Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ai Adah Rahmani

NIM : 1150115012
Prodi : MPI VI

Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru


di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Brilliant Parigi
Tahun Ajaran 2018/2019

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga
memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Oleh sebab itu kepala sekolah yang
berhasil yaitu tercapainya tujuan sekolah serta tercapainya tujuan individu yang
ada dalam lingkungan sekolah, kepala sekolah harus memahami dan menguasai
peranan organisasi dan hubungan kerja sama antara individu.
Kepala Sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah
menjadi sekolah yang berkualitas memenuhi apa yang diinginkan oleh
pelanggannya.
Untuk menciptakan hal ini, diperlukan sosok Kepala Sekolah yang berkualitas . la
harus memiliki berbagai keterampilan yang diperlukan sebagai bekal, pola atau
strategi dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, termasuk pembinaan
terhadap guru-gurunya agar tetap menjaga kelestarian lingkungan sekolah,
memperbaiki yang kurang serta meningkatkan dan mengembangkan pendidikan
ke arah yang lebih baik menuju pada tujuan institusional yang telah ditetapkan.
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah mempunyai peran yang sangat
besar dalam mengembangkan semangat kerja dan kerjasama yang harmonis,
minat terhadap perkembangan dunia pendidikan, perkembangan kualitas
profesional guru-guru yang dipimpinnya, serta kualitas siswa atau sekolah secara
umum banyak ditentukan oleh kualitas pemimpin sekolah (Kepala Sekolah).
Guru dapat dikatakan sebagai tiang utama keberhasilan pendidikan yang
ada di Indonesia. Oleh karena itu, kualitas guru sangat dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan tujuan sekolah pada
khusunya. Namun, untuk mendapatkan guru yang berkualitas/profesional untuk
mencapai tujuan pendidikan khusunya di sekolah tidak terlepas dari ujung
tombak lembaga pendidikan/sekolah tersebut, yaitu kepala sekolah dalam
melakukan pembinaan terhadap para guru, yang nantinya juga akan bermuara
pada anak didik/output yang berkualitas. Maka dari itu, pembinaan oleh kepala
sekolah sangat menentukan kualitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
kepala sekolah minimal harus mempunyai kemampuan memberikan bimbingan,
mengarahkan, mengatur serta memotivasi guru agar mereka bisa berbuat sesuai
dengan tujuan lembaga pendidikan/sekolah. Salah satu usaha untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran
di sekolah.
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, guru merupakan komponen
sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus.
Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan
maupun dalam jabatan. Tidak semua guru yang mendidik di lembaga pendidikan
terlatih dengan baik dan qualified. Potensi sumber daya guru perlu terus menerus
bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional.
Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk
terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan lmu pengetahuan
dan tehnologi serta mobilitas masyarakat. Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamatkan bahwa guru adalah pendidik
profesional (guru harus memiliki kualitas dalam pembelajaran dan pengajaran).
Dengan demikian, guru selain harus profesional juga harus memiliki
kualifikasi akademik serta memiliki kecakapan hidup untuk mewujudkan tujuan
lembaga pendidikan/sekolah khususya dan tujuan pendidikan nasional pada
umumnya.
Menjadi guru adalah pilihan yang terbaik dalam posisi sosial seseorang. Guru
memang pahlawan tanpa jasa, guru digugu dan ditiru. Sikap keingintahuan
terhadap segala hal, melakukan langkah-langkah yang kreatif serta tidak kenal
menyerah dan putus asa menghadapi kendala di lapangan sangat diperlukan.
Guru harus berusaha menjadi guru ideal, disamping menjadi contoh moralitas
yang baik, diharapkan para guru memiliki wawasan keilmuan yang luas sehinga
materi dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang lain, selain itu
memahami psikologi anak didik juga tidak kalah pentingnya.
Guru yang bekualitas adalah guru yang mampu membuat perangkat pembelajaran
(Prota, Prosem, Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP)), mengelola pembeajaran,
mampu mengembangkan dirinya sendiri atau mengikuti perkembangan dunia
pendidikan agar tidak ketinggalan informasi/zaman serta mengauasai materi ajar
sesuai dengan bidang yang digelutinya. Dalam artian seorang guru harus
mempunyai kompetensi pedagogig, profesional, kepribadian dan sosial. Dengan
kompetensi yang demikian seorang guru akan mudah dalam menyampaikan
materi ajar dan siswa akan mudah menyerap materi yang diperolehnya.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa keberhasilan tujuan pendidikan
dalam sebuah lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh peran Kepala Sekolah
serta loyalitas yang dimiliki oleh guru/tenaga pendidik. Kepala sekolah yang
notabene merupakan top leader bagi seluruh stake holder di lembaga pendidikan
harus mampu menjadi tauladan, menciptakan atmosfir sekolah yang
menyenangkan dan nyaman, sehingga guru/tenaga pendidik bisa optimal dalam
mengembangkan metode pembelajaran.
SMK Tunas Brilliant Parigi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan
jurusan Perhotelan pertama dan tertua di Kabupaten Pangandaran, yaitu
beroperasional dari tahun 1998. Sekolah tersebut menjadi sekolah favorit dan
banyak menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang Pariwisata. Namun
saat ini dari presentase siswa di Lembaga Pendidikan tersebut mengalami
penurunan, dan seringnya mengalami pergantian Kepala Sekolah. Tercatat
mengalami empat pergantian kepala sekolah dari empat periode tahun pelajaran,
diikuti dengan banyaknya tenaga pendidik yang mengalami pergantian(resign).
Latar belakang tersebut mendorong penulis untuk mengetahui
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru agar
terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan dengan mengamati secara teliti dan sistematis
melalui penelitian, dengan judul “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kompetensi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Brilliant Parigi
Tahun Ajaran 2018/2019”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran Kepala Sekolah SMK Tunas Brilliant dalam
peningkatan kompetensi Guru?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah siswa di
SMK Tunas Brilliant?
3. Apa faktor yang mempengaruhi seringnya pergantian kepala sekolah dan
tenaga pendidik di SMK Tunas Brillant?
4. Bagaimana strategi Kepala Sekolah SMK Tunas Brilliant dalam
menentukan suatu kebijakan ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui peran Kepala Sekolah SMK Tunas Brilliant dalam
peningkatan kompetensi Guru
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah siswa
di SMK Tunas Brilliant
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi seringnya pergantian kepala
sekolah dan tenaga pendidik di SMK Tunas Brillant
4. Mengetahui strategi Kepala Sekolah SMK Tunas Brilliant dalam
menentukan suatu kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai