Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)

Disusun Oleh
Nama : Noor Hassanah
Nim: 17.11.4066. E.A.0018

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA


TAHUN AKADEMIK 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)

Hari / Tanggal :
Waktu : 20 menit
Tempat : RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Sasaran : Klien dan Keluarga
Pelaksana : Noor Hassanah (Mahasiswa Akper Yarsi)
Materi : Ca Mammae (kanker payudara)
1. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang ca mammae diharapkan
peserta dapat mengerti dan memahami tentang kanker payudara serta cara
pencegahannya.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapat Penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit, peserta akan
mampu:
1. Menyebutkan pengertian kanker payudara
2. Menyebutkan penyebab kanker payudara
3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker payudara
4. Menyebutkan cara mengatasi dan pencegahan kanker payudara
5. Mengetahui cara memeriksa sendiri tentang penyakit kanker payudara
2. Materi Pembelajaran
a. Pengertian kanker payudara
b. Penyebab kanker payudara
c. Tanda dan gejala kanker payudara
d. Cara mengatasi dan pencegahan kanker payudara
e. Cara memeriksa sendiri tentang penyakit kanker payudara
3. Metode Belajar
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Media / Alat Bantu
a. Leaflet
5. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. Pembukaan : 1. Menjawab
1. Membuka kegiatan salam
dengan mengucap salam 2. Menyetujui
2. Kontrak wakt mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Menjawab
5 menit penyuluhan sesuai Ceramah
4. Menggali sejauh mana pengetahuan
peserta mengetahui peserta
penyakit kanker tentang kanker
payudara payudara
2. Pelaksanaan:
1. Menjelaskan materi
tentang kanker
payudara:
 Pengertian
 Penyebab
15 menit  Tanda dan gejala
 Cara mengatasi Memperhatikan dan Ceramah

dan pencegahan mendengarkan

 Cara memeriksa Tanya

sendiri (deteksi Menanyakan materi jawab

dini) kanker yang belum jelas

payudara
Menjawab pertanyaan
2. Memberikan
kesempatan kepada
audien untuk bertanya
3. Melakukan evaluasi
dengan menanyakan
kepada audien tentang
materi yang telah
disampaikan
3. 5 menit Penutup:
1. Menyimpulkan materi Mendengarkan
yang telah diberikan Ceramah
2. Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
6. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi tentang “ Kanker Payudara ” disajikan
b. Media/alat yang digunakan
c. Tempat sudah siap digunakan
2. Evaluasi Proses
 Proses penyuluhan mulai awal sampai akhir penyuluhan berjalan
dengan lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan
 Peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik
 Komunikasi/bahasa yang digunakan dapat dimengerti dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Setelah dilakukan tindakan peyuluhan kesehatan peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian kanker payudara
2. Menyebutkan penyebab kanker payudara
3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker payudara
4. Menyebutkan cara mengatasi dan pencegahan kanker payudara
5. Menjelaskan cara memeriksa sendiri (deteksi dini) kanker payudara
Materi Penyuluhan
Ca mammae (kanker payudara)

1. Pengertian kanker payudara


Kanker payudara merupakan proses keganasan yang terjadi akibat
kegagalan dalam koordinasi fungsi gen. Saat ini, kanker payudara merupakan
penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher
rahim dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui diantara wanita.
Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara
kemudian tumbuh di dalam jarringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara.. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup
kemungkinan terjadi juga pada pria.

