ii
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan
dasar (benchmark) oleh setiap penyelenggara dan satuan pendidikan yang antara
lain meliputi kriteria dan kriteria minimal berbagai aspek yang terkait dengan penye-
lenggaraan pendidikan. Acuan dasar tersebut merupakan standar nasional pendidikan
yang dimaksudkan untuk memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan
agar dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan layanan pendidikan yang ber-
mutu.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai dasar untuk pengem-
iii
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Semoga buku ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dalam pelaksanaan pen-
didikan di setiap tingkat dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Bambang Soehendro
iv
DAFTAR ISI
v
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
vi
Daftar Isi
vii
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
viii
Bab I :
Pendahuluan
1
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
2
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006
STANDAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
P
endidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Nega
ra Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka men-
cerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggara-
kan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesem-
patan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu
pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui
olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indo-
nesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan mana-
jemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, ter-
arah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
sional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberi-
kan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidi-
kan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
3
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembi-
ayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pe-
merintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusu-
nan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,
3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pen-
didikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan
dari standar isi, dan
4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
4
Bab II :
Kerangka Dasar
dan Struktur
Kurikulum
5
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6
BAB II
KERANGKA DASAR DAN
STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasar Kurikulum
7
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelompok Cakupan
No
Mata Pelajaran
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
dan Teknologi SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk
kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
dan Kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup
sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual
bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
8
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerang-
ka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan kurikulum.
9
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
10
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
11
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
12
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
gan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lu-
lusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan ko-
mpetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai den-
gan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondi-
si sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan me-
nambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluru-
han.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 3
Tabel 3. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
13
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
14
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
15
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
16
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
8. Biologi 4 4 4 4
9. Sejarah 1 1 1 1
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 39
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
17
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
18
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
7. Ilmu Hadits 3 3 3 3
8. Ushul Fiqih 3 3 3 3
9. Tasawuf/ Ilmu Kalam 3 3 3 3
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan 2 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 38 38 38 38
2 *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
**) Ditentukan oleh Departemen Agama
19
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengemban-
gan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidi-
kan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pem-
bentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK/MAK
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditem-
puh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hing-
ga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur
kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
20
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
6. 3 Kimia
6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian 192 a)
6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 a)
6. 4 Biologi
6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian 192 a)
6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan 192 a)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)
8. Seni Budaya 128 a)
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192
10. Kejuruan
10. 1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi 202
10. 2 Kewirausahaan 192
10. 3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140
10. 4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)
B. Muatan Lokal 192
C. Pengembangan Diri d) (192)
Keterangan notasi
a)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahl-
ian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasi-
kan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap
program keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044
jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
21
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan den-
gan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok
waktu atau alternatif lain.
2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuru-
an disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi stan-
dar kompetensi kerja di dunia kerja.
3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar ko-
mpetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pel-
ajaran.
4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda.
5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, prak-
tik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen
dengan 36 jam pelajaran per minggu.
7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu
dalam satu tahun pelajaran.
8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum em-
pat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
22
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
puan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di
bawah rata-rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti
kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik
berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diper-
lukan kurikulum yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk men-
dorong kemandirian dalam hidup sehari-hari.
Peserta didik berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah rata-
rata, yang berkeinginan untuk melanjutkan sampai ke jenjang pendidikan tinggi,
semaksimal mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara inklusif
pada satuan pendidikan umum sejak Sekolah Dasar. Jika peserta didik mengikuti
pendidikan pada satuan pendidikan SDLB, setelah lulus, didorong untuk dapat melan-
jutkan ke Sekolah Menengah Pertama umum. Bagi mereka yang tidak memungkin-
kan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,
setelah menyelesaikan pada jenjang SDLB dapat melanjutkan pendidikan ke jen-
jang SMPLB, dan SMALB.
Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memerlukan pin-
dah jalur pendidikan antar satuan pendidikan yang setara sesuai dengan ketentuan
pasal. 12 ayat (1).e Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendid-
ikan Nasional, maka mekanisme pendidikan bagi peserta didik melalui jalur formal
dapat dilukiskan sebagai berikut :
23
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
24
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
12. Muatan isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut .
a. Muatan isi setiap mata pelajaran pada SDLB A,B,D,E pada dasarnya sama
dengan SD umum, tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka
diperlukan modifikasi dan/atau penyesuaian secara terbatas
b. Muatan isi mata pelajaran Program Khusus disusun tersendiri oleh satuan
pendidikan
c. Muatan isi mata pelajaran SMPLB A,B,D,E bidang akademik mengalami
modifikasi dan penyesuaian dari SMP umum sehingga menjadi sekitar 60%
– 70%. Sisanya sekitar 40% - 30% muatan isi kurikulum ditekankan pada
bidang keterampilan vokasional
d. Muatan isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar,
tingkat terampil dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan
dikembangkan, diserahkan kepada satuan pendidikan sesuai dengan mi-
nat, potensi, kemampuan dan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan
pendidikan.
e. Muatan isi mata pelajaran untuk SMALB A,B,D,E bidang akademik men-
galami modifikasi dan penyesuaian dari SMA umum sehingga menjadi
sekitar 40% – 50% bidang akademik, dan sekitar 60% – 50% bidang ket-
erampilan vokasional
f. Muatan kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G lebih ditekankan
pada kemampuan menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang
memungkinkan untuk menunjang kemandirian peserta didik. Oleh karena
itu, proporsi muatan keterampilan vokasional lebih diutamakan
25
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
13. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E dan C, C1, D1, G disaji-
kan pada tabel 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 24.
26
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
27
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
28
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
*)
Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket
pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan,
diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran
29
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
30
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
31
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
32
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
33
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
34
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
35
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
36
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
37
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
38
Bab III :
Beban Belajar
39
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
40
BAB III
BEBAN BELAJAR
S
atuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan pro
gram pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester.
Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan
sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK
kategori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit se-
mester. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri meng-
gunakan sistem kredit semester.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jen-
jang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan pro-
gram pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembela-
jaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruk-
tur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai stan-
dar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;
c. SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah se-
bagai berikut:
41
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
884-1064
jam pem-
I s.d. III 35 26-28 34-38 belaja- 516-621
ran(30940 –
SD/MI/ 37240menit)
SDLB*)
088-1216
jam pem-
IV s.d. VI 35 32 34-38 635-709
belaja-
ran(38080 -
42560menit
- 1216 jam
pembelaja-
SMP/MTs/ VII s.d. IX 40 32 34-38 1088 ran(43520 - 725-811
SMPLB*) 48640
menit)
1292-1482
SMA/MA/ X s.d. XII 45 jam pem- 969-1111,5
38-39 34-38
SMALB*) belaja-
ran(58140 -
66690menit)
1368 jam
1026
SMK/MAK X s.d XII 45 36 38 pelaja-
(standar
ran(61560
menit) minimum)
*) Untuk SDLB SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5 menit
42
Beban Belajar
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pem-
belajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar ko-
mpetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendala-
man materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk menca-
pai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari:
1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peser-
ta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peser-
ta didik pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
3. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peser-
ta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu keg-
iatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam tahun
untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMALB, dan tiga
sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggara-
kan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semes-
ter pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semes-
ter dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu
jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Panduan tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam
dokumen tersendiri.
43
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
44
Bab IV :
Kalender
Pendidikan
45
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
46
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pen-
gaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, melipu-
ti jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, dita-
mbah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelaja-
ran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keag-
amaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel 26.
47
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur kea-
gamaan lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efek-
tif
6. Hari libur umum/na- Maksimum Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
sional 2 minggu
7. Hari libur khusus Maksimum Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
1 minggu kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum Digunakan untuk kegiatan yang diprogram-
sekolah/madrasah 3 minggu kan secara khusus oleh sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Na-
sional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keag-
amaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyeleng-
gara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur ser-
entak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-mas-
ing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/
pemerintah daerah.
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
48
STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
SMALB
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Agama Islam
49
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
50
STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
SMALB
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi ke-
hidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama dia-
jarkan kepada manusia dengan visi untuk menghasilkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manu-
sia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar
peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji.
51
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
52
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat Al- 1.1 Membaca Al-Quran dengan huruf Braille surat Al
Qur’an tentang manusia Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56
dan tugasnya sebagai dan Al-Hajj: 5
khalifah di bumi 1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
2. Memahami ayat-ayat Al- 2.1 Membaca Al-Quran dengan huruf Braille surat Al
Qur’an tentang An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
keikhlasan dalam
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-
beribadah
Bayyinah: 5
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti
terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-
Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
kepada Allah melalui 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-
pemahaman sifat-sifatNya Husna
dalam Al Asma
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
53
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
54
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-A
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian,
terpuji berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
tercela
10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
10. Memahami hukum Islam 10.1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan
tentang infak, zakat, haji infak, zakat, haji dan wakaf
dan wakaf
10.2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat,
haji dan wakaf
10.3 Membiasakan berinfak
Tarikh dan Peradaban Islam
11. Memahami keteladanan 11.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode
Rasulullah SAW dalam Madinah
membina umat periode
11.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah
Madinah
Rasulullah SAW periode Madinah
55
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
56
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-A
12. Memahami khutbah, 12.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
tabligh, dan dakwah
12.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
12.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
Tarikh dan Peradaban
Islam
13. Memahami 13.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
perkembangan Islam 12.2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada masa modern masa modern
57
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan 3.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
kepada Hari Akhir terhadap Hari Akhir
3.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh
terpuji 4.2. Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal
shaleh
4.3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
5. Memahami hukum Islam 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
tentang hukum keluarga
5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan
5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut
perundang-undangan di Indonesia
58
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-A
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al 7.1 Membaca Al-Quran dengan huruf Braille surat
Qur’an tentang Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164
pengembangan IPTEK 7.2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah:
164
7.3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung
dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan 8.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan
kepada qadha’ dan qadar qadar
8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
terpuji kerukunan
9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan
kerukunan
9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari
10 Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan
tercela fitnah
10.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
10.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum Islam 11.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
tentang waris 11.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
11.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di
Indonesia
Tarikh dan Peradaban Islam
12. Memahami 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
perkembangan Islam di
12.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
dunia
12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
59
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
60
2. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB – B)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama dia-
jarkan kepada manusia dengan visi untuk menghasilkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manu-
sia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar
peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji.
61
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
62
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat Al- 1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14,
Qur’an tentang manusia Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
dan tugasnya sebagai 1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
khalifah di bumi 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
2. Memahami ayat-ayat Al- 2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Qur’an tentang
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-
keikhlasan dalam
Bayyinah: 5
beribadah
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti
terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-
Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
kepada Allah melalui 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
pemahaman sifat-
sifatNya dalam Al Asma 3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan
terpuji 4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan
terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia
4.3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan
sehari-hari
63
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al- 7.1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
Qur’an tentang demokrasi
7.2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38
7.3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti
terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura:
38 dalam kehidupan sehari-hari
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat
kepada Malaikat
8.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Malaikat
8.3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman
kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari
64
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-B
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian,
terpuji berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
tercela 10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum Islam 11.1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan
tentang infak, zakat, haji infak, zakat, haji dan wakaf
dan wakaf
11.2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat,
haji dan wakaf
11.3 Membiasakan berinfak
65
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
66
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-B
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya
terpuji orang lain
9.2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang
lain
9.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain
dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10. 1 Menjelaskan pengertian dosa besar
tercela
10. 2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar
10. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan
sehari-hari
Fiqih
11. Memahami ketentuan 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
hukum Islam tentang
11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
pengurusan jenazah
12. Memahami khutbah, 12.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
tabligh, dan dakwah 12.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
12.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
Tarikh dan Peradaban
Islam
13. Memahami 13.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
perkembangan Islam 13.2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada masa modern masa modern
67
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat 1.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS
Al-Qur’an tentang Al-Kahfi: 29
anjuran bertoleransi 1.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan
QS Al-Kahfi: 29
1.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung
dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-
Kahfi: 29
2. Memahami ayat-ayat 2.1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-
Al-Qur’an tentang etos 10
kerja
2.2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-
Jumuah: 9-10
2.3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS
Al-Mujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah: 9-10
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
keimanan kepada Hari terhadap Hari Akhir
Akhir 3.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh
terpuji 4.2. Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal
shaleh
4.3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
5. Memahami hukum 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
Islam tentang hukum
5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan
keluarga
5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-
undangan di Indonesia
Tarikh dan Peradaban
Islam
6. Memahami 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
perkembangan Islam di 6.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia
Indonesia
6.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di
Indonesia
68
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-B
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
terpuji kerukunan
9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari
10 Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
tercela
10.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
10.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum 11.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
Islam tentang waris
11.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
11.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di
Indonesia
Tarikh dan Peradaban
Islam
12. Memahami 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
perkembangan Islam di
12.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
dunia
12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
69
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
70
3. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama dia-
jarkan kepada manusia dengan visi untuk menghasilkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manu-
sia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar
peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji.
71
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
72
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat 1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14,
Al-Qur’an tentang Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
manusia dan tugasnya
1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
sebagai khalifah di
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
bumi
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
2. Memahami ayat-ayat 2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Al-Qur’an tentang
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-
keikhlasan dalam
Bayyinah: 5
beribadah
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti
terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-
Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
keimanan kepada Allah
3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
melalui pemahaman
sifat-sifatNya dalam Al 3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
Asma terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan
terpuji
4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap
Allah, diri sendiri dan sesama manusia
4.3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan
sehari-hari
73
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat 7.1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
Al-Qur’an tentang
7.2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38
demokrasi
7.3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti
terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38
dalam kehidupan sehari-hari
Aqidah
8. Meningkatkan 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat
keimanan kepada 8.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Malaikat Malaikat
8.3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada
Malaikat dalam kehidupan sehari-hari
74
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-D
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias,
terpuji bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
tercela 10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum 11.1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan
Islam tentang infak, infak, zakat, haji dan wakaf
zakat, haji dan wakaf
11.2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat,
haji dan wakaf
11.3 Membiasakan berinfak
Tarikh dan Peradaban
Islam
12. Memahami keteladanan 12.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode
Rasulullah SAW dalam Madinah
membina umat periode
12.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah
Madinah
Rasulullah SAW periode Madinah
75
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul
keimanan kepada Allah
Rasul-rasul Allah
3.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Rasul-rasul Allah
3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari
Akhlak
4. Membiasakan 4.1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja‘
berperilaku terpuji 4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja‘
4.3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja‘ dalam
kehidupan sehari hari
Fiqih
5. Memahami hukum 5.1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
Islam tentang
5.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam
muamalah
5.3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan
sehari-hari
Tarikh dan Peradaban
Islam
6. Memahami 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan
perkembangan Islam
6.2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada abad pertengahan
pada abad pertengahan
76
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-D
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya
terpuji orang lain
9.2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang
lain
9.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain
dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10. 1Menjelaskan pengertian dosa besar
tercela
10. 2Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar
10. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan
sehari-hari
Fiqih
11. Memahami ketentuan 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
hukum Islam tentang 11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
pengurusan jenazah
12. Memahami khutbah, 12.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
tabligh, dan dakwah
12.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
12.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
Tarikh dan Peradaban
Islam
13. Memahami 13.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
perkembangan Islam
13.2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada masa modern
masa modern
77
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
78
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-D
Aqidah
8. Meningkatkan 8.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan
keimanan kepada qadar
qadha’ dan qadar 8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
terpuji kerukunan
9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari
10 Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
tercela
10.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
10.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum 11.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
Islam tentang waris
11.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
11.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di
Indonesia
Tarikh dan Peradaban
Islam
12. Memahami 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
perkembangan Islam di
12.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
dunia
12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
79
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
80
4. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehi-
dupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi men-
jadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama dia-
jarkan kepada manusia dengan visi untuk menghasilkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manu-
sia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar
peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji.
81
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
82
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat 1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14,
Al-Qur’an tentang Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
manusia dan tugasnya
1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
sebagai khalifah di
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
bumi
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
2. Memahami ayat-ayat 2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Al-Qur’an tentang
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-
keikhlasan dalam
Bayyinah: 5
beribadah
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti
terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-
Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
keimanan kepada Allah 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
melalui pemahaman
sifat-sifatNya dalam Al 3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
Asma terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan
terpuji
4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan
terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia
4.3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan
sehari-hari
83
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
84
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-E
85
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Al Qur’an
1. Memahami ayat-ayat 1.1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
Al-Qur’an tentang 1.2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
kompetisi dalam
kebaikan 1.3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan
seperi terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-
Fatir: 32
2. Memahami ayat-ayat 2.1 Membaca QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-Baqarah: 177
Al-Qur’an tentang
2.2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah:
perintah menyantuni
177
kaum dhuafa
2.3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti
terkandung dalam QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah:
177
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul
keimanan kepada Allah
Rasul-rasul Allah
3.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Rasul-rasul Allah
3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari
Akhlak
4. Membiasakan 4.1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja‘
berperilaku terpuji 4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja‘
4.3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja‘ dalam
kehidupan sehari hari
Fiqih
5. Memahami hukum 5.1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
Islam tentang
5.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam
muamalah
5.3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan
sehari-hari
Tarikh dan Peradaban
Islam
6. Memahami 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan
perkembangan Islam 6.2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada abad pertengahan pada abad pertengahan
86
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-E
Aqidah
8. Meningkatkan 8.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
keimanan kepada terhadap Kitab-kitab Allah8.2 Menerapkan hikmah
Kitab-kitab Allah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya
terpuji orang lain
9.2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang
lain
9.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain
dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku 10. 1 Menjelaskan pengertian dosa besar
tercela
10. 2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar
10. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan
sehari-hari
Fiqih
11. Memahami ketentuan 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
hukum Islam tentang
11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
pengurusan jenazah
12. Memahami khutbah, 12.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
tabligh, dan dakwah
12.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
12.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
87
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Al Qur’an
1. Memahami ayat–ayat 1.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS
Al-Qur’an tentang Al-Kahfi: 29
anjuran bertoleransi
1.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan
QS Al-Kahfi: 29
1.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung
dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-
Kahfi: 29
2. Memahami ayat-ayat 2.1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
Al-Qur’an tentang etos
2.2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-
kerja
Jumuah: 9-10
2.3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS
Al-Mujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah: 9-10
Aqidah
3. Meningkatkan 3.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan
keimanan kepada Hari terhadap Hari Akhir
Akhir 3.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh
terpuji
4.2. Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal
shaleh
4.3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
5. Memahami hukum 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
Islam tentang hukum
5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan
keluarga
5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-
undangan di Indonesia
88
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Islam untuk SMALB-E
Aqidah
8. Meningkatkan 8.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan
keimanan kepada qadar
qadha’ dan qadar 8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar
Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
terpuji kerukunan
9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari
10 Menghindari perilaku 10.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
tercela
10.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
10.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah
dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
11. Memahami hukum 11.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
Islam tentang waris
11.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
11.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di
Indonesia
Tarikh dan Peradaban
Islam
12. Memahami 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
perkembangan Islam di
12.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
dunia
12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
89
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
90
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Agama Kristen
91
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
92
5. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan
umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkung-
an keluarga, sekolah maupun masyarakat.
93
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujud-
kan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manu-
sia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
94
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-A
C. Ruang Lingkup
95
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan
pergaulan antar pribadi dan kehidupan dalam keluarga serta kaitannya dengan
sosial dengan menunjukkan bahwa pengaruh modernisasi
remaja Kristen bertumbuh sebagai
2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
pribadi dewasa yang tidak kehilangan
orang lain tanpa kehilangan identitas
identitas
96
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-A
Nilai-Nilai Kristiani
1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan
diperhadapkan dengan gaya hidup nilai-nilai Kristiani
modern serta perkembangan ilmu
1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
pergaulan antar pribadi dan sosial
dan menjelaskan cara mewujudkannya
dalam kehidupan sehari-hari
Nilai-Nilai Kristiani
2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di
diperhadapkan dengan gaya hidup dalam menghadapi gaya hidup modern
modern serta perkembangan ilmu
2.2 Memahami dan bersikap kritis terhadap
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
perkembangan budaya serta ilmu
dan menjelaskan cara mewujudkannya
pengetahuan dan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari
97
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Nilai-Nilai Kristiani
2. Bertanggung jawab sebagai orang 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai
Kristen dalam perannya sebagai warga demokrasi dan HAM dalam hidupnya
gereja dalam mewujudkan nilai-nilai
2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa
demokrasi dan HAM, khususnya dalam
kabar baik dan damai sejahtera secara
tindakan sebagai pembawa kabar baik
pribadi dan komunitas
dan damai sejahtera
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan pe-
nilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
98
6. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB – B)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan
umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkung-
an keluarga, sekolah maupun masyarakat.
99
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujud-
kan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manu-
sia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
100
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-B
C. Ruang Lingkup
101
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan
pergaulan antar pribadi dan kehidupan dalam keluarga serta kaitannya dengan
sosial dengan menunjukkan bahwa pengaruh modernisasi
remaja Kristen bertumbuh sebagai
2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
pribadi dewasa yang tidak kehilangan
orang lain tanpa kehilangan identitas
identitas
102
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-B
Nilai-Nilai Kristiani
2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di
diperhadapkan dengan gaya hidup dalam menghadapi gaya hidup modern
modern serta perkembangan ilmu
2.2 Memahami dan bersikap kritis terhadap
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
perkembangan budaya serta ilmu
dan menjelaskan cara mewujudkannya
pengetahuan dan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari
103
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Nilai-Nilai Kristiani
2. Bertanggung jawab sebagai orang 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai
Kristen dalam perannya sebagai warga demokrasi dan HAM dalam hidupnya
gereja dalam mewujudkan nilai-nilai
2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa
demokrasi dan HAM, khususnya dalam
kabar baik dan damai sejahtera secara
tindakan sebagai pembawa kabar baik
pribadi dan komunitas
dan damai sejahtera
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan peni-
laian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
104
7. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan
umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkung-
an keluarga, sekolah maupun masyarakat.
105
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujud-
kan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manu-
sia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
106
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-D
C. Ruang Lingkup
107
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan
pergaulan antar pribadi dan kehidupan dalam keluarga serta kaitannya dengan
sosial dengan menunjukkan bahwa pengaruh modernisasi
remaja Kristen bertumbuh sebagai 2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
pribadi dewasa yang tidak kehilangan orang lain tanpa kehilangan identitas
identitas
108
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-D
109
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Nilai-Nilai Kristiani
2. Bertanggung jawab sebagai orang 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai
Kristen dalam perannya sebagai warga demokrasi dan HAM dalam hidupnya
gereja dalam mewujudkan nilai-nilai
2.2 Mewujudkan perannya sebagai pembawa
demokrasi dan HAM, khususnya dalam
kabar baik dan damai sejahtera secara
tindakan sebagai pembawa kabar baik
pribadi dan komunitas
dan damai sejahtera
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan peni-
laian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
110
8. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan
umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkung-
an keluarga, sekolah maupun masyarakat.
111
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta
didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujud-
kan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manu-
sia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
112
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-E
C. Ruang Lingkup
113
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan
pergaulan antar pribadi dan kehidupan dalam keluarga serta kaitannya dengan
sosial dengan menunjukkan bahwa pengaruh modernisasi
remaja Kristen bertumbuh sebagai
2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
pribadi dewasa yang tidak kehilangan
orang lain tanpa kehilangan identitas
identitas
114
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Kristen untuk SMALB-E
Nilai-Nilai Kristiani
1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan
diperhadapkan dengan gaya hidup nilai-nilai Kristiani
modern serta perkembangan ilmu 1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
pergaulan antar pribadi dan sosial
dan menjelaskan cara mewujudkannya
dalam kehidupan sehari-hari
115
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Nilai-Nilai Kristiani
1. Bertanggung jawab sebagai orang 1.1 Menjelaskan gereja dan perannya sebagai
Kristen dalam perannya sebagai warga institusi sosial dan sebagai persekutuan
Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai orang percaya di tengah tantangan
demokrasi dan HAM, khususnya kehidupan masa kini
dalam tindakan sebagai pembawa
1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama
kabar baik dan damai sejahtera
dalam masyarakat
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan pe-
nilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
116
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Agama Katolik
117
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
118
9. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan ke-
luarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain
dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewu-
judkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak
selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan
dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diket-
ahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demiki-
an pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan
oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya
bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam
119
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa beru-
saha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nya-
tanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam kon-
teks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupa-
kan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemaha-
man, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan
demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, peng-
hayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memper-
teguh dan mendewasakan iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam
konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus
diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan
minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan ke-
percayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas semakin
mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai
120
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-A
pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi
Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersa-
ma dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran
Gereja.
Kelas X, Semester 1
121
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Yesus Kristus
2. Memahami nilai-nilai 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur
keteladanan Yesus Kristus tertinggi dari imannya
sebagai landasan
2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan
mengembangkan diri
memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga peserta
sebagai perempuan atau
didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus
laki-laki yang memiliki
rupa-rupa kemampuan dan 2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya
keterbatasan sehingga dengan menderita sengsara, wafat di salib, bangkit
dapat berelasi dengan dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia
sesama secara lebih baik 2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat
sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat
2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan,
membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal
Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen
122
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-A
Gereja
1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan
Kristus yang mewartakan persekutuan yang terbuka
Kerajaan Allah dan 1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga
penerusannya oleh Gereja, bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan
sehingga dapat hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup
mengembangkan hidup menggereja
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus,
Kerajaan Allah Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan
serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan
kepentingan umum
1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang
menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan
melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat
dalam tugas tersebut sesuai dengan kedudukan dan
peranannya
Kemasyarakatan
2. Memahami karya Yesus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia,
Kristus yang mewartakan sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan
Kerajaan Allah dan keprihatinan dunia
penerusannya oleh Gereja, 2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga
sehingga dapat terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi
mengembangkan hidup Manusia
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah
Kerajaan Allah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan
memelihara hidup pribadi dan sesamanya
123
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemasyarakatan
1. Memahami makna firman 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama
Allah, ajaran Yesus dan dengan umat beragama atau berkepercayaan lain
ajaran Gereja dalam 1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
mengembangkan kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
kehidupan bersama sesuai ciptaan sesuai dengan perannya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu 1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
mewujudkannya dalam Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam
kehidupan sehari-hari membangun masyarakat yang adil dan sejahtera
Kemasyarakatan
2. Memahami makna firman Allah, 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara,
ajaran Yesus dan ajaran Gereja sehingga mampu terlibat membangun negara
dalam mengembangkan dan bangsanya
kehidupan bersama sesuai
2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya
dengan kehendak Allah, sehingga mampu menentukan langkah yang
sehingga mampu
tepat untuk menjawab panggilan tersebut
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Kato-
lik ini menjadi dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik KWI,
untuk menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi yang diperlu-
kan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
124
10. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB – B)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan ke-
luarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain
dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewu-
judkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak
selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan
dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang dike-
tahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demiki-
an pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan
oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagai-
mana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam
125
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa beru-
saha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyata-
nya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks
hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan
salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman,
pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demiki-
an proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan
iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan
mendewasakan iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam
konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus
diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan
minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan ke-
percayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas semakin
mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai
126
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-B
pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi
Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersa-
ma dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan aja-
ran Gereja.
Kelas X, Semester 1
127
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Yesus Kristus
2. Memahami nilai-nilai 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur
keteladanan Yesus Kristus tertinggi dari imannya
sebagai landasan
2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan
mengembangkan diri
memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga peserta
sebagai perempuan atau
didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus
laki-laki yang memiliki
rupa-rupa kemampuan dan 2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya
keterbatasan sehingga dengan menderita sengsara, wafat di salib, bangkit
dapat berelasi dengan dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia
sesama secara lebih baik 2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat
sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat
2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan,
membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal
Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen
128
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-B
Gereja
1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan
Kristus yang mewartakan persekutuan yang terbuka
Kerajaan Allah dan 1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga
penerusannya oleh Gereja, bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan
sehingga dapat hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup
mengembangkan hidup menggereja
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus,
Kerajaan Allah Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan
serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan
kepentingan umum
1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang
menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan
melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat
dalam tugas tersebut sesuai dengan kedudukan dan
peranannya
Kemasyarakatan
2. Memahami karya Yesus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia,
Kristus yang mewartakan sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan
Kerajaan Allah dan keprihatinan dunia
penerusannya oleh Gereja,
2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga
sehingga dapat
terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi
mengembangkan hidup
Manusia
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah
Kerajaan Allah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan
memelihara hidup pribadi dan sesamanya
129
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemasyarakatan
1. Memahami makna firman 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama
Allah, ajaran Yesus dan dengan umat beragama atau berkepercayaan lain
ajaran Gereja dalam
1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
mengembangkan
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
kehidupan bersama sesuai
ciptaan sesuai dengan perannya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu 1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
mewujudkannya dalam Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam
kehidupan sehari-hari membangun masyarakat yang adil dan sejahtera
Kemasyarakatan
2. Memahami makna firman 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara,
Allah, ajaran Yesus dan ajaran sehingga mampu terlibat membangun negara dan
Gereja dalam mengembangkan bangsanya
kehidupan bersama sesuai 2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya
dengan kehendak Allah, sehingga mampu menentukan langkah yang tepat
sehingga mampu untuk menjawab panggilan tersebut
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Kato-
lik ini menjadi dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik KWI,
untuk menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi yang diperlu-
kan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
130
11. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan ke-
luarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain
dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewu-
judkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak
selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan
dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang dike-
tahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demiki-
an pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan
oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagai-
mana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam
131
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa beru-
saha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyat-
anya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam kon-
teks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupa-
kan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemaha-
man, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan
demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, peng-
hayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memper-
teguh dan mendewasakan iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam
konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus
diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan
minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan ke-
percayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas semakin
mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai
132
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-D
pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi
Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersa-
ma dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan aja-
ran Gereja.
Kelas X, Semester 1
133
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
134
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-D
Gereja
1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan
Kristus yang mewartakan persekutuan yang terbuka
Kerajaan Allah dan 1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga
penerusannya oleh Gereja, bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan
sehingga dapat hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup
mengembangkan hidup menggereja
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus,
Kerajaan Allah Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan
serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan
kepentingan umum
1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang
menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian dan
melayani, sehingga merasa terpanggil untuk terlibat
dalam tugas tersebut sesuai dengan kedudukan dan
peranannya
135
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemasyarakatan
1. Memahami makna firman 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama
Allah, ajaran Yesus dan dengan umat beragama atau berkepercayaan lain
ajaran Gereja dalam
1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
mengembangkan
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
kehidupan bersama sesuai
ciptaan sesuai dengan perannya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu 1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
mewujudkannya dalam Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam
kehidupan sehari-hari membangun masyarakat yang adil dan sejahtera
Kemasyarakatan
2. Memahami makna firman 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara,
Allah, ajaran Yesus dan sehingga mampu terlibat membangun negara dan
ajaran Gereja dalam bangsanya
mengembangkan
2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya
kehidupan bersama sesuai
sehingga mampu menentukan langkah yang tepat
dengan kehendak Allah,
untuk menjawab panggilan tersebut
sehingga mampu
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Kato-
lik ini menjadi dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik KWI,
untuk menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi yang diperlu-
kan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
136
12. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan ke-
luarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain
dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewu-
judkan persatuan nasional.
Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak
selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan
dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang dike-
tahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demiki-
an pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan
oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagai-
mana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam
137
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa beru-
saha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nya-
tanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam kon-
teks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupa-
kan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemaham-
an, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan
demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, peng-
hayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memper-
teguh dan mendewasakan iman peserta didik.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam
konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus
diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan
minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan ke-
percayaan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas semakin
mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai
138
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-E
pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi
Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup bersa-
ma dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan aja-
ran Gereja.
Kelas X, Semester 1
139
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Yesus Kristus
2. Memahami nilai-nilai 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur
keteladanan Yesus Kristus tertinggi dari imannya
sebagai landasan 2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan
mengembangkan diri memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga peserta
sebagai perempuan atau didik merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus
laki-laki yang memiliki
rupa-rupa kemampuan dan 2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya
keterbatasan sehingga dengan menderita sengsara, wafat di salib, bangkit
dapat berelasi dengan dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia
sesama secara lebih baik 2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat
sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat
2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan,
membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal
Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen
140
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Katolik untuk SMALB-E
Kemasyarakatan
2. Memahami karya Yesus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia,
Kristus yang mewartakan sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan
Kerajaan Allah dan keprihatinan dunia
penerusannya oleh Gereja,
2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga
sehingga dapat
terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi
mengembangkan hidup
Manusia
bersama dan bergereja
sesuai dengan nilai-nilai 2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah
Kerajaan Allah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan
memelihara hidup pribadi dan sesamanya
141
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemasyarakatan
1. Memahami makna firman 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama
Allah, ajaran Yesus dan dengan umat beragama atau berkepercayaan lain
ajaran Gereja dalam 1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
mengembangkan kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
kehidupan bersama sesuai ciptaan sesuai dengan perannya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu 1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
mewujudkannya dalam Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat dalam
kehidupan sehari-hari membangun masyarakat yang adil dan sejahtera
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Kato-
lik ini menjadi dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik KWI,
untuk menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi yang diperlu-
kan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
142
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Agama Hindu
143
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
144
13. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB - A)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi ke-
hidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompe-
tensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Stan-
dar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembang-
kan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun
sekolah.
145
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam men-
dukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti mela-
lui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Ja-
gathita dalam kehidupannya.
C. Ruang Lingkup
146
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
147
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Tempat Suci
6. Memahami struktur, 6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci
hakikat dan pelestarian 6.2 Menggambarkan struktur tempat suci menurut daerah
kesucian tempat suci
setempat
6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian kesucian tempat
suci
Sradha
7. Memahami Atman sebagai 7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman
sumber hidup 7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman
7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan Brahman
148
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-A
Sradha
1. Memahami Hukum 1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan
Karma dan Punarbhawa Punarbhawa
1.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma
1.3 Menguraikan hubungan antara Hukum Karma dengan
Punarbhawa
1.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma dan
Punarbhawa
Alam Semesta
2. Memahami proses 2.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana Agung dan
penciptaan dan pralaya Bhuana Alit
alam semesta
2.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang berkaitan
dengan penciptaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
2.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung dan
Bhuana Alit
Kepemimpinan
3. Memahami hakekat 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu,
kepemimpinan Hindu seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning
Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya
3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu
Budaya
4. Memahami nilai-nilai 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika
budaya dalam Dharma moral dalam Dharma Gita
Gita
4.2. Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika
dan etika moral dalam Dharma Gita
4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-
nilai budaya
149
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Yadnya
5. Memahami pelaksanaan 5.1 Menguraikan hakikat dan tujuan Yadnya
Yadnya dalam kehidupan
5.2 Menyebutkan bentuk-bentuk pelaksanaan Yadnya
dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat
setempat
5.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya dalam kehidupan
nyata dan kehidupan masyarakat setempat
Susila
6. Memahami ajaran Tat 6.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam Asi
Twam Asi sebagai
6.2 Menunjukkan perilaku sebagai implementasi ajaran
landasan etika dan moral
Tat Twam Asi
Kitab Suci
7. Memahami pokok- pokok 7.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti dan Smerti
ajaran Weda 7.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda Sruti dan Smerti
150
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-A
Sradha
1. Memahami ajaran Moksa 1.1 Menjelaskan pengertian Moksa
sebagai tujuan tertinggi 1.2 Menguraikan tingkatan Moksa
1.3 Melakukan upaya-upaya mencapai Moksa
Budaya
2. Memahami seni 2.1 Menguraikan jenis-jenis seni keagamaan (sakral dan
keagamaan Hindu profan)
2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni keagamaan
(sakral dan profan)
2.3 Menguraikan manfaat seni keagamaan Hindu dalam
pembentukan kepribadian
2.4 Melatih diri untuk memperagakan seni keagamaan
Hindu sesuai kondisi setempat
Susila
3. Memahami Catur Warna, 3.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-bagian Catur
Catur Asrama dan Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha
Purusartha 3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan
Catur Asrama
3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur Asrama dengan
Catur Purusartha
3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur
Asrama dalam masyarakat Hindu
151
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kitab Suci
5. Memahami Weda sebagai 5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu
sumber hukum Hindu 5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum Hindu
5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu dalam
kehidupan keagamaan dalam kerangka hukum
nasiponal
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
152
14. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB - B)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehi-
dupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi men-
jadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompe-
tensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Stan-
dar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembang-
kan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun
sekolah.
153
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam men-
dukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti mela-
lui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Ja-
gathita dalam kehidupannya.
C. Ruang Lingkup
154
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
Yadnya
3. Memahami tata cara 3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan makna
persembahyangan persembahyangan
3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang
3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai dengan tata cara yang
benar
Hari Suci
4. Memahami 4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
perhitungan hari-hari
4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari suci
suci menurut Hindu
berdasarkan perhitungan Hindu (wuku dan sasih)
4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan perhitungan
Hindu
155
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Susila
5. Memahami sifat-sifat Tri 5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan Dasa Mala
Guna dan Dasa Mala
5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan Dasa Mala
5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna dan Dasa Mala
terhadap kepribadian manusia
5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang
dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala
5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh
Dasa Mala
Tempat Suci
6. Memahami struktur, 6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci
hakikat dan pelestarian
6.2 Menggambarkan struktur tempat suci menurut daerah
kesucian tempat suci
setempat
6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian kesucian tempat
suci
Sradha
7. Memahami Atman 7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman
sebagai sumber hidup
7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman
7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan Brahman
156
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-B
Kepemimpinan
3. Memahami hakekat 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu,
kepemimpinan Hindu seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning
Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya
3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu
Budaya
4. Memahami nilai-nilai 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika
budaya dalam Dharma moral dalam Dharma Gita
Gita
4.2. Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika
dan etika moral dalam Dharma Gita
4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-
nilai budaya
157
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
158
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-B
Sradha
1. Memahami ajaran Moksa 1.1 Menjelaskan pengertian Moksa
sebagai tujuan tertinggi 1.2 Menguraikan tingkatan Moksa
1.3 Melakukan upaya-upaya mencapai Moksa
Budaya
2. Memahami seni 2.1 Menguraikan jenis-jenis seni keagamaan (sakral dan
keagamaan Hindu profan)
2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni keagamaan
(sakral dan profan)
2.3 Menguraikan manfaat seni keagamaan Hindu dalam
pembentukan kepribadian
2.4 Melatih diri untuk memperagakan seni keagamaan
Hindu sesuai kondisi setempat
Susila
3. Memahami Catur Warna, 3.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-bagian Catur
Catur Asrama dan Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha
Purusartha 3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan
Catur Asrama
3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur Asrama dengan
Catur Purusartha
3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur
Asrama dalam masyarakat Hindu
159
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Yadnya
4. Memahami perkawinan 4.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan hakikat Wiwaha
menurut Hindu (Wiwaha)
4.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan Wiwaha
4.3 Menguraikan syarat-syarat perkawinan menurut
Hindu
4.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim perkawinan
menurut daerah setempat
Kitab Suci
5. Memahami Weda sebagai 5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu
sumber hukum Hindu 5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum Hindu
5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu dalam
kehidupan keagamaan dalam kerangka hukum
nasiponal
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
160
15. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB - D)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi ke-
hidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompe-
tensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Stan-
dar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembang-
kan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun
sekolah.
