Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Jenis Keanggotaan
(1) Anggota Biasa
(2) Anggota Luar Biasa

Pasal 2
Anggota Biasa
(1) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dijaring dan disaring
dari unsur masyarakat dan pemerintah.
(2) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dapat dipilih menjadi
Pengurus Komite Sekolah.

Pasal 13
Komposisi Anggota Biasa
(1) Anggota dari unsur masyarakat terdiri atas perwakilan:
a. Tokoh masyarakat orang tua siswa sebanyak ……… orang.
b. Tokoh masyarakat peduli pendidikan sebanyak ……… orang.
c. Tokoh pendidikan sebanyak ……… orang.
d. LSM bidang pendidikan sebanyak ……… orang.
e. Dunia usaha, industri, koperasi, dan perbankan sebanyak ..…… orang.
f. Organisasi profesi tenaga kependidikan (PGRI) sebanyak ……. orang.
g. Yayasan penyelenggara pendidikan sebanyak ……. orang.
(2) Anggota dari unsur pemerintah terdiri atas perwakilan:
a. Perwakilan pemerintah tingkat kecamatan/desa sebanyak ……. orang.
b. Perwakilan Dinas Pendidikan/satuan pendidikan sebanyak …... orang.
c. Perwakilan coordinator DPD tingkat kecamatan/DPD tingkat desa
sebanyak ……orang.
(3) Tata cara menentukan anggota Komite Sekolah tersebut diatur dalam
Peraturan organisasi.

Pasal 4
Berakhirnya Keanggotaan Biasa
(1) Mengundurkan diri;
(2) Diberhentikan;
(3) Meninggal dunia.

Pasal 5
Tindakan Disiplin Organisasi
(1) Tindakan disiplin organisasi dikenakan kepada anggota yang :
a. Tidak mentaati kewajiban.
b. Tidak menjaga kehormatan dan nama baik organisasi.
(2) Tindakan disiplin dapat berupa :
a. Peringatan lisan atau tertulis.
b. Pembebasan sementara sebagai anggota.
c. Pembebasan/pemberhentian sementara sebagai pengurus.
d. Pemberhentian.

Pasal 6
Anggota Luar Biasa
(1) Anggota luar biasa adalah anggota Komite Sekolah yang berasal dari
pakar pendidikan.
(2) Anggota luar biasa ditentukan oleh musyawarah Komite Sekolah dan
sebanyak-banyaknya berjumlah 5 (lima) orang.
(3) Anggota luar biasa bukan anggota musyawarah dan bukan anggota
pengurus.
(4) Tata cara penjaringan dan penyaringan Balon anggota luar biasa beserta
hak dan kewajibannya diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 7
Berakhirnya Keanggotaan Luar Biasa
(1) Mengundurkan diri
(2) Diberhentikan.
(3) Meninggal dunia.

BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 8
Anggota Pengurus
(1) Anggota pengurus adalah anggota biasa/anggota musyawarah yang
mendapat kepercayaan musyawarah untuk menjadi pengurus
(2) Jumlah anggota pengurus harus ganjil, yaitu berjumlah 7 orang atau
senbilan orang.
(3) Jumlah angota pengurus harus lebih kecil dari 50 % jumlah anggota
musyawarah sehingga jumlah anggota musyawarah tersisa lebih besar
dari pada jumlah pengurus.

Pasal 9
Komposisi pengurus.
(1) Pengurus harian berjumlah 3 orang, yang terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. seorang Sekretari.
c. Seorang Bendahara.
(2) Pengurus Bidang berjumlah 4 orang atau 6 orang yang terdiri:
a. Seorang atau dua orang di bidang perencanaan dan Evaluasi
Pendidikan.
b. Seorang di bidang sarana dan prasarana pendidikan.
c. Seorang di bidang kerjasama.
d. Seorang atau dua orang di bidang partisipasi dan aspirasi masyarakat.
(3) Tata kerja pengurus di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 10
Pemilihan Pengurus
(1) Pengurus Harian dipilih langsung oleh anggota musyawarh secara
bertahap melalui 3 (tiga) format pemilihan, yaitu :
a. Format pertama (F1) memilih seorang ketua.
b. Format kedua (F2) memilih seorang Sekretaris.
c. Format ketiga (F3) memilih seorang Bendahara.
(2) Musyawarah mengesahkan 3 (tiga) orang terpilih menjadi Pengurus
Harian dan bertugas melengkapi kepengurusan yang dilaporkan dan
disahkan dalam musyawarah tersebut.
(3) Pengurus terpilih mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.
(4) Serah terima jabatan dari pengurus lama kepada pengurus baru
dilaksanakan dalm musyawarh tersebut.