2. Penyebab dan Faktor Resiko Kanker Payudara


Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum
menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan
mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini
belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun
beberapa faktor kemungkinannya adalah :
a. Usia dan jenis kelamin, kurang dari 1% kanker payudara timbul pada
pria, dengan demikian jenis kelamin wanita memiliki faktor resiko yang
lebih besar. Seperti karsinoma lain, bertambahnya umur juga merupakan
faktor resiko yang bermakna. Sampai dengan umur 40-45 tahun, rata-
rata peningkatan tajam yang kemudian menurun perlahan-lahan,
walaupun insiden kanker payudara terus meningkat sampai usia tua.
b. Genetik, Ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sangat mungkin
sebagai resiko sampai dengan 85%.
c. Riwayat keluarga (keturunan). Jika ibu atau saudara wanita mengidap
penyakit kanker payudara, maka ada kemungkinan memiliki resiko
kanker payudara 3 kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam
keluarganya tidak ada penderita satupun.
d. Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).
e. Pemakaian obat-obatan dan bahan kimia. Misalnya seorang wanita yang
menggunakan therapy obat hormon pengganti {hormone replacement
therapy (HRT)} seperti Hormon estrogen akan bisa menyebabkan
peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara. Termasuk alat
kontrasepsi yang tinggi estrogen dan DES (dietilstilbestrol). Wanita
yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko
tinggi menderita kanker payudara.
f. Factor reproduksi, diantaranya: periode menstruasi yang lebih lama
[menstruasi pertama lebih awal (<12 tahun) atau menopause lebih
lambat (>55 tahun)], tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak,
melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, tidak pernah menyusui
anak. Ibu yang menyusui bayinya setidaknya sampai enam bulan
mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim
dan kanker indung telur. Perlindungan terhadap kanker payudara ini
sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui lebih dari dua
tahun, akan 50% lebih jarang menderita kanker payudara.
g. Factor gizi dan lifestyle: obesitas pasca menopause, konsumsi alkohol.
Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko
terjadinya kanker payudara, gizi yang buruk pada makanan yang
dimakan, Merokok, Konsumsi lemak dan serat, Kurangnya olahraga
h. Sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa).
i. Pernah menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena
diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat
meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
j. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
k. Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan
umur saat terkena paparan radiasi.
l. Ukuran payudara besar sebelah.
Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia
menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker
payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. Para peneliti
juga menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2
dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang
menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker
payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan
peranan penting. Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh
data bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari
50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata
usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun.
3. Tanda dan Gejala kanker payudara
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya
memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh
jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada
stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di
sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan
mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di
ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal
dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau,
mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada
payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling
puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik,
puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau
pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri
tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria
operbilitas heagansen sebagai berikut:
 Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit
payudara)
 Adanya nodul satelit pada kulit payudara
 Kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa
 Terdapat nodul supraklavikula
 Adanya edema lengan
 Adanya metastase jauh

