Rush dan Terios (keempat mobil ini memiliki basis
mesin yang sama dengan system injeksi tipe D yang membedakan hanya pada CC-
nya) beserta letak dan fungsinya masing-maisng,
Fungsi Sensor dan Actuator Pada Sistem Injeksi
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi temperature atau suhu udara masuk kedalam
ruang filter sebelum masuk kedalam mesin, sensor ini terletak di filter udara dengan
ciri memiliki 2 wire. Adapun Cara Kerja IAT Sensor Silahkan Klik Disini.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi seberapa besar katup throttle atau katub gas
dibuka atau seberapa lebar katup gas terbuka saat peda gas diinjak oleh
pengemudi, Sensor ini biasanya terletak pada throttle body atau dekat dengan katup
gas dengan ciri memiliki 3 Wire. Adapun Cara Kerja TPS Sensor Silahkan Klik Disini.
Sensor ini Berfungsi untuk mendeteksi Posisi Camshaft guna mendeteksi TOP 1
Silinder 1 pada mesin serta untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan
intake dan exhaust valve. Sensor ini biasanya terletak dekat dengan Camshaft
disebelah kanan atau belakang dengan ciri memiliki 2 wire. Adapun Cara Kerja CMP
Sensor Silahkan Klik Disini.
Sensor ini Berfungsi untuk mendeteksi Posisi Cranshaft guna mendeteksi posisi
piston (Pada posisi TMA atau pada posisi TMB), serta untuk mengetahui waktu serta
volume injector melakukan penyemprotan bahan bakar dan memercikkan bunga
api. Sensor ini biasanya terletak dekat dengan pully crankshaft denga ciri memiliki 2
wire. Adapun Cara Kerja CKP Sensor Silahkan Klik Disini.
Komponen ini bukan merupakan sensor akan tetapi merupakan actuator yang
memiliki fungsi untuk mengatur volume udara yang masuk kemesin saat idle
(langsam) dengan cara bypass katup gas pada saat kondisi tertutup. atau dengan
kata lain ISC berfungsi untuk mengatur putaran mesin saat stationer atau idle.
Komponen ini biasanya terletak didekat throttle body dekat juga dengan throttle
position sensor atau TPS sensor. Adapun Cara Kerja ISC Silahkan Klik Disini.
Knock Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya knocking pada mesin. Knock
sensor terbuat dari piezo electric element yang menghasilkan tegangan saat piezo
electric element-nya berubah bentuk, hal ini terjadi pada saat block silinder vibrasi
yang disebabkan karena terjadinya knocking pada mesin. Adapun Cara Kerja Knock
Sensor Silahkan Klik Disini.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi temperature cairan pendingin guna memberi
sinyal untuk menghidupkan kipas radiator saat mesin sudah panas dan
mematikannya pada saat mesin masih dingin. Sensor ini terletak didekat rumah
thermostat dengan ciri memiliki 2 wire. Adapun Cara Kerja ECT Atau WTS Sensor
Silahkan Klik Disini.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kandungan oksigen didalam gas buang sisa hasil
pembakaran mesin guna mengontrol rasio atau perbandingan campuran bahan bakar dan
udara (AFR), jika AFRnya lebih kurus dibandingkan AFR Stoichiometri (14:1), maka
kandungan oksigen pada gas buang ditambah dan jika AFRny lebih gemuk dibandingkan
AFR Stoichiometri (14:1), Maka kandungan oksigen pada gas buang dikurangi, oksigen
sensor terletak di knalpot atau exhaus manifold,atau juga sebelum Catalic converter dan
sesudah Catalic converter. Adapun Cara Kerja Oksigen Sensor Silahkan Klik Disini.
Bagaimana bisa ?
Dulu pada sistem bahan bakar konvensional, karburator menjadi ujung tombak.
Fungsinya untuk memasukan bensin ke aliran udara yang menuju intake dengan
perbandingan yang pas.
Kita mengenal AFR (air fuel ratio), yang dijadikan acuan volume bahan bakar yang
dimasukan ke mesin. Umumnya AFR dikatakan ideal pada angka 14 hingga 15
banding 1.
AFR tersebut harus dijaga pada putaran mesin berbapapun, sehingga untuk
membuatnya selalu ideal, karburator menggunakan prinsip kevakuman.
Namun kevakuman ini dinilai kurang efektif dan menimbulkan efek pemborosan
bahan bakar. Sehingga diremukanlah sistem pemasok tanpa melalui karburator atau
yang biasa disebut sistem EFI.
Injektor menjadi ujung saluran yang membuka dan menutup saluran bensin untuk
mengatur pemasukan bensin. Selengkapnya bisa anda baca pada Cara kerja sistem
EFI.
Sensor adalah komponen pendeteksi suatu keadaan. Dalam sistem Elektronika, kita
mengenal input-control-output. Output akan melakukan sebuah aksi berdasarkan
perintah control. Sementara control memberi perintah berdasarkan acuan dari input.
