Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE)

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan
tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan
dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan
sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.

B. LATAR BELAKANG
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka
diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan
ditempat kejadian, selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun
di fasilitas pelayanan kesehatan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


- Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan
ketrampilan petugas unit Gawat Darurat (Ruang Tindakan).
- Tujuan khusus
Meningkatkan kemampuan petugas di ruang gawat darurat (ruang
tindakan).

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Ruang lingkup pelayanan ruang Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency yaitu pasien yang tiba – tiba berada
dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam

1
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolonngan secepatnya.
2. Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :
 Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
 Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
 Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Ruang Gawat Darurat (Ruang Tindakan)
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya
trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat
perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak
segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila
tidak mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat misalnya kanker stadium lanjut.
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat

2
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.
10. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental
dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya : tempat
rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,
terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
11. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.
12. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan
pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan
dari salah satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
Kegagalan ( kerusakan ) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh :
1. Trauma / cedera

3
2. Infeksi
3. Keracunan( poisoning )
4. Degerenerasi( failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar( excessive loss of water
and electrolit )
7. Dan lain-lain.
Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan
dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat ( 4 – 6
), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat
Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempat kejadian
b. Dalam perjalanan ke rumahsakit
Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit

F. SASARAN
Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat bagi
pasien yang memerlukan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:
BULAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentu x
kan Tim
Ruang
Tindakan
2 Pembuata X
n SK tim

3 Pelaksana x x x x x x X x x x
an
kegiatan

4
4 Membuat x x
laporan
kegiatan
5 Evaluasi x x
kegiatan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan
evaluasi. Jadwal nomor 1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3
sampai 5 dilakukan oleh perawat (tim) untuk dilaporkan kepada kepala
puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan
Kegiatan, SOP Kegawat Daruratan, bukti pelayanan kegiatan. Pelaporan
dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas
2 kali dalam 1 tahun. Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan
pelayanan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai