Anda di halaman 1dari 8

8 Langkah Praktis Membuat

PENAWARAN yang Tidak Bisa


Ditolak Konsumen
PENJUALAN itu terjadi karena adanya PENAWARAN, sehingga penting sekali
setiap pebisnis kuliner belajar tentang bagaimana membuat PENAWARAN yang
tidak bisa DITOLAK oleh konsumen. Konsep PENAWARAN itu sangat luas yah,
tidak melulu bicara hanya masalah PROMO sebetulnya, apalagi di dalam konteks
bisnis kuliner.

Contoh "Kentangnya mau di upsize kak cuman nambah 5.000?" Nah ini penawaran
di mana ketika konsumen sedang antri, kemudian mereka di TEMBAK untuk
memutuskan dengan cepat, mau lebih gede ga kentangnya hanya dengan Rp.
5.000, secara psikologi penawaran ini terlihat SANGAT MENGUNTUNGKAN bagi
konsumen pada moment itu sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk
UPSIZE, padahal setelah dimeja mungkin ajah baru mikir "LAH BANYAK AMAT
YAH, kaga abis deh", sesuatu yang sebetulnya mereka tidak butuhkan tapi pada
akhirnya karena PENAWARANNYA terlihat sangat MENGUNTUNGKAN, akhirnya
mereka membeli juga. Menarik yah?

Nah, bagaimana kita bisa mengimplementasikan PENAWARAN yang sulit di


TOLAK di dalam bisnis kuliner kita? Nah coba kita bahas yuk 8 LANGKAH
PRAKTISnya sehingga nanti temen-temen bisnis kuliner mudah
MENERAPKANNYA.

1. SIAPKAN PENAWARAN YANG TIDAK BISA DITOLAK

PENAWARAN itu kunci apakah konsumen akan membeli dan merekomendasikan


sehingga penting banget buat temen-temen kuliner paham bagaimana cara
MEMBUAT PENAWARAN yang tidak bisa DITOLAK. Bagaimana caranya?
• Pahami ke siapa kita menjual produk kita
• Pahami apa yang konsumen "inginkan dan harapkan" bukan cuman
butuhkan.
• Pahami apa yang ditawarkan oleh PESAING, kelebihan dan
kelemahannya
• Pelajari PENAWARAN-PENAWARAN yang sudah pernah ada dan apa
IMPACT nya.
• Dibuat kalkulasi hitungan yang kuat karena kemungkinan besar akan
terkait dengan ANGKA
• Baru kemudian siapkan PENAWARAN yang SULIT atau TIDAK BISA
DITOLAK.

2. PROMOSIKAN PENAWARAN TERSEBUT

PENAWARAN itu akan dibeli sehingga PENJUALAN bisa meningkat karena di


PROMOSIKAN ke target yang tepat, menggunakan media/platform yang tepat dan
pada saat yang tepat. Mau sekeren apapun penawaran yang kita buat, klo GA ADA
yg TAU, yah GA ADA yg BELI. Misal, kamu punya PENAWARAN SPECIAL 3 hari
ajah, BUY 1 GET 1, mantep nih dari hasil analisa PENAWARANNYA, terus cuman
di taro di selembar FLYER di depan kasir, yah KE LAUT hasilnya, ato hanya ditaro
di Instagram yang engage ratenya juga cuma NOL KOMA, HALU namanya.

3. KASIH LIMIT WAKTU BUAT PENAWARANNYA

Selalu berikan LIMIT WAKTU untuk PENAWARAN yang kamu buat, sehingga
muncul pikiran "RUGI" dalam benak konsumen kalo tidak dimanfaatkan
penawarannya saat ini juga, apalagi ditambah misalnya Bonus SPECIAL dari
penawaran tersebut, makin membuat konsumen berpikir "RUGI NIH KLO GA BELI
SEKARANG".

4. Buat HEADLINE yang POWERFULL

JUDUL / HEADLINE itu SUPER PENTING, kalimat pendek yang membuat pikiran
konsumen DUARRR / WOWWWW / EDANNN sehingga matanya kemudian terus
membaca penawaran yang dibuat sampai lengkap serta menimbulkan efek
DORONG SADIS untuk segera "MEMBELI". BUY 1 GEt 1, HANYA HARI INI ....
BURUAN nah contoh HEADLINE yang "memaksa" otak untuk lanjut membaca apa
yang DITAWARKAN.