161
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam men-
dukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui
pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagath-
ita dalam kehidupannya.
C. Ruang Lingkup
162
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
Kepemimpinan
2. Memahami 2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra
kepemimpinan 2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-
menurut Niti Sastra masing tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra
2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal menurut Niti
Sastra
2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah mempraktekkan
ajaran kepemimpinan Niti Sastra
Yadnya
3. Memahami tata cara 3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan makna
persembahyangan persembahyangan
3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang
3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai dengan tata cara yang
benar
Hari Suci
4. Memahami 4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
perhitungan hari-hari 4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari suci
suci menurut Hindu berdasarkan perhitungan Hindu (wuku dan sasih)
4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan perhitungan
Hindu
163
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
164
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-D
Kepemimpinan
3. Memahami hakekat 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu,
kepemimpinan Hindu seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning
Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya
3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu
Budaya
4. Memahami nilai-nilai 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika
budaya dalam Dharma moral dalam Dharma Gita
Gita
4.2. Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika
dan etika moral dalam Dharma Gita
4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-
nilai budaya
165
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Susila
6. Memahami ajaran Tat 6.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam Asi
Twam Asi sebagai
6.2 Menunjukkan perilaku sebagai implementasi ajaran
landasan etika dan moral
Tat Twam Asi
Kitab Suci
7. Memahami pokok- pokok 7.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti dan Smerti
ajaran Weda
7.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda Sruti dan Smerti
166
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-D
Sradha
1. Memahami ajaran Moksa 1.1 Menjelaskan pengertian Moksa
sebagai tujuan tertinggi
1.2 Menguraikan tingkatan Moksa
1.3 Melakukan upaya-upaya mencapai Moksa
Budaya
2. Memahami seni 2.1 Menguraikan jenis-jenis seni keagamaan (sakral dan
keagamaan Hindu profan)
2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni keagamaan
(sakral dan profan)
2.3 Menguraikan manfaat seni keagamaan Hindu dalam
pembentukan kepribadian
2.4 Melatih diri untuk memperagakan seni keagamaan
Hindu sesuai kondisi setempat
Susila
3. Memahami Catur Warna, 3.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-bagian Catur
Catur Asrama dan Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha
Purusartha
3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan
Catur Asrama
3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur Asrama dengan
Catur Purusartha
3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur
Asrama dalam masyarakat Hindu
167
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
168
16. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB - E)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi ke-
hidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompe-
tensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Stan-
dar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembang-
kan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun
sekolah.
169
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam men-
dukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti mela-
lui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Ja-
gathita dalam kehidupannya.
C. Ruang Lingkup
170
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
Kepemimpinan
2. Memahami 2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra
kepemimpinan 2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari masing-
menurut Niti Sastra masing tipe kepemimpinan menurut Niti Sastra
2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal menurut Niti
Sastra
2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah mempraktekkan
ajaran kepemimpinan Niti Sastra
Yadnya
3. Memahami tata cara 3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan makna
persembahyangan persembahyangan
3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang
3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai dengan tata cara yang
benar
Hari Suci
4. Memahami 4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
perhitungan hari-hari
4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari suci
suci menurut Hindu
berdasarkan perhitungan Hindu (wuku dan sasih)
4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan perhitungan
Hindu
171
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Susila
5. Memahami sifat-sifat Tri 5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan Dasa Mala
Guna dan Dasa Mala 5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan Dasa Mala
5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna dan Dasa Mala
terhadap kepribadian manusia
5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang
dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala
5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh
Dasa Mala
Tempat Suci
6. Memahami struktur, 6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci
hakikat dan pelestarian
6.2 Menggambarkan struktur tempat suci menurut daerah
kesucian tempat suci
setempat
6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian kesucian tempat
suci
Sradha
7. Memahami Atman sebagai 7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman
sumber hidup 7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman
7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan Brahman
172
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-E
Sradha
1. Memahami Hukum 1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan
Karma dan Punarbhawa Punarbhawa
1.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma
1.3 Menguraikan hubungan antara Hukum Karma dengan
Punarbhawa
1.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma dan
Punarbhawa
Alam Semesta
2. Memahami proses 2.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana Agung dan
penciptaan dan pralaya Bhuana Alit
alam semesta
2.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang berkaitan
dengan penciptaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
2.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung dan
Bhuana Alit
Kepemimpinan
3. Memahami hakekat 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut ajaran Hindu,
kepemimpinan Hindu seperti Panca Dasa Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning
Raja Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa Natya
3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu
Budaya
4. Memahami nilai-nilai 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran, estetika dan etika
budaya dalam Dharma moral dalam Dharma Gita
Gita
4.2. Menunjukkan contoh-contoh nilai kebenaran, estetika
dan etika moral dalam Dharma Gita
4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang mengandung nilai-
nilai budaya
173
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Yadnya
5. Memahami pelaksanaan 5.1 Menguraikan hakikat dan tujuan Yadnya
Yadnya dalam kehidupan
5.2 Menyebutkan bentuk-bentuk pelaksanaan Yadnya
dalam kehidupan nyata dan kehidupan masyarakat
setempat
5.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya dalam kehidupan
nyata dan kehidupan masyarakat setempat
Susila
6. Memahami ajaran Tat 6.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam Asi
Twam Asi sebagai
6.2 Menunjukkan perilaku sebagai implementasi ajaran
landasan etika dan moral
Tat Twam Asi
Kitab Suci
7. Memahami pokok- pokok 7.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti dan Smerti
ajaran Weda 7.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda Sruti dan Smerti
174
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Hindu untuk SMALB-E
Susila
3. Memahami Catur Warna, 3.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-bagian Catur
Catur Asrama dan Catur Warna, Catur Asmara dan Catur Purusartha
Purusartha 3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur Warna dengan
Catur Asrama
3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur Asrama dengan
Catur Purusartha
3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur Warna dan Catur
Asrama dalam masyarakat Hindu
175
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Yadnya
4. Memahami perkawinan 4.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan hakikat Wiwaha
menurut Hindu (Wiwaha) 4.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan Wiwaha
4.3 Menguraikan syarat-syarat perkawinan menurut Hindu
4.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim perkawinan
menurut daerah setempat
Kitab Suci
5. Memahami Weda sebagai 5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu
sumber hukum Hindu 5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum Hindu
5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu dalam
kehidupan keagamaan dalam kerangka hukum
nasiponal
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
176
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Agama Buddha
177
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
178
17. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB - A)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi ke-
hidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha.
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis standar kompetensi dan ko-
mpetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional.
Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengem-
bangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah
atau pun sekolah.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
179
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
bagai berikut.
1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva
2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningka-
tan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna)
sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)
3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan men-
gamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung
dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertang-
gung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.
C. Ruang Lingkup
180
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-A
Saddha
1. Mengungkapkan Buddha 1.1 Merumuskan peranan macam-macam agama dalam
Dharma sebagai salah satu kehidupan dan ruang lingkup agama
agama 1.2 Menjelaskan pluralisme, inklusivisme, toleransi, dan
tujuan hidup menurut agama Buddha
1.3 Menjelaskan pengertian dan ciri khas agama Buddha
Saddha
2. Kemampuan memahami 2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara
makna beriman kepada mengembangkannya
Tuhan
2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum universal (Niyama)
yang mengatur alam semesta
2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan dalam
agama Buddha.
2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan
Yang Mahaesa
Kelas X, Semester 2
Saddha
4. Kemampuan memahami 4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai pelindung
makna berlindung kepada
4.2 Menjelaskan makna berlindung kepada Triratna
Triratna
4.3 Menjelaskan manfaat berlindung kepada Triratna
dalam kehidupan sehari-hari
4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi pernyataan
berlindung kepada Triratna
181
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Saddha
3. Memahami Hukum 3.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum
Dharma alam
3.2 Menguraikan hukum kebenaran universal
3.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran
Sila
4. Mengkonstruksi sikap 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan
umat Buddha terhadap kesalingtergantungan
lingkungan
4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap
sesama, keluarga dan masyarakat
4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama
Buddha
4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
182
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-A
Sila
1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha
Buddha sebagai
1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
manusia seutuhnya
yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila
1.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan Buddha
Dharma
Panna
2. Mengenal Buddha, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai
Arahat, dan bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
Bodhisattva 2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan
menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai
tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan
2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan
Manusia Buddha
2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara mempraktikkannya
Saddha
4. Mengenal asal-usul dan 4.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan
kelanjutan hidup manusia
4.2 Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan
penghancuran dunia (bumi) beserta isinya
4.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan
4.4 Menafsirkan karma dan akibatnya dalam kehidupan
manusia berikutnya
183
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
184
18. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB - B)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha.
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis standar kompetensi dan ko-
mpetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional.
Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengem-
bangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah
atau pun sekolah.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
185
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
bagai berikut.
1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva
2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningka-
tan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna)
sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)
3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan men-
gamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung
dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertang-
gung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.
C. Ruang Lingkup
186
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-B
Saddha
2. Kemampuan memahami 2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara
makna beriman kepada mengembangkannya
Tuhan 2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum universal (Niyama) yang
mengatur alam semesta
2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan dalam agama
Buddha.
2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan
Yang Mahaesa
Kelas X, Semester 2
Tripitaka
3. Mengungkapkan kitab 3.1 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci Tripitaka
suci sebagai pedoman
3.2 Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
hidup
3.3 Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka
Saddha
4. Kemampuan memahami 4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai pelindung
makna berlindung 4.2 Menjelaskan makna berlindung kepada Triratna
kepada Triratna
4.3 Menjelaskan manfaat berlindung kepada Triratna dalam
kehidupan sehari-hari
4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi pernyataan
berlindung kepada Triratna
187
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Saddha
1. Memahami manfaat 1.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
puja dan kekuatan doa 1.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk tentang puja
1.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait dengan budaya
1.4 Menjelaskan praktik puja dalam hari-hari raya Agama
Buddha
Sila
2. Mengembangkan etika- 2.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari Jalan Mulia
moral dalam agama Berunsur Delapan
Buddha
2.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya sebagai sumber
nilai dalam agama Buddha.
2.3 Menjelaskan pembagian sila
2.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif serta kriteria baik
dan buruk
Sila
4. Mengkonstruksi sikap 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan
umat Buddha terhadap kesalingtergantungan
lingkungan
4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap sesama,
keluarga dan masyarakat
4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama
Buddha
4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
188
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-B
Sila
1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha
Buddha sebagai manusia
1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
seutuhnya
yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila
1.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan
Buddha Dharma
Panna
2. Mengenal Buddha, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai
Arahat, dan Bodhisattva bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan
menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai
tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan
2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan
Manusia Buddha
2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara
mempraktikkannya
189
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
190
19. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB - D)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehi-
dupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi men-
jadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha.
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis standar kompetensi dan ko-
mpetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional.
Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengem-
bangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah
atau pun sekolah.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
191
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
bagai berikut.
1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva
2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningka-
tan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna)
sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)
3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan men-
gamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung
dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertang-
gung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.
C. Ruang Lingkup
Pendidikan Agama Buddha meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Sejarah
2. Keyakinan (Saddha)
3. Perilaku/moral (Sila)
4. Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka (Tipitaka)
5. Meditasi (Samadhi)
6. Kebijaksanaan (Panna).
192
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-D
Saddha
2. Kemampuan memahami 2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara
makna beriman kepada mengembangkannya
Tuhan 2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum universal (Niyama) yang
mengatur alam semesta
2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan dalam agama
Buddha.
2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan terhadap Tuhan
Yang Mahaesa
Kelas X, Semester 2
193
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Saddha
1. Memahami manfaat 1.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa
puja dan kekuatan doa 1.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk tentang puja
1.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait dengan budaya
1.4 Menjelaskan praktik puja dalam hari-hari raya Agama
Buddha
Sila
2. Mengembangkan etika- 2.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari Jalan Mulia
moral dalam agama Berunsur Delapan
Buddha 2.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya sebagai sumber
nilai dalam agama Buddha.
2.3 Menjelaskan pembagian sila
2.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif serta kriteria baik
dan buruk
Saddha
3. Memahami Hukum 3.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum alam
Dharma 3.2 Menguraikan hukum kebenaran universal
3.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran
Sila
4. Mengkonstruksi sikap 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan
umat Buddha terhadap kesalingtergantungan
lingkungan
4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap sesama,
keluarga dan masyarakat
4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama
Buddha
4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
194
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-D
Sila
1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha
Buddha sebagai manusia 1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
seutuhnya yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila
1.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan
Buddha Dharma
Panna
2. Mengenal Buddha, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai
Arahat, dan Bodhisattva bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan
menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai
tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan
2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan
Manusia Buddha
2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara
mempraktikkannya
Samadhi
3. Mengembangkan 3.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan
meditasi untuk belajar Mulia Berunsur Delapan
mengendalikan diri 3.2 Mendeskripsikan meditasi pandangan terang
3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat, penunjang,
dan manfaat meditasi pandangan terang dalam
kehidupan sehari-hari
3.4 Melatih meditasi pandangan terang
Saddha
4. Mengenal asal-usul dan 4.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan
kelanjutan hidup
4.2 Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan
manusia
penghancuran dunia (bumi) beserta isinya
4.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan
4.4 Menafsirkan karma dan akibatnya dalam kehidupan
manusia berikutnya
195
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
196
20. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB - E)
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermak-
na, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehi-
dupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi men-
jadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berke-
sinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mem-
perteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha.
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis standar kompetensi dan ko-
mpetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional.
Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengem-
bangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah
atau pun sekolah.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
197
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
bagai berikut.
1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva
2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningka-
tan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna)
sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)
3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan men-
gamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung
dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertang-
gung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari
4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.
C. Ruang Lingkup
198
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
199
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Sila
2. Mengembangkan etika- 2.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari Jalan Mulia
moral dalam agama Berunsur Delapan
Buddha 2.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya sebagai sumber
nilai dalam agama Buddha.
2.3 Menjelaskan pembagian sila
2.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif serta kriteria baik
dan buruk
Saddha
3. Memahami Hukum 3.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum alam
Dharma
3.2 Menguraikan hukum kebenaran universal
3.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran
Sila
4. Mengkonstruksi sikap 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan
umat Buddha terhadap kesalingtergantungan
lingkungan
4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap sesama,
keluarga dan masyarakat
4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial dalam agama
Buddha
4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia terhadap dunia
200
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Agama Buddha untuk SMALB-E
Sila
1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya menurut agama Buddha
Buddha sebagai manusia
1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
seutuhnya
yang dijunjung sehingga menjadi manusia susila
1.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai dengan Buddha
Dharma
Panna
2. Mengenal Buddha, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai
Arahat, dan Bodhisattva bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan
menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai
tingkat-tingkat kesucian hingga Kebuddhaan
2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan
Manusia Buddha
2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara
mempraktikkannya
201
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
202
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Kewarganegaraan
203
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
204
21. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA
(SMALB – A)
A. Latar Belakang
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan, di-
tingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia te-
lah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
205
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
206
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 2
207
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
208
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-A
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
209
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan, di-
tingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia te-
lah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
210
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-B
masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Un-
dang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan
kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai
penerus bangsa.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
211
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
212
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-B
213
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
214
23. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA
(SMALB – D)
A. Latar Belakang
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan, di-
tingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia te-
lah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
215
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Un-
dang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan
kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai
penerus bangsa.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
216
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
217
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
218
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-D
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
219
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan, di-
tingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia te-
lah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
220
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-E
masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Un-
dang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan
kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai
penerus bangsa.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
221
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
222
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMALB-E
223
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
224
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Bahasa Indonesia
225
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
226
25. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emo-
sional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari se-
mua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik menge-
nal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakan yang menggunakan bahasa tersebut dan menemu-
kan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SMALB-A ini diharap-
kan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa pe-
serta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber bela-
jar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pro-
gram di sekolah;
227
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemam-
puan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa per-
satuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, mem-
perhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berba-
hasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
C. Ruang Lingkup
228
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami siaran atau 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
cerita dan puisi yang (berita dan non berita)
disampaikan secara
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik )
langsung/tidak langsung
suatu cerita yang disampaikan secara langsung /melalui
rekaman
Berbicara
2 Mengungkapkan 2.1 Memperkenalkan diri dengan orang lain di dalam forum
pikiran, perasaan, dan resmi dengan intonasi yang tepat
informasi melalui
2.2 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata
kegiatan berkenalan,
dan ekspresi yang tepat
berdiskusi, dan bercerita
Membaca (Braille)
3. Memahami berbagai 3.1 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai
teks bacaan sastra dan sumber melalui teknik membaca ekstensif
non sastra dengan
3.2 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan
berbagai teknik
intonasi yang tepat
membaca
Menulis (Braille)
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan
informasi dalam waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
berbagai bentuk
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf
paragraf (naratif,
deskriptif
deskriftif, ekspositif)
dan menulis puisi 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam
bentuk ragam, paragraf ekspositif
229
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Mendengarkan
5 Memahami informasi, 5.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui
dan cerita rakyat melalui tuturan langsung
tuturan
5.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar memalui
tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang
dibacakan)
Berbicara
6 Mengungkapkan 6.1 Menberikan kritik terhadap informasi dari media cetak
komentar terhadap dan atau eletronik
informasi dari berbagai
6.2 Memberikan persetujuan /dukungan terhadap artikel
sumber dan pendapat
yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik
terhadap puisi
Membaca (Braille)
7. Memahami ragam wacana 7.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam
tulis dengan membaca beberapa kalimat dengan membaca memindai
memindai
7.2 Merangkum isi informasi dari suatu tabel dan atau
grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca
memindai
Menulis (Braille)
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf
informasi melalui dengan menggunakan ejaan yang tepat
penulisan paragraf dan
8.2 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri
teks pidato
dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
8.3 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain
dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
230
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-A
Mendengarkan
1 Memahami berbagai 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang
informasi dari sambutan didengar
/khotbah, wawancara,
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
dan pementasan drama
1.3 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
dialog, dan konflik pada pementasan drama
Berbicara
2 Mengungkapkan secara 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil
lisan informasi hasil membaca (artikel atau buku )
membaca dan
2.2 Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan
wawancara dalam
narasumber terhadap topik tertentu
pementasan drama
2.3 Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik,
sesuai dengan watak tokoh
Membaca (Braille)
3. Memahami ragam 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif
wacana tulis dengan melalui kegiatan membaca intensif
membaca intensif dan
3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap
membaca nyaring
membaca yang baik
Menulis (Braille)
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat dagang dan surat kuasa
informasi dalam bentuk
4.2 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
proposal, surat dagang,
catatan
karangan ilmiah
231
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Berbicara
6 Menyampaikan laporan 6.1 Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan
hasil penelitian dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar
diskusi atau seminar 6.2 Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi
hasil penelitian
Membaca (Braille)
7. Memahami ragam wacana 7.1 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan
tulis seperti novel dan membaca intensif
hikayat
7.2 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat
diteladani dari tokoh
7.3 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Menulis (Braille)
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis rangkuman /ringkasan isi buku
informasi dalam bentuk
8.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisan
rangkuman /ringkasan,
notulen rapat, dan 8.3 Menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan
naskah drama dan latar pada naskah drama
232
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-A
Mendengarkan
1 Memahami informasi 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai
dari berbagai laporan laporan lisan
1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan
memberikan kritik dan saran
Berbicara
2 Mengungkapkan 2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan alasan yang logis
gagasan, tanggapan, dan dalam diskusi
informasi dalam diskusi
2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan
menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
Membaca (Braille)
3. Memahami artikel teks 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
pidato, dan wacana melalui kegiatan membaca intensif
sastra 3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonsi yang tepat
3.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai
Menulis (Braille)
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-
informasi dalam bentuk unsur dan struktur
surat dinas, laporan,
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format
resensi
yang baku
4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen
dan daftar hadir
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format
baku
233
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendengarkan
5 Memahami informasi 5.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
dari berbagai sumber disampaikan secara langsung
yang disampaikan secara
5.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
lisan
disampaikan melalui radio/televisi
Berbicara
6 Mengungkapkan 6.1 Mempresentasikan program kegiatan/proposal
informasi melalui
6.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan
presentasi program/
sikap yang tepat
proposal dan pidato
tanpa teks
Membaca (Braille)
7. Memahami ragam 7.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca
wacana tulis melalui cepat 200 – 250 kata per menit
kegiatan membaca cepat
7.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari
dan membaca intensif
berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan
membaca intensif
Menulis (Braille)
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan
pikiran, pendapat, dan pola pengembangan deduktif dan induktif
informasi dalam 8.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola
penulisan karangan pengembangan pembuka, isi, dan penutup
berpola
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
234
26. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB–B)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakan yang menggunakan bahasa tersebut dan menemu-
kan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SMALB-B ini diharap-
kan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa pe-
serta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber bela-
jar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pro-
gram di sekolah;
5. sekolah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan keadaan peserta
235
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemam-
puan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa per-
satuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, mem-
perhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berba-
hasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
C. Ruang Lingkup
236
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
Mendengarkan/menyimak
1. Memahami siaran atau 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
cerita yang disampaikan (berita dan non berita)
secara langsung/tidak
langsung 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik)
suatu cerita yang disampaikan secara langsung /melalui
rekaman
Berbicara/berisyarat
2 Mengungkapkan 2.1 Memperkenalkan diri dengan orang lain di dalam forum
pikiran, perasaan, dan resmi.