Dalam hal ini, input itu adalah sensor, lalu control sebagai ECU dan output adalah
injector.
Sensor apa saja yang ada pada mesin EFI ?
1. IAT Sensor
Intake aie temperature sensor berfungsi mendeteksi suhu udara yang masuk ke
intake manifold. Letak sensor ini ada pada box filter tepatnya setelah filter udara.
Kalau udara yang masuk dingin maka bensin yang dimasukan juga harus lebih
banyak karena udara dingin memiliki masa lebih besar. Sementara kalau udara lebih
panas, maka bensin yang dimasukan akan dikurangi.
2. MAF Sensor
Air flow meter adalah sensor yang berfungsi mendeteksi masa udara berdasarkan
alurannya. Sama seperti IAT sensor ini juga terletak setelah filter udara malah
biasanya IAT dan MAF itu terletak menjadi satu.
Cara kerja MAF adalah dengan memanfaatkan kawat panas, panas pada kawat
dihasilkan oleh listrik yang mengalir. Ketika udara mengalir melewati sensor maka
suhu kawat akan turun dan arus listrik yang digunakan untuk memanaskan kawat
harus lebih besar.
Semakin cepat aliran udara artinya semakin besar listrik yang diperlukan untuk
memanaskan kawat. Besar kecil listrik ini digunakan untuk mendeteksi masa udara
berdasarkan alirannya.
3. TP Sensor
Throtle position sensor atau TPS berfungsi untuk mendeteksi sudut buka katup.
Seperti yang kita ketahui, EFI tidak memiliki karburator tapi masih memiliki throtle
body.
Fungsi throtle body ini yakni untuk mengatur RPM mesin dengan memanfaatkan
katup gas mirip pada katup gas sistem bahan bakar konvensional.
TPS akan mendeteksi berapa derajat kemiringan katup gas untuk mengetahui
tingkat kecepatan yang dimaksudkan pengemudi agar bisa menyuplai bensin
dengan volume yang pas.
Advertisement
Cara kerja TP sensor dengan memanfaatkan variabel resitor. Ada satu tuas yang
terhubung ke poros katup gas. Sehingga ketika katup gas bergerak, tuas ini juga
bergerak.
Pergerakan tuas akan mempengaruhi nilai resistansi dari sensor tersebut. Ini mirip
seperti sensor ketinggian bahan bakar didalam tanki.
4. MAP Sensor
Begitu juga pada sistem EFI, MAP dipakai untuk mengetahui load mesin.
Sementara Camshaft position sensor adalah sensor yang mengukur putaran poros
nok. Fungsinya untuk mengetahui posisi TOP silinder 1.
Cara kerjanya dengan menggunakan pick up coil, dimana ada stator coil dan
didekatnya terdapat rotor magnet. Namun jumlah gerigi pada CKP itu sesuai jumlah
silinder. Dan peletakan gerigi itu pas dengan posisi TOP masing-masing silinder.
Sensor ini akan menghasilkan sinyal PWM berbentuk gelombang sempurna yang
akan digunakan ECU untuk menentukan timming pembukaan injector dan RPM
mesin.
6. ECT Sensor
Engine coolant temperature sensor berfungsi untuk mengukur suhu air pendingin
didalam mesin. Hasil pengukuran ini akan mengetahui apakah mesin dalam
keadaan dingin atau panas.
Kalau dingin, maka sistem EFI akan mengaktifkan cold start injection (hanya pada
beberapa mobil).
Cara kerjanya sama seperti sensor suhu udara yang menggunakan thermister tipe
NTC. Umumnya, dalam satu mobil itu ada dua buah ECT sensor.
ECT sensor 1 terletak sebelum radiator, fungsinya untuk mendeteksi suhu air
pendingin yang keluar dari mesin. Sensor ini akan akurat dalam membaca suhu
mesin.
ECT sensor 2 terletak setelah radiator, fungsinya untuk mengukur air yang telah
melewati radiator. Sensor ini akan memberikan feedback terkait kinerja radiator
dalam mendinginkan air pendingin.
7. Oxygen Sensor
Oxygen sensor berfungsi untuk mendeteksi kandungan oksigen pada gas buang.
Melalui sensor ini ECU mengetahui bagaimana proses pembakaran mesin. Apakah
berlangsung sempurna atau premature.
Jumlah oksigen yang terkandung nantinya bisa menjadi indikator apakah seluruh
gas didalam ruang bakar terbakar dengan sempurna atau ada beberapa molekul gas
yang tidak terbakar.
Fuel pressure sensor berfungsi untuk mendeteksi tekanan pada selang bahan bakar.
Ini karena besar kecil tekanan bahan bakar juga bisa mempengaruhi volume bensin
yang keluar dari injektor.
Kalau tekanan bensin besar, maka saat injetor terbuka selama satu detik akan lebih
banyak bensin yang keluar dibandingkan kalau tekanan bahan bakar rendah.
Cara kerjanya dengan memanfaatkan sebuah katup yang bisa bergerak sesuai
tekanan didalam saluran bahan bakar. Pergerakan katup tersebut akan
mempengaruhi relay resistansi dari sensor.
Acelerated Pedal Position sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur
sudut pembukaan pedal gas. Sensor ini, akan mengetahui seberapa dalam pedal
gas diinjak oleh pengemudi.
APP sensor hanya disediakan pada mobil-mobil DBW (drive by wire) yang tidak
memiliki sensor TPS. Drive by wire adalah skema pengaturan RPM mesin tanpa
kawat gas. Jadi dari pedal gas menggerakan throtle body itu melalui sensor tanpa
kawat gas.
Cara kerjanya hampir sama seperti TPS sensor, dimana ada variabel resistor yang
memiliki nilai resistansi sesuai pergerakan katup.
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai macam macam sensor EFI. Semoga
bisa menambah wawasan kita semua.
4. Periksa tegangan pada posisi kaki Fuse EFI dan pastikan tegangan akan ada terus
menerus walaupun kunci kontak OFF
1. Lepaskan Fuse E/G 10A dari J/B 2 yang terdapat di ruang pengemudi diatas pedal gas.
2. Periksa tahanan Fuse E/G : nilai tahanan dibawah 1 Ohm.
4. Periksa tegangan pada posisi kaki Fuse E/G dan pastikan tegangan akan ada jika kunci
kontak pada posisi ON
EFI main relay berfungsi untuk mengaktifkan Engine ECU ( Control Unit EFI ). Jadi
walaupun tidak ada sekering yang putus tetapi relay ini rusak maka sistim EFI menjadi tidak
dapat berfungsi.
Kotak EFI Main Relay
1. Lepaskan Relay EFI dari J/B 2 yang terdapat di ruang pengemudi diatas pedal gas.
2. Periksa tegangan pada kaki relay ( 3 ) yang terdapat pada J/B 2, tegangan > 11 Volt.
Dan akan ada terus walaupun kunci kotak OFF
3. Periksa tegangan pada kaki relay ( 2 ) yang terdapat pada J/B 2, tegangan > 11 Volt.
Ketika kunci kontak ON.
1. Ukur tahanan pada kaki relay antara no 1 dan no 2 nilai tahanan kurang lebih 170 ohm.
2. Ukur nilai tahanan antara kaki relay no 3 dan 5, nilai tahanan harus > 10 Kilo ohm.
3. Beri tegangan dengan baterai pada kaki no 1 dan 2, kemudian ukur nilai tahanan antara
kaki relay no 3 dan 5, nilai tahanan harus dibawah 1 Ohm.
Jika pemeriksaan sampai pada relay sudah Ok sekarang pemeriksaan kita lanjutkan pada
ECU ( Engine ECU )
Lepaskan Connector E8 pada engine ECU Putar kunci kontak pada posisi ON.Periksa
tegangan yang terdapat pada pin no 7
Terminal Pada Soket ECM
2. Jika pada pin no 7 tidak terdapat tegangan. Periksa hubungan antara pin no 5 pada EFI
main relay yang terdapat pada J/B 2 dengan pin no 7 pada connector E8 ( nilai tahanan < 1
Ohm )
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar relay bahan bakar menjadi ON pada saat
kunci kontak pada posisi start.
Sirkuit_pumpa_bahan_bakar
2. Pada saat signal STA masuk ke ECM, ada signal N1 dan N2 ( dari crank sensor )
Signal NE, akan memberi inputan ke Engine ECU / ECM mengenai Rpm Mesin
untukmenentukan ijeksi bahan bakar dan mengaktifkan kerja pompa secara terus menerus.
SISTEM
TROUBLESHOOT BERMASALAH KEMUNGKINAN
Jumlah suplai bahan
bakar kurang
Pompa bahan bakar
Sistem Bahan bakar, EFI, rusak
Mesin Susah Hidup dan Pengapian Baterai habis
Injector tersumbat atau
mati
Socket injector mati
Busi tidak memercik
kan bunga api
Busi tidak memercik
kan bunga api
Koil mati / Tidak meng
alirkan arus
Mesin Pincang / Bergetar Injector tersumbat/tidak
Dengan Kuat Sistem Pengapian dan EFI menyemprotkan bahan bakar
Percikan Busi terlalu
kecil
Saluran bahan bakar
kotor
Kualitas bahan bakar
jelek
Oli sudah terlalu kotor
dan kental
Injector kotor
Saringan udara kotor
Campuran bahan bakar
udara tidak tepat
Mesin Mbrebet Pada Sistem Bahan bakar, EFI, Celah katup terlalu
Kecepatan Tertentu dan Pengapian rapat
Setelan bahan bakar
tidak tepat
Throttle tidak rapat
Setelan Katup tidak
tepat
Mesin Overheating
Sistem saluran bahan
bakar tidak tepat
Mesin Boros Sistem EFI Dan Pendinginan Injector bocor