Anda di halaman 1dari 46

BAB I

KONSEP-KONSEP DASAR

1. Persamaan Diferensial

Suatu persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang melibatkan suatu

fungsi yang dicari dan turunannya.

Contoh

Persamaan-persamaan berikut adalah persamaan-persamaan diferensial yang

melibatkan fungsi y yang tidak diketahui.

dy (1.1)
 5x  3
dx

2
d2y  dy 
ey  2  1 (1.2)
dx 2  dx 

d3y d2y
4   sin x   5 xy  0 (1.3)
dx 3 dx 2

3 7 2
 d2y   dy   dy 
 2   3 y   y 3    5 x (1.4)
 dx   
dx  dx 

2 y 2 y
 4 0 (1.5)
dt 2 x 2

Suatu persamaan diferansial adalah suatu persamaan diferensial biasa (PDB) jika

fungsi yang diketahui hanya terdiri dari suatu variabel independen. Jika fungsi

yang dicari terdiri dari dua atau lebbih variabel independen, persamaan diferensial

tersebut adalah persamaan diferensial parsial (PDP).


Contoh 1.2

Persamaan (1.1) sampai (1.4) adalah contoh dari persamaan diferensial biasa

karena fungsi y yang tidak diketahui terdiri hanya pada variabel x.

Persamaan (1.5) merupakan persamaan diferensial parsial, karena y terdiri dari

variabel independen t dan x.

Orde dari persamaan diferensial adalah orde dari turunan tertinggi yang muncul di

dalam persamaan tersebut.

Contoh 1.3

Persamaan (1.1) merupakan persamaan diferensial orde-pertama

Persamaan (1.2), (1.4), dan (1.5) merupakan persamaan diferensial orde-kedua.

[perhatikan dalam (1.4) bahwa orde dari turunan tertinggi yang muncul di dalam

persamaan tersebut adalah dua]

Persamaan (1.3) merupakan persamaan diferensial orde-ketiga.

NOTASI
Ekspresi matematis y, y, y, y  4  ,..., y  n  sering kali digunakan untuk

menuliskan masing-masing, turunan pertama, kedua, ketiga, keempat, …., ke-n

dari y terhadap variabel independen yang dimaksud. Jadi, y melambangkan

d2y d2y
jika variabel independennya adalah x , tapi melambangkan jika
dx 2 dp 2

veriabel independennya adalah p .

Perhatikan bahwa tanda kurung digunakan dalam penulisan y n untuk

membedakannya dari pangkat ke-n, y n . Jika yang menjadi variabel independen

adalah waktu, biasanya dilambangkan oleh t, tanda petik biasanya digantikan

dy d 2 y
dengan titik. Jadi, y , y , dan y masing-masing melambangkan , , dan
dt dt 2

d3y
.
dt 3

SOLUSI

Solusi dari persamaan diferensial dalam fungsi y yang tidak diketahui dan

variabel independen x pada interval J , adalah fungsi y  x  yang memenuhi

persamaan diferensial secara identik untuk semua x dalam J.

Contoh 1.4
Apakah y  x   c1 sin 2 x  c2 cos 2 x , di mana c1 dan c2 adalah konstanta

sembarang, merupakan solusi dari y  4 y  0 ?

Dengan mendeferensialkan y , kita akan memperoleh

y  2c1 cos 2 x  2c2 sin 2 x dan y  4c1 sin 2 x  4c2 cos 2 x

Sehingga,

   4c1 sin 2 x  4c2 cos 2 x   4 c1 sin 2 x  c2 cos 2 x 


   4c1  4c1  sin 2 x    4c2  4c2  cos 2 x
0

Jadi, y  c1 sin 2 x  c2 cos 2 x memenuhi persamaan diferensial yang dimaksud

untuk semua nilai x sehingga merupakan solusi pada interval (-∞,∞).

Contoh 1.5

Tentukan apakah y  x 2  1 merupakan solusi dari  y  4  y 2  1 .

Perhatikan bahwa sisi kiri dari persamaan diferensial tersebut harus non-negatif

untuk setiap fungsi real y  x  dan setiap x karena merupakan penjumlahan

suku-suku yang dipangkatkan dua dan empat, sedangkan sisi kanan dari

persamaan tersebut adalah negatif. Karena tidak ada fungsi y  x  yang memenuhi

persamaan ini, persamaan diferensial yang diberikan di sini tidak memenuhi

solusi.
Kita lihat bahwa beberapa persamaan diferensial memiliki solusi dengan jumlah

yang tidak terbatas (Contoh 1.4), sedangkan persamaan-persamaan lain tidak

memiliki solusi sama sekali (Contoh 1.5). Terdapat pula kemungkinan bahwa

suatu persamaan diferensial hanya memiliki satu solusi. Misalnya saja

 y 4  y 2  0 , dengan alas an-alasan yang sama seperti di dalam Contoh 1.5 hanya

memiliki satu solusi y  0.

Sebuah solusi khusus dari persamaan diferensial adalah satu solusi. Persamaan

Umum dari persamaan diferensial merupakan kumpulan dari semua solusi.

