0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) pada anak, yang merupakan kelainan saluran pencernaan bagian atas yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus. Dokumen menjelaskan gejala, faktor risiko, makanan yang harus dihindari, serta pengobatan GERD pada anak, seperti mengatur pola makan dan penggunaan obat PPI.
Dokumen tersebut membahas tentang GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) pada anak, yang merupakan kelainan saluran pencernaan bagian atas yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus. Dokumen menjelaskan gejala, faktor risiko, makanan yang harus dihindari, serta pengobatan GERD pada anak, seperti mengatur pola makan dan penggunaan obat PPI.
Dokumen tersebut membahas tentang GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) pada anak, yang merupakan kelainan saluran pencernaan bagian atas yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus. Dokumen menjelaskan gejala, faktor risiko, makanan yang harus dihindari, serta pengobatan GERD pada anak, seperti mengatur pola makan dan penggunaan obat PPI.
Apa itu GERD? Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD) merupakan salah satu penyakit pencernaan saat ini yang sering dialami orang banyak namun masih dipandang sebelah mata. GERD sendiri sesuai definisi adalah kelainan saluran pencernaan bagian atas yang disebabkan oleh refluks gastroesofagus,, jika sfingter esofagus bagian bawah (SEB) tidak berfungsi dengan baik dapat timbul refluks yang hebat dengan gejala muntah yang berlebihan. kondisi ini biasanya ditandari dengan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar ( heartburn) di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. GERD merupakan kelainan saluran cerna bagian atas yang frekuensinya cukup tinggi di Negara maju. Di Indonesia sendiri penyakit ini sering tidak terdiagnosis sampai tiba bila menunjukkan keluhan yang berat. GERD sendiri bisa dialami semua kelompok usia baik bayi, anak-anak dan orang dewasa. Gejala GERD pada anak perlu diwaspadai mengingat gejalanya bisa muncul berulang dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang berat di kemudian hari. Angka kejadian refluks pada bayi baru lahir terjadi pada bulan pertama kelahiran, puncaknya pada bulan ke-4 dengan lebih dari 1 kali episode regurgitasi. Pada umur 6–7 bln gejala berkurang dari 61% menjadi 21% dan hanya 5% pada bayi berumur 12 bulan yang masih mengalami GERD, sedangkan pada usia anak yang lebih tua sekitar 25 % menderita GERD walaupun pada umumnya GERD cenderung terjadi pada orang dewasa.
Apa saja faktor risiko dan Gejala GERD pada anak?
Faktor risiko GERD yang biasanya menjadi pencetus GERD pada bayi adalah pemberian susu yang berlebihan padahal bayi telah berada dalam posisi kenyang sehingga menimbulkan aliran balik isi makanan, hal lain yang paling sering yang menyebabkan gastroesophageal reflux adalah bayi belum bisa bersendawa oleh sebab itu perlu diposisikan dalam keadaan tegak setelah menyusu agar gas dari dalam perut tidak menekan saluran pencernaan bagian atas. Adapun pada anak usia yang lebih tua faktor yang berperan penting adalah jenis makan makanan yang mereka makan. Adapun Gejala yang sering dialami adalah muntah pada bayi, pada anak yang lebih besar akan mengeluh nyeri dan ada sensasi terbakar (heartburn), rasa tidak nyaman saat menelan, serak, dan kadang terasa ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan. Apa saja makanan yang perlu dihindari untuk GERD pada anak? Orang tua perlu mengawasi jenis makanan dan minuman anaknya seperti : Cokelat Kopi Makanan berlemak Makanan pedas Selain jenis makanan, makan dalam porsi yang berlebihan dapat menyebabkan risiko GERD meningkat karena refluks dari asam lambung
Apakah GERD pada anak bisa diobati?
Pengobatan GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahannya. Pada umumnya yang perlu diperhatikan adalah: Mengatur pola makan berupa makan dalam porsi kecil namun sering dan menghindari makan 2 atau3 jam sebelum tidur Menurunkan berat badan jika perlu ( bagi pasien obesitas) Hindari makanan pedas, berlemak, buah yang asam atau sayuran yang dapat mengiritasi perut Menghindari minuman berkarbonasi Hindari makan dalam jumlah banyak sebelum beraktivitas berat seperti olahraga Adapun Terapi farmakologis yang paling baik dengan obat PPI karena efektif mengurangi sekresi asam lambung. Terapi pembedahan dapat dilakukan pada anak yang gagal ditangani dengan terapi farmakologis. (RA) Sumber : 1. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/reflux-disease-gerd-1#1 2. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd- infants/all-content 3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5578061/ 4. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd- children-teens 5. https://www.healthline.com/health/gerd/children#treatments 6. https://media.neliti.com/media/publications/151489-ID-refluks-gastroesofageal-pada- anak.pdf