5. DESIGN & VIDEO YANG MENGGANGGU PIKIRAN

Unsur DESIGN & VIDEO juga sangat penting untuk membuat PENAWARAN
menjadi sangat MENARIK dan MENDORONG orang pada akhirnya untuk
bersegera MEMBELI. Barusan nih beli ramen di sebuah tempat, karena apa?
Karena DESIGN tempatnya CAKEP, di videokan dengan cara yang menarik serta di
promosikan oleh ownernya di TIKTOK, jadinya ajah rame-rame dari kantor pergi
ke ramen tersebut.

6. SIAPKAN ALTERNATIF CALL TO ACTION

PENAWARAN itu harapannya khan ada yang BELI, sehingga PENJUALAN NAIK,
nah pastikan di PENAWARAN yang kita buat ada CALL TO ACTION yang detail,
jelas, dan mudah dipahami. Misalnya ada Nomor WA untuk order, ada MAP Google
klo mau pergi ke sana, ada FEED Instagram kalo mau liat menu-menu, ada kontak
bisnis di Google Business, dilengkapi dengan review-review yang bagus, sehingga
tidak ada cela untuk konsumen tidak bisa MENEMUKAN PENAWARAN yang kita
buat.

7. BUAT ALTERNATIF PENAWARAN

Apakah 1 PENAWARAN cukup? TIDAK, buatlah selalu ALTERNATIF PENAWARAN


dengan semua poin di atas, kemudian coba TAWARKAN melalui berbagai media
alternatif PENAWARAN tersebut. Bisa ISI PENAWARAN yang berbeda, bisa juga
DESIGN & VIDEO nya yang beda, bisa juga HEADLINE nya beda padahal konteks
nya sama ajah. Intinya BUAT ALTERNATIF, test, dan ukur mana PENAWARAN
yang paling efektif.

8. UKUR HASILNYA APAKAH DI KILL, IMPROVE, atau REPEAT

Terakhir PENAWARAN itu harus di ukur, apakah ada HASIL, apakah perlu
diGANTI, di IMPROVE, atau bahkan harus di REPEAT, karena ternyata
memberikan hasil yang sangat bagus bagi PENJUALAN. Misal brand OVERHOT
YAA!!!, mereka membuat penawaran TEBUS MURAH setiap KAMIS hanya seharga
25 ribu, nah program ini ternyata memberikan dampak bagus terhadap penjualan
sehingga terus di REPEAT setiap Kamis walaupun dengan KONSEP yang berbeda-
beda.

Nah temen-temen kuliner semua, demikianlah 8 langkah praktis untuk membuat


PENAWARAN yang tidak bisa ditolak oleh konsumen, semoga bisa dipraktekan
dan bisa bermanfaat buat bisnis kuliner temen-temen semua.

Semoga bermanfaat untuk para foodpreneurs!


Naikin Traffic Sales Melalui Nano
Influencers Dalam Bisnis Kuliner
Updated: Dec 29, 2020
Ada 8 catatan penting yang wajib dipahami oleh setiap pebisnis kuliner
Media sosial semakin banyak pengguna, tetapi semakin banyak juga pemain
(brand) di dalamnya! Sudah tidak asing juga bahwa algoritma Facebook
sebetulnya “memaksa” brand untuk melakukan aktivitas non-organik (berbayar)
agar dapat memiliki keunggulan dibandingkan akun brand lainnya. Nah… tetapi
dengan berbagai keterbatasan, salah satunya adalah keterbatasan budget, maka
kita harus pintar mencari solusi agar mendapatkan exposure tambahan di media
sosial. Salah satunya adalah dengan mengutilisasi keberadaan dan peran nano
influencers!

1. Apa itu Nano Influencers

Sederhananya, nano influencers itu adalah selebgram kelas “kecil-kecilan.” Secara


numbers, tipe influencers ini dapat dikategorikan berdasarkan jumlah
followersnya, yaitu dari 1.000 – 5.000 followers.

2. Mengapa Bisnis Kuliner perlu Mengutilisasi Nano Influencers

Meskipun followersnya tidak sebanyak selebgram pada umumnya, jangan salah!