Contoh 1.6

Dapat ditunjukkan bahwa solusi untuk persamaan diferensial dalam Contoh 1.4

adalah y  c1 sin 2 x  c2 cos 2 x . Artinya, setiap solusi

Tertentu dari persamaan diferensial tersebbut memiliki bentuk umum ini.

Beberapa solusi tertentu misalnya:

a) y  5 sin 2 x  3 cos 2 x (pilih c1  5 dan c2  3 )

b) y  sin 2 x (pilih c1  1 dan c2  0 )

c) y0 (pilih c1  0 dan c2  0 )


Solusi umum dari suatu persamaan diferensial tidak selalu dapat diekspresikan

melalui satu formula tunggal. Sebagai contoh perhatikan persamaan diferensial

1
y  y 2  0, yang memenuhi dua solusi tertentu y  dan y  0.
x

SOAL-SOAL NILAI AWAL DAN NILAI BATAS

Suatu persamaan diferensial bersama dengan kondisi-kondisi tambahan terhadap

fungsi yang dicari dan turunannya, yang semuanya diberikan pada nilai variabel

independen yang sama, merupakan soal nilai awal. Kondisi-kondisi tambahan

merupakan kondisi-kondisi awal. Jika kondisi-kondisi tambahan diberikan untuk

lebih dari satu nilai variabel independen, soal tersebut merupakan soal nilai batas

dan kondisi-kondisi yang diberikan merupakan kondisi-kondisi batas.

Contoh 1.7

Soal y  2 y  e x ; y     1, y    2 adalah soal nilai awal, karena kedua kondisi

tambahan diberikan pada x   . Soal y  2 y  e x ; y  0  1, y 1  1 adalah soal

nilai batas, karena kondisi kedua diberikan pada nilai x  0 dan x  1 yang

berbeda.

Solusi dari soal nilai awal dan nilai batas adalah fungsi y  x  yang memenuhi

persamaan diferensial pada kondisi-kondisi tambahan yang diberikan.


SOAL-SOAL DENGAN PENYELESAIAN

1.1 Tentukan orde, fungsi yang dicari, dan variabel independen di dalam

persamaan-persamaan diferensial berikut:

a) y  5 xy  e x  1

Orde-ketiga, karena turunan orde tertinggi adalah yang ketiga, fungsi yang dicari

adalah y, variabel independennya adalah x.

b) ty  t 2 y   sin t  y  t2  t 1

Orde-kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua, fungsi yang dicari

adalah y, variabel independennya adalah t.

d 2t dt
c) s 2 2
 st  s
ds ds

Orde-kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua, fungsi yang dicari

adalah t, variabel independennya adalah s.


5 10
 d 4b   db 
d) 5 4   7   b 7  b5  p
 dp   dp 

Orde-keempat, karena turunan orde tertinggi adalah yang keempat. Pemangkatan

turunan tidak mengubah jumlah turunan yang terlibat. Fungsi yang dicari adalah

b, variabel independennya adalah p.


1.2 Tentukan orde, fungsi yang dicari, dan variabel independen di dalam

persamaan-persamaan diferensial berikut:

d 2x
a) y  y2  1
dy 2

Orde-kedua. Fungsi yang dicari adalah x; variabel independennya adalah

y.
2
 dx 
b) y   x 2  1
 dy 

Orde-pertama, karena turunan orde tertinggi adalah yang pertama walaupun

dipangkatkan dua. Fungsi yang dicari adalah x; variabel independennya adalah y.

c) 2x  3 x  5 x  0

Orde-ketiga. Fungsi yang dicari adalah x; variabel independennya adalah t.

d) 17 y  4   t 6 y  2   4,2 y 5  3 cos t

Orde-keempat. Fungsi yang dicari adalah y; variabel independennya adalah t.

perhatikan perbedaan notasi antara turunan keempat y  4  , dengan tanda kurung,

dan pangkat lima y 5 , tanpa tanda kurung.

1.3 Tentukan apakah y  x   2e  x  xe  x adalah solusi dari y  2 y  y  0 .

Dengan mendeferensialkan y  x  , diperoleh

y x   2e  x  e  x  xe  x  e  x  xe  x
y x   e  x  e  x  xe  x  xe  x
Dengan memasukkan nila-nilai ini ke dalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita memperoleh

   
y  2 y  y  xe x  2  e  x  xe x  2e  x  xe x  0

Jadi, y  x  merupakan solusi.

1.4 Apakah y  x   1 merupakan solusi dari y  2 y  y  x ?

Dari y  x   1 kita memperoleh y x   0 dan y x   0. Dengan memasukkan

nilai-nilai ke dalam persamaan diferensial yang dimaksud, kita memperoleh

y  2 y  y  0  2 0  1  x

Jadi, y  x   1 merupakan solusi.

1.5 Tunjukkan bahwa y  ln x merupakan solusi dari xy  y  0 pada I =

 0,   tapi bukan merupakan solusi pada I =   ,  .

