Anda di halaman 1dari 12

PNEUMONIA

PENGERTIAN (DEFINISI) :
Pneumonia adalah penyakit peradangan yang mengenai parenchim paru.Sebagian besar
disebabkan oleh mikro organisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil oleh hal lain ( aspirasi,
radiasi ) dll

ANAMNESIS :
1. Di awali infeksi saluran nafas akut bagian atas.
2. Batuk.
3. Demam tinggi terus menerus.
4. Sesak nafas
5. Kebiruan disekitar mulut.
6. Menggigil ( pada anak )
7. Kejang ( pada bayi )
PEMERIKSAAN FISIK :
1. Demam, suhu > 39 C
2. Dispnea
3. Takipnea
4. Retraksi dinding dada (chest indrawing)
5. Nafas cuping hidung, sianosis
6. Gerakan dinding dada dapat berkurang pada daerah yang terkena.
7. Ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena
KRITERIA DIAGNOSIS :
1. Kriteria Anamnesa diatas
2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : PNEUMONIA

DIAGNOSIS BANDING :
1. Bronkiolitis
2. Payah jantung
3. Aspirasi benda asing
4. Abcess paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Lengkap
2. Urine Lengkap
3. Foto Dada
4. Elektrolit ( Na, K, Cl )
TERAPI
1. IVFD : sesuai umur dan berat badan
2. Pemberian O ksigen 1 – 2 liter/menit
3. Obat-obatan: < 3bln : Ampisilin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis ditambah
Gentamisin 5mg/kgbb/24 jam dalam 2 dosis.
4. > 3bln: Sakit tidak berat : Ampisilin, 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis atau
Amoksisilin 50 – 100 mg/kgBB dlm 3 dosis atau Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/
dalam 4 dosis.
5. Sakit berat ( chest indrawing ) diberikan Sefalosporin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 2
dosis.
PROGNOSIS :
1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS :
1. Kriteria pulang perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK Unsrat Manado
2. Pedoman Diagnosia dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr
Soetomo Surabaya Edisi III 2008
BRONKIOLITIS

PENGERTIAN (DEFINISI) :
Bronkiolitis adalah penyakit infeksi pernafasan akut bagian bawah yang ditandai dengan
adanya inflamasi pada bronkiolus
ANAMNESIS
Anak < 2 thn didahului infeksi saluran nafas akut bagian atas dengan gejala :
1. Batuk
2. Pilek
3. Demam sub febris
4. Sesak nafas makin hebat dengan nafas dangkal dan cepat
PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam
2. Dispnea dengan expiratory effort
3. Retraksi dinding dada
4. Nafas cepat dangkal dengan nafas cuping hidung
5. Sianosis sekitar hiudng dan mulut,gelisah
6. Auskultasi: Ronkhi basah halus nyaring pada akhir atau awal inspirasi
7. Perkusi : hipersonor
KRITERIA DIAGNOSIS :
1. Kriteria anamnesa diatas
2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : BRONKIOLITIS
DIAGNOSIS BANDING
1. Asma bronkial
2. Aspirasi benda asing
3. Bronkopneumonia
4. Gagal jantung
5. Miokarditis
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Darah lengkap
2. Analisa Gas Darah
3. Foto Dada
TERAPI :
1. Oksigenasi
2. IVFD, sesuai berat badan, peningkatan suhu dan status hidrasi
3. Koreksi terhadap gagngguan elektroli yang mungkin timbul
4. Antibiotik pada keadaan umu yang kurang baik, curiga infeksi sekunder.
5. Kortikosteroid : dexamethason 0,5 mg/kgbb dibagi 3-4 dosis.
6. Nebulisasi β agonis : salbutamol 0,1 mg/kgBB/dosis sehari 4- 6 kali diencerkan dgn
Normal Saline.
Untuk menilai kegawatan penderita dgn dyspnoe lihat skor RDAI ( terlampir )
EDUKASI :
1. Penjelasan perlanan penyakit
2. Penjelasan perawatan dirumah
PROGNOSIS :
1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang: perbaikan klinis
2. Indikator :80 % pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado. Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK Unsrat Manado
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Soetomo
Surabaya Edisi !!! 2008
3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008
DEMAM TIFOID

PENGERTIAN (DEFINISI)
Demam tifiod adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman garm negatif Salmonella
typhi, menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1 minggu, gangguan
saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
ANAMNESIS
1. Demam berlangsung 1- 2 minggu.
2. Gangguan saluran cerna; mual muntah.obstipasi, diare.
3. Gangguan kesadaran berupa delirium, apatis,somnolen, sopor bahkan koma.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam
2. Bibir kering dan pecah-pecah
3. Lidah tertutup selapout kotor, ujung dan tepinya kemerahan.
4. Perut kembung disertai pembesaran hati dan limfa yang nyeri tekan.
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Kriteria anamnesis diatas
2. Tanda klinis diatas
3. Laboratoris : Lekopenia,anesonofilia, Ig M Salmonela positip
DIAGNOSIS : DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS BANDING
1. Infiluenza
2. Bronkitis
3. Bronkopneumonia
4. Gastroenteritis
5. Tuberkulosa
6. Malaria
7. Sepsis
8. I S K
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Urine lengkap
3. Feses lengkap
4. Ig M Salmonela
TERAPI
1. IVFD sesuai umur dan berat badan
2. Diet tinggi kalori dan protein, lunak dan mudah dicerna.
3. Obat-obatan: Pilihan pertama:Kloramfenikol 50 mg/kgBB/hari ,terbagi dalam 3-4 dosis,
oral atau iv selama 14 hari,Bila terdapat kontra indikasi pemberian kloramfenikol, dapat
diberi Ampisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis selama 21 hari. Atau
Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis. Pemberian oral /intravena selam
21 hari atau
4. Kotrimoksasol dengan dosis TMP 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 kali pemberian oral
selam 14 hari
5. Obat pilihan kedua adalah Cephalosporin generasi III.
6. Obat pilihan ketiga adalah Meropenem.
7. Pada kasus berat, dapat diberi Ceftriaxone dengan dosis 50 mg/kgBB/kali dan diberikan 2
kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari sekali sehari, intra vena selama 5- 7 har
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan dirumah
3. Menjaga higine sanitasi lingkungan tempat tinggal.
PROGNOSIS
1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang :perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 7 hari tanpa komplikasi.
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo
Surabaya Edisi III, 2008
3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008

