Poin Bahasan:
1. TARGET MARKET
Dari sekian banyak orang yang online, mau ngincer pembeli yang seperti apa? Kalo ada yang
jawab “semua”atau “siapa aja bisa beli produk saya” itu adalah jawaban yang kurang tepat.
Saya akan berikan sedikit gambaran. Ada 2 produk kecantikan: Viva dan SK-II. Siapa saja boleh
membeli produk tersebut kan? Tapi apakah target pembelinya sama?
Yuk coba jawab dulu siapa yang beli produk merek Viva, siapa yang beli produk merek SK-II?
Target pembeli Viva: Tinggal di daerah tingkat II, wanita usia 18-30, pendapatan bulanan <5jt
Target pembeli SK-II: Tinggal di ibukota, wanita usia 30-40, pendapatan bulanan >15jt
Menentukan target market ini wajib ditentukan untuk memudahkan bagaimana cara kita
menjual produk kita nantinya.
Menjual skincare ke ibu rumah tangga akan berbeda cara menawarkannya dengan menjual
skincare ke mahasiswi. Padahal sama-sama perempuan.
Ke ibu rumah tangga: “Mom, walaupun di rumah harus tetep cantik biar suami seneng.”
Ke mahasiswi: “Jangan terlalu sibuk ngurusin tugas kuliah sampe lupa ngurusin diri sendiri.”
Menentukan target market ini sangat berpengaruh ketika Anda berjualan di Instagram atau
Facebook. Karena di social media kita harus menawarkan dagangan kita, dan cara nawarinnya
harus menyesuaikan target market.
Misalnya bagaimana fotonya, warnanya, cara menyapanya, isi captionnya.
Target market juga akan menentukan bagaimana cara mereka bertransaksi.
Untuk yang tinggal di kota besar dengan pendidikan tinggi dan terbiasa dengan internet sehari-
hari, mungkin akan lebih mudah untuk belanja di website atau marketplace.
Tapi untuk di daerah yang awam dengan internet, tidak biasa dengan jualan online tersistem,
mungkin akan lebih suka dengan transaksi di whatsapp.
Anda akan dapat menentukan siapa target market Anda di modul berikutnya.
2. FUNNELING – KANAL PENJUALAN
Bagaimana tahapan terjadinya penjualan di sebuah kios warung jus di sebuah kantin sekolah
SMA?
(menunggu jawaban)
1. Siswa datang ke kios
2. Siswa memesan jus dan membayar.
Sederhana ya.
Bagaimana tahapan penjualan di restoran cepat saji yang memiliki layanan order online dari
gofood/grabfood?
1. Dine in & Takeaway
2. Online order
Dine In & Takeaway:
Pembeli memesan di meja kasir, membayar, lalu menunggu di meja yang tersedia.
Online order
Pembeli memesan di aplikasi, membayar di aplikasi, menunggu driver ojol mengantar
pesanannya.
Mulai paham ya tentang tahapan penjualan.
3. PROMOSI.
Dalam berjualan online pun juga butuh promosi. Yaa namanya jualan, kalo gak promosi gimana
mau laku ya gak.
Ada 2 jenis promosi, promosi gratisdan berbayar.
Promosi gratisnya dulu deh, ada apa aja ya? Salah satunya, memposting produk di stories
whatsapp supaya teman-teman dan keluarga kita tau kalo kita jualan online.
Lalu posting di feed facebook pribadi, juga instagram. Itu juga adalah bentuk promosi gratis.
Ada 3 marketplace yang terkenal di Indonesia, Tokopedia, shopee, dan bukalapak. Semuanya
gratis dan kita bisa buka toko disana untuk mempromosikan produk kita gratis.
Lalu ada juga promosi berbayar. Harapannya dengan berbayar, kita mendapatkan jangkauan
market yang lebih besar dan banyak daripada sebelumnya.
Saya akan mengenalkan beberapa:
Anggota premium Marketplace.
Ini namanya bisa berbeda-beda di setiap marketplace, Di tokopedia disebut Power Merchant,
bukalapak disebut super seller. Dengan menjadi anggota premium toko dan produk Anda akan
lebih sering dimunculkan ke orang-orang melebihi yang gratisan.
Jadi misalnya Anda jualan casing smartphone. Ketika seseorang mencari casing di Bukalapak,
akan ada banyak muncul produk casing dari berbagai toko. Tapi jika Anda super seller, posisi
produk Anda akan ada di barisan awal.
Ini seperti kios di pasar yang tiba-tiba ditaruh di pinggir jalan utama sehingga terlihat banyak
orang.
Ada banyak lagi keuntungan menjadi anggota premium:
Tokopedia: https://seller.tokopedia.com/edu/power-merchant/
Bukalapak: https://www.bukalapak.com/super-seller
Instagram Ads (Iklan Instagram)
Ini adalah promosi langsung yang disediakan Instagram. Dengan beriklan di Instagram
postingan kita yang seharusnya hanya bisa dilihat oleh follower saja, menjadi bisa dilihat oleh
lebih banyak orang sesuai yang kita inginkan. Biayanya dimulai dari 12 ribu rupiah dan bisa
dibayar melalui transfer.
Jika Anda berjualan online di Facebook itu juga sama. Ada yang disebut dengan Facebook
Ads atau Iklan Facebook. Cara kerjanya juga mirip.
Endorse
Ini yang juga biasa dilakukan oleh teman-teman online shop di Instagram. Membayar sejumlah
orang-orang terkenal di Instagram berfollower banyak banget (atau biasa disebut selebgram)
untuk mempromosikan online shop kita.
Selebgram memiliki banyak follower(puluhan ribu hingga jutaan) dan memiliki pengaruh terhadap
apa yang dipakainya. Dengan begitu, ketika selebgram mempromosikan produk sebuah online
shop, diharapkan followernya akan suka, follow, dan belanja produk di online shop tersebut.
Paid Promote (PP).
Ini juga salah satu bentuk promosi berbayar yang umum dilakukan di Instagram. Bedanya
dengan endorse, kita berpromosi di akun-akun publik. Akun publik yaitu akun yang kontennya
berupa informasi, berita, atau hiburan.
Kesamaannya adalah, akun-akun ini sama juga memiliki jumlah followeryang banyak sehingga
ketika produk kita dipromosikan di akun ini, kita akan mendapat raihan follower dan pelanggan
baru yang menyukai/ membutuhkan produk kita.
“Kak, setelah produknya sampai, tolong berikan ulasannya yaaa 🙂 Setelah memberikan
ulasan kakak akan dapat diskon 10% untuk pembelanjaan berikutnya.”
5. TEST DAN UKUR
Ini adalah salah satu prinsip yang wajib dilakukan setiap pebisnis online atau online
shop. Test yaitu mencoba hal-hal untuk memaksimalkan kinerja olshop. Ukur yaitu untuk
mengevaluasi hasil test untuk melakukan action berikutnya.
Mengapa diperlukan Test dan Ukur?
Test itu perlu karena tidak ada yang pasti di jualan online. Jurus satu olshop ketika dijiplak persis
belum tentu sama hasilnya. Kita harus TEST!
Dan Ukur? Iya karena memang memungkinkan untuk itu, dan hasil pengukuran akan lebih cepat
untuk memaksimalkan performa bisnis online kita.
Setiap kita posting sesuatu akan terlihat jumlah impresinya (reach, like, dan komennya) sebagai
bentuk ukuran. Jika jumlah gak bagus, kita bisa test dengan posting jenis konten yang lain.
Contoh lain. Jika kita sedang menawarkan produk dengan cara A dan ternyata responnya
kurang baik, maka kita bisa langsung gunakan cara B, dan seterusnya.
Dalam berjualan online kita bisa test sebanyak mungkin hal yang kita mau karena media
jualannya gratis dan flexibel. Kita bisa coba testing produknya, kontennya, cara jualannya,
kemasannya, harganya, cara melayani konsumen.
6. DATA KONSUMEN
Ketika sudah masuk ke dunia jualan online, jangan lupakan soal ini. Data Konsumen. Yaitu data
yang kita miliki tentang konsumen untuk bisa kita olah menjadi omset kelak.
Data ini antara lain: nama, no wa, kota domisili, gender, usia. Bahkan bisa sampai ke yang lebih
detail seperti: tanggal lahir, hobi, daya beli, pekerjaan.
Untuk apa ya data ini?
Data ini dapat digunakan untuk:
1. Pengambil keputusan dalam menentukan produk yang dijual, harga yang tepat, dan
penawaran yang menarik. Dengan mengetahui data konsumen yang kita miliki, kita jadi
bisa lebih paham produk-produk apa yang disukai konsumen kita, juga akan lebih
mengerti bagaimana komunikasi yang ideal dengan mereka.
2. Meningkatkan penjualan dengan repeat order. Dengan memiliki kontak mereka, kita bisa
ajak konsumen kita untuk belanja lagi dan lagi.
3. Meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan memiliki kontak mereka, kita bisa menjalin
interaksi lebih rutin untuk meningkatkan rasa loyal pelanggan. Sesederhana
mengucapkan selamat ulang tahun kepada pelanggan.
4. Data ini juga bisa Anda pakai untuk menentukan pemirsa iklan Anda di Instagram
Ads / Facebook Ads.
Jangan sepelekan data konsumen karena konsumen online bisa belanja di toko online mana
saja terserah dia. Kalau kita melepas mereka begitu saja setelah belanja pertama kali, maka
belum tentu dia akan kembali lagi.
Okeey, itu adalah hal-hal super penting yang harus kita jadikan prinsip dan praktekkan ketika
sudah mulai jualan online. Ada yang mau ditanyakan?