Evan He
Evan He
Oleh:
Valentino Joshua Matali
17014101379
Masa KKM 06 Mei 2019 – 14 Juli 2019
Supervisor Pembimbing:
Prof. Dr. dr. Eddy Suparman, Sp.OG(K)
PENDAHULUAN
penyakit yang mematikan, selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak
1
memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Meskipun telah
dilakukan penelitian yang intensif selama beberapa dekade, hipertensi yang dapat
terpecahkan.2
dengan proteinuria yang terjadi pada kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul
setelah minggu ke-20 usia kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida.
Jika timbul pada multigravida biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan
1
ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
terdapat tekanan darah ≥ 140/90 mmHg diukur dua kali selang 4 jam setelah
penderita istirahat. Terjadinya edema tungkai juga sudah tidak digunakan lagi
6
normal, kecuali edema anasarka.
timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf
pusat). Ada pula istilah eclampsia sine eclampsia yakni eklampsia yang ditandai
6
oleh penurunan kesadaran tanpa kejang.
Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan
sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan < 20 minggu, dan
6
timbul pada hipertensi kronik dan disebut juga Superimposed Preeclampsia.
3
B. KLASIFIKASI
non-proteinuri:
- Pre-eklampsia (proteinuria)
4. Eklampsia.7
Hipertensi gestasional
Preeklampsia
Eklampsia
4
3,4
Hipertensi kronis.
- Insidensi
Preeklampsia umumnya terjadi pada usia maternal ekstrim (< 18 tahun atau
> 35 tahun). Peningkatan prevalensi hipertensi kronis pada wanita > 35 tahun
4
gravida tua.
1
hipertensi pada kehamilan.
sebagian besar wanita sekarang ini menerima perawatan prenatal yang cukup.
799 kelahiran. Selama periode 4 tahun dari tahun 1983 sampai 1986, telah
menurun menjadi 1 dalam 1150 kelahiran, dan selama periode 3 tahun yang
berakhir pada tahun 1999, luasnya pengaruh eklamsi menurun kira-kira menjadi 1
dalam 1750 kelahiran (Alexander dan kawan-kawan, 2004). Dalam National Vital
terjadinya eklampsia di Amerika Serikat pada tahun 1998 adalah sekitar 1 dalam
3250 kelahiran. Di Inggris pada tahun 1992, Douglas dan Redman (1994)
1
melaporkan bahwa terjadinya eklampsia adalah 1 dalam 2000 kelahiran.
5
- Faktor Risiko
a. Primigravida
b. Primipaternity
penyakit keluarga :
b. Hipertensi kronik
c. Penyakit ginjal
d. Obesitas
a. mola hidatidosa
b. kehamilan multiple
1
d. hydrops fetalis.
6
D. DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS
8
mortalitas rendah bagi ibu dan anaknya. Tekanan darah sebaiknya diukur pada
posisi duduk dengan posisi cuff setinggi jantung. Adanya penekanan vena kava
inferior oleh uterus gravid pada posisi berbaring dapat mengganggu pengukuran
endotel.
Kriteria diagnostik :
7
o
o Desakan darah : pasien dalam keadaan istahat desakan sistolik > 160
o Kreatinin serum > 1,2 mg% disertai oliguri (< 400 ml/24 jam)
3
o Trombosit < 100.000/mm .
o Edema paru dan sianosis
teregangnya kapsula glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal rupture hepar.
transferase.
o Hemolisis mikroangiopatik
o Sindroma HELLP
8
Eklampsia
terjadi secara general dan dapat terlihat sebelum, selama, atau setelah
intrapartum sekarang dapat dicegah, dan studi yang lebih baru melaporkan
Superimposed Preeclampsia
- Proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita dengan hipertensi yang belum
1
- Hipertensi berlangsung lama setelah kelahiran.
9
Klasifikasi hipertensi kronis berdasarkan JNC VII,9
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
hal ini cenderung akan menjadi lebih berat dan sering menyebabkan
E. TERAPI
preeklampsia adalah:8
10
Prenatal Care
sehingga dibutuhkan deteksi dini melalui prenatal care yang baik. Penentuan
dan proteinuria. Perhatian harus ditujukan pada ibu hamil yang memiliki faktor
Nuliparitas
Kehamilan ganda
Diabetes mellitus
Hipertensi kronis
Mola hidatidosa
Hidrops fetalis
Ibu hamil juga harus mengetahui tanda-tanda bahaya, yaitu sakit kepala,
gangguan penglihatan, dan bengkak pada wajah, kaki dan tangan. Jika tanda-tanda
ini muncul hendaknya segera datang untuk memeriksakan diri tanpa harus
perbaikan nutrisi dan intervensi farmakologis seperti obat anti hipertensi, asam
11
Preeklampsia Ringan
Rawat jalan
Rawat inap
Pemeriksaan laboratorium:
Proteinuria
12
Tes fungsi hepar
10
5. Ultrasound Doppler arteri umbilicalis dan arteri uterina.
Preeklampsia Berat
1. Perawatan Aktif
a. Indikasi
II. Janin : adanya tanda – tanda gawat janin, adanya tanda – tanda PJT
13
III. Laboratorik : adanya HELLP syndrome: kenaikan SGOT, SGPT, LDH,
b. Pengobatan medisinal
2. Pemberian MgSO4
infusion pump)
Dosis pemeliharaan : 10 gram ( 50cc MgSO4 20% ) dalam 500 cc cairan RL,
Dosis awal : 4 gram MgSO4 ( 20 cc MgSO4 20% ) diberikan secara i.v. dengan
14
Pemberian MgSO4 dihentikan bila :
Dalam 6 jam pasca salin sudah terjadi perbaikan tekanan darah ( normotensif)
Edema paru
Edema anasarka
selama 5 menit.
Dosis dapat diulang dalam waktu 15-20 menit sampai tercapai tekanan
15
Bila tidak tersedia, maka dapat diberikan Klonidin 1 ampul dilarutkan
dalam 10cc larutan garam faal atau air untuk suntikan. Disuntikkan
tekanan darah diukur, bila belum ada penurunan maka diberikan lagi
5. Lain-lain
- Obat-obat antipiretik:
- Anti nyeri:
c. Pengelolaan Obstetrik
- Belum Inpartu :
tetes oksitosin tidak dipenuhi atau adanya kontra indikasi tetes oksitosin.
16
- Sudah Inpartu :
Kala I
Fase Laten :
Fase Aktif :
Amnoiotomi
pertimbangkan SC
2. Pengelolaan Konservatif
a. Indikasi :
b. Pengobatan medisinal :
Sama dengan perawatan medisinal pengelolaan secara aktif. Hanya dosis awal
Mg SO4 tidak diberikan i.v cukup i.m saja (MgSO4 40% 8 gram i.m).
c. Pengelolaan Obstetrik
17
1. Selama perawatan konservatif, tindakan observasi dan evaluasi sama
2. Bila setelah 2 x 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini dianggap
11,12
terminasi sesuai dengan pengelolaan aktif.
18
BAB III
PENUTUP
Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh Working Group of the NHBPEP
Faktor risiko dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu faktor risiko maternal,
faktor risiko medikal maternal, dan faktor risiko plasental atau fetal.
kardiovaskular atau inflamasi dari kehamilan normal, faktor nutrisi, dan pengaruh
genetik.
Tujuan utama pemberian obat anti hipertensi adalah menurunkan tekanan diastolik
19
DAFTAR PUSTAKA
//emedicine.medscape.com/article/261435
20
9. National Heart, Lung, and Blood Institute, Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment of High Blood Pressure, dalam The Seventh Report of the Joint
12. Krisnadi.S.R., dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin. Edisi pertama. Bagian Obstetri Ginekologi FK
21
Lampiran
22