Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

PENGELOLAAN MUSEUM WAJAH SAMPAI KAPUTING BANJARMASIN

OLEH :
MUL YANDI
1710130310015

Dikerjakan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

DOSEN PENGAMPU
ADRIE SATRIO M.Pd

PROGARAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
JUJI 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tentang pengelolaan museum
yang ada di banjarmasin ini dengan judul penelitian “Pengelolaan Museum Wajah Sampai
Kaputing” dengan baik.
Selama pengerjaan tugas ini penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan,
pengarahan dan dukungan baik secara material maupun non material. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Hamsi Mansur, M.M.Pd sebagai koordinator Program Studi Teknologi Pendidikan,
2. Adrie Satrio, M.Pd Sebagai selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengelolaan
Pembelajaran,
3. Kelompok satu yang telah membantu dalam proses terjadinya penelitian ini
4. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan selama proses Penulisan makalah ini.

Semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kurang dari kata sempurna,
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan
selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan juga bagi pembaca.

Banjarmasin 21 Juli 2019

Mul Yandi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses yang dimulai dengan
perencanaan, pengorganisasian dan pembahasan. Perencanaan kegiatan membahas apa
yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, waktu dan personel yang diperlukan. Sedang
pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada orang yang terlibat dalam usaha
mencapai tujuan pembelajaran, pengkoordinasian. pengarahan dan pemantauan. Evaluasi
sebagai proses yang dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah
dicanangkan, faktor pendukung dan penghambatnya.
Pengelolaan dalam ruang lingkup pembelajaran atau juga pendidikan dapat
melingkupi semua aspek dari satuan unit (sekolah/instansi), kelas, kurikulum, peserta
didik, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan,
supervisi/kepemimpinan, dan pemasaran pendidikan.
Setelah mengerti semua aspek pengelolaan saatnya kita mencari tahu bagaimana cara
atau langkah dalam mengelola suatu instansi, sebelum kita terjun langsung ke sekolah
terlebih dahulu kita dibekali untuk mengobservasi sebuah museum yang ada di
banjarmasin museum ini bernama Museum WASAKA atau juga Museum Wajah Sampai
Kaputing. Di sana kita mencari tahu bagaimana pengelolaan sebuah museum itu terjadi.
B. Tujuan Kegiatan
Ada pun tujuan kami melakukan kegiatan ini, berikut salah satunya :
1. Bertujuan untuk mengetahui cara mengelola sebuah museum
2. Mengetahui bagaimana museum ini didirikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengelolaan Pembelajaran


Manajemen itu berakar dari kata “kelola” dan istilah lain yaitu “manajemen” yang
berarti ketatalaksanaan, tata kelola. Menurut Bahri dan Zain (1996) bahwa pengelolaan itu
adalah pengabministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “manajemen”. Terbawa oleh derasnya
kata ganti pungut ke dalam Bahasa Indonesia, istilah Inggris yang lalu di Indonesiakan
menjadi “manajemen” atau “menejemen”.
Sesuai pendapat di atas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1958, hlm.
412). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan
/ pengurusan agar yang dikelola dengan efisien, efektif, dan efisien.
Menurut Drs. Winarno Hamiseno (1978, hlm. 1), pengelolaan adalah substansi dari
kelola. Sementara mengatur arti suatu tindakan yang dimulai dari pengumpulan data,
mengatur, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan menyetujui.
Belajar dari kata “belajar” yang berarti suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari
informasi atau lebih. Jadi proses belajar mencari informasi (dalam mencari
ilmu). Pengertian belajar dan belajar menjelaskan “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan keseluruhan”. Sebagai hasil dari
pengalaman sendiri di dalam lingkungannya”.
Pembelajaran dapat ditentukan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan
dilakukan atau diubah melalui suatu reaksi yang dipikirkan, dengan kondisi yang
disebabkan oleh karakteristik dari perubahan aktivitas yang dapat dibuat dengan dasar
yang sesuai dengan pilihan-pilihan reksi asli, kematangan, atau perubahan-perubahan
sementara dari habitat. (belajar adalah proses di mana suatu kegiatan berasal atau diubah
melalui bereaksi terhadap situasi yang dihadapi, asalkan karakteristik perubahan dalam
kegiatan tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan respons asli, pematangan, atau
keadaan sementara organisme).
Dari pengertian diatas dapatlah disangkal pembelajaran itu adalah merupakan suatu
penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu upaya yang
dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan atau upaya mendayagunakan potensi
kelas.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik. Proses Pembelajaran yang Terjadi Sepanjang Manusia Dapat
Digunakan di mana pun dan kapan pun.
Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk melakukan bantuan kerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi yang dibuat oleh para ahli tentang perbedaan-perbedaan hal ini disebabkan karena
para ahli memperbaiki pengelolaan dari segi fungsi, benda, perlindungan dan yang
mendukung pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Resolusi ini mendukung definisi dan
tujuan yang sama. Berikut ini adalah opini dari beberapa ahli yang menyatakan bahwa
Wardoyo memberikan resolusi yang sesuai dengan rencana yang berinti kan perencanaan,
pengorganisasian pergerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menentukan kegiatan dan
kreatifitas serta kearifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta
didik sesuai dengan rencana yang diprogramkan secara efektif dan efisien juga
menyenangkan.
Jadi pengelolaan pembelajaran adalah pengelolaan kelas (berdasarkan manajemen
kelas) berdasarkan persetujuan dari pemerintah berdasarkan izin dan izin permisif. Berikut
ini jawabannya dari masing-masing yang diharapkan.
Pertama, Berdasarkan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk
mengendalikan tingkah laku siswa, guru mengatur membuat dan mengatur kelas melalui
kelas implementasi ketat. Kedua, meminta izin untuk mengelola kelas yang dilakukan
yang dilakukan oleh guru memberikan kebebasan untuk kelas yang sesuai dengan yang
mereka inginkan.
Pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses yang dimulai dengan
perencanaan, pengorganisasian dan pembahasan. Perencanaan membahas kegiatan
membahas apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, waktu dan personel yang
diperlukan. Sedang pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada orang yang
terlibat dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, pengkoordinasian, pengarahan dan
pemantauan. Evaluasi sebagai proses yang dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian
tujuan yang telah dicanangkan, faktor pendukung dan penghambatnya.
Perencanaan yang optimal untuk mendukung tercapainya tujuan yaitu perencanaan
(perencanaan), pengorganisasian (pengorganisasian), pengerahan (aktuating), pengawasan
(pengendalian).
Pengelolaan yang mengatur ketrampilan guru untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif, dan mengaturnya jika sulit dalam pembelajaran. Menurut (E. Mulyasa, 2003: 91)
beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan:
· Pertama: Kehangatan dan Keantusiasan.
· Kedua: Tantangan.
· Ketiga: Bervariasi.
· Keempat: Luwes.
· Kelima: Berkanaan hal-hal positif.
· Keenam: Penampilan disiplin diri.
Sementara pengertian dari pembelajaran adalah membelajarkan siswa dengan
menggunakan pendidikan seperti halnya teori belajar menjadi penentu utama meraih
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, pengajaran dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan pembelajaran dilakukan oleh peserta didik
atau murid
B. Hasil Laporan Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai