Disusun Oleh :
XI IPA 1
KOTA MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan petunjuk dan
hidayahnya sehingga makalah ini dengan judul “Tata cara pengurusan jenazah”.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran Agama Islam. Untuk itu tidak
lupa saya sampaikan Terima kasih kepada Guru mata pelajaran Agama Islam yang telah
membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. saya juga
mengucapkan Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut andil dalam memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil
makalah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Makalah ini merupakan hasil dari kemampuan penulis sehingga saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan penulisan-penulisan yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
Hasil Pembahasan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu kajian fiqih yang paling sering dipraktekkan dimasyarakat adalah kajian
masalah shalat jenazah, kita memandang dari aspek teori shalat jenazah merupakan
salah satu masalah ibadah yang amat gampang bahkan kita menyepelekan masalah
tersebut. Namun jika kita menilik dari aspek praktek masih banyak kesalahan-
kesalahan yang dilakukan dimasyarakat dalam masalah pengurusan jenazah. Untuk itu
tim penulis mengangkat sebuah tema yangberkaitan dengan pengurusan jenazah
tersebut. Adapun tema yang kami sajikan ialah “ Shalat jenazah”. Tujuan penyusunan
makalah tersebut adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat khususnya
bagi mahasiswa tentunya dalam masalah penurusan jenazah ini, sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan ketidaktahuan dalam masalah kepengurusan jenazah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sholat jenazah?
2. Apa saja syarat-syarat salat jenazah ?
3. Bagaimana rukun dan tata cara salat jenazah ?
4. Apa Keutamaan Shalat Jenazah ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian sholat jenazah
2. Untuk mengetahui Syarat-syarat salat jenazah
3. Untuk mengetahui rukun dan tata cara salat jenazah
4. Untuk mengetahui Keutamaan salat jenazah
BAB II
PEMBAHASAN
Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim
jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini
adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan
pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka didak ada lagi
kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah
tersebut.
Syarat sah shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup
aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta
menghadap kiblat.
Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan
dikafani.
sesuai dengan putusan majelis tarjih, jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang
menshalatkan., kecuali kalau melaksanakan shalat gaib.
Takbir Pertama
Setelah takbir dilanjutkan dengan membaca ta'awudz lalu dilanjutkan dengan membaca
al fatihah, tanpa disertai dengan doa iftitah ataupun surat pendek seperti sholat pada
umumnya. ini berdasarkan pendapat banyak ulama bahwa dalam sholat jenazah tidak
diwajibkan membaca doa iftitah.
Bacaan Ta'awwudz :
Bacaan setelah takbir kedua yaitu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
berikut bacaan doanya . . .
Artinya :
“Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau
telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya
(termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah
kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung.”
Takbir Ketiga
ف عنه وأتككرركم هنزُولتهه وولسكع تمدخلتهه واكغرسكلهه ربمادء وثتكلجْ وبتتردد ونتقرره من التخطايا كما اللهم اكغفركر لتهه واكرتحمهه وعافرره واع ه
س وأتكبردكلهه داارا تخكيارا رمكن تداررره وأتكهال تخكيراا من أهلرره توتزكواجا تخكيراا رمن تزكورجره توقرره فركتنتةت القتكبرر ب التكبيت ه
ض رمرن التدنت ر يهنتتقي التثو ه
ب النارر وتعتذا ت
Artinya :
Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya,
muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air,
es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya
dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik,
gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa
neraka.
Takbir Keempat
Bacaan doa setelah takbir ke empat yaitu membaca doa di bawah ini . . . .
Artinya :
Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri
fitnah pada kami setelah kematiannya.
Salam
Terakhir adalah melakukan salam dengan menengok ke kanan dan kekiri sebagaimana
dalam sholat biasanya . . .
Artinya :
"Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua"
Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan
tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan
air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari
rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada
keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau
suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR.
Muslim 2/663)
ِ، تاللسههسم تمكن أتكحيتكيتتهه رمسنا فتأ تكحيرره تعتلىَ كارلكسلترم.صرغكيررتنا توتكبركيررتنا توتذتكررتنا توأهكنتثاتنا
تاللسههسم اكغفركر لرتحيلتنا توتميلترتنا توتشارهردتنا توتغائربرتنا تو ت
ِ تاللسههسم لت تتكحرركمتنا أتكجترهه تولت ته ر،توتمكن تتتوفسكيتتهه رمسنا فتتتتوفسهه تعتلىَ كارلكيتمارن.
ضلستنا بتكعتدهه
“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang
yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir ,laki-laki maupun perempuan. Ya Allah!
Orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam,
dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan memegang
keimanan. Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memper-oleh pahalanya dan
jangan sesatkan kami sepeninggalnya.” ( HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan
lihat Shahih Ibnu Majah 1/251)
“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali
perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah
Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya
Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (HR. Ibnu Majah. Lihat
Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/21)
ِ توأتكن ت،ك
ِ توإركن تكاتن همرسكيائا،ِ إركن تكاتن همكحرسانا فترزُكد فركي تحتستناترره،ت تغنريي تعكن تعتذابرره ك تواكبهن أتكمتر ت
ك اكحتتاتج إرتلىَ تركحتمتر ت تاللسههسم تعكبهد ت
فتتتتجاتوكز تعكنهه.
ِ[Alloohumma ‘Abduka Wabnu Amatikahtaaja Ilaa Rohmatika, Wa Anta Ghoniyyun ‘An
‘Adzaabihi, In Kaana Muhsinan, Fa Zid Fii Hasanaatihi, Wa In Kaana Musii’an Fa
Tajaawaz ‘Anhu]
A. Kesimpulan
Shalah satu kajian fiqih yang selalu diimplementasikan dimasyarakat adalah masalah
kajian tentang shalat jenazah, shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat
yang dilakukan umat Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum
melakukan shalat jenazah ini adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum
muslimin telah melaksanakan pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia,
maka didak ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan
pengurusan jenazah tersebut.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini harapan saya selaku penulis adalah agar makalah ini
dapat dijadikan referensi didalam mengkaji masalah fiqih khususnya masalah shalat
jenazah yang menjadi salah satu aktifitas dimasyarakat luas. Sehingga dapat
diimplementasikannya didalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kamal Pasha, B.Ed, Drs. Musthafa dkk, Fiqih Islam sesuai dengan putusan majlis tarjih.
Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri,2003.