Mereka memiliki tingkat interaksi (dapat dinilai dari Engagement Rate dan
aktivitas pada lapak komen) yang tinggi. Mereka tidak segan-segan membalas
semua komen dari followersnya, karena juga sedang berada di tahap “cari pamor.”
Di sisi lain, followersnya lebih loyal dibandingkan dengan followers selebgram
kelas mikro / makro, sehingga cenderung lebih aktif dalam menanggapi postingan
mereka. Standar Engagement Rate pada Nano Influencers ini di atas 10%, lho (dua
kali lebih tinggi dibandingkan kategori influencer lainnya)!
3. Apa saja Keuntungan bagi Bisnis Kuliner Apabila Berhasil Mengutilisasi
Nano Influencers

Menyambung poin nomor 2 bahwa nano influencers ini adalah para seleb yang
sedang cari pamor, tentu mereka juga lebih agresif dalam menciptakan konten.
Berdasarkan data dari SocialPubli, hanya 44% nano influencers yang sudah
“monetary minded” alias punya rate professional. Sisanya, masih sangat terbuka
terhadap free endorsement. Kita kasih produk gratis, mereka mau kok ngereview
di lapak mereka! Jikapun berbayar, ratenya jauh lebih murah daripada influencer
kelas mikro apalagi makro. Sebagai contoh di Bandung, banyak nano influencers
yang ratenya tidak sampai 100 ribu per post feeds, hemat banget khan!

4. Bagaimana Cara Menemukan Nano Influencers

Kamu bisa temukan di sociabuzz.com, tanya followersmu lewat aktivitas di Insta


Story (biar sekalian jadi konten yang memancing interaksi) atau temukan secara
manual lewat hunting-hunting di explore Instagram.

5. Bagaimana cara Menghubungi Nano Influencers

Hubungi mereka lewat Direct Message (karena jarang yang menginformasikan


alamat email professional mereka) dan jangan lupa perkenalkan brandmu dengan
baik agar mereka sedari awal mampu memutuskan kecocokkan mereka terhadap
nilai atau profil brandmu. Sampaikan langsung maksudmu menghubungi mereka
ya, agar mereka juga tidak bingung (yang akhirnya berujung tidak membalas
kontakmu). Lebih baik lagi kalau kamu minta nomor WhatsApp atau email
mereka, agar tim marketingmu memiliki pendataan yang baik apabila ke
depannya mau bekerja sama lagi dengan influencer ybs.
6. Bagaimana cara agar membuat Nano Influencers tertarik dengan
bekerjasama

Lanjutan dari poin 5 (kejelasan mengenai brand dan maksudmu menghubungi


mereka) tawarkan mereka kolaborasi yang sederhana (effortless untuk mereka
lakukan) dan menguntungkan juga buat mereka. Jangan lupa, kita berharap
kerjasamanya free, lho, sehingga jangan “maruk”! Misal: berikan mereka produk
secara free dengan timbal balik mereka minimal posting di Insta Story mereka,
atau ajak mereka “Instagram Takeover.” Jika mau mereka posting dengan nilai
lebih besar (di feeds) atau lebih sering, tentu penawaran darimu harus lebih
bernilai lagi.

7. Konten apa yang cocok untuk publikasi melalui Nano Influencers

Beda influencers, beda preferensi. Sehingga, jangan sampai penawaran


kolaborasimu disamaratakan ke seluruh influencers yaah! Perhatikan aktivitas
mereka di feeds atau instastory. Kalau mereka sering mereview produk, maka
tawarkan mereka untuk dikirimkan produk secara gratis agar mereka bisa review.
Kalau mereka lebih sering giveaway, maka tawarkan voucher atau hadiah yang
bisa mereka bagi-bagikan ke followers mereka. Pokoknya, sempatkan riset singkat
dulu terhadap nano influencers yang kamu inginkan agar bisa menawarkan sistem
barter yang cocok dengan preferensi mereka juga.

8. Hal-hal lainnya

Perlu diingat juga, bahwa nano influencers biasanya bukanlah pihak-pihak yang
terbiasa bekerja sama secara professional. Jika kamu melakukan paid
collaboration dengan mereka, jangan asing lagi jika mereka belum memiliki
invoice yang resmi, atau bahkan tidak terbiasa berkomunikasi melalui email.
Sesuaikan cara komunikasi dan longgarkan sedikit aturan-aturan bisnismu dalam
beriklan agar mereka juga merasa nyaman. Selain itu, jangan putus komunikasi
dengan mereka agar ke depannya siapa tau mereka naik level menjadi mikro
bahkan nano influencers, mereka tetap terbuka berkolaborasi dengan brandmu
(seperti memberikan harga khusus!) karena brandmu meninggalkan kesan yang
baik.

Gimana, bisa banget kan utilisasi nano influencers ini kamu lakukan apabila
brandmu sedang minim budget marketing (atau sedang didistribusikan untuk
aktivitas marketing lainnya) karena lebih efisien costnya, namun jika dilakukan
dengan rutin maka bisa mendatangkan manfaat yang besar untuk exposure
brandmu di media sosial!

Anda mungkin juga menyukai