BAB VI
spesifikasi yang telah ditentukan dan memperoleh jaminan bahwa tujuan proyek
b. Pengendalian waktu
c. Pengendalian teknis
d. Pengendalian biaya
ada dan diutamakan, sebab hal tersebut menyangkut berhasil atau tidaknya proyek
VI-1
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
dan dicapai dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat
keterlambatan.
mutu sangat diperhatikan. Tujuan dari pengendalian dan pengawasan mutu ini
adalah agar kualitas yang dihasilkan dapat sesuai dengan spesifikasi yang telah
pekerjaan dapat berhasil dengan baik, jika mutu materianya juga dalam
kondisi baik. Pengendalian mutu bahan ini dapat dilakukan secara visual
dan tes laboratorium. Pengujian secara visual adalah cara pengujian dengan
melihat kondisi fisik dari material, dimulai dari warna, tekstur, merk, hingga
campuran (untuk ready mix). Jika material tersebut telah lolos dalam
pengujian visual, maka selanjutnya diuji lebih lanjut dengan melakukan uji
laboratorium, seperti uji slump test pada beton ready mix, uji kuat tekan
VI-2
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
beton, uji tarik pada baja tulangan, dan sebagainya. Bahan – bahan yang
6.2.1.1. Beton
pengujian kuat tekan beton untuk usia 7 hari dan 14 hari akan
konsultan.
1. Slump Test
VI-3
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
penumbuknya.
VI-4
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
VI-5
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
VI-6
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
2. Crushing Test
6.2.1.2. Baja
VI-7
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
yang dilakukan terhadap baja beton yaitu terdiri dari Uji Tarik dan
2) Pengukuran Diameter
3) Perpanjangan
jawab yang untuk melakukan pemeriksanaan alat berat secara berkala, agar
pengecekan pada alat setiap hari sebelum alat tersebut digunakan dalam
alat selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan. Semua peralatan pada
proyek ini menjadi tanggung jawab dari pihak kontraktor, termasuk servis
VI-8
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
pekerjaan proyek (the right man in the right place), oleh karena itu,
diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja. Pada proyek ini, seluruh
pengadaan tenaga kerja diserahkan pada tim pelaksana. Jika target proyek
direncanakan selesai dengan waktu yang terbatas, maka juga harus ditambah
belum tentu dengan jumlah tenaga kerja yang banyak, pekerjaan dapat
yang matang agar diperoleh jumlah tenaga yang efisien dan optimum agar
kerja yang telah dibuat. Teknis penjadwalannya dengan menggunakan kurva S (S-
Curve).
pekerjaan yang diplot pada suatu sumbu, dimana sumbu X menyatakan satuan
waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu Y menyatakan nilai bobot % (persen)
kumulatif biaya selama durasi proyek tersebut. Cara membuat kurva S adalah :
VI-9
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total
3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut
4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlah
secara komulatif.
5. Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik
Dari grafik hasil pembuatan kurva S dapat dilihat apakah proyek tersebut
mengalami keterlambatan atau tidak. Dengan kurva S juga dapat dilihat intensitas
(intensitas tinggi) dan kemiringan landai menunjukkan pekerjaan pada saat itu
sedikit.
(Kurva S dari proyek Apartement Bandara city Tahap 2 dapat dilihat pada
Lampiran 6.1)
mingguan, dan bulanan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proyek tersebut.
1. Laporan Harian
aktivitas pekerjaan dalam satu hari kerja, meliputi pekerjaan fisik, catatan
VI-10
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
pada akhir jam kerja. Pada proyek ini, laporan harian secara umum berisi
mengenai jumlah tenaga kerja dan waktu jam kerja, peralatan yang
hambatan teknis dan non teknis yang terjadi dilapangan, material yang
2. Laporan Mingguan
kegiatan yang dilaksanakan selama satu minggu. Laporan ini berisi dari
tersebut, jumlah tenaga kerja, material yang masuk, dan keadaan cuaca
sebagai berikut:
VI-11
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
3. Laporan Bulanan
selama satu bulan. Laporan ini berisi rekapan laporan mingguan selama
jumlah tenaga kerja, material yang masuk, dan keadaan cuaca selama bulan
2) Master schedule.
4. Rapat Koordinasi
terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu
VI-12
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
telah dikeluarkan dengan melihat tahap pekerjaan yang telah dicapai. Besarnya
biaya ini dapat dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah
disusun. Dari pembandingan ini, dapat diketahui apabila pada pekerjaan yang
evaluasi.
logistik mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang
satu minggu dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja.
Besar total biaya ini yang akan selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai
pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat
yang dicapai.
VI-13
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuannya adalah untuk
menciptakan tempat kerja yang aman ,sehat sehingga dapat menekan serendah
suatu proyek bukan hanya dilihat dari hasil yang diciptakan nantinya, tetapi juga
diperhatikan. Terlebih kontraktor pelaksana dalam proyek ini, yaitu PT. Cipta
Graha Tarumanagara.
yaitu:
VI-14
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
VI-15
Bab VI Laporan Kemajuan Pekerjaan Dan Pengendalian Proyek
VI-16