Anda di halaman 1dari 11

A.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Guru merupakan seorang yang memiliki peran yang sangat penting
dalam dunia pendidikan. Guru juga sebagai salah satu komponen
dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi sangat menentukan
hasil pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang
pembelajaran , melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran (UU No.14 tahun 2005
pasal 20). Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk memiliki empat
kompetensi yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.( UU
No.14 tahun 2005 pasal 10)
Profesional berkaitan dengan kemampuan guru untuk menguasai
keterampilan sesuai profesinya yakni sebagai seorang guru.
Kompetensi profesional yang dimaksud adalah kemampuan guru untuk
menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan
pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga profesional ini harus
dimilki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan
pengajar.
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang maju, seorang guru dituntut untuk selalu mengembangkan
kemampuannya dalam mendidik anak didiknya. Seorang guru
profesional tentu saja harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman,
kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi, serta harus mencapai
beberapa kriteria guru profesional.
.

b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian guru profesional?
2. Apa saja ciri-ciri guru profesional?
3. Apa saja peran guru profesional?
4. Bagaimana cara mengembangkan sikap profesional guru?

1
5. Apa saja tugas Keprofesionalan Guru menurutPasal 20 Undang-
Undang No. 14 tahun 2005?

c. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui guru profesional dan ciri-ciri guru profesional,
selain itu, mengetahui peran seorang guru profesional dan cara
mengembangkan sikap profesional guru serta tugas keprofesionalan
guru.

2
B. PEMBAHASAN
a. Pengertian Guru Profesional
Profesi berasal dari kata “profession” dari bahasa Inggris dan
“Professus” dari bahasa Latin yang artinya pekerjaan atau mata
pencaharian. Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 1
Nomer 14 tahun 2005, professional adalah pekerjaan ataukegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilankehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yangmemenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikanprofesi.
menurut Kunandar (2007: 46) “Guru yang professional adalah guru
yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukantugas
pendidikan dan pengajaran. Kompetensi ini meliputi pengetahuan,
sikapdan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi sosial,
maupunakademis”.
Berdasarkan pembahasan di atas, seseorang dikatakan profesional
dapat dilihat dari kualitas sikap dan pengetahuan yang dimiliki dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Guru profesional dalam menjalankan
tugas-tugasnya juga harus memiliki keahlian baik materi maupun
metode, dan memiliki tanggungjawab dalam menjadi seorang guru.

b. Ciri-Ciri Guru Profesional


Seorang guru dapat dikatakan guru yang profesional apabila guru
tersebut memiliki kompetensi baik kompetensi pedagogik ataupun
kompetensi profesional dalam mengajar, seseorang yang dengan tekun
menggali terus menerus ilmu dankemampuannya serta menyalurkan
ilmu dan kemampuannya itu kepada siswa maka dapat pula dikatakan
sebagai guru yang profesional, komunikasi yang baik antara guru dan
siswa maupun mendekatkan diri kepada siswa juga diperlukan seorang
guru profesional, guru harus mempunyailingkungan sosial yang baik
pula, dan guru juga harus mempunyaiketrampilan yang baik dalam

3
pengajaran. Menurut Suyanto (2013:26) ciri-ciri guruprofessional
yaitu:

a. Ahli di bidang teori dan praktik keguruan. Penguasaan ilmu


pengetahuan yang akan diajarkan kepada siswa merupakan
kemampuan yang harus dimiliki seorang guru profesional, selain
itu, guru harus menjadi ahli dalam menyampaikan atau
mengajarkan ilmu yang sudah dikuasai oleh guru tersebut kepada
siswa. Dengan kata lain, guru professional adalah guru yang
mampu membelajarkan siswanya tentang pengetahuan yang
dikuasainya dengan baik.
b. Senang memasuki organisasi profesi keguruan. Suatu profesi
memiliki syarat salah satunya adalah adanya organisasi profesi
tersebut. Dalam hal ini, profesi guru tergabung dalam suatu
organisasi yaitu organisasi profesi keguruan yang memiliki profesi
yang serupa. Guru sebagai jabatan professional seharusnya terus
meningkatkan peran organisasi profesinya. Fungsi organisasi
profesi selain untuk melindungi kepentingan anggota nya juga
sebagaidinamisator dan motivator anggotanya.
c. Memiliki latar belakang kependidikan keguruan yang
memandai.Pendidikan keguruan juga merupakan salah satu ciri
yang harus dimiliki guru profesional. Dalam melaksanakan tugas-
tugas kependidikan seorang guru memperoleh pengetahuan atau
kemampuan tersebut melalui berbagai tahap dalam pendidikan
keguruan. Seorang tenaga pendidikan memiliki beberapa peran ,
diantaranya:
1. Sebagai pekerja professional yaitu berfungsi dalam mengajar,
membimbing,dan melatih siswa
2. Sebagai pekerja kemanusiaan dengan fungsi merealisasikan
seluruhkemampuan kemanusiaan yang dimiliki

