Anda di halaman 1dari 3

WASPADA GERD PADA ANAK

( Dr. Ratih Arfa)


Apa itu GERD?
Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD) merupakan salah satu penyakit pencernaan saat ini
yang sering dialami orang banyak namun masih dipandang sebelah mata. GERD sendiri sesuai
definisi adalah kelainan saluran pencernaan bagian atas yang disebabkan oleh refluks
gastroesofagus,, jika sfingter esofagus bagian bawah (SEB) tidak berfungsi dengan baik dapat
timbul refluks yang hebat dengan gejala muntah yang berlebihan. kondisi ini biasanya ditandari
dengan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar ( heartburn) di dada akibat naiknya asam lambung
menuju esofagus.
GERD merupakan kelainan saluran cerna bagian atas yang frekuensinya cukup tinggi di
Negara maju. Di Indonesia sendiri penyakit ini sering tidak terdiagnosis sampai tiba bila
menunjukkan keluhan yang berat. GERD sendiri bisa dialami semua kelompok usia baik bayi,
anak-anak dan orang dewasa. Gejala GERD pada anak perlu diwaspadai mengingat gejalanya
bisa muncul berulang dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang berat di kemudian hari.
Angka kejadian refluks pada bayi baru lahir terjadi pada bulan pertama kelahiran, puncaknya
pada bulan ke-4 dengan lebih dari 1 kali episode regurgitasi. Pada umur 6–7 bln gejala berkurang
dari 61% menjadi 21% dan hanya 5% pada bayi berumur 12 bulan yang masih mengalami
GERD, sedangkan pada usia anak yang lebih tua sekitar 25 % menderita GERD walaupun pada
umumnya GERD cenderung terjadi pada orang dewasa.

Apa saja faktor risiko dan Gejala GERD pada anak?


Faktor risiko GERD yang biasanya menjadi pencetus GERD pada bayi adalah pemberian susu
yang berlebihan padahal bayi telah berada dalam posisi kenyang sehingga menimbulkan aliran
balik isi makanan, hal lain yang paling sering yang menyebabkan gastroesophageal reflux adalah
bayi belum bisa bersendawa oleh sebab itu perlu diposisikan dalam keadaan tegak setelah
menyusu agar gas dari dalam perut tidak menekan saluran pencernaan bagian atas. Adapun pada
anak usia yang lebih tua faktor yang berperan penting adalah jenis makan makanan yang mereka
makan. Adapun Gejala yang sering dialami adalah muntah pada bayi, pada anak yang lebih besar
akan mengeluh nyeri dan ada sensasi terbakar (heartburn), rasa tidak nyaman saat menelan,
serak, dan kadang terasa ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
Apa saja makanan yang perlu dihindari untuk GERD pada anak?
Orang tua perlu mengawasi jenis makanan dan minuman anaknya seperti :
 Cokelat
 Kopi
 Makanan berlemak
 Makanan pedas
Selain jenis makanan, makan dalam porsi yang berlebihan dapat menyebabkan risiko GERD
meningkat karena refluks dari asam lambung

Apakah GERD pada anak bisa diobati?


Pengobatan GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahannya. Pada umumnya yang perlu
diperhatikan adalah:
 Mengatur pola makan berupa makan dalam porsi kecil namun sering dan menghindari
makan 2 atau3 jam sebelum tidur
 Menurunkan berat badan jika perlu ( bagi pasien obesitas)
 Hindari makanan pedas, berlemak, buah yang asam atau sayuran yang dapat mengiritasi
perut
 Menghindari minuman berkarbonasi
 Hindari makan dalam jumlah banyak sebelum beraktivitas berat seperti olahraga
Adapun Terapi farmakologis yang paling baik dengan obat PPI karena efektif mengurangi
sekresi asam lambung. Terapi pembedahan dapat dilakukan pada anak yang gagal ditangani
dengan terapi farmakologis. (RA)
Sumber :
1. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/reflux-disease-gerd-1#1
2. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-
infants/all-content
3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5578061/
4. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-
children-teens
5. https://www.healthline.com/health/gerd/children#treatments
6. https://media.neliti.com/media/publications/151489-ID-refluks-gastroesofageal-pada-
anak.pdf

Anda mungkin juga menyukai