4. Cara mengatasi dan pencegahan penyakit kanker payudara


Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung
pada stadium klinik penyakit. Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan
biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi.
 Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk
membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
 Terapi Hormon
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon
dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada
stadium akhir.
 Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut
penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi bisa
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah
Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang
ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.
 Terapi Imunologik
Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu
pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2
dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien
sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan
trastuzumab.
 Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit
Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien
yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki harapan hidup.
Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang
harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab dengan
capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi
rasa sakit). Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas
hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi. Pada pasien
kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumab memberikan harapan
untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.
Pencegahannya
Berikut cara mencegah kanker payudara secara umum:
1. Kesadaran akan payudara itu sendiri
Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri.
Perhatikan setiap perubahan pada payudara menjadi bagian penting
perawatan kesehatan wanita. Saat ini, wanita disarankan untuk breast
aware? Ini berarti wanita harus tahu seperti apa payudara mereka di depan
cermin, dan rasakan saat mandi atau terlentang pada periode berbeda setiap
bulan sehingga jika ada perubahan yang tidak normal dapat diketahui
segera.
2. Berikan ASI pada bayi
Beberapa penelitin menunjukkan ada hubungan antara pemberian ASI
dan menurunnya resiko berkembangnya kanker payudara meskipun belum
ada kesepakatan yang jelas akan hal ini. Para peneliti mengklaim bahwa
lebih muda dan lebih lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya
adalah semakin baik. Hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara
berkaitan dengan hormon estrogen. Pemberian ASI secara berkala akan
mengurangi tingkat hormon tersebut.
3. Jika menemukan gumpalan, segera ke dokter
Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk ke dokter jika
mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, mereka takut memiliki
kanker. Ini adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan
gumpalan, segera konsultasi ke dokter karena ini akan membantu
menenangkan pikiran. Jika gumpalan tersebut adalah kanker, segera
lakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga
Masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh
semua penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu untuk diyakini
adalah faktor gen. Faktor ini setidaknya sebanyak 10% dari semua kasus
kanker payudara. Hal ini dianggap satu dalam 500 orang membawa gen
yang dapat membuat mereka diduga memiliki penyakit tersebut.
5. Perhatikan konsumsi alkohol
Dalam sejumlah penelitian, alkohol memiliki kaitan dengan kanker. Hal
ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan estrogen.
6. Perhatikan berat badan
Obesitas nampaknya dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Para
peneliti menemukan wanita dengan berat 44 sampai 55 pound setelah umur
18 sebanyak 40% memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding
mereka yang berubah-ubah hanya 4 atau 5 pound semasa remajanya.
7. Olahraga secara teratur
Beberapa penelitian menyarankan bahwa olahraga dapat menurunkan
resiko kanker payudara. Hal ini karena penelitian menunjukkan bahwa
semakin kurang berolahraga, semakin tinggi tingkat esrogen dalam tubuh.
8. Kurangi makanan berlemak
Ada banyak perdebatan tentang hubungan kanker payudara dengan diet.
Tetapi ada bukti bahwa gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan resiko penyakit. Pertahankan asupan makanan rendah lemak,
tidak melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu
mempertahankan diet seimbang yang juga membantu menjaga berat badan.
Kita menyimpan estrogen di lemak tubuh, jadi lebih sedikit lemak yang kita
bawa, lebih baik.
9. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur.
Meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan
penyebab kanker payudara, satu dari faktor utama penyebab adalah faktor
usia. 80% kanker payudara terjadi pada wanita berumur diatas 50 tahun.
10. Belajar relaks
Banyak tercatat bahwa stres dapat menyebabkan semua jenis masalah
kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan atas temuan ini,
menurunkan tingkat stres akan menguntungkan untuk kesehatan secara
menyeluruh, termasuk resiko kanker payudara.
11. Masukkan brokoli ke dalam menu harian Anda.
Kira-kira dalam sehari Anda hanya membutuhkan secangkir brokoli.
Tahukah Anda, brokoli mengandung senyawa sulfuraphane yang secara
ilmiah terbukti mengurangi risiko kanker.
12. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian.
Pilihlah sayuran berwarna hijau dan oranye. Makanlah tomat yang kaya
dengan likopen. Konon likopen juga agen yang berfungsi memerangi
kanker.
13. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan.
Disamping minum teh hijau, kudaplah dark chocolate sesekali, karena
secara ilmiah terbukti cokelat sebagai agen yang memerangi kanker. Namun
ingat jangan cokelat manis, karena Anda tidak akan mendapat manfaatnya.
14. Konsumsi kedelai dan olahannya.
Di dalam kedelai terkandung 40 persen protein yang terdiri dari asam
lemak esensial dengan daya cerna yang sangat baik, 15 persen
oligosakarida dan monosakarida, 15 persen serat, 20 persen lemak yang
sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh dan 10 persen adalah
bahan lainnya. Selain itu senyawa fitokimia pada kedelai memiliki
aktiviats biologis, salah satunya adalah isoflavon yang tetap stabil pada
suhu panas sehingga tidak berubah struktur oleh suhu masak dan
fermentasi, yang dapat mencegah kanker.
5. Pemeriksaan sendiri payudara
Beberapa prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan kanker payudara :
SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), dilakukan rutin oleh wanita, seorang
wanita akan menemukan benjolan pada stadium dini. Dilakukan pada waktu yang
sama setiap bulan bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang
paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari pertama
menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa di lakukan kapan saja,
tetapi secara rutin dilakukan setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).

Prosedur pelaksaan SADARI:

Di depan cermin

Untuk melakukan pemeriksaan SADARI, Anda memerlukan tangan, penglihatan,


dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan
terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.

 Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara


yang ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil
daripada yang lain).
 Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk
puting payudara.
 Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan
otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan
sebaliknya.
 Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah.
Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada
payudara.
 Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan
kedua payudara Anda, termasuk di bagian bawah.
 Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan
jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan
perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.

Saat mandi

Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan memudahkan
pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara.
Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain yang dilumuri sabun,
raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk menekan-nekan
bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada payudara di sisi lain.

Berbaring

Pemeriksaan SADARI juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur
atau permukaan datar lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar
dan memudahkan untuk diperiksa.

 Sambil berbaring, tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah


pundak. Tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri
dengan losion dan gunakan jari untuk meraba payudara kanan.
 Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam
12 ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari
dan mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting
selesai teraba.

Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan


payudara telah teraba dengan seksama.

Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap
tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada,
namun sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan
pada payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker.
DAFTAR PUSTAKA

http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/25/kanker-payudara-gejala-
penyebab-dan-diagnosa/

http://rumahabi.info/cara-mencegah-kanker-payudara-untuk-wanita.html

Nadia Felicia. 2009. Langkah-Langkah Pencegahan Kanker Payudara


http://female.kompas.com/read/2009/11/19/11445482/Langkahlangkah.Pencegaha
nKanker.Payudara. Diakses tanggal 21 April 2011.

http://www.hompedin.org/download/kankerpayudara.pdf

https://www.alodokter.com/periksa-payudara-sendiri-sadari-sebelum-terlambat

Anda mungkin juga menyukai