informasi melalui
2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai
kegiatan berkenalan, dan
berita, artikel , atau buku )
bercerita
2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan ekspresi
yang tepat
Membaca
3. Memahami berbagai 3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra
teks bacaan sastra dan
3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai
non sastra dengan
sumber
berbagai teknik
membaca
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan
informasi dalam waktu dan tempat dalam bentuk paragraf
berbagai bentuk
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf
paragraf dan menulis
puisi 4.3 Menulis puisi baru dan puisi lama dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima
237
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Mendengarkan/menyimak
5 Memahami informasi, 5.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui
dan cerita rakyat tuturan langsung
melalui tuturan
5.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui
tuturan tidak langsung
Berbicara/berisyarat
6 Mengungkapkan 6.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak
komentar terhadap dan atau eletronik
informasi dari berbagai
6.2 Memberikan persetujuan /dukungan terhadap artikel
sumber dan pendapat
yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik
terhadap puisi
6.3 Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran
perasaan, pikiran, dan imajinasi.
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam
wacana tulis dengan beberapa kalimat dengan membaca memindai
membaca memindai
7.2 Merangkum isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik
ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf
informasi melalui dengan menggunakan ejaan yang tepat
penulisan paragraf dan
8.2 Menyusun teks pidato
teks pidato
8.3 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri
dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
238
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-B
Mendengarkan/menyimak
1 Memahami berbagai 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah
informasi dari
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
sambutan/khotbah,
wawancara, dan 1.3 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
pementasan drama dialog, dan konflik pada pementasan drama
Berbicara/berisyarat
2 Mengungkapkan secara 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil
lisan informasi hasil membaca (artikel atau buku )
membaca dan 2.2 Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan
wawancara
narasumber terhadap topik tertentu
2.3 Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik,
sesuai dengan watak tokoh
Membaca
3. Memahami ragam 3.1 Menemukan perbedaan paragraf melalui kegiatan
wacana tulis dengan membaca intensif
membaca intensif dan
3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap
membaca lancar
membaca yang baik
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis proposal untuk berbagai keperluan
informasi dalam bentuk
4.2 Menulis surat dagang
proposal, surat dagang,
karangan ilmiah 4.3 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
catatan
239
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca
wacana tulis seperti
7.2 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan
novel dan hikayat
membaca intensif
7.3 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat
diteladani dari tokoh
7.4 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
7.5 Novel Indonesia dan hikayat
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis rangkuman /ringkasan isi buku
informasi dalam bentuk
8.2 Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan
rangkuman/ ringkasan,
penelitian
dan naskah drama
8.3 Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog
naskah drama
240
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-B
Membaca
3. Memahami artikel teks 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
pidato, dan wacana melalui kegiatan membaca intensif
sastra
3.2 Membaca lancar teks pidato
3.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan penghayatan,
dan ekspresi yang sesuai
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan
informasi dalam bentuk
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan bahasa, yang baik dan
surat dinas, laporan,
benar
resensi
4.3 Menulis laporan diskusi
241
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendengarkan/menyimak
5 Memahami informasi 5.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
dari berbagai sumber disampaikan secara langsung
yang disampaikan secara
5.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
lisan
disampaikan melalui televisi
Berbicara/berisyarat
6 Mengungkapkan 6.1 Mempresentasikan pengalaman sehari-hari
pengalaman melalui
6.2 Berpidato tanpa teks
presentasi dan pidato
tanpa teks
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Menemukan ide pokok suatu teks.
wacana tulis melalui
7.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari
kegiatan membaca
berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan
membaca intensif
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu
pikiran, pendapat, dan
8.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu
informasi dalam
penulisan karangan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
242
27. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB - D)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakan yang menggunakan bahasa tersebut dan menemu-
kan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SMALB-D ini diharap-
kan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa pe-
serta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber bela-
jar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pro-
gram di sekolah;
243
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemam-
puan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa per-
satuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, mem-
perhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berba-
hasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
C. Ruang Lingkup
244
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami siaran atau 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
cerita dan puisi yang (berita dan non berita)
disampaikan secara
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik)
langsung/tidak langsung
suatu cerita yang disampaikan secara langsung /melalui
rekaman
Berbicara
2 Mengungkapkan 2.1 Memperkenalkan diri dengan orang lain di dalam forum
pikiran, perasaan, dan resmi dengan intonasi yang tepat
informasi melalui
2.2 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata
kegiatan berkenalan,
dan ekspresi yang tepat
berdiskusi, dan bercerita
Membaca
3. Memahami berbagai 3.1 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai
teks bacaan sastra dan sumber melalui teknik membaca ekstensif
non sastra dengan
3.2 Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan
berbagai teknik
intonasi yang tepat
membaca
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan
informasi dalam waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif
berbagai bentuk 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf
paragraf (naratif, deskriptif
deskriftif, ekspositif)
dan menulis puisi 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam
bentuk ragam, paragraf ekspositif
245
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Mendengarkan
5 Memahami informasi, 5.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui
dan cerita rakyat tuturan langsung
melalui tuturan
5.2 Menyimpulkan isi informasi yang didengar memalui
tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang
dibacakan)
Berbicara
6 Mengungkapkan 6.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak
komentar terhadap dan atau eletronik
informasi dari berbagai
6.2 Memberikan persetujuan /dukungan terhadap artikel
sumber dan pendapat
yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik
terhadap puisi
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam
wacana tulis dengan beberapa kalimat dengan membaca memindai
membaca memindai
7.2 Merangkum isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik
ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf
informasi melalui dengan menggunakan ejaan yang tepat
penulisan paragraf dan
8.2 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri
teks pidato
dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
8.3 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain
dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)
246
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-D
Mendengarkan
1 Memahami berbagai 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan /khotbah yang
informasi dari sambutan didengar
/khotbah, wawancara,
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
dan pementasan drama
1.3 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
dialog, dan konflik pada pementasan drama
Berbicara
2 Mengungkapkan secara 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil
lisan informasi hasil membaca (artikel atau buku )
membaca dan
2.2 Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan
wawancara dalam
narasumber terhadap topik tertentu
pementasan drama
2.3 Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik,
sesuai dengan watak tokoh
Membaca
3. Memahami ragam 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif
wacana tulis dengan melalui kegiatan membaca intensif
membaca intensif dan 3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap
membaca nyaring membaca yang baik
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat dagang dan surat kuasa
informasi dalam bentuk
4.2 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
proposal, surat dagang,
catatan
karangan ilmiah
247
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis rangkuman /ringkasan isi buku
informasi dalam bentuk
8.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisan
rangkuman /ringkasan,
notulen rapat, dan 8.3 Menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan
naskah drama dan latar pada naskah drama
248
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-D
Mendengarkan
1 Memahami informasi 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai
dari berbagai laporan laporan lisan
1.2 Mengomentari berbagai laporan lisan dengan
memberikan kritik dan saran
Berbicara
2 Mengungkapkan 2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan alasan yang
gagasan, tanggapan, dan logis dalam diskusi
informasi dalam diskusi
2.2 Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan
menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
Membaca
3. Memahami artikel teks 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
pidato, dan wacana melalui kegiatan membaca intensif
sastra
3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonsi yang tepat
3.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-
informasi dalam bentuk unsur dan struktur
surat dinas, laporan,
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format
resensi
yang baku
4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen
dan daftar hadir
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format
baku
249
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca
wacana tulis melalui cepat 200 – 250 kata per menit
kegiatan membaca cepat
7.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari
dan membaca intensif
berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan
membaca intensif
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan
pikiran, pendapat, dan pola pengembangan deduktif dan induktif
informasi dalam
8.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola
penulisan karangan
pengembangan pembuka, isi, dan penutup
berpola
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
250
28. MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB - E)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakan yang menggunakan bahasa tersebut dan menemu-
kan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SMALB-E ini diharap-
kan:
1. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil
karya dan hasil intelektual bangsa sendiri;
2. guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa pe-
serta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber bela-
jar;
3. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pro-
gram di sekolah;
5. sekolah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan keadaan peserta
251
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemam-
puan sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa per-
satuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, mem-
perhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berba-
hasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
C. Ruang Lingkup
252
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
253
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
254
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-E
Mendengarkan
1 Memahami berbagai 1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang
informasi dari sambutan didengar
/khotbah, wawancara,
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
dan pementasan drama
1.3 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya,
dialog, dan konflik pada pementasan drama
Berbicara
2 Mengungkapkan secara 2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil
lisan informasi hasil membaca (artikel atau buku )
membaca dan
2.2 Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan
wawancara dalam
narasumber terhadap topik tertentu
pementasan drama
2.3 Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik,
sesuai dengan watak tokoh
Membaca
3. Memahami ragam 3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif
wacana tulis dengan melalui kegiatan membaca intensif
membaca intensif dan
3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap
membaca nyaring
membaca yang baik
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat dagang dan surat kuasa
informasi dalam bentuk
proposal, surat dagang, 4.2 Melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan
karangan ilmiah catatan
255
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendengarkan
5 Memahami pendapat 5.1 Merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau
dan informasi dari seminar
berbagai sumber dalam
5.2 Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi
diskusi atau seminar
atau seminar
Berbicara
6 Menyampaikan laporan 6.1 Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan
hasil penelitian dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar
diskusi atau seminar
6.2 Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi
hasil penelitian
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan
wacana tulis seperti membaca intensif
novel dan hikayat
7.2 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat
diteladani dari tokoh
7.3 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis rangkuman /ringkasan isi buku
informasi dalam bentuk
8.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisan
rangkuman/ ringkasan,
notulen rapat, dan 8.3 Menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan
naskah drama dan latar pada naskah drama
256
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Bahasa Indonesia untuk SMALB-E
Membaca
3. Memahami artikel teks 3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
pidato, dan wacana melalui kegiatan membaca intensif
sastra
3.2 Membaca nyaring teks pidato dengan intonsi yang tepat
3.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-
informasi dalam bentuk unsur dan struktur
surat dinas, laporan,
4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format
resensi
yang baku
4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen
dan daftar hadir
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format
baku
257
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendengarkan
5 Memahami informasi 5.1 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
dari berbagai sumber disampaikan secara langsung
yang disampaikan 5.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
secara lisan
disampaikan melalui radio/televisi
Berbicara
6 Mengungkapkan 6.1 Mempresentasikan program kegiatan/ proposal
informasi melalui
6.2 Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan
presentasi program/
sikap yang tepat
proposal dan pidato
tanpa teks
Membaca
7. Memahami ragam 7.1 Menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca
wacana tulis melalui cepat 200 – 250 kata per menit
kegiatan membaca cepat
7.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari
dan membaca intensif
berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan
membaca intensif
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan
pikiran, pendapat, dan pola pengembangan deduktif dan induktif
informasi dalam
8.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola
penulisan karangan
pengembangan pembuka, isi, dan penutup
berpola
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
258
Mata Pelajaran :
Bahasa Inggris
259
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
260
29. MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari se-
mua bidang studi. Kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya memper-
siapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu sehingga peserta didik
mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan orang lain, mengungkapkan
gagasan dan perasaan, dan memahami keragaman nuansa makna. Bahasa diharap-
kan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang meng-
gunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat
pribadi dan sosial, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Penger-
tian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan
menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang
utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau meng-
hasilkan teks lisan dan/atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keteram-
pilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, mata pelajaran bahasa Inggris diarah-
kan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mam-
pu berkomunikasi atau berwacana dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing memiliki peran yang sangat penting
dalam komunikasi antar bangsa terutama dalam rangka membantu meningkatkan
daya saing bangsa. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris hendaknya di-
arahkan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi berkomunikasi secara
lisan maupun tertulis pada tingkat literasi tertentu sesuai dengan kaidah penggunaan
Bahasa Inggris oleh para penuturnya.
261
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMPLB-A ditargetkan untuk da-
pat mencapai tingkat performative yakni mampu membaca, menulis, dan berbicara
dengan simbol-simbol yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lulusan
SMALB-A diharapkan dapat mencapai tingkat functional karena mereka disiapkan
agar dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti
membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Dengan demikian, pendidikan bahasa
Inggris di SMPLB-A dimulai dengan belajar bahasa Inggris dalam konteks kehidupan
sehari-hari (learning to read) dan di SMALB-A diakhiri dengan belajar bahasa Ing-
gris untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (reading to live). Dalam proses-
nya, bahasa lisan merupakan alat untuk mencapai tingkat-tingkat literasi ini. Sub-
stansi kajian sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMALB-A bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk men-
ingkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
C. Ruang Lingkup
262
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-A
langkah-langkah retorika
3. Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa
dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan un-
gkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi),
kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi
dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi
pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
Kelas X, Semester 1
Berbicara
3. Mengungkapkan makna 3.1 Menirukan percakapan transaksional sederhana
dalam percakapan
3.2 Menggunakan percakapan transaksional lisan secara
transaksional lisan
lancar dan berterima yang melibatkan tindak tutur:
sederhana untuk
meminta, memberi, menolak jasa; meminta, memberi,
berinteraksi dengan
menolak barang; menawarkan sesuatu; meminta,
lingkungan sekitar
memberi persetujuan; memberi perhatian terhadap
pembicara
263
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Mendengarkan
7. Memahami makna 7.1 Menjelaskan makna percakapan transaksional/
dalam percakapan interpersonal lisan yang sangat sederhana
transaksional/
7.2 Merespon percakapan transaksional/interpersonal lisan
interpersonal lisan
secara lancar dan berterima yang melibatkan tindak
sederhana, untuk
tutur: meminta, memberi dan mengingkari informasi;
berinteraksi dengan
meminta, memberi, dan menolak pendapat; merespon
lingkungan sekitar
pernyataan; mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan; mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan telepon
264
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-A
Berbicara
9. Mengungkapkan makna 9.1 Menirukan percakapan transaksional lisan sederhana
dalam percakapan
9.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama dalam
transaksional lisan
percakapan transaksional/interpersonal sederhana
sederhana untuk
secara lancar dan berterima yang melibatkan tindak
berinteraksi dengan
tutur: meminta, memberi dan mengingkari
lingkungan sekitar
informasi; meminta, memberi, dan menolak
pendapat; merespon pernyataan; mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan;
mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan telepon
10. Mengungkapkan makna 10.1 Menirukan teks lisan fungsional pendek (misalnya
dalam teks lisan fungsional undangan, pesan singkat, pengumuman) sederhana
dan monolog pendek dengan lancar dan berterima dalam ragam bahasa
sederhana yang berbentuk lisan
recount, dan narrative
10.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
untuk berinteraksi dengan
monolog sangat sederhana yang berbentuk recount
lingkungan sekitar
dan narrative
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
fungsional dan monolog/ monolog/esei berbentuk recount dan narrative
esei pendek dan sederhana pendek dan sederhana dengan ucapan, tekanan dan
berbentuk recount, dan intonasi yang berterima
narrative untuk berinteraksi
11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara lancar
dengan lingkungan sekitar
dan berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
recount dan narrative
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/ esei
dalam teks tulis fungsional pendek sederhana
dan monolog/esei pendek
12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
dan sederhana berbentuk
fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
recount dan narrative untuk
singkat, pengumuman, notices) sederhana secara
berinteraksi dengan
lancar dan berterima
lingkungan sekitar
265
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
266
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-A
Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam 6.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/
teks tulis fungsional dan esei pendek
monolog/ esei pendek yang
berbentuk procedure dan 6.2 Menggunakan teks tulis fungsional pendek
report untuk berinteraksi sederhana (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
dalam konteks kehidupan pengumuman ) secara lancar dan berterima
sehari-hari
Berbicara
9. Mengungkapkan makna dalam 9.1 Menirukan percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan sederhana
interpersonal lisan sederhana
9.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama
untuk berinteraksi dengan
percakapan transaksional/interpersonal pendek
lingkungan dalam konteks
sederhana secara lancar dan berterima yang
kehidupan sehari-hari
melibatkan tindak tutur menunjukkan perhatian
dan menyatakan kekaguman
10 Mengungkapkan makna dalam 10.1 Menirukan teks lisan fungsional dan monolog
teks lisan fungsional dan pendek sederhana
monolog pendek sederhana
10.2 Menggunakan dalam teks lisan fungsional
berbentuk proceduredan report
pendek sederhana (misalnya pesan singkat,
untuk berinteraksi dalam konteks
pengumuman) secara lancar dan berterima
kehidupan sehari-hari
dalam ragam bahasa lisan
267
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional dan monolog/esei berbentuk procedure dan report pendek
monolog/esei pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang
sederhana berbentuk berterima
procedure dan report
11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara lancar dan
untuk berinteraksi
berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
dalam konteks
procedure dan report
kehidupan sehari-hari
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/esei
dalam teks tulis pendek
fungsional dan
12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis fungsional
monolog/esei pendek
pendek sederhana (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
yang berbentuk
pengumuman) secara lancar dan berterima
procedure dan report
untuk berinteraksi
dalam konteks
kehidupan sehari-hari
268
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-A
Berbicara
3. Mengungkapkan makna 3.1 Menirukan percakapan transaksional/ interpersonal
dalam percakapan lisan dan monolog pendek sederhana
transaksional/interpersonal
3.2 Menggunakan dalam ragam bahasa lisan terutama
lisan dan monolog pendek
percakapan transaksional/ interpersonal lisan
sederhana berbentuk
pendek sederhana secara lancar dan berterima yang
narrative dan report untuk
melibatkan tindak tutur mengungkapkan
berinteraksi dalam konteks
kesantunan dan memberi berita yang menarik
kehidupan sehari-hari
perhatian
Membaca
5. Memahami makna dalam teks 5.1 Merespon makna dalam teks tulis fungsional
tulis fungsional monolog/esei pendek (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
tulis pendek sederhana pengumuman) secara lancar dan berterima
berbentuk narrative dan 5.2 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
report untuk berinteraksi monolog/esei berbentuk narrative dan report
dalam konteks kehidupan pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
sehari-hari intonasi yang berterima
269
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menulis
6. Mengungkapkan makna 6.1 Menirukan dalam teks tulis fungsional dan monolog/
dalam teks tulis fungsional esei pendek
dan monolog/esei pendek 6.2 Menggunakan makna dalam dalam teks tulis
yang berbentuk narrative
fungsional pendek (misalnya Surat pribadi, iklan,
dan report untuk brosur, pengumuman, undangan) secara lancar dan
berinteraksi dalam konteks
berterima
kehidupan sehari-hari
Mendengarkan
7. Memahami makna dalam 7.1 Menjelaskan percakapan transaksional/ interpersonal
percakapan transaksional/ lisan
interpersonal lisan untuk
7.2 Merespon percakapan transaksional/ interpersonal
berinteraksi dalam konteks
lisan sederhana secara lancar dan berterima yang
kehidupan sehari-hari
melibatkan tindak tutur memberi komentar terhadap
berita
8. Memahami makna dalam 8.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam teks lisan
teks lisan fungsional dan fungsional pendek sederhana (misalnya surat
monolog pendek sederhana pribadi, iklan)
yang berbentuk narrative
8.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks monolog
dan report untuk
pendek sederhana yang berbentuk narrative dan
berinteraksi dalam konteks
report
kehidupan sehari-hari
Berbicara
9. Mengungkapkan makna 9.1 Menirukan percakapan transaksional/ interpersonal
dalam percakapan lisan dan monolog pendek sederhana
transaksional/interpersonal
9.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama
lisan dan monolog pendek
percakapan transaksional/interpersonal lisan pendek
sederhana berbentuk
sederhana secara lancar dan berterima yang
narrative dan report untuk
melibatkan tindak tutur memberi komentar terhadap
berinteraksi dalam konteks
berita
kehidupan sehari-hari
270
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-A
10. Mengungkapkan makna 10.1 Menjelaskan makna dalam teks fungsional lisan
dalam teks lisan fungsional pendek sederhana (misalnya pengumuman, pesan-
dan monolog pendek pesan lisan) secara lancar dan berterima dalam
sederhana berbentuk ragam bahasa lisan
narrative dan report untuk
10.2 Menggunakan teks monolog pendek sederhana
berinteraksi dalam konteks
berbentuk narrative dan report
kehidupan sehari-hari
Membaca
11. Memahami makna dalam 11.1 Menjelaskan makna teks fungsional dan monolog/
teks monolog/esei tulis esei berbentuk narrative dan report pendek
pendek sederhana sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang
berbentuk narrative dan berterima
report untuk berinteraksi
11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek
dalam konteks kehidupan
(misalnya surat pribadi, iklan, brosur, pengumuman)
sehari-hari
secara lancar dan berterima
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Menjelaskan ungkapkan makna dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek
dan monolog/esai pendek 12.2 Menggunakan teks tulis fungsional pendek (misalnya
yang berbentuk narrative surat pribadi, iklan, brosur,
dan report untuk pengumuman,undangan) secara lancar dan berterima
berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
271
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emo-
sional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya mem-
persiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu sehingga peserta didik
mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan orang lain, mengungkapkan
gagasan dan perasaan, dan memahami keragaman nuansa makna. Bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, menge-
mukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan
bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi
dan sosial, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Penger-
tian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan
menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang
utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau meng-
hasilkan teks lisan dan/atau isyarat maupun tulis yang direalisasikan dalam empat
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau men-
ciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, mata pelajaran
bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan terse-
but agar lulusan mampu berkomunikasi atau berwacana dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing memiliki peran yang sangat penting
dalam komunikasi antar bangsa terutama dalam rangka membantu meningkatkan
daya saing bangsa. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris hendaknya diarah-
kan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi berkomunikasi secara lisan
maupun tertulis pada tingkat literasi tertentu sesuai dengan kaidah penggunaan Ba-
hasa Inggris oleh para penuturnya.
272
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMPLB-B ditargetkan untuk dapat
mencapai tingkat performative yakni berkomunikasi untuk membaca dan menulis,
dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Lulusan SMALB-B diharapkan dapat mencapai tingkat functional karena mereka
disiapkan dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Dengan demikian,
pendidikan bahasa Inggris di SMPLB-B dimulai dengan belajar bahasa Inggris dalam
konteks kehidupan sehari-hari (learning to read) dan di SMALB-B diakhiri dengan
belajar bahasa Inggris untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (reading to
live). Dalam prosesnya, bahasa lisan merupakan alat untuk mencapai tingkat-tingkat
literasi ini. Substansi kajian sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMALB-B bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
C. Ruang Lingkup
273
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa,
dan langkah-langkah retorika.
Kelas X, Semester 1
274
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
Membaca
4. Memahami makna teks 4.1 Membaca teks tulis fungsional pendek sangat sederhana
tulis fungsional pendek
4.2 Melafalkan kata, frase, dan kalimat dengan ucapan,
sangat sederhana berkaitan
tekanan dan intonasi yang berterima
dengan lingkungan sekitar
4.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
singkat, pengumuman, notices istilah-istilah teknis,
nama, dan fungsi alat-alat dalama bidang
pengajaran keterampilan ) sangat sederhana secara
dan berterima
Menulis
5. Mengungkapkan makna 5.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek sederhana
dan monolog/esei pendek
5.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
dan sederhana berbentuk
fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
recount dan narrative
singkat, pengumuman, notices) sederhana dan
untuk berinteraksi dengan
berterima
lingkungan sekitar
Kelas X, Semester 2
275
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Berbicara/Berisyarat
8. Mengungkapkan makna 8.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam
dalam percakapan percakapan transaksional/interpersonal lisan dan/atau
transaksional/interpersonal isyarat sederhana
lisan sederhana untuk
8.2 Menggunakan makna dalam ragam bahasa lisan dan/
berinteraksi dengan
atau isyarat terutama dalam percakapan
lingkungan sekitar
transaksional/interpersonal sederhana dan berterima
yang melibatkan tindak tutur: meminta, memberi dan
mengingkari informasi; meminta, memberi, dan
menolak pendapat; merespon pernyataan;
mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan; mengawali, memperpanjang, dan
menutup percakapan telepon
9. Mengungkapkan makna 9.1 Menirukan teks lisan fungsional dan monolog pendek
dalam teks lisan fungsional sederhana
dan monolog pendek
9.2 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks lisan
sederhana yang berbentuk
fungsional pendek
recount dan narrative
untuk berinteraksi dengan 9.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks lisan
lingkungan sekitar fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
singkat, pengumuman) sederhana dan berterima
dalam ragam bahasa lisan
Membaca
10. Memahami makna dalam 10.1 Membaca teks tulis fungsional pendek sangat
teks tulis fungsional pendek sederhana
sangat sederhana berkaitan
10.2 Melafalkan kata, frase, dan kalimat dengan ucapan,
dengan lingkungan sekitar
tekanan dan intonasi yang berterima
10.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
singkat, pengumuman, notices, istilah-istilah teknis,
nama-nama fungsi alat-alat dalam bidang pengajaran
keterampilan) sangat sederhana dan berterima
Menulis
11. Mengungkapkan makna 11.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek sederhana
dan monolog/esei pendek
11.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
dan sederhana berbentuk
fungsional (misalnya undangan, pesan singkat,
recount dan narrative
pengumuman, notices) sederhana dan berterima
untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar 11.3 Menggunakan makna dan langkah retorika secara
sederhana dan berterima dalam teks tulis monolog
berbentuk recount dan narrative
276
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
277
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendengarkan/Menyimak
7. Memahami makna dalam 7.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam percakapan
percakapan transaksional/ transaksional/interpersonal lisan sederhana
interpersonal lisan
7.2 Merespon percakapan transaksional/ interpersonal
sederhana untuk
lisan sederhana dan berterima yang melibatkan
berinteraksi dengan
tindak tutur menunjukkan perhatian dan menyatakan
lingkungan dalam konteks
kekaguman
kehidupan sehari-hari
8. Memahami makna dalam 8.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam teks lisan
teks lisan fungsional dan fungsional dan monolog sederhana
monolog sederhana pendek
8.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
berbentuk procedure dan
fungsional pendek sederhana (misalnya pesan
report untuk berinteraksi
singkat, iklan, pengumuman)
dalam konteks kehidupan
sehari-hari 8.3 Merespon makna yang terdapat dalam teks monolog
sederhana yang berbentuk procedure dan report
278
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
Berbicara/Berisyarat
9. Mengungkapkan makna 9.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam
dalam percakapan percakapan transaksional/interpersonal lisan dan/atau
transaksional/interpersonal isyarat sederhana
lisan dan/atau isyarat
9.2 Menggunakan makna dalam ragam bahasa lisan
sederhana untuk terutama percakapan transaksional/interpersonal
berinteraksi dengan
pendek sederhana dan berterima yang melibatkan
lingkungan dalam konteks tindak tutur menunjukkan perhatiandan menyatakan
kehidupan sehari-hari
kekaguman
10. Mengungkapkan makna 10.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks lisan
dalam teks lisan fungsional fungsional dan monolog pendek
dan monolog pendek
10.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks lisan
sederhana berbentuk
fungsional pendek sederhana (misalnya pesan
proceduredan report untuk
singkat, pengumuman) dan berterima dalam ragam
berinteraksi dalam konteks
bahasa lisan
kehidupan sehari-hari
10.3 Menggunakan makna dalam teks monolog pendek
sederhana berbentuk procedure dan report
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional dan monolog/esei berbentuk procedure dan report
monolog/esei pendek pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
sederhana berbentuk intonasi yang berterima
procedure dan report untuk
11.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
berinteraksi dalam konteks
fungsional pendek sederhana (misalnya surat
kehidupan sehari-hari
pribadi, iklan, brosur) dan berterima
11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam teks
tulis sederhana berbentuk procedure dan report
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek
dan monolog/esei pendek
12.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
yang berbentuk procedure
fungsional pendek sederhana (misalnya surat
dan report untuk
pribadi, iklan, brosur, pengumuman)
berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari 12.3 Menggunakan makna dan langkah retorika dalam
teks monolog/esei sederhana berbentuk procedure
dan report
279
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
2. Memahami makna dalam 2.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam teks lisan
teks lisan fungsional dan fungsional dan monolog pendek sederhana
monolog pendek sederhana
2.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks lisan
yang berbentuk narrative
fungsional pendek sederhana (misalnya surat
dan report untuk
pribadi, iklan)
berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari 2.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
monolog pendek sederhana yang berbentuk
narrative dan report
Berbicara/Berisyarat
3. Mengungkapkan makna 3.1 Menirukan percakapan transaksional/ interpersonal
dalam percakapan lisan dan monolog pendek
transaksional/interpersonal
3.2 Menggunakan makna dalam ragam bahasa lisan
lisan dan/atau isyarat dan
terutama percakapan transaksional/interpersonal
monolog pendek sederhana
lisan pendek sederhana dan berterima yang
berbentuk narrative dan
melibatkan tindak tutur mengungkapkan kesantunan
report untuk berinteraksi
dan memberi berita yang menarik perhatian
dalam konteks kehidupan
sehari-hari
4. Mengungkapkan makna 4.1 Menirukan teks lisan fungsional dan monolog
dalam teks lisan fungsional pendek sederhana
dan monolog pendek
4.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
sederhana berbentuk
fungsional lisan pendek sederhana (misalnya
narrative dan report untuk
pengumuman, pesan-pesan lisan) dan berterima
berinteraksi dalam konteks
dalam ragam bahasa lisan
kehidupan sehari-hari
280
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
Membaca
5. Memahami makna dalam 5.1 Membaca teks monolog/esei tulis pendek sederhana
teks monolog/esei tulis
5.2 Melafalkan kata, frase, kalimat dalam teks
pendek sederhana fungsional dan monolog/esei berbentuk narrative
berbentuk narrative dan
dan report pendek sederhana dengan ucapan, tekanan
report untuk berinteraksi dan intonasi yang berterima
dalam konteks kehidupan
sehari-hari 5.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek (misalnya surat pribadi, iklan,
brosur, pengumuman, istilah-istilah teknis, nama
dan fungsi alat-alat dalam bidang pengajaran
keterampilan) sederhana dan berterima
Menulis
6. Mengungkapkan makna 6.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek
dan monolog/esei pendek 6.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam dalam teks
yang berbentuk narrative tulis fungsional pendek (misalnya surat pribadi, iklan,
dan report untuk brosur, pengumuman, undangan) sederhana dan
berinteraksi dalam konteks berterima
kehidupan sehari-hari
6.3 Menggunakan makna dan langkah retorika sederhana
dan berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
narrative dan report
281
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
11. Memahami makna dalam 11.1 Membaca teks monolog/esei tulis pendek sederhana
teks monolog/esei tulis
11.2 Melafalkan kata, frase, dan kalimat dalam teks
pendek sederhana
fungsional dan monolog/esei berbentuk narrative dan
berbentuk narrative dan
report pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
report untuk berinteraksi
intonasi yang berterima
dalam konteks kehidupan
sehari-hari 11.3 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks tulis
fungsional pendek (misalnya surat pribadi, iklan,
brosur, pengumuman, istilah-istilah teknis, nama, dan
fungsi alat-alat dalam bidang pengajaran
keterampilan) sederhana dan berterima
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Menunjukkan makna yang terdapat dalam teks tulis
dalam teks tulis fungsional fungsional dan monolog/esei pendek
dan monolog/esei pendek
12.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam dalam
yang berbentuk narrative
teks tulis fungsional pendek (misalnya surat pribadi,
dan report untuk
iklan, brosur, pengumuman, undangan) sederhana
berinteraksi dalam konteks
dan berterima
kehidupan sehari-hari
12.3 Menggunakan makna dan langkah retorika sederhana
dan berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
narrative dan report
282
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-B
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
283
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari se-
mua bidang studi. Kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya memper-
siapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu sehingga peserta didik
mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan orang lain, mengungkapkan
gagasan dan perasaan, dan memahami keragaman nuansa makna. Bahasa diharap-
kan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada
tingkat pribadi dan sosial, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis
dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Penger-
tian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan
menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang
utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau meng-
hasilkan teks lisan dan/atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keteram-
pilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, mata pelajaran bahasa Inggris diarah-
kan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mam-
pu berkomunikasi atau berwacana dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing memiliki peran yang sangat penting
dalam komunikasi antar bangsa terutama dalam rangka membantu meningkatkan
daya saing bangsa. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris hendaknya diarah-
kan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi berkomunikasi secara lisan
maupun tertulis pada tingkat literasi tertentu sesuai dengan kaidah penggunaan Ba-
hasa Inggris oleh para penuturnya.
284
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-D
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMPLB-D ditargetkan untuk da-
pat mencapai tingkat performative yakni mampu membaca, menulis, dan berbicara
dengan simbol-simbol yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lulusan
SMALB-D diharapkan dapat mencapai tingkat functional karena mereka disiapkan
agar dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti
membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Dengan demikian, pendidikan bahasa
Inggris di SMPLB-D dimulai dengan belajar bahasa Inggris dalam konteks kehi-
dupan sehari-hari (learning to read) dan di SMALB-D diakhiri dengan belajar ba-
hasa Inggris untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (reading to live). Dalam
prosesnya, bahasa lisan merupakan alat untuk mencapai tingkat-tingkat literasi ini.
Substansi kajian sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMALB-D bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk men-
ingkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
C. Ruang Lingkup
285
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam 1.1 Menjelaskan makna percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan yang sangat sederhana
interpersonal lisan
1.2 Merespon percakapan transaksional/ interpersonal
sederhana, untuk
lisan secara lancar dan berterima yang melibatkan
berinteraksi dengan
tindak tutur: meminta, memberi, menolak jasa;
lingkungan sekitar
meminta, memberi, menolak barang; menawarkan/
menerima/menolak sesuatu; meminta, memberi
persetujuan; memberi perhatian terhadap pembicara
2. Memahami makna teks 2.1 Menjelaskan makna dalam teks lisan fungsional
lisan fungsional dan pendek (misalnya undangan, pesan singkat,
monolog pendek dan pengumuman) sederhana
sederhana yang berbentuk
2.2 Merespon makna dalam teks monolog sederhana
narrative dan recount untuk
yang berbentuk narrative dan recount
berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
Berbicara
3. Mengungkapkan makna 3.1 Menirukan percakapan transaksional sederhana
dalam percakapan 3.2 Menggunakan percakapan transaksional lisan secara
transaksional lisan lancar dan berterima yang melibatkan tindak tutur:
sederhana untuk meminta, memberi, menolak jasa; meminta,
berinteraksi dengan memberi, menolak barang; menawarkan sesuatu;
lingkungan sekitar meminta, memberi persetujuan; memberi perhatian
terhadap pembicara
286
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-D
Membaca
5. Memahami makna teks 5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional monolog/ monolog/esei berbentuk recount dan narrative
esei pendek dan sederhana pendek dan sederhana dengan ucapan, tekanan dan
berbentuk recount dan intonasi yang berterima
narrative untuk berinteraksi
5.2 Merespon makna dan langkah retorika secara lancar
dengan lingkungan sekitar
dan berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
recount dan narrative
Menulis
6. Mengungkapkan makna 6.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/ esei
dalam teks tulis fungsional pendek dan sederhana
dan monolog/esei pendek 6.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
dan sederhana berbentuk fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
recount dan narrative singkat, pengumuman, notices) sederhana secara
untuk berinteraksi dengan lancar dan berterima
lingkungan sekitar
Kelas X, Semester 2
287
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Mengungkapkan makna dalam 10.1 Menirukan teks lisan fungsional pendek
teks lisan fungsional dan (misalnya undangan, pesan singkat,
monolog pendek sederhana pengumuman) sederhana dengan lancar dan
yang berbentuk recount, dan berterima dalam ragam bahasa lisan
narrative untuk berinteraksi
10.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
dengan lingkungan sekitar
monolog sangat sederhana yang berbentuk
recount dan narrative
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
fungsional dan monolog/esei monolog/esei berbentuk recount dan narrative
pendek dan sederhana pendek dan sederhana dengan ucapan, tekanan
berbentuk recount, dan dan intonasi yang berterima
narrative untuk berinteraksi 11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara
dengan lingkungan sekitar lancar dan berterima dalam teks tulis sederhana
berbentuk recount dan narrative
Menulis
12. Mengungkapkan makna dalam 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/
teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana
monolog/esei pendek dan 12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
sederhana berbentuk recount fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
dan narrative untuk singkat, pengumuman, notices) sederhana secara
berinteraksi dengan lingkungan lancar dan berterima
sekitar
288
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-D
289
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menulis
6. Mengungkapkan makna 6.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/ esei
dalam teks tulis fungsional pendek
dan monolog/ esei pendek 6.2 Menggunakan teks tulis fungsional pendek
yang berbentuk procedure sederhana (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
dan report untuk pengumuman ) secara lancar dan berterima
berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari
290
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-D
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional dan monolog/esei berbentuk procedure dan report
monolog/esei pendek pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
sederhana berbentuk intonasi yang berterima
procedure dan report untuk 11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara lancar
berinteraksi dalam konteks
dan berterima dalam teks tulis sederhana berbentuk
kehidupan sehari-hari procedure dan report
Menulis
12. Mengungkapkan makna 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/esei
dalam teks tulis fungsional pendek
dan monolog/esei pendek 12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
yang berbentuk procedure fungsional pendek sederhana (misalnya surat
dan report untuk pribadi, iklan, brosur, pengumuman) secara lancar
berinteraksi dalam konteks dan berterima
kehidupan sehari-hari
291
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
292
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-D
Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam 6.1 Menirukan dalam teks tulis fungsional dan
teks tulis fungsional dan monolog/esei pendek
monolog/esei pendek yang
6.2 Menggunakan makna dalam dalam teks tulis
berbentuk narrative dan report
fungsional pendek (misalnya Surat pribadi,
untuk berinteraksi dalam
iklan, brosur, pengumuman, undangan) secara
konteks kehidupan sehari-hari
lancar dan berterima
Mendengarkan
7. Memahami makna dalam 7.1 Menjelaskan percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan
interpersonal lisan untuk 7.2 Merespon percakapan transaksional/
berinteraksi dalam konteks
interpersonal lisan sederhana secara lancar dan
kehidupan sehari-hari berterima yang melibatkan tindak tutur memberi
komentar terhadap berita
8. Memahami makna dalam teks 8.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional dan monolog lisan fungsional pendek sederhana (misalnya
pendek sederhana yang surat pribadi, iklan).
berbentuk narrative dan report
untuk berinteraksi dalam 8.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks
konteks kehidupan sehari-hari monolog pendek sederhana yang berbentuk
narrative dan report
Berbicara
9. Mengungkapkan makna dalam 9.1 Menirukan percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan dan monolog pendek
interpersonal lisan dan sederhana
monolog pendek sederhana
9.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama
berbentuk narrative dan report
percakapan transaksional/interpersonal lisan
untuk berinteraksi dalam
pendek sederhana secara lancar dan berterima
konteks kehidupan sehari-hari
yang melibatkan tindak tutur memberi komentar
terhadap berita
10. Mengungkapkan makna dalam 10.1 Menjelaskan makna dalam teks fungsional lisan
teks lisan fungsional dan pendek sederhana (misalnya pengumuman,
monolog pendek sederhana pesan-pesan lisan) secara lancar dan berterima
berbentuk narrative dan report dalam ragam bahasa lisan
untuk berinteraksi dalam
10.2 Menggunakan teks monolog pendek sederhana
konteks kehidupan sehari-hari
berbentuk narrative dan report
293
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
11. Memahami makna dalam teks 11.1 Menjelaskan makna teks fungsional dan
monolog/esei tulis pendek monolog/esei berbentuk narrative dan report
sederhana berbentuk narrative pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
dan report untuk berinteraksi intonasi yang berterima
dalam konteks kehidupan 11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional
sehari-hari pendek (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
pengumuman) secara lancar dan berterima
Menulis
12. Mengungkapkan makna dalam 12.1 Menjelaskan ungkapkan makna dalam teks tulis
teks tulis fungsional dan fungsional dan monolog/esei pendek
monolog/esai pendek yang 12.2 Menggunakan teks tulis fungsional pendek
berbentuk narrative dan report (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
untuk berinteraksi dalam pengumuman,undangan) secara lancar dan
konteks kehidupan sehari-hari berterima
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
294
32. MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosio-
nal peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari se-
mua bidang studi. Kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya memper-
siapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu sehingga peserta didik
mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan orang lain, mengungkapkan
gagasan dan perasaan, dan memahami keragaman nuansa makna. Bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, menge-
mukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan
bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi
dan sosial, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Penger-
tian berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan
menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang
utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau meng-
hasilkan teks lisan dan/atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keteram-
pilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, mata pelajaran bahasa Inggris diarah-
kan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu
berkomunikasi atau berwacana dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing memiliki peran yang sangat penting
dalam komunikasi antar bangsa terutama dalam rangka membantu meningkatkan
daya saing bangsa. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris hendaknya diarah-
kan untuk membekali peserta didik dengan kompetensi berkomunikasi secara lisan
maupun tertulis pada tingkat literasi tertentu sesuai dengan kaidah penggunaan Ba-
hasa Inggris oleh para penuturnya.
295
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMPLB-E ditargetkan untuk da-
pat mencapai tingkat performative yakni mampu membaca, menulis, dan berbicara
dengan simbol-simbol yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lulusan
SMALB-E diharapkan dapat mencapai tingkat functional karena mereka disiapkan
agar dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti
membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Dengan demikian, pendidikan bahasa
Inggris di SMPLB-E dimulai dengan belajar bahasa Inggris dalam konteks kehidup-
an sehari-hari (learning to read) dan di SMALB-E diakhiri dengan belajar bahasa
Inggris untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (reading to live). Dalam proses-
nya, bahasa lisan merupakan alat untuk mencapai tingkat-tingkat literasi ini. Sub-
stansi kajian sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMALB-E bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk men-
ingkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
C. Ruang Lingkup
296
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam 3.1 Menirukan percakapan transaksional sederhana
percakapan transaksional lisan 3.2 Menggunakan percakapan transaksional lisan
sederhana untuk berinteraksi secara lancar dan berterima yang melibatkan tindak
dengan lingkungan sekitar tutur: meminta, memberi, menolak jasa; meminta,
memberi, menolak barang; menawarkan sesuatu;
meminta, memberi persetujuan; memberi perhatian
terhadap pembicara
4. Mengungkapkan makna dalam 4.1 Menirukan teks lisan fungsional pendek
teks lisan fungsional dan (misalnya undangan, pesan singkat,
monolog pendek sederhana pengumuman) sederhana dengan lancar dan
yang berbentuk recount dan berterima dalam ragam bahasa lisan
narrative untuk berinteraksi
4.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
dengan lingkungan sekitar
monolog sangat sederhana yang berbentuk
recount dan narrative
297
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Mendengarkan
7. Memahami makna dalam 7.1 Menjelaskan makna percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan yang sangat sederhana
interpersonal lisan sederhana,
7.2 Merespon percakapan transaksional/interpersonal
untuk berinteraksi dengan
lisan secara lancar dan berterima yang
lingkungan sekitar
melibatkan tindak tutur: meminta, memberi dan
mengingkari informasi; meminta, memberi, dan
menolak pendapat; merespon pernyataan;
mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan; mengawali, memperpanjang, dan
menutup percakapan telepon
8. Memahami makna dalam teks 8.1 Menjelaskan makna dalam teks lisan fungsional
lisan fungsional dan monolog pendek (misalnya undangan, pesan singkat,
pendek dan sederhana yang pengumuman) sederhana
berbentuk narrative dan
8.2 Merespon makna dalam teks monolog sederhana
recount untuk berinteraksi
yang berbentuk narrative dan recount
dengan lingkungan sekitar
298
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-E
10. Mengungkapkan makna dalam 10.1 Menirukan teks lisan fungsional pendek
teks lisan fungsional dan (misalnya undangan, pesan singkat,
monolog pendek sederhana pengumuman) sederhana dengan lancar dan
yang berbentuk recount, dan berterima dalam ragam bahasa lisan
narrative untuk berinteraksi
10.2 Menggunakan makna yang terdapat dalam teks
dengan lingkungan sekitar
monolog sangat sederhana yang berbentuk
recount dan narrative
Membaca
11. Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
fungsional dan monolog/esei monolog/esei berbentuk recount dan narrative
pendek dan sederhana pendek dan sederhana dengan ucapan, tekanan
berbentuk recount, dan dan intonasi yang berterima
narrative untuk berinteraksi
11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara
dengan lingkungan sekitar
lancar dan berterima dalam teks tulis sederhana
berbentuk recount dan narrative
Menulis
12. Mengungkapkan makna dalam 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/
teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana
monolog/esei pendek dan
12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
sederhana berbentuk recount
fungsional pendek (misalnya undangan, pesan
dan narrative untuk
singkat, pengumuman, notices) sederhana secara
berinteraksi dengan lingkungan
lancar dan berterima
sekitar
299
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam 3.1 Menirukan percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan sederhana
interpersonal lisan sederhana 3.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama
untuk berinteraksi dengan percakapan transaksional/interpersonal pendek
lingkungan dalam konteks sederhana secara lancar dan berterima yang
kehidupan sehari-hari melibatkan tindak tutur: meminta dan memberi
kepastian; mengungkapkan dan menanggapi
keraguan; meminta pengulangan
4. Mengungkapkan makna dalam 4.1 Menirukan teks lisan fungsional dan monolog
teks lisan fungsional dan pendek sederhana
monolog pendek sederhana
4.2 Menggunakan teks lisan fungsional pendek
berbentuk procedure dan report
sederhana (misalnya pesan singkat,
untuk berinteraksi dalam
pengumuman) secara lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari
ragam bahasa lisan
Membaca
5. Memahami makna dalam teks 5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional dan monolog/ monolog/esei berbentuk procedure dan report
esei pendek sederhana pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
berbentuk procedure dan report intonasi yang berterima
untuk berinteraksi dalam
5.2 Merespon makna dan langkah retorika secara
konteks kehidupan sehari-hari
lancar dan berterima dalam teks tulis sederhana
berbentuk procedure dan report
300
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-E
301
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Membaca
11. Memahami makna teks tulis 11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
fungsional dan monolog/esei monolog/esei berbentuk procedure dan report
pendek sederhana berbentuk pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
procedure dan report untuk intonasi yang berterima
berinteraksi dalam konteks
11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara
kehidupan sehari-hari
lancar dan berterima dalam teks tulis sederhana
berbentuk procedure dan report
Menulis
12. Mengungkapkan makna dalam 12.1 Melafalkan teks tulis fungsional dan monolog/
teks tulis fungsional dan esei pendek
monolog/esei pendek yang 12.2 Menggunakan makna dalam bentuk teks tulis
berbentuk procedure dan fungsional pendek sederhana (misalnya surat
report untuk berinteraksi dalam pribadi, iklan, brosur, pengumuman) secara
konteks kehidupan sehari-hari lancar dan berterima
302
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-E
Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam 3.1 Menirukan percakapan transaksional/
percakapan transaksional/ interpersonal lisan dan monolog pendek
interpersonal lisan dan sederhana
monolog pendek sederhana
3.2 Menggunakan dalam ragam bahasa lisan
berbentuk narrative dan report
terutama percakapan transaksional/ interpersonal
untuk berinteraksi dalam
lisan pendek sederhana secara lancar dan
konteks kehidupan sehari-hari
berterima yang melibatkan tindak tutur
mengungkapkan kesantunan dan memberi berita
yang menarik perhatian
4. Mengungkapkan makna dalam 4.1 Menirukan teks fungsional lisan pendek
teks lisan fungsional dan sederhana (misalnya pengumuman, pesan-pesan
monolog pendek sederhana lisan) secara lancar dan berterima dalam ragam
berbentuk narrative dan report bahasa lisan
untuk berinteraksi dalam
4.2 Menggunakan makna dalam teks monolog
konteks kehidupan sehari-hari
pendek sederhana berbentuk narrative dan report
Membaca
5. Memahami makna dalam teks 5.1 Merespon makna dalam teks tulis fungsional
tulis fungsional monolog/esei pendek (misalnya surat pribadi, iklan, brosur,
tulis pendek sederhana pengumuman) secara lancar dan berterima
berbentuk narrative dan report 5.2 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
untuk berinteraksi dalam monolog/esei berbentuk narrative dan report
konteks kehidupan sehari-hari pendek sederhana dengan ucapan, tekanan dan
intonasi yang berterima
303
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam 6.1 Menirukan dalam teks tulis fungsional dan
teks tulis fungsional dan monolog/esei pendek
monolog/esei pendek yang
6.2 Menggunakan makna dalam dalam teks tulis
berbentuk narrative dan report
fungsional pendek (misalnya Surat pribadi, iklan,
untuk berinteraksi dalam
brosur, pengumuman, undangan) secara lancar
konteks kehidupan sehari-hari
dan berterima
8. Memahami makna dalam teks 8.1 Menjelaskan makna yang terdapat dalam teks
lisan fungsional dan monolog lisan fungsional pendek sederhana (misalnya
pendek sederhana yang surat pribadi, iklan)
berbentuk narrative dan report 8.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks
untuk berinteraksi dalam monolog pendek sederhana yang berbentuk
konteks kehidupan sehari-hari narrative dan report
Berbicara
9. Mengungkapkan makna dalam 9.1 Menirukan percakapan transaksional/ interpersonal
percakapan transaksional/ lisan dan monolog pendek sederhana
interpersonal lisan dan
9.2 Menggunakan ragam bahasa lisan terutama
monolog pendek sederhana
percakapan transaksional/interpersonal lisan
berbentuk narrative dan report
pendek sederhana secara lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam
yang melibatkan tindak tutur memberi komentar
konteks kehidupan sehari-hari
terhadap berita
10. Mengungkapkan makna dalam 10.1 Menjelaskan makna dalam teks fungsional lisan
teks lisan fungsional dan pendek sederhana (misalnya pengumuman,
monolog pendek sederhana pesan-pesan lisan) secara lancar dan berterima
berbentuk narrative dan report dalam ragam bahasa lisan
untuk berinteraksi dalam
10.2 Menggunakan teks monolog pendek sederhana
konteks kehidupan sehari-hari
berbentuk narrative dan report
304
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Inggris untuk SMALB-E
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
305
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
306
Mata Pelajaran :
Matematika
307
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
308
33. MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan ke-
mampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki ke-
mampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matemati-
ka yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan
solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk mening-
katkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan mema-
hami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsir-
kan solusinya.
309
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
bagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menga-
plikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matemati-
ka dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematik
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran-
cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain un-
tuk memperjelas keadaan dan masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu me-
miliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas Luar Bi-
asa Tunanetra (SMALB-A) dikelompokkan dalam beberapa aspek yaitu: Trigo-
nometri, Geometri, Kalkulus, Aljabar, Matematika, dan Statistika.
310
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1
Aljabar
1. Memahami masalah yang 1.1 Menerapkan penggunaan aturan tentang pangkat,
berkaitan dengan aljabar akar, dan logaritma
1.2 Melakukan manipulasi pangkat, akar, dan
logaritma dan perhitungan teknis dalam
menyelesaikan soal sederhana
1.3 Menerapkan aturan tentang persamaan dan
fungsi kuadrat
1.4 Melakukan manipulasi persamaan fungsi kuadrat
dan perhitungan teknis dalam pemecahan
masalah sederhana
1.5 Menerapkan aturan tentang sistem persamaan
linear dan kuadrat
1.6 Melakukan manipulasi sistem persamaam linear,
kuadrat dan perhitungan teknis dalam pemecahan
masalah
1.7 Menerapkan aturan pertidaksamaan satu variabel
yang sederhana dalam pemecahan masalah
311
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Geometri
4. Memahami konsep-konsep 4.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang
geometri pada tiga dimensi
4.2 Menentukan jarak dan besar sudut
4.3 Menyelesaikan masalah sederhana tentang jarak
dan sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang
312
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-A
Aljabar
2. Memahani konsep-konsep 2.1 Menggunakan sifat dan aturan fungsi komposisi
aljabar dalam penyelesaian soal
2.2 Menggunakan sifat, dan aturan fungsi invers
dalam penyelesaian soal
2.3 Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar
berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi
invers
Kalkulus
3. Memahami konsep limit fungsi 3.1 Menghitung limit fungsi di satu titik
dan turunan fungsi dalam 3.2 Menerapkan sifat limit fungsi untuk menghitung
pemecahan masalah bentuk tak tentu fungsi aljabar
3.3 Menerapkan sifat, dan aturan dalam perhitungan
turunan fungsi aljabar
313
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kalkulus
1. Memahami konsep integral 1.1 Menerapkan aturan dalam perhitungan integral
dalam pemecahan masalah tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar secara
sederhana
1.2 Menerapkan integral untuk menghitung luas
daerah di bawah kurva dan volumen benda putar
Aljabar
2. Memahami aturan yang 2.1 Menghitung pola barisan bilangan sederhana
berkaitan dengan barisan dan 2.2 Menerapkan barisan dan deret dalam pemecahan
deret dalam pemecahan masalah
masalah
Aljabar
3. Memahami aturan yang 3.1 Menentukan suku ke-n dan jumlah n suku deret
berkaitan dengan barisan dan aritmatika dan geometri
deret dalam pemecahan 3.2 Merumuskan masalah nyata yang model
masalah matematikanya berbentuk deret
3.3 Menyelesaikan model matematika berbentuk
deret
3.4 Menafsirkan hasil penyelesaian model
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
314
34. MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB– B)
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan ke-
mampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki ke-
mampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matemati-
ka yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan
solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk mening-
katkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan mema-
hami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsir-
kan solusinya.
315
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
bagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menga-
plikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matemati-
ka dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematik
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran-
cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain un-
tuk memperjelas keadaan dan masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu me-
miliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas Luar Bi-
asa Tunarungu (SMALB-B) dikelompokkan dalam beberapa aspek yaitu: Trigo-
nometri, Geometri, Kalkulus, Aljabar, Matematika, dan Statistika.
316
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
317
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
318
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-B
Aljabar
2. Memahani konsep-konsep 2.1 Menggunakan sifat dan aturan fungsi komposisi
aljabar dalam penyelesaian soal
2.2 Menggunakan sifat, dan aturan fungsi invers
dalam penyelesaian soal
2.3 Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar
berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi
invers
Kalkulus
3. Memahami konsep limit fungsi 3.1 Menghitung limit fungsi di satu titik
dan turunan fungsi dalam 3.2 Menerapkan sifat limit fungsi untuk menghitung
pemecahan masalah bentuk tak tentu fungsi aljabar
3.3 Menerapkan sifat, dan aturan dalam perhitungan
turunan fungsi aljabar
319
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kalkulus
1. Memahami konsep integral 1.1 Menerapkan aturan dalam perhitungan integral
dalam pemecahan masalah tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar secara
sederhana
1.2 Menerapkan integral untuk menghitung luas
daerah di bawah kurva dan volumen benda putar
Aljabar
2. Memahami aturan yang 2.1 Menghitung pola barisan bilangan sederhana
berkaitan dengan barisan dan 2.2 Menerapkan barisan dan deret dalam pemecahan
deret dalam pemecahan masalah
masalah
Aljabar
3. Memahami aturan yang 3.1 Menentukan suku ke-n dan jumlah n suku deret
berkaitan dengan barisan dan aritmatika dan geometri
deret dalam pemecahan
3.2 Merumuskan masalah nyata yang model
masalah matematikanya berbentuk deret
3.3 Menyelesaikan model matematika berbentuk
deret
3.4 Menafsirkan hasil penyelesaian model
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
320
35. MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan ke-
mampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki ke-
mampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matemati-
ka yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan
solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk mening-
katkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan mema-
hami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsir-
kan solusinya.
321
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
jukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk mengua-
sai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer,
alat peraga, atau media lainnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
bagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menga-
plikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matemati-
ka dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran-
cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain un-
tuk memperjelas keadaan dan masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu me-
miliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas Luar Bi-
asa Tunadaksa (SMALB-D) dikelompokkan dalam beberapa aspek yaitu: Trigo-
nometri, Geometri, Kalkulus, Aljabar, Matematika, dan Statistika.