1 1
Pada  0,   kita memperoleh y  dan y   2 . Dengan memasukkan nilai-
x x

nilai ini ke dalam persamaan diferensial yang dimaksud, kita memperoleh

 1 1
xy  y  x  2    0 .
 x  x

Jadi, y  ln x merupakan solusi pada  0,  

Perhatikan bahwa y  ln x tidak dapat menjadi solusi pada   ,   , karena

logaritmanya tidak memiliki nilai untuk bilangan negatif dan nol.


1
Tunjukkan bahwa y  merupakan solusi dari y  2 xy 2  0 pada
1.6
 x 1
2

I =   1,1 tetapi tidak pada interval yang lebih besar yang meliputi I.

1 2x
Pada   1,1 , y  dan turunannya y   2
x 12
 x  1 2 merupakan fungsi yang
terdefinisi jelas. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan

diferensial yang dimaksudkan, kita memperoleh

2
 1 
2x
y  2 xy   2
2
 2x 2 0
x 12

 x  1

1
Jadi, y  merupakan solusi pada I =   1,1 .
x 1
2

1
Akan tetapi, perlihatkan bahwa y  tidak terdefinisikan pada x  1
x 1
2

sehingga tidak dapat menjadi solusi pada interval yang memiliki kedua titik ini.

a) y1  sin 2 x

b) y2  x   x

1
c) y3  x   sin 2 x
2

1.7 Tentukan apakah fungsi-fungsi berikut ini merupakan solusi dari soal nilai-

awal y  4 y  0; y  0   0; y 0   1

a) y  x  1  sin 2 x

b) y2  x   x

1
c) y3  x   sin 2 x
2
Jawab:

a) y1  x  merupakan solusi dari persamaan diferensial yang

diberikan dan memenuhi kondisi awal pertama y  0   0. Akan tetapi,

y1  x  tidak memenuhi kondisi awal kedua

 y1 x   2 cos 2 x; y1 0  2 cos 0  2  1 ; jadi bukan merupakan solusi

untuk soal nilai-nilai awal ini.

b) y2  x  memenuhi kedua kondisi awal tapi tidak memenuhi

persamaan diferensial yang diberikan; jadi y2  x  bukan merupakan

solusi.

c) y3  x  memenuhi persamaan diferensial yang diberikan dan

kedua kondisi awal; sehingga merupakan solusi untuk soal nilai awal ini.
1.8 Carilah solusi untuk soal nilai awal y  y  0; y  3  2, jika solusi umum

untuk persamaan diferensial ini adalah y  x   c1e  x , di mana c1 adalah

konstanta sembarang.

Karena y  x  merupakan solusi dari persamaan diferensial tersebut untuk setiap

nilai c1 , kita mencari nilai c1 yang juga akan memenuhi kondisi awal yang

diberikan. Perhatikan bahwa y  3  c1e 3 . Untuk memenuhi kondisi awal

y  3  2 , kita cukup memilih c1 sehingga c1e 3  2 , artinya, ,memilih

c1  2e 3 . Dengan memasukkan nilai untuk c1 ini ke dalam y  x  , kita

memperoleh y  x   2e3e  x  2e3  x sebagai solusi dari soal nilai-awal

tersebut.

1.9 Carilah solusi untuk soal nilai-awal y  y 4  0; y  0  0, y 0  1 , jika solusi

umum untuk persamaan diferensial ini adalah y  x   c1 sin 2 x  c2 cos 2 x.

Karena y  x  merupakan solusi dari persamaan diferensial tersebut untuk semua

nilai c1 dan c2 yang juga akan memenuhi kondisi-kondisi awal yang diberikan.

Perhatikan bahwa y  0  c1 sin 0  c2 cos 0  c2 . Untuk memenuhi kondisi awal

pertama, y 0  0 , kita memilih c2  0 . Selanjutnya

y x   2c1 cos 2 x  2c2 sin 2 x; sehingga y 0  2c1 cos 0  2c2 sin 0  2c1 .
Untuk memenuhi kondisi awal kedua, y 0  1 , kita memilih 2c1  1 atau

1
c1  . Dengan memasukkan nilai-nilai c1 dan c2 ini ke dalam y  x  , kita
2

1
memperoleh y  x   sin 2 x sebagai solusi dari soal nilai awal ini.
2

   
1.10 Carilah solusi untuk soal nilai-batas y  4 y  0, y    0, y    1 , jika
8 6

solusi umum untuk persamaan diferensial ini adalah y  x   c1 sin 2 x  c2 cos 2 x.

Perhatikan bahwa:

      1  1 
y   c1 sin    c2 cos   c1  2   c2  2
8 4 4 2  2 

 
Untuk memenuhi kondisi y    0, kita mengharuskan
8

1  1 
c1  2   c2  2  0 (1)
2  2 

Selanjutnya,

      1  1
y    c1 sin    c2 cos   c1  3   c2  
6 3 3 2  2

 
Untuk memenuhi kondisi kedua y    1, kita mengharuskan
8

1  1
c1  3   c2    1 (2)
2   2

Dengan menyelesaikan (1) dan (2) secara simultan, kita memperoleh

2
c1  c2 
3 1
Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam y  x  , kita memperoleh

2
y x    sin 2 x  cos 2 x 
3 1

Sebagai solusi dari soal nilai-batas ini.

 
1.11 Carilah solusi untuk soal nilai-batas y  4 y  0, y  0  1, y   2 , jika solusi
2

umum untuk persamaan diferensial yang diberikan adalah

y  x   c1 sin 2 x  c2 cos 2 x.

Karena y  0  c1 sin 0  c2 cos 0  c2 , kita harus memilih c2  1 untuk memenuhi

 
kondisi y  0   1 . Karena y   c1 sin   c2 cos   c2 , kita harus memilih
2

 
c2  2 untuk memenuhi kondisi kedua y    2 . Jadi, untuk memenuhi kedua
2

kondisi batas secara bersama-sama, kita harus memilih nilai c2 yang sama

dengan 1 dan -2 sekaligus, yang merupakan hal yang tidak mungkin. Oleh sebab

itu, soal ini tidak memiliki solusi.


1.12 Tentukan c1 dan c2 sehingga y  x   c1 sin 2 x  c2 cos 2 x  1 memenuhi

   
kondisi y   0 dan y   2 .
8 8

Perhatikan bahwa

      1  1 
y   c1 sin    c2 cos   1  c1  2   c2  2  1
8 4 4 2  2 

 
Untuk memenuhi kondisi y    0, kita mengharuskan
8

1  1 
c1  2   c2  2  1  0
2  2 

Atau secara ekuivalen , c1  c2   2 (1)

Karena y x   2c1 cos 2 x  2c2 sin 2 x

      1  1 
Maka y   2c1 cos   2c2 sin   2c1  2   2c2  2   2c1  2c2
8 4 4 2  2 

 
Untuk memenuhi kondisi kedua y   2 , kita mengharuskan
8

2c1  2c2  2 , atau secara ekuivalen, c1  c2  1 (2)

Dengan menyelesaikan (1) dan (2) secara simultan, kita memperoleh

c1  
1
2
 
2  1 dan c2  
1
2
 
2 1

1.13 Tentukanlah c1 dan c2 sehingga y  x   c1e 2 x  c2e x  2 sin x memenuhi

kondisi y  0   0 dan y 0  1 .


Karena sin 0  0, y  0   c1  c2 . Untuk memenuhi kondisi y 0  0 kita

mengharuskan c1  c2  0 (1)

Dari y x   2c1e 2 x  c2e x  2 cos x

Kita memperoleh y 0  2c1  c2  2 .

Untuk memenuhi kondisi y 0  1 , kita mengharuskan 2c1  c2  2  1 atau

2c1  c2  1 (2)

Dengan menyelesaikan (1) dan (2) secara simultan, kita memperoleh c1  1 dan

c2  1

Dalam soal 1.14 hingga 1.23, tentukanlah (a) orde, (b) fungsi yang dicari, dan (c)

variabel independen dari setiap persamaan diferensial yang diberikan.

1.14.
y  "' 2
 3 yy  xy  0
2
d2y  dy 
 2   3 y   xy  0
 dx   dx 

a. Orde- kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua.

b. Fungsi yang dicari y .

c. Variabel independennya x.
1.15. x 4 y ( 4)  xy '''  e x

 d4y   d3y 
x 4  4   x 3   e x
 dx   dx 

a. Orde- keempat, karena turunan orde tertinggi adalah yang keempat.

b. Fungsi yang dicari y .

c. Variabel independennya x.

.. .
1.16. t 2 s  t s  1  sin t

 d 2 s   ds 
t 2  2   t    1  sin t
 dt   dt 

a.Orde- kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua.

b. Fungsi yang dicari s.

c.Variabel independennya t .

1.17.
y  xy  x y  xy  sin y  0
( 4) '' 2 " '

2
d4y  d3y  d2y  dy 
 4   x 3   x 2  2   x   sin y  0
 dx   dx   dx   dx 

a. Orde- keempat, karena turunan orde tertinggi adalah yang

keempat.
b. Fungsi yang dicari y .

c. Variabel independennya x.

d nx
1.18. n
 y2 1
dy

a. Orde- ke n, karena turunan orde tertinggi adalah yang ke n.

b. Fungsi yang dicari x.

c. Variabel independennya y .

 d 2r  d 2r dr
1.19.  2   2  y  0
 dy  dy dy

a. Orde- kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua.

b. Fungsi yang dicari r.


c. Variabel independennya y .

3
d2y 2
1.20.  2  yx
 dx 

a.Orde- kedua, karena turunan orde tertinggi adalah yang kedua.

b. Fungsi yang dicari y .

c.Variabel independennya x.

d 7b
1.26.  3p
dp 7

a.Orde- ketujuh, karena turunan orde tertinggi adalah yang ketujuh.


b. Fungsi yang dicari b .

c.Variabel independennya p .