4
3. Sebagai petugas kemasyarakatan dengan fungsi mengajar
danmendidik masyarakat untu menjadi warga Negara yang
baik.

Peran guru seperti diatas menuntut pribadi yang harus memiliki


kemampuan manajerial dan teknis, prosedur kerja sebagai ahli,
sertakeikhlasan bekerja yang dilandaskan pada panggilan hati
untuk melayaniorang lain.

1. Melaksanakan kode etik guru. Sebagai jabatan professional,


guru dituntut untuk memiliki kode etik, seperti yang
dinyatakan dalam Konvensi Nasional Pendidikan 1 tahun
1988, bahwa profesi adalah pekerjaan yang mempunyai kode
etik, yaitu norma-norma tertentu sebagai pegangan atau
pedoman yang diakui serta dihargai oleh masyarakat.Kode etik
berfungsi untuk mendinamiskan setiap anggotanya guna
meningkatkan diri, dan meningkatkan layanan
profesionalismenya demi keselamatan orang lain
2. Memiliki otonomi dan rasa tanggung jawab. Otonomi yang
dimaksud adalah mampu mengatur diri sendiri. Dengan
demikian, guru harusmemiliki sikap mandiri dalam mengambil
keputusan sendiri dandapat mempertanggung jawabkan
keputusan yang dipilihnya.
3. Memiliki rasa pengabdian kepada masyarakat. Guru
sebagaitenaga pendidikan memiliki peran penting dalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat. Untuk itulah guru
dituntut memiliki pengabdian yang tinggi kepada masyarakat
khusunya dalam membelajarkan anak didik.
4. Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas
pengabdian kepada masyarakat, hendaknya didasari atas
dorongan atau panggilan hati nurani.

5
Berdasarkan teori yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri profesional guru adalah dapat membelajarkan siswanya
tentang ilmu yangdikuasainya dengan baik, guru masuk kedalam
organisasi profesi keguruan untuk menjalin komunikasi terhadap
sesama guru dengan begitu dapat tukar pikiran cara mendidik anak
dengan baik agar mencapai karier yang lebih baik.

c. Peran Guru Profesional


Sebagai tenaga pengajar, setap guru harus memiliki kemampuan
profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut,
guru dapat melaksanakan perannya sebagai berikut:

1. Fasilitator, peran guru sebagai fasilitator adalah memberikan


kemudahan – kemudahan bagi siswa sehingga siswa dapat mengikuti
proses belajar mengajar dengan baik. Dalam artian guru sebagai
penyedia atau sebagai pendukung menunjang kebutuhan siswa.
2. Pembimbing, saat siswa mengalami berbagai kesulitan dalam proses
belajar mengajar guru berperan dalam membantu siswa tersebut
memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapainya. Selain itu
guru juga sebagai penggantar ilmu pengetahuan yang telah dikuasai
seorang guru.
3. Penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan
belajar yang menantang dan nyaman bagi siswa agar mereka
melakukan kegiatan belajar dengan bersemangat.
4. Model, dalam hal ini guru merupakan orang yang dipakai sebagai
contoh terlebih contoh yang baik bagi siswanya sehingga dapat
berperilaku sesuai norma atau aturan yang berlaku di dunia
pendidikan.
5. Motivator, yang turut menyebarluaskan usaha – usaha pembaruan
kepada masyarakat, khususnya kepada subjek didik yaitu siswa.
6. Agen perkembangan kognitif, yang menyebarluaskan ilmu dan
teknologi kepada peserta didik.

6
7. Manajer, guru dapat mengatur maupun memimpin para siswa saat
didalam kelas sehingga keberhasilan dari proses belajar mengajar
dapat tercapai.

d. Pengembangan Sikap Profesional Guru


Di dalam kehidupan sehari – hari , kata “sikap” sering kali
digunakan dalam arti yang kurang tepat, contoh : guru itu tidak
berhasil mengarahkan peserta didik karena “sikapnya” yang lemah.
Pemahaman kata sikap yang demikian tidak dapat menggambarkan
makna yang sebenarnya.

Sikap atau attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu


perangsang. Tingkah laku seseorang dapat ditentukan melalui sikap
yang tercipta dari seseorang tersebut, sebagai reaksi maka sikap selalu
berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang dan tidak senang.

Terdapat berbagai sikap yang salah satunya adalah sikap


profesional yang berguna untuk meningkatkan mutu, baik mutu
profesional maupun mutu layanan, guru harus pula mengembangkan
sikap profesionalnya. Pengembangan sikap profesional ini dapat
dilakukan baik selagi dalam pendidikan maupun setelah bertugas
(dalam jabatan).

1. Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan

Dalam pendidikan prajabatan, calon guru dididik dalam berbagai


pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diperlukan dalam dunia
kependidikan. Guru dianggap sebagai pekerjaan yang mulia dan unik,
karena hal ini guru menjadi panutan bagi maskarakat disekelilingnya.
Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan dan
jabatannya selalu menjadi perhatian peserta didik dan masyarakat.

Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja


perlu berbagi proses dalam pembentukan sikap tersebut dan perlu

7
dibina sejak masih menjadi calon guru. Berbagai usaha dan latihan,
contoh- contoh dan aplikasi penerapan ilmu, ketrampilan dan bahkan
sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru
berada dalam pendidikan prajabatan. Pengetahuan yang didapat
seorang calon guru dapat pula mempengaruhi pembentukan sikap
seseorang tersebut. Sikap teliti dan disiplin, misalnya dapat terbentuk
sebagai hasil sampingan dari hasil belajar matematika yeng benar,
karena belajar matematika selalu menuntut ketelitian dan kedisiplinan
penggunaan aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dapat pula sebagai
pembentuk sikap yang diberikan melalui pengetahuan, pemahaman,
dan penghayatan khusus yang direncanakan, sebagaimana halnya
mempelajari yang diberikan kepada seluruh peserta didik dari sekolah
dasar sampai perguruan tinggi.

2. Pengembangan sikap selama dalam jabatan


Pengembangan sikap baik saat baru menjadi calon guru maupun
sudah menjadi seorang guru tidak akan berhenti. Peningkatkan sikap
profesional dapat dilakukan dengan banyak usaha dalam masa
pengabdiannya sebagai guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini
dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan seperti
mengikuti penataran, lokakarya, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya,
ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran,
dan majalah maupun publikasi lainnya. selain untuk meningkatkan
sikap kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional
keguruan.

e. Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 Pasal 20 tentang Guru


dan Dosen ada berbagai tugas keprofesionalanguru yaitu meliputi :

8
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundangan-undangan, hokum dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

9
C. KESIMPULAN
Menurut Undang-Undang Nomer 14 tahun 2005, professional
adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Guru yang professional hendaknya
mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru secara
pribadi sosial, intelektual, moral, dan spiritual.Ciri-ciri profesional guru
adalah dapat membelajarkan siswanya tentang ilmu yang dikuasainya
dengan baik, guru masuk kedalam organisasi profesi keguruan untuk
menjalin komunikasi terhadap sesama guru dengan begitu dapat tukar
fikiran cara mendidik anak dengan baik agar mencapai karier yang lebih
baik.Guru harus mempunyai kemampuan pengembangan sikap profesional
guru, Terdapat berbagai sikap yang salah satunya adalah sikap profesional
yang berguna untuk meningkatkan mutu, baik mutu profesional maupun
mutu layanan, guru harus pula mengembangkan sikap profesionalnya. Ada
dua pengembangan sikap profesional guru yaitu pengembangan sikap
selama pendidikan prajabatan dan pengembangan sikap selama dalam
jabatan.

10
DAFTAR PUSTAKA
M. Syahran Jailani. 2014. Guru Proofesional dan Tantangan Dunia Pendidikan.
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia: Jurnal Al-
Ta’im. Vol. 21, No. 1:1-9.

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. 2013. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia


Indonesia.
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga.
UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Asa Mandiri, 2006.

11

Anda mungkin juga menyukai