industri dan berkembang. Spektrum bakteri sering serupa dengan yang ditemukan di kulit.
Berdasarkan penelitian, hanya 50% biakan ASI bersifat steril, sedangkan yang lain menunjukkan
hitungan koloni "normal" dari 0-2.500 koloni per ml. Oleh karena itu, adanya bakteri dalam ASI
tidak selalu menunjukkan terjadinya infeksi, bahkan bila bakteri bukan kontaminan dari kulit.
Bagaimana infeksi memasuki payudara belum diketahui. Beberapa jalur telah diduga, yaitu
melalui duktus laktiferus ke dalam lobus, dengan penyebaran hematogen dan melalui fisura
puting susu ke dalam sistem limfatik periduktal. Frekuensi fisura puting susu telah dilaporkan
meningkat dengan adanya mastitis. Mastitis dan puting pecah-pecah terjadi bersamaan karena
keduanya dapat mengakibatkan pengisapan yang buruk pada payudara.Selain itu, seringkali
fisura menjadi titik masuk infeksi.1