Pasal 11
Tugas dan Tanggung jawab Pengurus
(1) Pengurus Komite Sekolah bertugas :
a. Menyusun Program Kerja Tahunan termasuk anggaran belanja
tahunan.
b. Menyusun penbagian tugas dan wewenang pengurus.
c. Menyusun Peraturan organisasi dalam mempelancar proses
berorganisasi.
d. Menegakan disipilin organisasi.
(2) Pengurus Komite Sekolah bertanggung jawab kepada musyawarh tentang
:
a. Pencapaian program kerja tahunan dan tiga tahunan.
b. Pelaksanan proses berorganisasi.

BAB III
MUSYAWARAH

Pasal 12
Musyawarah Komite Sekolah
(1) Musyawarah Komite Sekolah merupakan forum tertinggi organisasi yang
dilangsungkan 3 (tiga) tahun sekali atau setelah masa bakti pengurus
berakhir.
(2) Musyawarah anggota Komite Sekolah dinyatakan sah bila dihadiri
sekurang-kurangnya dua kali jumlah anggota pengurus.
(3) Musyawarah Komite Sekolah berkewajiban melaksanakan acara pokok
sebagai berikut:
a. Membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban kerja.
b. Membahas dan mengesahkan rencana untuk kerja 3 (tiga) tahun
mendatang atau periode kerja selanjutnya.
c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti 3 (tiga) tahun berikutnya.
d. Membahas dan memilih anggota musyawarah Komite Sekolah yang
baru.

Pasal 13
Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah
(1) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah merupakan forum tertinggi
organisasi yang dilaksanakan sebelum masa bakti pengurus berakhir.
(2) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah dinyatakan sah bila dihadiri oleh
dua kali lebih besar dari jumlah pengurus Komite Sekolah.
(3) Keputusan musyawarah Luar Biasa harus disetujui sekurang-kurangnya
3/4 dari jumlah peserta musyawarah yang hadir.
(4) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah berkewajiban melaksanakan
acara pokok sebagai berikut:
a. Membahas dan menilai laporan pertanggung jawaban kerja.
b. Memutuskan menerima/menolak pertanggungjawaban kerja dengan
rekomendasi musyawarah sebagai berikut:
 rekomendasi meneruskan masa baktinya dengan perbaikan
sebagaimana harapan musyawarah.
 rekomendasi memberhentikan pengurus.
c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti antara waktu.
d. Timbang terima antara pengurus lama dan pengurus baru.

Pasal 14
Musyawarah Kerja Komite Sekolah
(1) Musyawarah Kerja Komite Sekolah merupakan forum tertinggi kedua
dalam organisasi yang dilaksanakan satu tahun sekali.
(2) Musyawarah kerja dinyatakan sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
dua kali jumlah pengurus.
(3) Keputusan musyawarah kerja harus disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah peserta musyawarah.
(4) Musyawarah kerja diwajibkan melaksanakan acara pokok sebagai berikut:
a. Memnahas dan menilai laporan pertanggungjawaban kerja pengurus
untuk satu tahun.
b. Mengesahkan rancangan program kerja untuk satu tahun kemudian

Pasal 15
Hak Anggota Musyawarah
(1) Memilih dan dipilih menjadi pengurus Komite Sekolah.
(2) Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan.
(3) Membela diri atas tindakan organisasi yang dijatuhkan kepadanya.
(4) Memperoleh kesejahteraan, pembelaan dan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas oorganisasi.

Pasal 16
Kewajiban Anggota Musyawarah
(1) Menghadiri seluruh acara musyawarah.
(2) Mentaati tata tertib musyawarah.
(3) Berlaku proaktif dalam setiap persidangan.

