Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENUGASAN 1

ANALISIS PERANCANGAN PERUSAHAAN

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN PASA USAHA COFFE SHOP

(BLAKBONE COFFE)

Disusun Oleh:

Ady Mizwar M (15522097)

Tegar Nurrochman (15522117)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang sangat kental dengan budaya
dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia. Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata alam
seperti pantai, bukit, candi dan lain-lain, sehingga mengundang banyak wisatawan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri yang mengunjungi kota Yogyakarta karena keindahannya.
Yogyakarta juga merupakan kota pelajar, karena banyaknya perguruan tinggi di jogja, sehingga
banyaknya mahasiswa yang datang dari luar Yogyakarta.
Mahasiswa yang datang menambah kapasitas penduduk di Yogyakarta, sehingga
kebutuhanpun semakin meningkat. Menurut Henry Murray dalam Alwison (2017) kebutuhan
merupakan konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses
seperti persepsi, berfikir dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan.
Kebutuhan bisa dibangkitkan dengan proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor
lingkungan. Oleh karena itu faktor permintaan di Yogyakarta semakin meningkat, dengan
kepadatan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan stress bagi penduduk dan
kalangan mahasiswa.
Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat dan mahasiswa membutuhkan
tempat untuk sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa menyegarkan
suasana kembali. Salah satu untuk menghilangkan stress adalah dengan refreshing atau
berkumpul di cafe. Di samping sudah menjadi budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti
mempunyai minat yang amat besar untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui masyarakat. Peran media-
media yang sering mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung khusus
kopi.
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan
menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komiditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50
negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea
canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica). Para mahasiswa dan pekerja sangat identik
dengan yang namanya suntuk, galau, resah, dan gelisah, baik karena tugas, organisasi, meeting,
dan pihak-pihak lain yang bersangkutan. Saat ini menikmati kopi tidak hanya merupakan sekedar
kebutuhan tetapi sudah menjurus ke arah gaya hidup yang banyak dijalani oleh para kaum muda
maupun kalangan eksekutif. Kopi diperuntukan bagi segala kalangan baik mahasiswa maupun
pekerja untuk refreshing dari penatnya berbagai aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa
santai dengan di temani secangkir kopi merupakan moment yang pas untuk nongkrong dan
berbagi cerita bersama teman, kolega, konsumen, pasangan, dan lain-lain.

1.2. Profil perusahaan


Blackbone Coffee adalah sebuah badan usaha perseorangan yang bergerak dibidang kopi dalam
bentuk coffee shop. Pemilihan dari nama usaha ini didasarkan pada filosofi arti kata black bone
itu sendiri, yang memiliki arti “tulang hitam”. Jadi filosofi dari nama coffee shop ini adalah
orang-orang yang sangat addict dengan minuman kopi, sehingga tulang mereka menjadi hitam
layaknya sebuah kopi. Adapun Blackbone Coffee beralamat di jalan Kaliurang km 5.2
Karangwuni CT II N.14 Yogyakarta.

1.3. Visi dan Misi Perusahaan


Visi :
“Menjadi coffee shop yang dikenal dengan pengutamaan kopi Indonesia yang memiliki
standarisasi tinggi”
Misi :
1. Memanfaatkan hasil panen petani kopi asli Indonesia
2. Mensejahterakan petani kopi Indonesia
3. Membuat inovasi kopi setiap 4 bulan sekali
4. Ikut serta dalam event kopi atau barista

1.4. Value and Belief


 Integrity
Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur , penuh tanggung jawab,
mengedepankan kerjasama serta loyalitas pada perusahaan.
 Learning
Belajar dan senantiasa mengeksplor varian rasa kopi yang baru bagi setiap
pekerjanya.
 Passion
Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja karana setiap barista mencintai
pekerjaan mereka jalani.
 Trust
Membangun kepercayaan dengan menguatamakan pelayanan yang baik dan
melakukan interaksi antara barista dengan pelanggan.
 Pelayanan utama
Mengedepankan service yang excellent dengan pelayanan yang optimal.

1.5. Moto Perusahaan


Motto dari Coffee Shop kami: “Coffee for Life”

1.6. Tujuan
1. Mampu merancang aspek pasar dan pemasaran.
2. Mampu menganalisis segmentasi, targeting dan positioning sebuah perusahaan.
Dapat melakukan bauran pemasaran (marketing mix) sebuah perusahaan.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1. Analisis Pasar


Pasar dalam arti yang sederhana merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan
oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Kemudian pemasaran
menurut Thamrin dan Tantri (2012) “pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini
maupun konsumen potensial” (Nurjanah, 2013).
Analisis pasar selalu dikenal dengan adanya permintaan dan penawaran, timbul transaksi
dikarenakan adanya permintaan ataupun penawaran pada pasar. Dimana permintaan merupakan
banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar, tingkat harga, pendapatan dalam
periode tertentu. Sedangkan penawaran merupakan banyaknya barang yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu pasar.
Analisis pasar tentang UKM (usaha kecil dan menengah) coffeshopBlackBone Coffe
dalam menentukan penilaian dengan menggunakan jumlah skala pada usaha atau produk yang
dikelola. Skala merupakan indicator alat ukur subjektif untuk memberikan hasil nilai
pembobotan yang diberikan pada factor persaingan UKM agar tidak kalah saing dengan yang
lainnya. Analisis ini untuk mengembangkan usaha coffe black bone untuk membuka cabang.

