Anak-anaku…masih ingatkah semua yang pernah kalian alami di sekolah ini? Bercanda di depan kelas Belajar tapi tertidur Berlari ketika menuju kantin Lompat pagar ketika datang terlambat Bersorak ketika bell pulang berbunyi Anak-anaku…Masih ingatkah prilaku yang kalian berikan pada gurumu Ketika guru tulus mendidik, tetapi kalian terlena dengan canda Ketika guru dengan ikhlas mengasuh, tetapi kalian berprilaku tak santun Ketika guru dengan lembut menegur, tetapi kalian jawab dengan ledekan Ketika guru dengan semangat memotivasi, tetapi kalian tak pernah perduli Ketika guru sabar menasehati, tetapi kalian tetap tak hiraukan Inikah balasan?? Inikah yang harus kami terima dan alami? Anak-anaku…taukah kalian?ketika guru sulit memejamkan mata, hanya untuk memikirkan kelulusanmu Ketika gurumu terjaga di tengah malam, hanya untuk berdo’a demi ketuntasanmu Kalimat yang terangkai, doa yang dipanjatkan, semua demi kebaikanmu, semua demi keberhasilanmu Lihatlah nak… Coba pandangii wajah-wajah gurumu Kami tak meminta pengakuan ataupun penghargaan, apalagi balasan Menghantarkanmu sampai gerbang kelulusan sudah cukup membayar jerih payah kami Berangkatlah nak… Tempuh jenjang pendidikanmu yang lebih tinggi Bapak dan ibu guru hanya berbisik harap Semoga kelak kau akan kembali menjabat tangan kami Dengan hidupmu yang yang sudah jauh tertata rapi Sungguh itu bayaran terbesar bagi kami Sekali lagi, ingatlah…ingat kami sangat menyayangimu Siswa siswi SMK Tunas Brilliant Parigi.