7
 db 
1.27.    3 p
 dp 

a.Orde- pertama, karena turunan orde tertinggi adalah yang petama.

b. Fungsi yang dicari b .

c.Variabel independennya p .

1.28. y ( 6 )  2 y 4 y ( 3)  5 y 8  e x

d6y d3y 
 6   2 y 4  3   5 y 8  e x
 dx   dx 

a.Orde- keenam, karena turunan orde tertinggi adalah yang keenam.

b. Fungsi yang dicari y .

c.Variabel independennya x.

1.29. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

persamaan diferensial y '  5 y  0 ?

a. y  5

Dengan mendiferensiasi y  5 , diperoleh y '  0 .


Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (0)  5(5)  25  0

Jadi , y  5 bukan merupakan solusi.

b. y  5x

Dengan mendiferensiasi y  5 x diperoleh y '  5 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (5)  5(5 x)  5  25 x  0

Jadi , y  5 x bukan merupakan solusi

c. y  x5

Dengan mendiferensiasi y  x 5 diperoleh y '  5x 4 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (5 x 4 )  5( x 5 )  5 x 4  5 x 5  0

Jadi , y  x 5 bukan merupakan solusi

d. y  e5x

Dengan mendiferensiasi y  e 5 x diperoleh y '  5e 5 x .


Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (5e 5 x )  5(e 5 x )  5e 5 x  5e 5 x  0

Jadi , y  e 5 x merupakan solusi

e. y  2e 5 x

Dengan mendiferensiasi y  2e 5 x diperoleh y '  10e 5 x .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (10e 5 x )  5(2e 5 x )  10e 5 x  10e 5 x  0

Jadi , y  2e 5 x merupakan solusi

f. y  5e 2 x

Dengan mendiferensiasi y  5e 2 x diperoleh y '  10e 5 x .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  5 y  (10e 5 x )  5(5e 5 x )  10e 5 x  25e 5 x  15 x  0

Jadi , y  5e 2 x merupakan solusi

1.25. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

persamaan diferensial y '  3 y  6 ?

a. y  2

Dengan mendiferensiasi y  2 , diperoleh y '  0 .


Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  3 y  (0)  3(2)  0  6  6

Jadi , y  2 merupakan solusi

b. y0

Dengan mendiferensiasi y  0 diperoleh y '  0 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  3 y  (0)  3(0)  0  0  0  6

Jadi , y  0 bukan merupakan solusi

c. y  e 3 x  2

Dengan mendiferensiasi y  e 3 x  2 , diperoleh y '  3e 3 x .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  3 y  (3e 3 x )  3(e 3 x  2)  3e 3 x  3e 3 x  6  6

Jadi , y  e 3 x  2 merupakan solusi.

d. y  e 2 x  3

Dengan mendiferensiasi y  e 2 x  3 , diperoleh y '  2e 2 x .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh


y '  3 y  (2e 2 x )  3(e 2 x  3)  2e 2 x  3e 2 x  9  e 2 x  9  6

Jadi , y  e 2 x  3 bukan merupakan solusi.

e. y  4e 3 x  2

Dengan mendiferensiasi y  4e 3 x  2 , diperoleh y '  12e 3 x .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y '  3 y  (12e 2 x )  3(4e 2 x  2)  12e 2 x  12e 2 x  6  6

Jadi , y  4e 3 x  2 merupakan solusi.

1.26. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi

.
dari persamaan diferensial y  2ty  t ?

a. y  2

Dengan mendiferensiasi y  2 , diperoleh y '  0 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

.
y  2ty  (0)  2t ( 2)  0  4t  4t  t

Jadi , y  2 bukan merupakan solusi.

1
b. y
2

1
Dengan mendiferensiasi y   , diperoleh y '  0 .
2
Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

. 1
y  2ty  (0)  2t ( )  0  4t  4t  t
2

1
Jadi , y   bukan merupakan solusi.
2

2
c. y  e t
2 2
Dengan mendiferensiasi y  e t , diperoleh y '  e t .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

. 2 2 2 2 2
y  2ty  (e t )  2t (e t )  e t  2te t  e t (1  2t )  t

2
Jadi , y  e t bukan merupakan solusi.

2 1
d. y  et 
2

2 1
Dengan mendiferensiasi y  e  , diperoleh y '  e t .
t 2

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial

yang dimaksud, kita peroleh

. 2 2 1 2 2 2
y  2ty  (e t )  2t (e t  )  e t  2te t  1  (e t (1  2t ))  1  t
2

2 1
Jadi , y  e 
t
bukan merupakan solusi.
2
2 1
e. y  7e t 
2

2 1
Dengan mendiferensiasi y  7e t 
2
, diperoleh y '  7e t .
2

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

. 2 2 1 2 2 2
y  2ty  (7e t )  2t (7e t  )  7e t  14te t  t  (e t (7  14t ))  t  t
2

2 1
Jadi , y  7e t  bukan merupakan solusi.
2

1.27. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

persamaan diferensial dy y ?
dt t

a. y  0

Dengan mendiferensiasi y  0 , diperoleh y '  0 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

dy  y'  0  y
dt t

Jadi , y  0 bukan merupakan solusi.

b. y2

Dengan mendiferensiasi y  2 , diperoleh y '  0 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh


dy  y'  0  y
dt t

Jadi , y  2 bukan merupakan solusi.

c. y  2t

Dengan mendiferensiasi y  2t , diperoleh y '  2 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

dy  y'  2  y
dt t

Jadi , y  2t bukan merupakan solusi.

d. y  3t

Dengan mendiferensiasi y  3t , diperoleh y '  3 .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh:

dy  y '  3  y
dt t

Jadi , y  3t bukan merupakan solusi.

e. y  t 2

Dengan mendiferensiasi y  t 2 , diperoleh y '  2t .

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh


dy  y '  2t  y
dt t

Jadi , y  t 2 bukan merupakan solusi.

1.28. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

dy 2 y 4  x 4
persamaan diferensial 
dx xy 3

a. y  x

b. y  x 8  x 4

c. y  x8  x 4

1
d. y  ( x 8  x 4 ) 4

1.26. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

persamaan diferensial y ''  y  0

a. y  e x

Dengan mendiferensiasi y  e x , diperoleh y '  e x ; y ''  e x

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  y  e x  e x  0

Jadi , y  e x merupakan solusi.

b. y  sin x

Dengan mendiferensiasi y  sin x , diperoleh y '  cos x ; y ''   sin x


Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  y   sin x  sin x  0

Jadi , y  sin x merupakan solusi.

c. y  4e  x

Dengan mendiferensiasi y  4e  x , diperoleh y '  4e  x ; y ''  4e  x

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  y  4e  x  4e  x  0

Jadi , y  4e  x merupakan solusi.

d. y0

Dengan mendiferensiasi y  0 , diperoleh y '  0 ; y ''  0

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  y  0  0  0

Jadi , y  0 merupakan solusi.

1 2
e. y  x 1
2
1 2
Dengan mendiferensiasi y  x  1 , diperoleh y '  x ; y ''  1
2

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

1 1 1
y ''  y  1  ( x 2  1)  1  x 2  1   x 2
2 2 2

1 2
Jadi , y  x  1 bukan merupakan solusi.
2

1.30. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

persamaan diferensial y ''  xy '  y  0

a. y  x 2

Dengan mendiferensiasi y  x 2 , diperoleh y '  2 x ; y ''  2

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  xy '  y  ( 2)  x( 2 x)  x 2  2  2 x 2  x 2  2  3 x 2  0

Jadi , y  x 2 bukan merupakan solusi.

b. y  x

Dengan mendiferensiasi y  x , diperoleh y '  1 ; y ''  0

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  xy '  y  (0)  x(1)  x  0  x  x  0

Jadi , y  x bukan merupakan solusi.


c. y  1  x 2

Dengan mendiferensiasi y  1  x 2 , diperoleh y '  2 x ; y ''  2

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  xy '  y  (2)  x(2 x)  (1  x 2 )  2  2 x 2  1  x 2  1  x 2  0

Jadi , y  1  x 2 bukan merupakan solusi.

d. y  2 x 2  2

Dengan mendiferensiasi y  2 x 2  2 , diperoleh y '  4 x ; y ''  4

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  xy '  y  (4)  x(4 x)  (2 x 2  2)  4  4 x 2  2 x 2  2  2  2 x 2  0

Jadi , y  2 x 2  2 bukan merupakan solusi.

e. y  0

Dengan mendiferensiasi y  0 , diperoleh y '  0 ; y ''  0

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial yang

dimaksud, kita peroleh

y ''  xy '  y  (0)  x(0)  (0)  0  0  0  0

Jadi , y  0 merupakan solusi.


1.31. Manakah di antara fungsi-fungsi berikut ini yang merupakan solusi dari

.. .
persamaan diferensial x  4 x  4 x  e t

a. x  et

Dengan mendiferensiasi x  e t , diperoleh x '  e t ; x ''  e t

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial

yang dimaksud, kita peroleh

.. .
x  4 x  4 x  e t  4(e t )  4(e t )  e t

Jadi , x  e t merupakan solusi.

b. x  e 2t

Dengan mendiferensiasi x  e 2t , diperoleh x '  2e 2t ; x ''  4e 2t

Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial

yang dimaksud, kita peroleh

.. .
x  4 x  4 x  2e 2t  4(4e 2t )  4(e 2t )  4e 2t  8e 2t  4e 2t  0

Jadi , x  e 2t merupakan solusi.

c. x  e 2t  e t

Dengan mendiferensiasi x  e 2t  e t , diperoleh x '  2e 2 t  e t ;

x ''  4e 2 t  e t
Dengan memasukkan nilai-nilai ini kedalam persamaan diferensial

yang dimaksud, kita peroleh

.. .
x  4 x  4 x  (4e 2t  e t  4(2e 2t  e t )  4(e 2t  e t )  4e 2t  e t  8e t  4e t  4e 2t  4e t  e t