2.2. Permintaan
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah memprediksikan konsumsi kopi di
dalam negeri akan terus meningkat terutama di kota-kota besar. Jumlah penikmat kopi di DIY
adalah sekitar 1,2 juta orang, dengan jumlah permintaan dari penikmat kopi rata-rata perorang
untuk provinsi DIY adalah sekitar 0,5 kg per tahun. Jumlah penduduk provinsi DI Yogyakarta
adalah sekitar 3,5 juta jiwa dan jumlah kedai kopi di provinsi DIY.
Jumlah permintaan dari penikmat kopi rata-rata perorang untuk provinsi DIY adalah
sekitar 0,5 kg per tahun, yang artinya permintaan untuk konsumsi kopi di DIY adalah sekitar
600.000 kg per tahun. Supply yang ada baru mampu sekitar 28.800 kg per tahun. Berarti sekitar
571.200 kg merupakan peluang pasar (market space). Apabila ada 100 perusahaan lain yang
ingin memanfaatkan peluang tersebut maka market share adalah sebesar 5.712 kg biji kopi per
tahun. Kami ingin mengambil 30% dari peluang yang ada yaitu sebesar 1713 kg biji kopi per
tahun untuk para konsumen.

Tabel 2.2 Data Permintaan dan Forcast


Data Permintaan
Tahun
(Kg/Tahun) Forecast
2012 460000
2013 500100
2014 520000
2015 580000 493367
2016 578000 533367
2017 559000 559333
2018 572333
2019 569778
2020 567148

2.3. Penawaran
Provinsi DIY saat ini mempunyai sekitar 200 kedai dengan dengan rata-rata menghasilkan 12 kg
per kedai per bulannya yang berarti seluruh kedai kopi di DIY menghasilkan 2.400 kg biji per
bulannya atau 28.800 kg per tahunnya.
Tabel 2.3 Data Penawaran dan Forcast
Data Permintaan
Tahun
(Kg/Tahun) Forecast
2011 388000
2012 350000
2013 320050
2014 315800 352683
2015 336000 328617
2016 370000 323950
2017 340600
2018 348867
2019 337806
2020 342424
2021 343032

2.4. Peluang
Berikut ini adalah penentuan peluang dari hasil data permintaan dan penawaran yang telah di
forecast:
Tabel 2.4 Peluang Usaha
Tahun Permintaan Penawaran Peluang
2017 572333 340600 231733
2018 569778 348867 220911
2019 567148 337806 229342
2020 569753 342424 227329
2021 568893 343032 225861
Penentuan peluang diatas di atas didapatkan dari hasil selisih antara data permintaan dan
data pengurangan yang telah di-forcast, dan dari perhitungan tersebut pada tahun pertama yaitu
pada tahun 2017 mendapatkan peluang sebesar 231733 dan untuk 5 tahun ke depat peluang
usaha masih besar. Untuk memenuhi pasar, Blackbone Coffee membuka cabang untuk
mememenuhi 10% dari peluang yang yang terjadi. Sehingga pada peluang tahun pertama yaitu
sebesar 231733 x 10% yang mendapatkan hasil 23173,3 kopi per tahun. Begitu pula pada tahun
selanjutnya.

2.5. Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda, yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar bisa diartikan
sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis
perbedaan antara pembeli dipasar (Renald Kasali).
Kami memetakan 5 segmentasi pasar yang meliputi segmentasi geografis, segmentasi
psikografis, segmentasi demografis, segmentasi perilaku, dan segmentasi sosial budaya yang di
sajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5 Segmentasi Pasar


Variabel Rincian Khusus
Geografik
Wilayah Jawa
Ukuran Kota Kota
Kepadatan Wilayah Perkotaan
Iklim Panas
Demografik
Umur 20-30 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki, perempuan
Status Sudah menikah, belum menikah
Pendidikan Mahasiswa, turis, pekerja
Pekerjaan Pekerja, pelajar
Tingkah Laku
Kebutuhan Tempat pembelajaran
Kepribadian Ekstrovert, Penikmat kopi
Persepsi Beresiko rendah
Pembelajaran Keterlibatan Tinggi
Sikap/Perilaku Baik
Psikografik
Lifestyle Economic Minded
Sosial Budaya
Kebudayaan Indonesia, Edukasi tentang kopi
Agama Semua Agama
Etnik Semua Etnik
Kelas Sosial Menengah keatas

2.6. Targeting
Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu ataupun lebih segmen
pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Maka dalam hal ini perusahaan harus mengetahui
betul teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang
akan datang. Teknik-teknik yang akan dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih
sasaran pasar, sehingga perusahaan dapat memperkecil kesalahan yang dapat terjadi dimasa yang
akan datang, selain itu juga dapat mengurangi sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk
tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama,
setiap segmen pasar kemudian akan dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai
sasaran.
Coffee Shop kami menargetkan agar produknya dapat diterima dengan memilih segmen
pasar di daerah Jalan Kaliurang Yogyakarta dengan sasaran mahasiswa dan investor. Yogyakarta
yang notabenenya kota pelajar dengan banyaknya Universitas menjadi alasan kuat untuk
menargetkan produknya pada mahasiswa. Bagi investor yang ingin bekerja sama dengan
perusahaan tidak ada sistem kontrak kerja ataupun sistem franchise, melainkan dengan bekerja
sama yang akan terus dibimbing oleh pihak perusahaan. Kerja sama akan berhenti apabila ada
kecurangan atau pelanggaran yang dilakukan inevestor kepada perusahaan.

