Disusun oleh:
I1C016045
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2019
Vlogging adalah salah satu bentuk konten yang dominan ada di Youtube. Video yang
dikategorikan sebagai vlog biasanya berbentuk monolog yang direkam menggunakan
webcam dan teknik penyuntingan yang relatif sederhana. Para vlogger dapat membicarakan
berbagai pandangan pribadinya terkait politik, sosial-budaya, hingga beragam hal remeh yang
terjadi dalam kesehariannya (Burgess & Green, 2009). Vlog pada awalnya menjadi sarana
untuk mengekspresikan diri dan pendapat kepada publik. Menurut artikel dari Educase
Learning Initiative mengenai Video Blogging berikut ini adalah kelebihan dari Vlog :
a. Mudah dibuat.
b. Lebih dinamis daripada konten berbasis teks.
c. Mengembangkan opsi berkomunikasi.
d. Berpotensi menjadi sarana komersil yang mutakhir.
e. Bisa menjadi sarana mengekspresikan diri.
Adanya vlog, maka bertambah sarana/media komunikasi yang ada dengan kemasan yang
lebih ringan dan mudah untuk dinikmati tanpa ada batasan waktu untuk melihatnya. Sehingga
vlog ini dapat dijadikan instrumen dalam menyebarluaskan informasi yang ingin dibagikan.
Tugas konseling kali ini diminta untuk membuat sebuah vlog mengenai ajakan untuk
hidup sehat dengan tanpa proses editing ataupun cutting dalam pembuatan videonya. Video
berdurasi 5 menit yang saya buat berisi ajakan untuk hidup sehat dengan mengikuti gerakan
yang dicanangkan oleh pemerintah yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Hasil video yang
dibuat menunjukkan beberapa kekurangan yang masih bisa diperbaiki dan kelebihan yang
masih bisa ditingkatkan.
Pertama terkait informasi yang disampaikan dalam video. Secara keseluruhan konten
yang diberikan sudah cukup baik, yakni mengajak penonton untuk mengikuti gerakan
masyarakat hidup sehat yang dicanangkan oleh pemerintah. Namun untuk sasaran dari video
tersebut masih kurang jelas, apakah diperuntukkan untuk orang-orang muda saja, atau seluruh
masyarakat.
Kedua, mengenai kualitas dari vlog itu sendiri. Banyak hal yang mempengaruhi bagus
tidaknya kualitas suatu video, seperti kualitas audio, tampilan gambar, dan cara/teknik
pengambilan gambar. Pada video tersebut masih sangat banyak kekurangan bila dikaitkan
dengan kualitas. Gangguan suara yang masuk sangat banyak, seperti suara kendaraan yang
lewat. Hal tersebut mempengaruhi suara dari vlogger dalam menyampaikan informasinya.
Selain itu juga dapat mengurangi kenyamanan suara yang didengar oleh penonton. Kualitas
dari tampilan gambarnya juga tidak terlalu bagus dan teknik pengambilannya terlalu dekat
dengan kamera. Namun secara keseluruhan, dengan alat yang terbatas untuk merekam video
tersebut tanpa editing, pengambilan gambar sudah dilakukan dengan semaksimal mungkin.
Jika dibandingkan dengan video vlogger Gita Savitri, asal Indonesia, video tersebut
masih sangat banyak kekurangannya. Selain dari kualitas video itu sendiri, banyak hal
berkaitan dengan cara komunikasi yang perlu diperbaiki. Gita Savitri dalam menyampaikan
informasi dalam vlog nya, memiliki alur yang jelas. Ekspresi wajah dan gerakan tubuh serta
tangannya dimainkan dan diperhatikan sehingga membantu penonton untuk memahami
penjelasannya. Dalam berbicara suaranya juga sangat jelas dengan intonasi yang sesuai.
Pemenggalan kalimat ataupun kata yang pas ketika berbicara, membuat penonton merasa
nyaman melihat serta mendengarkan apa yang disampaikan olehnya. Untuk bisa seperti Gita
Savitri itu, perlu dilakukan latihan terus-menerus, meningkatkan apa yang sudah bagus serta
memperbaiki apa yang menjadi kekurangan.
Penutup
Komunikasi menjadi suatu hal yang penting dalam menyampaikan informasi ataupun
suatu hal. Maka untuk membuat orang lain paham pada apa yang ingin kita sampaikan, perlu
dilakukan komunikasi yang baik dan efektif. Hasil analisis video tugas yang dibuat
menunjukkan bahwa vlogger dapat meningkatkan apa yang sudah bagus pada video tersebut,
yakni seperti menggunakan body language, serta ada intonasi dalam berbicara. Sementara itu,
terdapat juga hal-hal yang harus diperbaiki dengan latihan kembali, seperti penyampaian
yang lebih sistematis, penggunaan kata yang lebih baik, pemenggalan kata dan jeda yang pas,
serta ekspresi wajah yang mendukung.