Jadi , x  e 2t  e t merupakan solusi.

d. x  te 2t  e t


x  e 2t  2te 2t  e t 
x  2e 2 t  2e 2t  4te 2 t  e t

x  4e 2t  4te 2t  e t

 x  4 x  4 x  e t

    
 4e 2t  4te 2t  e t  4 e 2t  2te 2t  e t  4 te 2t  e t 
 4e 2t  4te 2t  e t  4e 2t  8te 2t  4e t  4te 2t  4e t

 et

Karena x  4 x  4 x  e t untuk x  te 2t  e t maka x  te 2t  e t

merupakan solusi dari persamaan tersebut.

e. x  e 2t  te t


x  2e t  e t  te t 

x  2e t  e t  e t  te t 
 x  4 x  4 x  e t

  
 2e t  e t  e t  te t  4 2e t  e t  te t  4 e 2t  te t 
 4e t  te t  8e t  4e t  4te t  4e 2t  4te t
 4e 2t  te t  8e t

Karena x  4 x  4 x  e t bukan untuk x  e 2t  te t maka x  e 2t  te t

bukan merupakan solusi dari persamaan tersebut.

Dalam soal 1.32 hingga 1.35, carilah c sehingga x t   ce 2t memenuhi

kondisi-kondisi awal yang diberikan.

1.32. x 0   0

Jawab: c.e 2 0   0

c.e 0  0

c.1  0

c0

1.33. x  0   1

Jawab: c.e 2  0   1

c.e 0  1

c.1  1

c 1

1.34. x 1  1

Jawab: c.e 2 1  1

c.e 2  1

1 1
c.e 2 . 2
 1. 2
e e
1
c
e2

c  e 2

1.35. x 2   3

Jawab: c.e 2.2  3

c.e 4  3

3
c 4
 3e  4
e

Dalam soal 1.36 hingga 1.39, carilah c sehingga 


y x   c 1  x 2  memenuhi

kondisi-kondisi awal yang berikan.

1.36. y  0   1

 
Jawab: c 1   0  2  1

c 1  0   1

c.1  1

c 1
1.37. y 1  0

Jawab: c 1  12   0

c 0   0

c dapat berupa bilangan R sembarang.

1.38. y  2   1

Jawab: c 1  2 2   1

c 1  4   1

c  3  1

 3c  1

1
c
3

1.39. y 1  2

Jawab: c 1  12   2

c1  1  2

c 0  2

2
c , c  tak terdefinisi.
0
Dalam soal 1.40 hingga 1.49, carilah c1 dan c2 sehingga

y  x   c1 sin sin x  c 2 cos x memenuhi kondisi-kondisi awal yang diberikan.

Tentukan apakah kondisi-kondisi yang diberikan merupakan kondisi awal ataukah

kondisii batas.

1.40. y  0  1, y  0   2

Jawab: → y  0  1

c1 sin 0  c 2 cos 0  1

c 2 .1  1

c2  1

→ y  x   c1 cos x  c 2 sin x

y  0   2

c1 cos 0  c 2 sin 0  2

c1  2

1.41. y  0  2, y  0   1

Jawab: → y  0  2

c1 sin 0  c 2 cos 0  2

c 2 .1  2

c2  2

→ y  0   1
c1 cos 0  c 2 sin 0  1

c1 .1  1

c1  1

   
1.42. y   1, y    2
2 2

 
Jawab: → y   1
2

 
c1 sin  c 2 cos  1
2 2

c1 1  c 2  0  1

c1  1

 
→ y    2
2

 
c1 cos  c 2 sin  2
2 2

c1  0   c 2 1  2

c 2  2

 
1.43. y  0   1, y   1
2

Jawab: → y  0  1

c1 sin 0  c 2 cos 0  1

c1  0  c 2 1  1
c2  1

 
→ y   1
2

 
c1 sin  c 2 cos  1
2 2

c1 1  c 2  0  1

c1  1

 
1.44. y  0   1, y    1
2

Jawab: → y  0   1

c1 cos 0  c 2 sin 0  1

c1 1  c 2  0   1

c1  1

 
→ y    1
2

 
c1 cos  c 2 sin  1
2 2

c1  0  c 2 1  1

c 2  1

1.45. y  0   1, y     1

Jawab: → y  0  1

c1 sin 0  c 2 cos 0  1
c1  0   c 2 1  1

c2  1

→ y     1

c1 cos   c 2 sin   1

c1 1  c 2  0   1

c1  1

1.46. y  0   1, y     2

Jawab: → y  0  1

c1 sin 0  c 2 cos 0  1

c1  0  c 2 1  1

c2  1

→ y   2

c1 sin   c 2 cos   2

c1  0   c 2   1  2

c 2  2

1.47. y  0   0, y  0   0

Jawab: → y  0  0

c1 sin 0  c 2 cos 0  0

c1  0   c 2 1  0

c2  0
→ y  0   0

c1 cos 0  c 2 sin 0  0

c1 1  c 2  0   0

c1  0

   
1.48. y   0, y   1
4 6

     
Jawab:  y   c1 sin    c 2 cos   0
4 4 4

1  1 
c1  2   c2  2  0
 2   2 

1 
 2  c1  c 2   0
2 

c1  c 2  0

c1  c 2

     
 y   c1 sin    c 2 cos   1
6 6 6

1 1 
c1    c 2  3 1
2 2 

1 1 
  c2    c2  3 1
2 2 

 1 3 
 c 2  1
 2 
 
2
c2 
1 3

Karena c1  c 2 , maka:

