Anda di halaman 1dari 7

Macam kba

Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB atau metode
dua hari mukosa serviks dan Metode Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang
efektif misalnya Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan Metode Suhu Basal yang sudah tidak
diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%)
dan waktu pantang yang lebih lama. lagi pula sudah ada cara lain yang lebih efektif dan masa
pantang lebih singkat.

Tekhnik Pantang berkala

Untuk kontrasepsi

Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus haid atau terdapat
tanda – tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya lendir encer dari liang vagina. Untuk
perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi
18. Antara kedua waktu senggama dihindari

Manfaat

Kontrasepsi

 Dapat digunakan untuk menghindari / mencapai kehamilan


 Tidak ada efek samping sistemik
 Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
 Murah tanpa biaya
 Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB
 Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada suami dan istri

Metode suhu basal

Ibu dapat mengenali masa subur Ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan
thermometer khusus yang bisa mencatat perubahan suhu sampai 0.1 derajat celcius untuk
mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh anda.

Waktu Mulai Pakai Aturan Perubahan Suhu

 Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat
tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu
 Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah (misalnya catatan suhu harian
pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap suhu tinggi yang
disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
 Tarik garis pada 0,05-0,1oC diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut ini dinamakan
garis pelindung (coverline) atau garis suhu
 Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada diatas garis
pelindung tersebut (aturan perubahan suhu)

Keterbatasan

 sebagai kontasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0%
(kegagalan metode/method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/user's failure, yaitu
pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah
kehamilan).
 kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi.
 Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling
efektif secara benar.
 Dibutuhkan pelatih/guru KBA (Bukan Tenaga Medis)
 Pelatih/guru KBA harus mampu membantu ibu mengenali masa suburnya, memotivasi
pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat
bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, termometer (oral atau suhu basal)
 Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
 Perlu pencatatan setiap hari
 Infeksu vagina membuat lendir serviks sulit dinilai.
 Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu
 Tidak terhitung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS

Instruksi kepada Klien

Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB).

 Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari
vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa
lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan
kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
 Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings (MOB) ini, seorang perempuan
harus belajar mengenali Pula Kesuburan dan Pula Dasar keTidak-Suburan-nya. Untuk
rrenghindari kekehruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar,
pasangan diminta secara penuh tidak bersanggama pada satu siklus, haid, untuk
mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
 Pola Kesuburan adalah pola yang terus berubah, dan Pula Dasar ke-Tidak- Suburan
adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari. Kedua pola ini mengikuti
kegiatan hormon-hormon (khususnya Estrogen dan Progesteron) yang mengontrol daya
tahan hidup sperma dan pembuahan. Oleh karena itu, dapat memberi informasi yang
dapat diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
 Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.
Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus cocok dengan
budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara luas. Di beberapa tempat
dipakai tempelan/stiker atau tinta berwarna, di tempat lain lebih praktis membuat kode
yang dapat ditulis dengan tangan; ada juga yang mengkombinasikan keduanya yaitu kode
yang ditulis tangan dengan menggunakan pensil berwarna. Contoh berikut adalah tabel
pencatatan kode untuk siklus normal (teratur) biasa, berkisar antara 28 hari dan siklus
normal (teratur) pendek, berkisar antara 20 - 25 hari.
 Hari-hari kering: Setelah darah haid bersih, kebanyakan Ibu mernpunyai 1 sampai
beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan
hari-hari kering.
 Hari-hari subur: Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, Ibu dianggap subur,
ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur
yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur sudah dimulai.
 Hari puncak: Adalah hari terakhir adanya lendir licin, niulur, dan ada perasaan basah.
 Contoh Kode yang Dipakai unluk Mencatut Kesuburan
 Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid).
 Pakai huruf X atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
 Gambar suatu tanda ((L) ) atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang
basah. jernih. licin, dan mulut.
 Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental,
putih, keruh, dan lengket.

Yang Dapat Menggunakan KBA


untuk kotrasepsi

 semua peremouan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak
haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
 Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara.
 Perempuan kurus ataupun gemuk
 Perempuan yang merokok
 Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu a.l. hipertensi sedang, varises, dismenorea,
sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi
besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
 Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
 Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain.
 Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid.
 Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda
dan gejala kesuburan
 untuk konsepsi
 pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama dilakukan pada masa subur untuk
mencapai kehamilan.

Yang Seharusnya Tidak Menggunakan KBA

 perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat kehamilan
menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
 Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB.
 Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB.
 Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu
tertentu dalam siklus haid.
 Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya.
 Senggama Terputus
 Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.

Manfaat

 Efektif bila digunakan dengan benar.


 Tidak mengganggu produksi ASI.
 Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
 Tidak ada efek samping.
 Dapat digunakan setiap waktu.
 Tidak membutuhkan biaya
 meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
 Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.
Keterbatan

 Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus


setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 - 18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
 Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih
melekat pada penis.
 Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.

Dapat Dipakai untuk

 Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.


 Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai
metode-metode lain.
 Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
 pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain.
 Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
 Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.

Tidak Dapat Dipakai untuk

 Suami dengan pengalaman ejakulasi dini.


 Suami yang sulit melakukan senggama terputus.
 Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis.
 Ibu yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama.
 Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.
 Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.

KONDOM

Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di
antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada
kondom baik untuk menigkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida)
maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.
Kontra Indikasi Kondom :
1. Absolut
a) Pria dengan ereksi yang tidak baik
b) Riwayat syok septik
c) Tidak bertanggung jawab secara sexual
d) Interupsi sexual foreplay menghalangi minat sexual
e) Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner sexual
2. Relatif
a) Interupsi foreplay yang mengganggu ekspresi sexual
(Hartanto,Hanafi, 2004 : 65)

Indikasi:
I.Pria :
1. Penyakit genitalia
2. Sensitivitas penis terhadap secret vagina
3. Ejakulasi premature
II.Wanita :
1. Vaginistis, termasuk yang dalam pengobatan.
2. Kontra indikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, sedangkan pemasangan diafragma atau kap
serviks secara anatomis atau psikologis tidak memungkinkan.
3. Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan di dalam vagina.

Kelebihan kondom :

Efek sampingan kondom tidak ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat
karet.(Prawirohardjo, Sarwono, 2009 : 539).

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke
Dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

Cara kerja:

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas
(uterus dan tuba falopi) dan sebagai alt tempat spermisida

Anda mungkin juga menyukai