Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Disuatu desa terpencil yang bernama desa Bojol pedalaman pulau keranji RT 9 RW 2,
Tanjung Medan, Kec. Cerenti Kuantan Singingi, dimana seorang mahasiswa keperawatan
komunitas sedang melakukan pengkajian. Dimana terdapat jumlah penduduknya berkisar 200
jiwa. Rata-rata suku yang dianut warga tersebut adalah suku Melayu dan banyak yang beragama
islam. Dimana terdapat 60% anak-anak diwilayah tersebut mengalami penyakit Ispa dengan
keluhan batuk, pilek, demam dan kesulitan bernapas serta masyarakat banyak yang merokok
yang mengakibatkan asap rokok dimana-mana. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik kepada
setiap individu yang berada di wilayah itu didapatkan data bahwa rata-rata yang banyak
mengalami Ispa adalah anak-anak dengan patokan usia 2 bulan sampai 5 tahun. Hal itu
disebabkan oleh warga yang mengatakan bahwa kebersihan rumah yang kurang baik, banyak
pakaian yang tergantung di tembok, banyak sampah berserakan didapur dan di perkarangan
rumah serta ventilasi rumah yang kurang memadai, sehingga warga tersebut kurang tau tentang
syarat-syarat rumah yang sehat. Masyarakat saat ini belum tau cara menangani kasus tersebut
sehingga masyarakat kurang paham/ mengerti mengenai penanggulangan terkait penyakit Ispa.
Dari hasil pengkajian yang di dapatkan bahwa sekitar 10% orang tua melakukan
pemeriksaan rutin untuk anaknya di pelayanan kesehatan dan selebihnya tidak melakukan
pemeriksaan secara rutin, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya
perekonomian, warga menganggap penyakit itu tidak serius untuk ditangani dan rata-rata warga
disitu bekerja sebagai mendompeng.

A. Pengkajian
1. Pengkajian inti
1) Geografi
Desa Bojol pedalaman pulau keranji, Tanjung Medan, Kec. Cerenti
Kuantan Singingi.
2) Demografi
Jumlah penduduknya berkisar 200 jiwa.
3) Vital statistik
Sekitar 60% anak-anak diwilayah tersebut mengalami penyakit Ispa
4) Kelompok etnis
Rata-rata suku yang dianut warga tersebut adalah suku Melayu
5) Nilai dan keyakinan
Rata-rata beragama islam.

2. Pengkajian subsytem
a. Lingkungan fisik
Kebersihan rumah yang kurang baik, banyak pakaian yang tergantung
di tembok, banyak sampah berserakan didapur dan di perkarangan
rumah serta ventilasi rumah yang kurang memadai.
b. Pelayanan kesehatan
Terdapat pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
c. Pemerintahan dan politik
Terdapat tokoh agama di desa tersebut.
d. Pendidikan
Pendidikan di desa tersebut kurang karena rata-rata masyarakat hanya
bekerja sebagai pendompeng.
e. Ekonomi
Ekonomi masyarakat kurang tercukupi, karena hasil mendompeng
tidak menetap.
3. Analaisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1. Hasil observasi : Hambatan pemeliharan
- 60% anak-anak diwilayah tersebut rumah berhubungan
mengalami penyakit Ispa dengan dengan kurang
keluhan batuk, pilek, demam dan pengetahuan tentang
kesulitan bernapas serta masyarakat pemeliharaan rumah dan
banyak yang merokok yang ditandai dengan
mengakibatkan asap rokok dimana- lingkungan tidak bersih
mana
Hasil wawancara :
- warga yang mengatakan bahwa
kebersihan rumah yang kurang baik,
banyak pakaian yang tergantung di
tembok, banyak sampah berserakan
didapur dan di perkarangan rumah serta
ventilasi rumah yang kurang memadai
-

4. Diagnosa keperawatan
1. Hambatan pemeliharan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang pemeliharaan rumah dan ditandai dengan lingkungan tidak bersih
5. Intervensi
Nanda Noc Nic
Manajemen aktivitas
Hambatan a. Pengetahuan: 1. Bantuan  -sarankan
pemelihar perilaku kesehatan. pemelihar perubahan
an rumah i. Strategi aan struktural
berhubun untuk rumah yang
gan mencegah diperlukan
dengan penyakit untuk
kurang menular membuat
pengetahu dari 1 rumah lebih
an tentang (tidak da mudah
pemelihar pengetahua diakses
aan n) ke 5  fasilitasi
rumah (pengetahu untuk
dan an angat membersihk
ditandai banyak). an cucian
dengan ii. Efek kotor.
lingkunga kesehatan  tawarkan
n tidak yang solusi
bersih merugikan terhadap
dari adanya
penggunaa kesulitan
n tembakau keuangan.
dari 1  Sediakan
(tidak ada informasi
pengetahua respite care
n) ke 5 ( (perawatan
sangat sementara)
banyak). jika
iii. Layanan diperlukan.
peningkata  -
n kesehatan koordinasik
dari 1 an
(tidak ada penggunaan
pengetahua sumber-
n) ke 5 sumber di
(sangat komunitas.
banyak).
i. Monitor
2. Manajem status
en kesehatan
lingkunga yang sudah
n diketahui.
:komunit
as. ii. Berpartisipa
si dalam
program
dikomunitas
untuk
mengatasi
resiko yang
sudah
diketahui.

iii. Berkolabora
si dalam
mengemban
gkan
program
aksi
dikomunitas
.

iv. Koordinasik
an layanan
terhadap
kelompok
dan
komunitas
beresiko.

v. Lakukan
program
edukasi
untuk
kelompok
beresiko.

B. Pembahasan
Dari teori yang kelompok tentang ispa yag dimana artinya infeksi saluran
pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlansung
kurang lebih 14 hari. ispa mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan
penyakit ini mengenai bagian saluran atas.
Dan dikasus mengalami penyakit ispa yang ditandai dengan batuk pilek demam
berhubungan dengan teori yaitu tanda dan gejala ispa ialah batuk, demam dan pilek. dan
dari kasus kelompok mengambil diagnosa yaitu hambatan pemeliharaan rumah dimana
kelompok mengambil karena keadaan rumah yang kurang baik ventilasi yang kurang,
baju bergantungan di tembok. Maka dari itu kelompok mengambil diagnosa tersebut
untuk mengatasi hambatan pemeliharaan rumah yang baik. Di dalam kasus salah satu
pencegahan ispa ialah mengupayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/ rumah. Maka
dari itu ventilasi rumah yang kurang baik dapat mengakibatkan ispa.

Anda mungkin juga menyukai