322
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
323
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Logika Matematika
2. Menyelesaikan masalah yang 2.1 Menerapkan nilai kebenaran pernyataan
berkaitan dengan logika majemuk dalam pemecahan masalah
matematika
2.2 Menerapkan prinsip logika matematika untuk
penarikan kesimpulan dan pembuktian
matematika
Trigonometri
3. Memahami trigonometri dalam 3.1 Mengidentifikasikan aturan fungsi trigonometri,
pemecahan masalah rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah
3.2 Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan,
dan identitas trigonometri dalam pemecahan
masalah
3.3 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan
teknis yang berkaitan dengan persamaan dan
fungsi trigonometri
Geometri
4. Memahami konsep-konsep 4.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang
geometri pada tiga dimensi
4.2 Menentukan jarak dan besar sudut
4.3 Menyelesaikan masalah sederhana tentang jarak
dan sudut yang melibatkan titik,garis dan bidang
324
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-D
Aljabar
2. Memahani konsep-konsep 2.1 Menerapkan sifat dan aturan fungsi komposisi
aljabar dalam perhitungan aljabar
2.2 Menerapkan sifat dan aturan fungsi invers dalam
perhitungan aljabar
2.3 Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar
berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi
invers
Kalkulus
3. Memahami konsep limit fungsi 3.1 Menghitung limit fungsi di satu titik
dan turunan fungsi dalam
3.2 Menerapkan sifat limit fungsi untuk menghitung
pemecahan masalah
bentuk tak tentu fungsi aljabar
3.3 Menerapkan sifat dan aturan dalam perhitungan
turunan fungsi aljabar
325
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kalkulus
1. Memahami konsep integral 1.1 Menerapkan aturan dalam perhitungan integral
dalam pemecahan masalah tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar secara
sederhana
1.2 Menerapkan integral untuk menghitung luas
daerah di bawah kurva dan volum benda putar
Aljabar
2. Memahami aturan yang 2.1 Menghitung pola barisan bilangan sederhana
berkaitan dengan barisan dan
2.2 Menerapkan barisan dan deret dalam pemecahan
deret dalam pemecahan
masalah
masalah
Aljabar
3. Memahami aturan yang 3.1 Menentukan suku ke-n dan jumlah n suku deret
berkaitan dengan barisan dan aritmatika dan geometri
deret dalam pemecahan
3.2 Merumuskan masalah nyata yang model
masalah
matematikanya berbentuk deret
3.3 Menyelesaikan model matematika berbentuk
deret
3.4 Menafsirkan hasil penyelesaian model
matematika berbentuk deret
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
326
36. MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan ke-
mampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki ke-
mampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matemati-
ka yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan
solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk mening-
katkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan mema-
hami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsir-
kan solusinya.
327
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan se-
bagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menga-
plikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran-
cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan dan masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu me-
miliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada Sekolah Menengah Atas Luar Bi-
asa Tunalaras (SMALB-E) dikelompokkan dalam beberapa aspek yaitu: Trigo-
nometri, Geometri, Kalkulus, Aljabar, Matematika, dan Statistika.
328
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
Aljabar
1. Memahami masalah yang 1.1 Menerapkan penggunaan aturan tentang pangkat,
berkaitan dengan aljabar akar, dan logaritma
1.2 Melakukan manipulasi pangkat, akar, dan
logaritma dan perhitungan teknis dalam
menyelesaikan soal sederhana
1.3 Menerapkan aturan tentang persamaan dan
fungsi kuadrat
1.4 Melakukan manipulasi persamaan fungsi kuadrat
dan perhitungan teknis dalam pemecahan
masalah sederhana
1.5 Menerapkan aturan tentang sistem persamaan
linear dan kuadrat
1.6 Melakukan manipulasi sistem persamaam linear,
kuadrat dan perhitungan teknis dalam pemecahan
masalah
1.7 Menerapkan aturan pertidaksamaan satu variabel
yang sederhana dalam pemecahan masalah
329
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Logika Matematika
2. Menyelesaikan masalah yang 2.1 Menerapkan nilai kebenaran pernyataan
berkaitan dengan logika majemuk dalam pemecahan masalah
matematika
2.2 Menerapkan prinsip logika matematika untuk
penarikan kesimpulan dan pembuktian
matematika
Trigonometri
3. Memahami trigonometri dalam 3.1 Mengidentifikasikan aturan fungsi trigonometri,
pemecahan masalah rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah
3.2 Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan,
dan identitas trigonometri dalam pemecahan
masalah
3.3 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan
teknis yang berkaitan dengan persamaan dan
fungsi trigonometri
Geometri
4. Memahami konsep-konsep 4.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang
geometri pada tiga dimensi
4.2 Menentukan jarak dan besar sudut
4.3 Menyelesaikan masalah sederhana tentang jarak
dan sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang
330
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Matematika untuk SMALB-E
Aljabar
2. Memahani konsep-konsep 2.1 Menerapkan sifat dan aturan fungsi komposisi
aljabar dalam perhitungan aljabar
2.2 Menerapkan sifat dan aturan fungsi invers dalam
perhitungan aljabar
2.3 Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar
berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi
invers
Kalkulus
3. Memahami konsep limit fungsi 3.1 Menghitung limit fungsi di satu titik
dan turunan fungsi dalam
3.2 Menerapkan sifat limit fungsi untuk menghitung
pemecahan masalah bentuk tak tentu fungsi aljabar
3.3 Menerapkan sifat dan aturan dalam perhitungan
turunan fungsi aljabar
331
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kalkulus
1. Memahami konsep integral 1.1 Menerapkan aturan dalam perhitungan integral
dalam pemecahan masalah tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar secara
sederhana
1.2 Menerapkan integral untuk menghitung luas
daerah di bawah kurva dan volume benda putar
Aljabar
2. Memahami aturan yang 2.1 Menghitung pola barisan bilangan sederhana
berkaitan dengan barisan dan
2.2 Menerapkan barisan dan deret dalam pemecahan
deret dalam pemecahan
masalah
masalah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
332
Mata Pelajaran :
Ilmu
Pengetahuan
Alam
333
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
334
37. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga meru-
pakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat mem-
bantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomuni-
kasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
IPA di SMALB menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMALB merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan,
335
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar-
kan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang ber-
manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, me-
mecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk kehidupan di masyarakat
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMALB mencakup sekitar 50% dari ruang
lingkup mata pelajaran IPA SMA/MA. Pengurangan mata pelajaran sekitar 50%
tersebut disesuaikan dengan beban belajar yang tersedia dalam Struktur Kurikulum
PLB 2 jam pelajaran/minggu efektif. Sisa waktu yang tersedia dialokasikan untuk
keterampilan. Sesuai dengan beban belajar yang tersedia, maka bahan kajian IPA
SMALB tidak dibagi secara khusus ke dalam fisika, kimia, dan biologi, melainkan
bersifat terpadu. Ruang lingkup mata pelajaran IPA SMALB adalah sebagai berikut
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kelestariannya
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi, cair, padat, dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, panas, listrik, dan cahaya
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya
5. IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
336
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
Kelas X, Semester 2
337
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Mengaitkan antara struktur 1.1 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan
dan fungsi beberapa sistem hubungan dengan kesehatan
organ pada manusia
1.2 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.3 Mendeskripsikan sistem syaraf dan indera pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.4 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
kesehatan
1.5 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
respirasi manusia
1.6 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
resproduksi manusia
338
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-A
339
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
340
38. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB - B)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga meru-
pakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat mem-
bantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomuni-
kasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
IPA di SMALB menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMALB merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
341
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar-
kan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang ber-
manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, me-
mecahkan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk kehidupan di masyarakat
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMALB mencakup sekitar 50% dari ruang
lingkup mata pelajaran IPA SMA/MA. Pengurangan mata pelajaran sekitar 50%
tersebut disesuaikan dengan beban belajar yang tersedia dalam Struktur Kurikulum
PLB 2 jam pelajaran/minggu efektif. Sisa waktu yang tersedia dialokasikan untuk
keterampilan. Sesuai dengan beban belajar yang tersedia, maka bahan kajian IPA
SMALB tidak dibagi secara khusus ke dalam fisika, kimia, dan biologi, melainkan
bersifat terpadu. Ruang lingkup mata pelajaran IPA SMALB adalah sebagai berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kelestariannya
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, panas, listrik, dan cahaya.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya
5. IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
342
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
343
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
344
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-B
345
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
346
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-B
347
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
348
39. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga meru-
pakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat mem-
bantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomu-
nikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
IPA di SMALB menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMALB merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
349
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar-
kan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang ber-
manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, me-
mecahkan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk kehidupan di masyarakat
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMALB mencakup sekitar 50% dari ruang
lingkup mata pelajaran IPA SMA/MA. Pengurangan mata pelajaran sekitar 50%
tersebut disesuaikan dengan beban belajar yang tersedia dalam Struktur Kurikulum
PLB 2 jam pelajaran/minggu efektif. Sisa waktu yang tersedia dialokasikan untuk
keterampilan. Sesuai dengan beban belajar yang tersedia, maka bahan kajian IPA
SMALB tidak dibagi secara khusus ke dalam fisika, kimia, dan biologi, melainkan
bersifat terpadu. Ruang lingkup mata pelajaran IPA SMALB adalah sebagai berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kelestariannya
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, panas, listrik, dan cahaya.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya
5. IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
350
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
351
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
5. Menerapkan konsep dan prinsip 5.1 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan
kalor, konservasi energi, dan kalor seperti pemuaian dan perubahan wujud
sumber energi dengan berbagai
5.2 Mendeskripsikan cara pemindahan kalor dalam
perubahannya dalam mesin
peristiwa sehari-hari
kalor
5.3 Menjelaskan konservasi energi dan sumber
energi dengan berbagai perubahannya
352
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-D
1. Mengaitkan antara struktur dan 1.1 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan
fungsi beberapa sistem organ hubungan dengan kesehatan
pada manusia
1.2 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.3 Mendeskripsikan sistem syaraf dan indera pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.4 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
kesehatan
1.5 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
respirasi manusia
1.6 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
resproduksi manusia
2. Melakukan percobaan untuk 2.1 Mengidentifikasi unsur senyawa dan campuran
membedakan unsur, senyawa, 2.2 Membedakan sifat unsur, senyawa dan campuran
dan campuran melalui percobaan
3. Mendeskripsikan karakteristik 3.1 Mengidentifikasi keberadaan unsur dan senyawa,
unsur-unsur dan senyawa serta produk yang mengandung unsur dan
penting, keberadaan, kegunaan, senyawa
dan bahayanya
3.2 Mengidentifikasi air sadah
3.3 Menunjukkan kegunaan dan bahaya unsur dan
senyawa
353
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Memaparkan konsep perubahan 6.1 Menjelaskan daur ulang air dan gejala-gejala
yang terjadi di alam serta alam yang terjadi di bumi serta dampaknya bagi
menyadari pentingnya mahluk hidup
lingkungan alam semesta 6.2 Menjelaskan pemanfaatan gejala alam sebagai
sebagai sumber energi sumber energi kehidupan sehari-hari
kehidupan
354
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-D
355
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
356
40. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga meru-
pakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat mem-
bantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomu-
nikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
IPA di SMALB menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMALB merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
357
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar-
kan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang ber-
manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, me-
mecahkan masalah dan membuat keputusan
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk kehidupan di masyarakat
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMALB mencakup sekitar 50% dari ruang
lingkup mata pelajaran IPA SMA/MA. Pengurangan mata pelajaran sekitar 50%
tersebut disesuaikan dengan beban belajar yang tersedia dalam Struktur Kurikulum
PLB 2 jam pelajaran/minggu efektif. Sisa waktu yang tersedia dialokasikan untuk
keterampilan. Sesuai dengan beban belajar yang tersedia, maka bahan kajian IPA
SMALB tidak dibagi secara khusus ke dalam fisika, kimia, dan biologi, melainkan
bersifat terpadu. Ruang lingkup mata pelajaran IPA SMALB adalah sebagai berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kelestariannya
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, panas, listrik, dan cahaya.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya
5. IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
358
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
359
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
360
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-E
1. Mengaitkan antara struktur dan 1.1 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan
fungsi beberapa sistem organ hubungan dengan kesehatan
pada manusia
1.2 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.3 Mendeskripsikan sistem syaraf dan indera pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.4 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
kesehatan
1.5 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
respirasi manusia
1.6 Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
resproduksi manusia
2. Melakukan percobaan untuk 2.1 Mengidentifikasi unsur senyawa dan campuran
membedakan unsur, senyawa,
2.2 Membedakan sifat unsur, senyawa dan campuran
dan campuran
melalui percobaan
3. Mendeskripsikan karakteristik 3.1 Mengidentifikasi keberadaan unsur dan senyawa,
unsur-unsur dan senyawa serta produk yang mengandung unsur dan
penting, keberadaan, kegunaan, senyawa
dan bahayanya
3.2 Mengidentifikasi air sadah
3.3 Menunjukkan kegunaan dan bahaya unsur dan
senyawa
361
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
362
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMALB-E
363
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
364
Mata Pelajaran :
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
365
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
366
41. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SDLB sampai
SMALB. Pada satuan pendidikan SMALB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah secara terintegrasi
dan terpadu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang efektif.
Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang fungsional akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk mem-
bangun dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat pada
masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang
dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat menjawab masalah-masalah menda-
sar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial,
dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu.
Peserta didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui
substansi Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah dirancang secara sistematis dan kom-
prehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan bagi peserta
didik dalam proses menuju kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam kehidup-
an di masyarakat di kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
367
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut.
1. Sistem Sosial dan Budaya
2. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
368
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
369
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
370
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-A
371
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Memahami kondisi fisik dan manusia di 5.1 Mengidentifikasi kondisi fisik dan
negara berkembang dan negara maju manusia di negara berkembang
5.2 Mengidentifikasi kondisi fisik dan
manusia di negara maju
6. Memahami perilaku Masyarakat dalam 6.1 Mendeskripsikan perubahan sosial-
menyikapi perubahan sosial-budaya budaya pada masyarakat
6.2 Mendeskripsikan faktor-faktor
perubahan sosial budaya
7. Memahami perdagangan internasional 7.1 Mendeskripsikan kebijaksanaan
dan dampaknya terhadap perekonomian moneter
Indonesia 7.2 Mendeskripsikan dampak kebijakan
moneter terhadap perekonomian
Indonesia
8. Memahami perkembangan kehidupan 8.1 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa
bangsa Indonesia pasca pengakuan politik Indonesia pasca pengakuan
kedaulatan internasional kedaulatan internasional
8.2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa
ekonomi Indonesia pasca pengakuan
kedaulatan internasional
372
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-A
373
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
374
42. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB – B)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SDLB sampai
SMALB. Pada satuan pendidikan SMALB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah secara terintegrasi
dan terpadu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang efektif.
Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang fungsional akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk mem-
bangun dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat pada
masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang
dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat menjawab masalah-masalah menda-
sar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial,
dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu.
Peserta didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui
substansi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang telah dirancang secara sistematis dan
komprehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial diperlukan bagi peserta
didik dalam proses menuju kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam kehidu-
pan di masyarakat di kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
375
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut.
1. Sistem Sosial dan Budaya
2. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
376
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
377
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
378
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-B
1. Memahami kondisi fisik dan manusia di 1.1 Mendeskripsikan bentuk dan pola muka
negara berkembang dan negara maju bumi
1.2 Mendeskripsikan pembagian permukaan
bumi atas benua dan samudera.
379
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
380
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-B
381
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
382
43. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SDLB sampai
SMALB. Pada satuan pendidikan SMALB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah secara terintegrasi
dan terpadu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang efektif.
Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang fungsional akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk mem-
bangun dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat pada
masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang
dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat menjawab masalah-masalah men-
dasar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial,
dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu.
Peserta didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui
substansi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang telah dirancang secara sistematis dan
komprehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan bagi
peserta didik dalam proses menuju kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat di kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
383
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut.
1. Sistem Sosial dan Budaya
2. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
384
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
385
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
386
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-D
1. Memahami kondisi fisik dan 1.1 Mendeskripsikan bentuk dan pola muka bumi
manusia di negara berkembang 1.2 Mendeskripsikan pembagian permukaan bumi
dan negara maju atas benua dan samudera.
387
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
388
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-D
389
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
390
44. MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS (SMALB – E)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SDLB sampai
SMALB. Pada satuan pendidikan SMALB mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah secara terintegrasi
dan terpadu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang efektif.
Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang fungsional akan menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Oleh karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk mem-
bangun dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat pada
masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang
dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat menjawab masalah-masalah menda-
sar tentang individu, masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial,
dan kehidupan masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu.
Peserta didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui
substansi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang telah dirancang secara sistematis dan
komprehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan bagi
peserta didik dalam proses menuju kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat di kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
391
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut.
1. Sistem Sosial dan Budaya
2. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
392
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
393
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
394
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-E
1. Memahami kondisi fisik dan 1.1 Mendeskripsikan bentuk dan pola muka bumi
manusia di negara berkembang
1.2 Mendeskripsikan pembagian permukaan bumi
dan negara maju
atas benua dan samudera.
2. Memahami perilaku masyarakat 2.1 Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya pada
dalam menyikapi perubahan masyarakat
sosial-budaya
2.2 Mendeskripsikan faktor-faktor perubahan sosial
budaya
3. Memahami perdagangan 3.1 Mendeskripsikan uang
internasional dan dampaknya
3.2 Mendeskripsikan lembaga keuangan
terhadap perekonomian
Indonesia
4. Memahami perkembangan 4.1 Mendeskripsikan peristiwa proklamasi dan
kehidupan bangsa Indonesia proses terbentuknya negara kesatuan Republik
pada saat sekitar proklamasi dan Indonesia
usaha mempertahankan
4.2 Mengidentifikasi usaha perjuangan
kemerdekaan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
395
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Memahami kondisi fisik dan 5.1 Mengidentifikasi kondisi fisik dan manusia
manusia di negara berkembang dnegara berkembang
dan negara maju
5.2 Mengidentifikasi kondisi fisik dan manusia
dnegara maju
396
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMALB-E
397
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
398
Mata Pelajaran :
Seni Budaya
399
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
400
45. MATA PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNANETRA (SMALB– A)
A. Latar belakang
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 ten-
tang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran
Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan
seni. Karena itu mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni
yang berbasis budaya.
Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak
mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan
ekspresi, estetik, dan kreatif yang ditawarkannya melalui pendekatan: “belajar dengan
seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
Seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang har-
monis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ), kecerdasan
kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ).
401
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Bidang-bidang seni seperti rupa, musik, tari, dan teater, memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam kon-
teks budaya masyarakat yang beragam.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memil-
iki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik dan apresiasi karya musik
2. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari, dan peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
402
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
Seni Teater
2. Menghargai karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah
teater setempat
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
Kelas X, Semester 2
Seni Musik
3. Menghargai karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik daerah
musik setempat
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik daerah setempat
3.3 Mengaransir karya seni musik sederhana tradisi
daerah setempat
3.4 Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
perseorangan
3.5 Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
berkelompok
Seni Teater
4. Menghargai karya seni 4.1 Membandingkan jenis karya seni teater daerah
teater setempat
4.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
4.3 Memainkan peran dalam ceritera daerah
403
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Musik
1. Mengeksplorasi karya seni 1.1 Membandingkan jenis-jenis karya seni musik
musik tradisional yang berkembang di wilayah Nusantara
1.2 Mengelaborasi keunikan seni musik tradisional
Nusantara
1.3 Mengaransir karya seni musik tradisi Nusantara
1.4 Menyajikan karya seni musik tradisi Nusantara
Seni Teater
2. Mengeksplorasi karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara
teater 2.2 Merancang permainan teater Nusantara
2.3 Menunjukkan permainan teater Nusantara
Keterangan:
Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara.
