Ririn handayani
GERD PADA
ANAK Pembimbing :
dr.Soerjatmono,Sp.A
PENDAHULUAN
Gastroesofageal refluks (GER) sering disebut
“chalasia” yaitu suatu keadaan yang sering dijumpai
pada bayi, ditandai oleh regurgitasi berulang dari isi
lambung ke dalam esofagus.
GER dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori yaitu
GER fungsional, GER patogen (Gastroesofageal
Reflux Disease = GERD) dan GER sekunder.
GERD memerlukan intervensi medis karena
berhubungan dengan komplikasi, baik yang tipikal
(gagal tumbuh, anemia, esofagitis) atau atipikal
(wheezing, apnea, pneumonia, sinusitis kronis).
DEFINISI
Gastroesofageal reflux (GER) atau Refluks
Gastroesofageal (RGE) adalah suatu keadaan,
dimana terjadi disfungsi sfingter esofagus bagian
bawah sehingga menyebabkan regurgitasi isi
lambung ke dalam esofagus.
Gastroesofageal reflux disease (GERD) adalah
GER yang dihubungkan dengan gejala patologis
yang mengakibatkan komplikasi dan gangguan
kualtias hidup.
ETIOLOGI
Inkompetensi Peningkatan
sfingter esofagus tekanan
bawah (SEB). intraabdominal.
EPIDEMIOLOGI
Refluks pada bayi terjadi pada beberapa bulan pertama
setelah lahir, dengan puncaknya pada usia 4 bulan dan
membaik hingga 88% pada 12 sampai 24 bulan.
Insiden refluks yang signifikan dan komplikasi yang
berhubungan pada anak sekitar 1:300 sampai 1:1000.
Insiden menurun seiring pertambahan usia, ketika mereka
mulai belajar duduk dan transisi makanan ke makanan padat.
PATOFISIOLOGI
Tonus otot Peningkata
SEB yang n tekanan GERD
belum intraabdo pada anak
sempurna men
Mekanisme pencegahan
Refluks Gaster, cedera
esofagus dan pembersihan
refluks yang memasuki
esofagus
Pada dasarnya, perubahan patofisiologi terhadap GERD
adalah ketidakmampuan barier antirefluks yang berada
di sfingter esofagus bawah (SEB) untuk menahan
kembalinya isi lambung, oleh karena rendahnya tekanan
SEB.
Pada keadaan normal, kenaikan tekanan intraabdominal
atau adanya kontraksi pada lambung akan diimbangi oleh
peningkatan tekanan SEB shingga mencegah terjadinya
refluks.
Pada neonatus GERD disebabkan oleh tonus otot SEB
yang belum sempurna dan panjang esofagus belum
maksimal. Pada bayi baru lahir tekanan SEB tidak
dipengaruhi oleh posisi sehingga gejala GERD seperti
muntah tidak dipengaruhi oleh posisi.
MANIFESTASI KLINIS
Esophago-gastro-
duodenoscopy
Manometri/studi
Barium Kontras (EGD)
motilitas
dengan/tanpa
biopsi.
pH-Impadance
Proton Pump
Monitoring (pH-
Inhibitor (PPI) trial
MII)
DIAGNOSIS BANDING
Hiatus hernia
Akhalasia
Obstruksi/ atresia duodenum
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologis
Asupan makanan yang dikentalkan
Pengurangan volume makanan (overfeeding)
Farmakologis
Proton pump inhibitor (PPI)
Antihistamin generasi kedua
Terapi Pembedahan
Fundoplikasi
Transpyloric/jejunal feeding
TERAPI FARMAKOLOGIS GERD PADA
ANAK
KOMPLIKASI
Esofagitis
Barret esophagus
Pneumonia rekuren
KESIMPULAN
Pilihan terapi pada GERD termasuk meliputi terapi non farmakologi, farmakologi
serta terapi pembedahan.
Komplikasi yang terjadi pada anak hampir sama dengan yang terjadi pada
dewasa yaitu diantaranya adalah esofagitis, barret esofagus, komplikasi pada
sistem respirasi maupun pneumonia rekuren.