KEJANG DEMAM

PENGERTIAN (DEFINISI)
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal
diatas 38º C) yang disebabkan oleh proses ektra kranium.
ANAMNESIS
1. Adanya riwayat kejang demam pada anggota keluarga.
2. Demam oleh karena infeksi saluran pernafaan atas, ottitis media, pneumonia, gatroenteritis
dan infeksi saluran kemih.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam oleh krena proses ektra kranial
2. Bentuk kejang demam ada 2 yaitu :
a. Kejang demam sederhana, dengan ciri-ciri : kejang berlangsung singkat , < 15 menit
kejang umum, tonik klonik umumnya berhenti sendiri tanpa gerakan fokal atau berulang
dalam 24 jam.
b. Kejang demam komplikata, dengan ciri-ciri : kejang lama > 15 menit kejang fokal atau
parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial berulang atau lebih dari 1
kali dalam 24 jam
3. Tidak ada kelainan neurologis
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Kriteria anamnesis
2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : KEJANG DEMAM
DIAGNOSIS BANDING
1. Meningitis
2. Ensefalitis
3. Abcess otak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tidak Rutin
2. Untuk mencari sumber infeksi : Darah lengkap, AGD, Elektrolit
3. X ray, CT Scan, EEG ( tidak rutin )

TERAPI
1. Saat Kejang :
a. Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB/dosis iv, 0,4 – 0,6 mg/kgBB/dosis/rektal supp
b. Turunkan demam : antipiretik Parasetamol 10 mg/kgBB/dosis per oral, atau Ibuprofen
5- 10 mg/kgBB/dosis per oral 3-4 x/hari.
c. Antibiotik : sesuai penyakit dasarnya.
d. Suportip : bebaskan jalan nafas, oksigen
2. Pencegahan kejang:
Kejang demam sederhana : diazepam 0,3 mg/kgBB/dosis per oral dan antipiretik saat anak
demam.
3. Pencegahan Kontinu : untuk kejang komplikata dengan asam valproat 15 – 40 mg/kgBB
/hari per oral dalam 2 -3 dosis
EDUKASI
1. Penjeksan perjalanan penyakit
2. Penjelasan pencegahan di rumah
PROGNOSIS
1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalam 5 hari tanpa komplikasi.
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK Unsrat Manado 1992
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo
Surabaya Edisi III 2008
3. Buku Ajar Neurologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia Cetakan ke -2 Jakarta
2000
HIPERBILIRUBINEMIA

PENGERTIAN (DEFINISI)
Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada
neonatus,sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi tampak kekuningan.
ANAMNESIS
1. Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM, gawat janin, malnutrisi intra
uterin, infeksi intranatal)
2. Riwayat persalinan dengan tindakan / komplikasi.
3. Riwayat ikterus/ terapi sinar/ tranfusi tukar pada bayi sebelumnya
4. Riwayat inkompatibilitas darah
5. Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limfa.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu)
2. Khusus: dengan cara menekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan
warna kulit dan jaringan sub kutan..
3. Berdasarkan Kramer dibagi :
I. Kepala dan leher 5,0 mg%
II. Sampai badan atas 9,0 mg% (di atas umbilikus)
III. Sampai badan bawah 11,4 mg/dl (di bawah umbilikus)
Hingga tungkai atas
IV. sampai lengan,tungkai 12,4 mg/dl Bawah lutut.
V. Sampai telapak tangan dan kaki 16 mg/dl
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Anamneis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium.
4. Beberapa faktor resiko terjadinya hiperbilirubinemia berat :
a. Ikterus yg timbul dlm 24 jam pertama.
b. Inkompatibilitas gol darah ( Coombs test positip )
c. Usia kehamilan < 38 minggu
d. Penyakit hemolitik
e. Ikterus/terapisinar/tranfusi tukar pada bayi sebelumnya
f. Hematoma sefal, bruising.
g. ASI eksklusif (bila BB turun > 12% BB lahir )
h. Ras Asia Timur, jenis kelamin laki-laki,usia Ibu <25 thn.
i. Ikterus sebelum bayi dipulangkan
j. Infant Diabetic Mother, Makrosomia
k. Polisitemia
DIAGNOSIS : HIPERBILIRUBINEMIA DIAGNOSIS
BANDING : SEPSIS NEONATORUM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bilrubin Total ( Direk dan Indirek )
2. Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya
3. Golongan darah Ibu dan tipe Rh-nya
4. Uji Coomb direk pada bayi
5. Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap
6. Sediaan hapusan darah
7. Hitung reikulosit
8. G6PD
TERAPI
1. Hidrasi – pemberiaan asupan
2. Foto terapi( lihat lampiran )
3. Tranfusi tukar ( lihat lampiran )
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan di rumah.
PROGNOSIS
1. Ad vitam : dubia ad bonam/malam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN
1. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak no 34 Desember 2004 hal 97- 108.
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr Soetomo
Surabaya Edisi III 2008
3. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR PERINASIA, Jakarta 2011

Anda mungkin juga menyukai