Anda di halaman 1dari 2

1.

Anatomi Fisiologi
Gambar 2.1
AnatomiSistemPencernaan

Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit

bagi tubuh dan nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung

secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:

a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan

kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).

c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan

makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil

sehingga absorpsi dapat berlangsung.

e. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan

ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.

f. Defekasi adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam

bentuk feses dan saluran pencernaan


Bakteri salmonella typhi masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan air yang tercemar.

Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung, dan sebagian masuk ke dalam usus halus,

mencapai flague peyeri di ileum terminalis yang hipertrofi. Salmonella typhi memiliki

fimbria khusus yang dapat menempel ke lapisan flague peyeri, sehingga bakteri dapat di

fatogenesis. Setelah menempel, bakteri memproduksi protein yang mengganggu brush

bonder usus dan memaksa sel usus untuk membentuk kerutan membrane yang akan melapisi

bakteri dalam vesikel. Bakteri dalam vesikel akan menyebrang melewati sitoplasma sel usus

dan dipresentasikan ke makrofag (Wibisono et al, 2014).

Setelah sampai kelenjar getah bening mensenterika, kuman kemudian masuk ke aliran darah

melalui duktus torasikus sehingga terjadi bakteriemia pertama yang asimtomatik. Salmonela

typhi juga bersarang dalam retikulo endoterial terutama hati dan limpa, dimana kuman

meninggalkan sel fagosit berkembang biak dan masuk sel darah lagi sehingga terjadi

bakterimia yang kedua dengan gejala sistemik. Salmonella typhi menghasilkan endotoksin

yang berperan dalam imflamasi lokal jaringan tempat kuman berkembang biak merangsang

pelepasan zat pirogendan leukosit jaringan sehingga muncul demam dan gejala sistemik lain.

Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akbat erosi pembuluh darah sekitar flague peyeri.

Apabila proses patologis semakin berkembang perporasi dapat terjadi (Wibisono et al, 2014).

Anda mungkin juga menyukai