2.7. Positioning
Positioning atau penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan
produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen.
Pembentukan image tempat edukasi kopi, Coffee Shop kami memposisikan untuk
mengedukasi cara pembuatan kopi dan cara minum kopi yang baik. Sehingga konsumen yang
datang biasanya selain menikmati kopi juga untuk belajar cara pembuatan kopi. Coffee Shop
kami juga tempat untuk mengenalkan biji kopi asli dari Indonesia yang kualitasnya tidak kalah
dengan negara lain.

2.8. Marketing Mix


1. Product
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan, dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Adapun produk yang dijual pada Coffee Shop kami adalah Single Origin, Espresso
Based, dan Signature Drink. Produk-produk tersebut merupakan produk unggulan dari
kami. Produk ini sendiri dibuat menggunakan bahan-bahan dengan mutu tinggi.
2. Price
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk
manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada
waktu tertentu dan tempat tertentu.
Harga yang dipatok dari produk Coffee Shop kami yaitu Single Origin Rp.20.000,
Espresso Based Rp.25.000, dan Signature Drink Rp.30.0000, adapun penetapan harga ini
berdasarkan biaya bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan.

3. Promotion
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Adapun sistem
promosi yang digunakan adalah dengan menggunakan media sosial seperti Instagram.
Dengan begitu akan mengoptimalkan penjualan sehingga market place yang terjadi
menjadi luas, tetapi disamping itu perusahaan juga akan menggunakan promosi word of
mouth, yaitu promosi dari mulut ke mulut malalui teman-teman dan orang-orang sekitar.
Tujuan dari promosi seperti ini adalah untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan sehingga biaya tersebut dapat digunakan untuk menginovasikan produk yang
ada. Coffee Shop kami juga akan melakukan promosinya dengan cara mensponsori
kegiatan yang berhubungan dengan charity.

4. Place
Penggunaan saluran distribusi dari produk ini yaitu hanya menyalurkan produknya dilokasi
ataupun tempat Coffee Shop kami berada, sehingga dapat dikatakan produk yang ada itu
adalah Made by Order. Jadi ketika ada konsumen yang datang ke tempat dan memesan
produk-produk yang ada, maka Coffee Shop kami baru akan membuatkannya.

5. People
Coffee shop merupakan kafe yang pada mulanya hanya menyediakan kopi dan teh secara
cepat, tetapi sekarang tidak hanya kopi karena permintaan pelanggan yang kompleks dan
kemajuan jaman. Orang yang terlibat dalam bisnis coffee shop sendiri adalah dari petani
kopi yaitu orang-orang yang menanam kopi, memetik, membuatnya menjadi biji kopi dan
menyetor kepada pihak Coffee Shop kami, management coffe shop yang mengatur
berjalannya bisnis yang dibantu oleh staff coffe shop sebagai orang yang berhubungan
pada jual beli biji kopi kepada petani dan barista orang yang membuat kopi untuk disajikan
kepada customer.

6. Process
Untuk proses dari Coffee Shop kami sendiri yaitu mengutamakan kenyamanan pelanggan
dengan cara serve yang baik kepada pelanggan. kami juga mengedepankan proses yang
alami dari biji kopi Indonesia, pihak manajemen juga dapat membuatkan kopi dengan biji
kopi sesuai permintaan pelangan, dari barista sendiri selalu membuat eksperimen menu
baru setiap 1 tahun sekali untuk disesuaikan kepada pelanggan.

7. Physical Evidence
Dalam menyajikan setiap menu-menunya pelanggan dapat melihat langsung karena
pembuatan didalam kafe sendiri, pelanggan juga dapat mencoba untuk membuat menu-
menu dan diberi pengetahuan juga dari barista mengenai kopi, proses pembuatan, dll.
Bentuk penyajian kopi dan menu-menu lainnya juga menarik karena edukasi kopi yang
diberikan. Tempatnya sendiri menyesuaikan dengan kondisi masyarakat di daerah tersebut
agar pelanggan merasa nyaman
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, 2007. Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press


Nurjanah, S. (2013). Studi kelayakan pengembangan bisnis pada pt dagang jaya jakarta, 14(10),
20–28.
https://yogyakarta.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/52
http://industri.bisnis.com/read/20160114/99/509504/aeki-konsumsi-kopi-di-pasar-domestik-naik-
pesat
https://yogyakarta.bps.go.id/Subjek/view/id/26

Anda mungkin juga menyukai