BAB IV
RAPAT-RAPAT

Pasal 17
Rapat Kerja
(1) Rapat kerja adalah rapat pengurus lengkap yang dilaksanakan pada hari
kerja.
(2) Rapat kerja dipimpin oleh ketua dengan acara disesuikan dengan
kepentingan organisasi secara opersasional.
Pasal 18
Rapat Konsultasi
(1) Rapat Konsultasi adalah rapat antara seluruh Pengurus Harian dengan
pihak lain yang berhubungan dengan kepentingan pendidikan.
(2) Rapat Konsultasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan
kepentingan organisasi baik secara konsepsi maupun secara operasional.

Pasal 19
Rapat Koordinasi
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat antara seluruh pengurus dengan pihak lain
yang berhubungan dengan kepentingan pendidikan.
(2) Rapat Koordinasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan
kepentingan organisasi dalam teknis kerjasama operasional.

Pasal 20
Rapat Pleno Pengurus Harian
(1) Rapat Pleno Pengurus Harian adalah rapat yang dihadiri hanya oleh
Pengurus Harian.
(2) Rapat Pleno Pengurus Harian dipimpin oleh ketua dengan acara
pemecahan masalah proses berorganisasi yang sangat penting.

Pasal 21
Rapat Pleno Terbatas
(1) Rapat Pleno Terbatas adalah rapat antara pengurus harian bidang
tertentu.
(2) Rapat Pleno Terbatas dipimpin oleh ketua dengan acara penjelasan khusus
tentang memperlancar kerja bidang tersebut.

Pasal 22
Rapat Pleno Insidental
(1) Rapat Pleno Insidental rapat pleno lengkap yang dilaksanakan diluar
jadwal kerja.
(2) Rapat Pleno Insidental adalah rapat lengkap yang dipimpin oleh ketua
dengan acara koordinasi operasional lintas bidang.

Pasal 23
Rapat Bidang
(1) Rapat Biadang adalah rapat yang dihadiri oleh ketua-ketua Bidang.
(2) Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua Bidang Perencanaan dan Evaluasi
Pendidikan dengan acara sinkronisasi program.

BAB V
PENGE LOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 24
Pengelolaan Keuangan
(1) Pengelolaan Keuangan dilaksanakan secara profesional.
(2) Pengelolaan Keuangan diperiksa oleh Panitia Pemeriksaan Keuangan dan
Kekayaan Organisasi yang dtugaskan oleh musyawarah pada setiap 1
(satu) bulan sebelum pertanggungjawaban berakhir.
(3) Laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan
pertanggungjawaban–pertanggungjawaban pengurus.
(4) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur dalam Peraturan
Organisasi

Pasal 25
Pengelolaan Kekayaan Organisasi
(1) Jenis Kekayaan Organisasi :
a. barang bergerak,
b. barang tidak bergerak / tetap, dan
c. kertas berharga.
(2) Pengelolaan Kekayaan Organisasi dilaksanakan secara professional.
(3) Pengelolaan Kekayaan Organisasi diperiksa oleh Panitia Pemeriksa
Keuangan dan Kekayaan Organisasi.
(4) Laporan Pengelolaan Kekayaan Organisasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban pengurus.
(5) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur melalui Peraturan
Organisasi.

Pasal 26
Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi
(1) Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi diangkat oleh
musyawarah sebelum pertanggungjawaban kerja berakhir, baik pada
pertanggung jawaban tahunan maupun tiga tahunan.
(2) Panitia yang dimaksud dalam ayat (1) dalam pasal ini berjumlah 3 (tiga)
orang anggota Komite yang bukan pengurus.
(3) hasil pemeriksaan dilaporkan dalam musyawarah.

BAB VI
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 27
Untuk pertama kali Susunan Pengurus Komite Sekolah dikukuhkan melalui
Surat Keputusan Kepala Cabang Dinas , selanjutnya ditentukan dalam
AD/ART.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 28
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur melalui peraturan
organisasi yang disusun oleh pengurus dan dilaporkan dalam
musyawarah.
(2) Anggaran Rumah Tangga (ART) ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Dtetapkan di : Kadungora
Pada Tanggal : 1 Juli 2005

Pimpinan Sidang,

Ketua, Sekretaris,

Anda mungkin juga menyukai