2
c1  
3 1

 
1.49. y  0  0, y    1
2

Jawab: → y 0  0

c1 sin 0  c 2 cos 0  0

c1  0   c 2 1  0

c2  0

 
→ y    1
2

 
c1 cos  c 2 sin  1
2 2

c1  0  c 2 1  1

c2  1

Dari perhitungan di atas, diperoleh c 2  0 dan c 2  1 . Hal ini merupakan hal

yang tidak mungkin. Sehingga soal ini tidak memiliki solusi.

Dalam soal 1.50 hingga 1.54, carilah nilai c1 dan c 2 sehingga fungsi-fungsi

yang diberikan memenuhi kondisi-kondisi awal yang ditentukan.


1.50. y  x   c1e x  c 2 e  x  4 sin x; y  0   1, y  0   1

Jawab: → y  0  c1e 0  c 2 e 0  4 sin 0  1

c1 .1  c 2 .1  4.0  1

c1  c 2  1 ………………………….(1)

→ y  0  c1e 0  c 2 e 0  4 cos 0  1

c1 .1  c 2 .1  4.1  1

c1  c 2  5 ……………………….(2)

Dari persamaan (1) diperoleh c1  1  c 2

Substitusikan c1  1  c 2 ke persamaan (2)

c1  c 2  5

(1  c 2 )  c 2  5

1  2c 2  5

 2c 2  6

c2  3

Substitusikan c 2  3 ke persamaan (1)

c1  c 2  1

c1  3  1

c1  2
1.51. y  x   c1 x  c 2  x 2  1; y 1  1, y 1  2

Jawab: y '  x   c1 1  c 2  2 x  c1  c 2  2 x

 y 1  1

c1 1  c 2  1  1  1
2

c1  c 2  0  1

c1  c 2  1.......... .......... .......... .......... .....(1)

 y ' 1  2

c1  c 2  21  2

c1  c 2  2  2

c1  c 2  0..........................................( 2)

Dari persamaan (1) dan (2) tidak ada solusi yang dapat memenuhi

c1  c 2  1 dan c1  c 2  0 , sehingga persamaan y  x   c1 x  c 2  x 2  1 tidak

memiliki solusi.

1.52. y  x   c1e x  c 2 e 2 x  3e 3 x ; y  0  0, y  0  0

Jawab: y  x   c1e x  2c 2 e 2 x  9e 3 x

→ y  0   c1e 0  c 2 e 2.0  3e 3.0  0

c1 .1  c 2 .1  3.1  0
c1  c 2  3 ………………………….(1)

→ y  0  c1e 0  2c 2 e 2.0  9e 3.0  0

c1 .1  2c 2 .1  9.1  0

c1  2c 2  9 ……………………….(2)

Dari persamaan (1) diperoleh c1  3  c 2

Substitusikan c1  3  c 2 ke persamaan (2)

c1  2c 2  9

(3  c 2 )  2c 2  9

 3  c 2  2c 2  9

 3  c 2  9

c 2  6

Substitusikan c 2  6 ke persamaan (1)

c1  c 2  3

c1  6  3

c1  3

1.53. y  x   c1 sin x  c 2 cos x  1; y     0, y     0

Jawab: y  x   c1 cos x  c 2   sin x 

y  x   c1 cos x  c 2 sin x
→ y   0

c1 sin   c 2 cos   1  0

c1 .0  c 2 .1  1  0

c2  1

→ y     0

c1 cos   c 2 sin   0

c1   1  c 2 .0  0

c1  0

1.54. y  x   c1e x  c 2 xe x  x 2 e x ; y 1  1, y 1  1

Jawab: y '  x   c1e x  c 2 e x  2 xe x  x 2 e x

 y 1  1

c1e1  c 2 1 e1  1 e1  1


2

c1e1  c 2 e1  e1  0

c1e  c 2 e  e  0

e c1  c 2  1  0

c1  c 2  1

 y ' 1  1

c1e1  c 2 e1  21 e1  1 e1  1


2
c1e1  c 2 e1  2e1  e1  1

e c1  c 2  3  1

1
c1  c 2  3  
e

1
c1  c 2    3
e

Hal ini berarti c1  c 2 mempunyai dua hasil yaitu c1  c 2  1 dan

1
c1  c 2    3 . Ini merupakan hal yang tidak mungkin, oleh sebab itu soal ini
e

tidak memiliki solusi.

Anda mungkin juga menyukai