404
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-A
Seni Musik
1. Mengevaluasi karya seni 1.1 Menilai jenis karya seni musik mancanegara
musik
1.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik mancanegara
1.3 Mengaransir karya seni musik mancanegara
1.4 Mempertunjukkan karya seni musik mancanegara
Seni Teater
2. Mengevaluasi karya seni 2.1 Menilai jenis karya seni teater Mancanegara
teater (tradisional, modern)
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater Mancanegara
2.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
Mancanegara
2.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
Keterangan:
Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti
begitu saja teater yang sudah mentradisi.
405
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Musik
3. Mengevaluasi karya seni 4.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara.
musik. 4.2 Mengaransir karya seni musik mancanegara.
4.3 Menyajikan karya seni musik mancanegara secara
perseorangan.
Seni Teater
4. Mengevaluasi karya seni 4.1 Menilai jenis karya seni teater mancanegara
teater. (tradisional, modern).
4.2 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
mancanegara
4.3 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
406
46. MATA PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK SEKOLAH MENENGAH
ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB–B)
A. Latar belakang
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pela-
jaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terinte-
grasi dengan seni. Karena itu mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak
mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan
ekspresi, estetik, dan kreatif yang ditawarkannya melalui pendekatan: “belajar dengan
seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
Seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang har-
monis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ), kecerdasan
kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ).
407
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Bidang-bidang seni seperti rupa, musik, tari, dan teater, memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam kon-
teks budaya masyarakat yang beragam.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memil-
iki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni beru-
pa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni tari, mencakup keterampilann gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari sederhana
3. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran secara
sederhana.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
408
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-B
Kelas X, Semester 1
Seni Rupa
1. Menghargai karya seni 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah
rupa setempat
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempat
1.3 Memenggambar bentuk dengan mengambil objek
karya seni rupa terapan (tiga dimensional) dari daerah
setempat
Seni Tari
2. Menghargai karya seni tari 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau
berpasangan) daerah setempat
2.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
tari daerah setempat
2.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan daerah
setempat
Seni Teater
3. Menghargai karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah
teater setempat
3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
3.3 Merancang permainan teater daerah setempat
3.4 Mampu bermain teater daerah setempat
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan seni kriya.
409
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
Seni Rupa
4. Menghargai karya seni 4.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah
rupa setempat
4.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempa.
4.3 Memenggambar bentuk dengan mengambil objek
karya seni rupa terapan (tiga dimensional) dari daerah
setempat
4.4 Membuat karya seni kriya dengan teknik/corak daerah
setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya
Seni Tari
5. Menghargai karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau
berpasangan) daerah setempat
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
tari daerah setempat
5.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan daerah
setempat
Seni Teater
6. Menghargai karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah
teater setempat
6.2 Menunjukkan sikap apresiatif keunikan seni teater
daerah setempat
6.3 Merancang permainan teater daerah setempat
6.4 Mampu bermain teater daerah setempat
410
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-B
Seni Rupa
1. Menghargai karya seni 1.1 Menilai keunikan gagasan, teknik, dan bahan dalam
rupa karya seni rupa Nusantara
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa Nusantara
1.3 Merancang/membuat karya seni kriya tekstil dengan
mempertimbangkan teknik dan corak seni rupa
Nusantara
Seni Tari
2. Mengeksplorasi karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau
tari berpasangan) Nusantara
2.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
tari Nusantara
2.3 Mengeksplorasi gerak tari tunggal dan berpasangan
Nusantara
2.4 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan
Nusantara
Seni Teater
3. Mengeksplorasi karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara
teater
3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
teater Nusantara
3.3 Merancang permainan teater Nusantara.
3.4 Mampu bermain teater Nusantara
Keterangan
Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara.
411
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Rupa
4. Mengeksplorasi karya seni 4.1 Menilai keunikan gagasan, teknik, dan bahan dalam
rupa karya seni rupa Nusantara dan Mancanegara
4.2 Menunjukkan sikap apresiatif atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa Nusantara
dan Mancanegara
4.3 Mampu berekspresi secara estetik dan kreatif dalam
wujud karya seni grafis (printmaking)
Seni Tari
5. Mengeksplorasi karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari (tunggal atau
tari berpasangan) Nusantara
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
tari Nusantara
5.3 Memperagakan tari tunggal atau berpasangan
Nusantara
Seni Teater
6. Mengeksplorasi karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara
teater 6.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
teater Nusantara
6.3 Merancang permainan teater Nusantara
6.4 Menampilkan permain teater Nusantara
412
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-B
Seni Teater
3. Mengevaluasi karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater mancanegara
teater (tradisional, modern)
3.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
teater mancanegara
3.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
mancanegara
3.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
Keterangan
Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti
begitu saja teater yang sudah mentradisi.
413
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Tari
5. Mengevaluasi karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari mancanegara
tari 5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
tari Mancanegara
5.3 Menciptakan tari kreasi berdasarkan tari daerah
setempat, Nusantara, dan Mancanegara
5.4 Mengadakan pergelaran tari di sekolah
Seni Teater
6. Mengevaluasi karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Mancanegara
teater (tradisional, modern)
6.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
teater Mancanegara
6.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
Mancanegara
6.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
414
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-B
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan mater pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompeten-
si untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
415
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pela-
jaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terinte-
grasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupa-
kan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak
mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan
ekspresi, estetik, dan kreatif yang ditawarkannya melalui pendekatan: “belajar dengan
seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
Seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang har-
monis dengan memerhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi-
kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial,
musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ),
kecerdasan kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ).
416
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-D
Bidang-bidang seni seperti rupa, musik, tari, dan teater, memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam kon-
teks budaya masyarakat yang beragam.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memil-
iki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni beru-
pa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik dan apresiasi karya musik
3. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari, dan peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Pada tingkat SMALB, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan disesuaikan
dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
417
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Seni Rupa
1. Menghargai karya seni 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah
rupa setempat
1.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempat
Seni Musik
2. Menghargai karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik daerah
musik setempat
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik daerah setempat
2.3 Mengaransir karya seni musik tradisi daerah setempat
Seni Teater
3. Menghargai karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater daerah
teater setempat
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan seni kriya.
418
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 2
Seni Rupa
4. Menghargai karya seni 4.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah
rupa setempat
4.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempat
4.3 Membuat karya seni kriya dengan teknik/ corak
daerah setempat berdasarkan rancangan yang
dibuatnya
4.4 Menata karya seni kriya hasil buatan sendiri dalam
bentuk pameran di kelas/ sekolah
Seni Musik
5. Menghargai karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik daerah
musik setempat
5.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik daerah setempat
5.3 Mengaransir karya seni musik sederhana tradisi
daerah setempat
5.4 Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
perseorangan
5.5 Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
berkelompok
Seni Teater
6. Menghargai karya seni 6.1 Membandingkan jenis karya seni teater daerah
teater setempat
6.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
6.3 Memainkan peran dalam ceritera daerah
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan seni kriya.
419
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Musik
2. Mengeksplorasi karya seni 2.1 Membandingkan jenis karya seni musik tradisional
musik yang berkembang di wilayah Nusantara
2.2 Mengelaborasi keunikan seni musik tradisional
Nusantara
2.3 Mengaransir karya seni musik tradisi Nusantara
2.4 Menyajikan karya seni musik tradisi nusantara
Seni Teater
3. Mengeksplorasi karya seni 3.1 Membandingkan jenis karya seni teater Nusantara
teater
3.2 Merancang permainan teater Nusantara
3.3 Menunjukkan permainan teater Nusantara
Keterangan:
Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara.
420
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-D
Seni Teater
6. Mengeksplorasi karya seni 6.1 Menilai jenis karya seni teater Nusantara
teater 6.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater Nusantara
6.3 Merancang permainan teater Nusantara
6.4 Menunjukan permainan teater Nusantara
421
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Rupa
1. Mengevaluasi karya seni 1.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa
rupa tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan
dalam wilayah Nusantara
1.2 Menunjukkan sikap empati atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa tradisional,
modern/ kontemporer Nusantara dan mancanegara
dengan memperhatikan konteks kehidupan
masyarakat
1.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan tiga
dimensi yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara
Seni Musik
2. Mengevaluasi karya seni 2.1 Menilai jenis karya seni musik mancanegara.
musik. 2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik mancanegara.
2.3 Mengaransir karya seni musik mancanegara.
2.4 Mempertunjukkan karya seni musik manca negara
Seni Teater
3. Mengevaluasi karya seni 3.1 Menilai jenis karya seni teater Mancanegara
teater (tradisional, modern)
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater Mancanegara
3.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
Mancanegara
3.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
Keterangan:
Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti
begitu saja teater yang sudah mentradisi.
422
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-D
Seni Rupa
4. Mengevaluasi karya seni 4.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa
rupa tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan di
Mancanegara
4.2 Merancang karya seni rupa tiga dimensi dari berbagai
seni rupa nusantara
4.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan tiga
dimensi yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara dan Mancanegara
4.4 Menata karya seni rupa yang diciptakannya dalam
bentuk pameran di sekolah atau luar sekolah
Seni Musik
5. Mengevaluasi karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara
musik
5.2 Mengaransir karya seni musik mancanegara
5.3 Menyajikan karya seni musik mancanegara secara
perseorangan
Seni Teater
6. Mengevaluasi karya seni 6.1 Menilai jenis karya seni teater mancanegara
teater (tradisional, modern)
6.2 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
mancanegara
6.3 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
423
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pela-
jaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terinte-
grasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupa-
kan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak
mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada kegiatan
ekspresi, estetik, dan kreatif yang ditawarkannya melalui pendekatan: “belajar dengan
seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
Seni budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang har-
monis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spa-
sial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ),
kecerdasan kreativitas (CQ), dan kecerdasan spiritual dan moral (SQ).
Bidang-bidang seni seperti rupa, musik, tari, dan teater, memiliki kekhasan tersendiri
424
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-E
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memil-
iki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni beru-
pa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik dan apresiasi karya musik
3. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari, dan peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Pada tingkat SMALB, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan disesuaikan
dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
425
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
Seni Rupa
1. Memahami karya seni 1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni rupa terapan
rupa, seni rupa terapan daerah setempat
daerah.
1.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempat.
1.3 Merancang karya seni kriya dengan memanfaatkan
teknik/corak daerah setempat
Seni Musik
2. Memahami karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni musik daerah
musik setempat
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik daerah setempat
2.3 Mengaransir karya seni musik tradisi daerah setempat
Seni Teater
3. Memahami karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni teater daerah
teater setempat
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat.
3.3 Merancang permainan teater daerah setempat
3.4 Peserta didik mampu bermain teater daerah setempat
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni yang memiliki fungsi praktis, meliputi disain dan seni kriya.
426
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Seni Budaya untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 2
Seni Rupa
4.1 Memahami karya seni 4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni rupa terapan
rupa, seni rupa terapan dan daerah setempat.
seni kriya 4.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan
gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan
daerah setempat.
4.3 Membuat karya seni kriya dengan teknik/corak daerah
setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya.
4.4 Menata karya seni kriya hasil buatan sendiri dalam
bentuk pameran di kelas/sekolah
Seni Musik
5. Memahami karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni musik daerah
musik, musik daerah setempat
perorangan dan kelompok 5.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik daerah setempat
5.3 Mengaransir karya seni musik sederhana tradisi
daerah setempat
5.4 Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
perseorangan kelompok dan keserasian gerak tubuh
Seni Teater
6. Memahami karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni teater daerah
teater, seni teater daerah setempat
6.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater daerah setempat
6.3 Merancang permainan teater daerah setempat
427
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Rupa
1. Memahami karya seni 1.1 Menilai keunikan gagasan, teknik, dan bahan dalam
rupa, seni rupa Nusantara karya seni rupa Nusantara
1.2 Menunjukkan sikap empati atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa Nusantara
1.3 Membuat karya seni kriya tekstil dengan
mempertimbangkan teknik dan corak seni rupa
Nusantara
Seni Musik
2. Memahami karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik tradisional
musik, seni musik yang berkembang di wilayah Nusantara
tradisional nusantara
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik tradisional Nusantara
2.3 Mengaransir karya seni musik tradisinal Nusantara
Seni Teater
3. Memahami karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni teater
teater, seni teater nusantara Nusantara
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater Nusantara
3.3 Merancang permainan teater Nusantara
Keterangan
Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara
428
Kelas XI, Semester 2
Seni Musik
5. Memahami karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis karya seni musik
musik, seni musik tradisional Nusantara
tradisional nusantara 5.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
musik tradisional Nusantara
5.3 Mengaransir karya seni musik sederhana tradisi
Nusantara
5.4 Menyajikan karya seni musik tradisional Nusantara
secara perseorangan dan kelompok dengan gerak
tubuh yang sesuai
Seni Teater
6. Memahami karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater Nusantara
teater, seni teater
6.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
nusantara
teater Nusantara
6.3 Merancang permainan teater Nusantara
429
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Seni Rupa
1. Memahami karya seni 1.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa
rupa, seni rupa tradisonal, tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan
modern nusantara dalam wilayah Nusantara
1.2 Menunjukkan sikap empati atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa tradisional,
modern/kontemporer Nusantara dan mancanegara
dengan memperhatikan konteks kehidupan masyarakat
1.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan tiga
dimensi yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara.
Seni Musik
2. Memahami karya seni 2.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara
musik, seni musik
2.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
mancanegara
musik mancanegara
2.3 Mengaransir karya seni musik mancanegara
Seni Teater
3. Memahami karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater mancanegara
teater mancanegara, (tradisional, modern)
tradisional dan modern
3.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater Mancanegara
3.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
Mancanegara
3.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
Keterangan
Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti
begitu saja teater yang sudah mentradisi.
430
Kelas XII, Semester 2
Seni Rupa
4. Memahami karya seni 4.1 Membandingkan corak dan fungsi seni rupa tradisional,
rupa tradisional, modern/kontemporer yang dihasilkan di Mancanegara
modern, mancanegara 4.2 Menunjukkan sikap empati atas keunikan gagasan,
teknik, dan bahan dalam karya seni rupa tradisional,
modern/kontemporer mancanegara dengan
memperhatikan konteks kehidupan masyarakat
4.3 Membuat karya seni rupa murni dan terapan tiga
dimensi yang dikembangkan dari beragam unsur seni
rupa Nusantara dan Mancanegara
4.4 Menata karya seni rupa yang diciptakannya dalam
bentuk pameran di sekolah atau luar sekolah
Seni Musik
5. Memahami karya seni 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara
musik mancanegara
5.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
perorangan dan
musik mancanegara
kelompok
5.3 Mengaransir karya seni musik mancanegara
5.4 Menyajikan karya seni musik mancanegara secara
perseorangan dan kelompok dengan gerak yang sesuai
Seni Teater
6. Memahami karya seni 6.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater mancanegara
teater mancanegara, (tradisional, modern)
tradisional dan modern
6.2 Menunjukkan sikap empati terhadap keunikan seni
teater mancanegara
6.3 Merancang permainan teater kreatif dengan mengolah
unsur teater daerah setempat, Nusantara, dan
mancanegara
6.4 Mempertunjukkan karya teater kreatif yang
diciptakannya
431
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan mater pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompeten-
si untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
432
Mata Pelajaran :
Pendidikan
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
433
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
434
49. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN
KESEHATAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
TUNANETRA (SMALB – A)
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pen-
didikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,
karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal
dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah mem-
bawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomo-
tor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyem-
435
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
jenjang SMALB tunanetra (SMALB-A) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
436
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 1
437
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
438
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
Kelas X, Semester 2
439
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
440
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
441
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
442
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
12. Menerapkan budaya 12.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk
hidup sehat kesehatan
12.2 Menerapkan pola hidup sehat
443
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
444
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
445
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Mengevaluasi kegiatan 11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai
luar kelas/sekolah dan percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
nilai-nilai yang toleransi, etika, dan demokrasi **)
terkandung di
11.2 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-tempat
dalamnya***)
bersejarah serta nilai percaya diri, kebesamaan, saling
menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi **)
11.3 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai percaya
diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika,
dan demokrasi **)
11.4 Mempraktikkan budaya hidup sehat **)
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia dan kekhususan
peserta didik (tunanetra)
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau semester
2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang
tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
446
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-A
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
447
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendi-
dikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jas-
mani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, pena-
laran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olah-
raga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan penga-
laman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang
hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendi-
dikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena
gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia
dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah mem-
bawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomo-
tor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyem-
purnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
448
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar bagi tunarungu disesuaikan dengan kon-
disi anak yang berkebutuhan khusus. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus dipelajari, dilatihkan
dikuasi atau dimahirkan kepada peserta didik disetiap kelas pada jenjang Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
jenjang SMALB tunarungu (SMALB-B) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapang-
449
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 1
450
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
451
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
452
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
453
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
454
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
455
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
456
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
457
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
458
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-B
11. Mengevaluasi kegiatan 11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai
luar kelas/sekolah dan percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
nilai-nilai yang toleransi, etika, dan demokrasi
terkandung di
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta nilai percaya
dalamnya***)
diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika,
dan demokrasi
11.3 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-tempat
bersejarah serta nilai percaya diri, kebesamaan, saling
menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
11.4 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai percaya
diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika,
dan demokrasi
11.5 Mempraktikkan budaya hidup sehat
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia dan kekhususan
peserta didik (tunarungu)
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang
tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
459
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
460
51. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN
KESEHATAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
TUNADAKSA (SMALB – D)
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pen-
didikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jas-
mani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olah-
raga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan penga-
laman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang
hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendi-
dikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena
gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia
dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah mem-
bawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor,
serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 ten-
tang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempur-
nakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
461
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar bagi tunadaksa disesuaikan dengan kon-
disi anak yang berkebutuhan khusus. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus dipelajari, dilatihkan
dikuasi atau dimahirkan kepada peserta didik disetiap kelas pada jenjang Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
jenjang SMALB tunadaksa (SMALB-D) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapang-
an, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
462
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-D
Kelas X, Semester 1
463
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kelas X, Semester 2
464
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-D
465
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
466
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-D
467
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
468
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-D
469
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia dan kekhususan
peserta didik (tunadaksa)
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang
tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
470
52. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESE-
HATAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNALARAS
(SMALB – E)
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendi-
dikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jas-
mani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan ling-
kungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direnca-
nakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendi-
dikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena
gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah memba-
wa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, ser-
ta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang
komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
471
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar bagi tunalaras disesuaikan dengan kon-
disi anak yang berkebutuhan khusus. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus dipelajari, dilatihkan
dikuasi atau dimahirkan kepada peserta didik disetiap kelas pada jenjang Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa.
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik me-
miliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
jenjang SMALB tunalaras (SMALB-B) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapang-
an, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
472
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 1
473
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
474
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
Kelas X, Semester 2
475
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
476
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
477
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
478
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
13. Menerapkan budaya 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk
hidup sehat kesehatan
13.2 Menerapkan pola hidup sehat
479
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
480
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
481
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
482
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SMALB-E
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia dan kekhususan
peserta didik (tunalaras)
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau beberapa cabang
tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengem-
bangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompe-
tensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
483